Ptk Taman Kanak Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Untuk Tk Paud )

PTK Taman Kanak Kanak  (Penelitian Tindakan Kelas Untuk TK PAUD ) - Sebelumnya PTK  PAUD ini ada yang request di fans facebook blog ini dan ketika itu saya tidak punya PTK Taman Kanak Kanak, saya coba cari file PTK di hardisk eeeh ternyata ada, dan dengan sesegera itu saya posting, 

Oh ya sebelumnya saya juga sudah memposting beberapa contoh/model PTK di aneka macam jenjang ibarat SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK lebih jelasnya teman-teman bisa lihat nih ptk bahasa indonesia sd, fiqih ma, pai smp, penjasorkes smp, serta yang lagi terkenal di baca kan orang ptk ipa sd. ptk bahasa arab mts, pai sma, ptk b. indo kelas 1, ptk bahasa jerman, matematika sd kelelas 6, ptk smk, ptk matematika sd kelas 4, ptk penjasorkes sd, penjasorkes smp, ptk bahasa indonesia sma xi



 So, tanpa berbicara panjang lebar, mending tengok aja yeee, teladan ptk tk paud dibawah ini.
Judul :
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA Taman Kanak-kanak DALAM PEMBELAJARAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI  PENERAPAN MEDIA GAMBAR  (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI TK. NEGERI PEMBINA KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO)

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai forum pendidikan pra-sekolah, kiprah utama Taman Kanak-Kanak ialah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan aneka macam pengetahuan, sikap perilaku, keterampilan dan intelektual semoga sanggup melaksanakan pembiasaan dengan acara mencar ilmu yang bergotong-royong di Sekolah Dasar.

Pandangan ini mengisyaratkan bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan forum pendidikan pra-sekolah atau pra-akademik. Dengan demikian Taman Kanak-Kanak tidak mengemban tanggung jawab utama dalam membina kemampuan akademik anak ibarat kemampuan membaca dan menulis. Substansi pelatihan kemampuan akademik atau skolastik ini harus menjadi tanggung jawab utama forum pendidikan Sekolah Dasar.

Alur pemikiran tersebut tidak selalu sejalan dan terimplementasikan dalam praktik kependidikan Taman Kanak-Kanak dan SD di Indonesia. Pergeseran tanggung jawab pengembangan kemempuan skolastik dari SD ke Taman Kanak-Kanak terjadi di mana-mana, baik secara terang-terangan maupun terselubung. Banyak SD seringkali mengajukan persyaratan atau tes “membaca dan menulis”. Lembaga Pendidikan SD ibarat ini sering pula di anggap sebagai forum pendidikan “berkualitas dan bonafide”.

Peristiwa praktik pendidikan ibarat itu mendorong forum pendidikan Taman Kanak-Kanak maupun orang bau tanah berlomba mengajarkan kemampuan akademik membaca dan menulis dengan mengadapsi pola-pola pembelajaran di Sekolah Dasar. Akibatnya, tidak jarang Taman Kanak-Kanak tidak lagi menerapkan prinsip-prinsip bermain sambil mencar ilmu atau mencar ilmu seraya bermain, sehingga Taman Kanak-Kanak tidak lagi taman yang indah, daerah bermain dan berteman banyak, tetapi beralih menjadi “Sekolah” Taman Kanak-Kanak dalam makna menyekolahkan secara dini pada anak-anak. Tanda-tandanya terlihat pada pentargetan kemampuan akademik membaca dan menulis semoga bisa memasukkan anaknya ke SD favorit. PTK Taman Kanak Kanak

Mengajarkan membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak sanggup dilaksanakan selama batas-batas hukum pengembangan pra-sekolah serta mendasarkan diri pada prinsip dasar hakiki dari pendidikan Taman Kanak-Kanak sebagai sebuah taman bermain, sosialisasi, dan pengembangan aneka macam kemampuan pra-skolastik yang lebih substansi yaitu bidang pengembangan kemampuan dasar yang mencakup kemampuan berbahasa atau membaca kognitif, fisik-motorik dan seni.

Mencermati kondisi acara pembelajaran membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak yang berlangsung sebagaimana digambarkan di atas, perlu dilakukan penelitian yang bersifat reflektif dengan melaksanakan tindakan tertentu yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan serangkaian tindakan itu diperlukan sanggup mengubah suasana pembelajaran ke arah pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa terlibat secara aktif dan menyenangkan. Hal itu sanggup dicapai dengan melalui pembelajaran memakai media gambar. Media gambar ialah penyajian visual 2 dimensi yang dibentuk menurut unsur dan prinsip rancangan gambar, yang berisi unsur kehidupan sehari-hari perihal insan benda-benda, binatang, peristiwa, daerah dan sebagainya (Taufik Rachmat, 1994).

Gambar banyak dipakai guru sebagai media dalam proses mencar ilmu mengajar, lantaran gampang diperoleh tidak mahal dan efektif, serta menambah gairah dalam motivasi mencar ilmu siswa.

B.    Rumusan Masalah PTK Taman Kanak Kanak

Agar penelitian tindakan ini sanggup lebih terarah, maka secara operational permasalahan penelitian ini difokuskan pada media gambar dan guru dalam pelaksananaan proses mencar ilmu mengajar, membaca di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Secara rinci permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah citra pembelajaran membaca dengan media gambar di Taman Kanak-Kanak secara klasikal ?
  2. Bagaimanakah citra pembelajaran membaca di Taman Kanak-Kanak dengan media gambar secara kelompok ?
  3. Apakah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam membaca sesudah mereka mengikuti pembelajaran membaca dan menulis dengan memakai media gambar?


C.    Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menemukan terjadinya peningkatan kemampuan membaca dan menulis dengan memakai media gambar. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
  1. Menggambarkan pembelajaran membaca di Taman Kanak-Kanak dengan media gambar secara klasikal.
  2. Menggambarkan pembelajaran membaca di Taman Kanak-Kanak dengan media gambar secara kelompok.
  3. Menemukan terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam membaca sesudah menerapkan pembelajaran dengan memakai media gambar.

D.    Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian yang menjadi batasan materi dalam penelitian ialah kemampuan berbahasa dengan media gambar di Taman Kanak-Kanak Kelompok B. penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

E.    Definisi Operasional PTK Taman Kanak Kanak

Untuk mendapat kesamaan arti pada penelitian ini dipertukarkan pendefinisian istilah :
  1. Kemampuan berbahasa yang diajarkan di Taman Kanak-Kanak kelompok B pada penelitian ini sesuai dengan materi yang terdapat pada kurikulum Taman Kanak-Kanak 2004 yaitu kemampuan membaca permulaan (pra membaca), sedangkan pelaksanaannya memakai pendekatan temaik dan pembelajaran yang berorientasi pada prinsip bermain sambil mencar ilmu atau mencar ilmu seraya bermain.
  2. Yang dimaksud siswa bisa membaca permulaan (pra membaca) ialah siswa sanggup menghubungkan dan menyebutkan goresan pena sederhana dengan simbol yang melambangkannya atau media gambarnya.

F.    Manfaat Penelitian

Penelitian ini diperlukan menawarkan manfaat bagi :
  1. Siswa Taman Kanak-Kanak, semoga mereka terbiasa dalam suasana acara pembelajaran di Taman Kanak-Kanak yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
  2. Bagi guru Taman Kanak-Kanak, dengan penerapan media gambar, guru memperoleh pengalaman gres dalam melaksanakan acara pembelajaran kemampuan berbahasa di Taman Kanak-Kanak yang berpusat pada anak.
  3. Bagi peneliti, sanggup membantu guru dalam mengatasi dilema dalam pembelajaran kemampuan berbahasa di Taman Kanak-Kanak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PTK Taman Kanak Kanak


A.    Perkembangan Kemampuan Berbahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan aneka macam keinginan maupun kebutuhannya. Anak-anak  yang mempunyai kemampuan berbahasa yang baik pada umumnya mempunyai kemampuan yang baik pula dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan serta tindakan interaktif dengan lingkungannya. Kemampuan berbahasa ini tidak selalu didominasi oleh kemampuan membaca saja tetapi juga terdapat sub potensi lainnya yang mempunyai peranan yang lebih besar ibarat penguasaan kosa kata, pemahaman (mendengar dan menyimak) dan kemampuan berkomunikasi.

Pada usia Taman Kanak-Kanak (4 – 6 tahun), perkembangan kamampuan berbahasa anak ditandai oleh aneka macam kemampuan sebagai berikut :
  1. Mampu memakai kata ganti saya dalam berkomunikasi.
  2. Memiliki  aneka macam perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya dan kata sambung.
  3. Menunjukkan pengertian dan pemahaman perihal sesuatu.
  4. Mampu menggungkapkan pikiran, perasaan, dan tindakan dengan memakai kalimat sederhana.
  5. Mampu membaca dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar

Perkembangan kemampuan tersebut muncul ditandai oleh aneka macam tanda-tanda ibarat bahagia bertanya dan menawarkan informasi perihal aneka macam hal, berbicara sendiri, dengan atau tanpa memakai alat ibarat (boneka, kendaraan beroda empat mainan, dan sebagainya). Mencoret-coret buku atau dinding dan menceritakan sesuatu yang fantastik. Gejala-gejala ini merupakan mengambarkan munculnya kepermukaan aneka macam jenis potensi tersembunyi (hidden potency) menjadi potensi tampak (actual potency). Kondisi tersebut memperlihatkan berfungsi dan berkembangnya sel-sel saraf pada otak. (DepDikNas, 2000 : 6)

Secara khusus, perkembangan kemampuan membaca pada anak berlangsung dalam beberapa tahap sebagai berikut:

1.    Tahap fantasi (magical stage)
Pada tahap ini anak mulai mencar ilmu memakai buku, mulai berpikir bahwa buku itu penting, melihat atau membolak-balikan buku dan kadang kala anak membawa buku kesukaannya. Pada tahap pertama, guru sanggup menawarkan atau memperlihatkan model/contoh perihal perlunya membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.

2.    Tahap pembentukan konsep diri (self concept stage)
Anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam acara membaca, akal-akalan membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, memakai bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan.
Pada tahap kedua, orang bau tanah atau guru menawarkan rangsangan dengan jalan membacakan sesuatu pada anak. Guru hendaknya menawarkan jalan masuk pada buku-buku yang diketahui anak-anak. Orang bau tanah atau guru juga hendaknya melibatkan anak membacakan buku.

3.    Tahap membaca gambar (bridging reading stage)
Pada tahap ini anak menjadi sadar pada cetakan yang tampak serta sanggup menemukan kata yang sudah dikenal, sanggup mengungkapkan kata-kata yang mempunyai makna dengan dirinya, sanggup mengulang kembali dongeng yang tertulis, sanggup mengenal cetakan kata dari puisi atau lagu yang dikenalinya serta sudah mengenal abjad.
Pada tahap ketiga, guru membacakan sesuatu pada anak-anak, menghadirkan aneka macam kosa kata pada lagu dan puisi, menawarkan kesempatan sesering mungkin.

4.    Tahap pengenalan bacaan (take-off reader stage)
Anak mulai memakai tiga sistem instruksi (fraphoponic, semantic dan syntactic) secara bersama-sama. Anak tertarik pada bacaan, mulai mengingat kembali cetakan pada konteknya, berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta membaca aneka macam tanda ibarat kotak susu, pasta gigi, atau papan iklan.
Pada tahap keempat guru masih harus membacakan sesuatu pada belum dewasa sehingga mendorong anak membaca suatu pada aneka macam situasi. Orang bau tanah dan guru jangan memaksa anak membaca huruf secara sempurna.

5.    Tahap membaca lancar (independent reader stage)
Pada tahap ini anak sanggup membaca aneka macam jenis buku yang berbeda secara bebas. Menyusun pengertian dari tanda, pengalaman dan instruksi yang dikenalnya, sanggup membuat asumsi bahan-bahan bacaan. Bahan-bahan yang bekerjasama secara eksklusif dengan pengalaman anak semakin gampang dibaca. (DepDikNas, 2000 : 7 – 8).

Untuk menawarkan rangsangan positif terhadap munculnya aneka macam potensi keberbahasaan anak diatas maka permainan dan aneka macam alatnya memegang peranan penting. Lingkungan (termasuk didalamnya peranan orang bau tanah dan guru) seharusnya membuat aneka macam aktifitas bermain secara sederhana yang menawarkan arah dan bimbingan semoga aneka macam potensi yang tampak akan tumbuh dan berkembang secara optimal
BAB III
METODE PENELITIAN
PTK Taman Kanak Kanak


A.    Pendekatan Dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif, penelitian ini berangkat dari dilema yang di sanggup di lapangan, kemudian direfleksikan dan dianalisis menurut teori yang menunjang, kemudian dilaksanakan tindakan di lapangan. Kesimpulan yang diperoleh tidak sanggup digeneralisasikan pada ruang lingkup yang lebih luas, lantaran untuk kondisi dan situasi yang berbeda kesudahannya sanggup berbeda. Penelitian ini sanggup dijadikan model untuk menawarkan rekomendasi pada situasi yang lain (Arifin Imron, 1990 : 4)

Jenis penelitian yang dipakai ialah penelitian berusaha untuk memahami makna insiden dari interaksi yang terjadi selama penelitian berlangsung.

B.    Model Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, lantaran penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pada penelitian tindakan yang mencakup penyusunan rencana, melaksanakan tindakan, mengobservasi, melaksanakan analisis dan refleksi terhadap hasil observasi dari hasil analisis dan refleksi setiap simpulan acara dilakukan tindakan perbaikan pada siklus yang berikutnya menurut hasil analisis dan refleksi yang dibentuk sebelumnya.

Pada model pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini pembelajaran kemampuan membaca melalui penerapan media gambar.

C.    Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus acara yaitu siklus 1 dan siklus 2. Masing-masing siklus terdiri 4 tahap acara yaitu :
  1. Menyusun planning tindakan
  2. Melaksanakan tindakan
  3. Melakukan observasi
  4. Membuat analisis dilanjutkan refleksi

Pada penelitian ini yang melaksanakan acara mengajar ialah Kepala Taman Kanak-Kanak bantu-membantu dengan guru kelompok B sekaligus sebagai observer

 PAUD ini ada yang request di fans facebook blog ini dan ketika itu saya tidak punya  PTK Taman Kanak Kanak  (Penelitian Tindakan Kelas Untuk Taman Kanak-kanak PAUD )

SIKLUS – 1 PTK Taman Kanak Kanak

a.    Penyusunan planning tindakan 1
Pada tahap ini Kepala Taman Kanak-Kanak menyusun planning pembelajaran menurut pokok bahasan dan tema yang akan diajarkan yaitu kemampuan membaca mencakup merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan alat peraga (media) apa yang sesuai pokok bahasan yang akan diajarkan dari bagaimana menggunakannya, serta menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan.

b.    Pemberian tindakan 1
Guru melaksanakan pengajaran dengan memakai media gambar sesauai dengan perencanaan yang telah disusun. Pada acara awal pembelajaran guru melaksanakan acara menyebarkan dan bertanya serta tanya jawab perihal benda-benda di sekitar anak, siswa di bentuk tiga kelompok yang terdiri dari 7 – 8 anak, siswa, masing-masing kelompok di beri kiprah untuk mengamati dan melihat gambar-gambar benda yang telah disediakan, kemudian siswa diminta menghubungkan antara goresan pena (kata) dengan gambar benda yang melambangkan. Dengan menawarkan tugas-tugas diperlukan siswa mendapat pemahaman perihal konsep kemampuan membaca permulaan dengan memakai media gambar dan kartu kata yang telah disediakan.

c.    Melakukan observasi
Pada waktu acara pembelajaran berlangsung, Kepala Taman Kanak-Kanak bersama guru kelompok B melaksanakan observasi dan mencatat kejadian-kejadian selama acara pembelajaran berlangsung yang nantinya sanggup bermanfaat untuk pengambilan keputusan apakah guru sanggup memakai kalimat dengan tepat atau perlu diadakan. Apakah tugs-tugas dan pertanyaan yang diajukan guru sudah mencerminkan pembelajaran kemampuan berbahasa (pra membaca)

d.    Pembuatan analisis dan refleksi
Dari hasil observasi dilakukan analisis pada tindakan 1 kemudian dilanjutkan dengan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang dilakukan bantu-membantu ini, direncanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan 2 terhadap permasalahan-permasalahan yang masih ada. Untuk mengetahui apakah guru sanggup menyusun planning pembelajaran yang mencerminkan pembelajaran kemampuan berbahasa (pra membaca) sanggup dilihat dan komponen-komponen yang terdapat pada planning pembelajaran yang telah disusunnya.

Praktis mudahan dengan adanya contoh ptk taman kanak kanak ini sobat sahabat bisa terbantu dalam menyusun ptk sobat yang bersangkutan
 PAUD ini ada yang request di fans facebook blog ini dan ketika itu saya tidak punya  PTK Taman Kanak Kanak  (Penelitian Tindakan Kelas Untuk Taman Kanak-kanak PAUD )

0 Response to "Ptk Taman Kanak Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Untuk Tk Paud )"

Post a Comment