Contoh Skripsi Kedokteran Judul Kiprah Akhir

Skripsi Kedokteran -  Sebelumnya saya sudah memosting contoh makalah atau yang berkaitan juga dengan ilmu kedokteran yaitu skripsi keperawan, mungkin ini mempunyai kegunaan bagi mahasiswa S1 yang lagi susun skripsi bisa jadikan contoh skripsi kedokteran ini sebagai referensi, atau sebagai pola dalam enyusun skripsinya


Selain skripsi kedokteran ini saya juga sudah memposting beberapa contoh skripsi seperti skripsi ekonomi, keperawatan, bahasa indonesia, psikologi, matematika, kimia, fpok, skripsi teknik mesin kata pengantar. tesis. 

eksklusif aja sahabat sahabat baca contoh skripsi kedokteran dibawah ini 
Judul:
HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI SISWA-SISWI Sekolah Menengan Atas

BAB  I
PENDAHULUAN
Skripsi Kedokteran

1.1.    Latar Belakang

Sehat ialah kebutuhan dasar bagi kehidupan insan (Ichsan, 1988). Sehat ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif dan hemat (UU No.23 1992).
Kepentingan kesejukan jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesejukan jasmani akan semakin baik pula (Yasrin, 1996). Manusia yang sehat dan mempunyai tingkat kesejukan yang baik akan bisa berprestasi dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan meningkat (Pradono, 1999).

Hasil penelitian survey kesejukan jasmani pada usia kerja yang dilakukan oleh Departemen  Kesehatan pada tahun 1993 yaitu 92,4% termasuk kategori kurang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pradono tahun 1998 pada usia 20-39 tahun warga Kebon Manggis, Jakarta Timur diperoleh hasil pengukuran VO2max 50,2% termasuk kategori sangat kurang, 26,8% kurang, 15% cukup dan 7,7% baik. Skripsi Kedokteran

Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh aneka macam faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud faktor internal ialah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap contohnya genetik, umur, jenis kelemin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya acara fisik, lingkungan dan kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994; Abdullah, 1994).

Dr. Brotz telah menuliskan pada tahun 1983 dalam journal of American Medical Association sebagai berikut: tidak ada obat yang bisa dipakai kini atau masa depan yang memperlihatkan dan mempertahankan kesehatan yanglebih baik dari pada kebiasaan yang senantiasa berolahraga. Banyak penelitian mengenai imbas latihan olahraga pada usia muda. Dari penelitian Allewison dan Andrews 1976, sepertiga hari sekolah dicurahkan pada pendidikan jasmani. Hasilnya secara dramatis terlihat sebagai anak yang kuat, tubuh yang sehat dan cenderung mempunyai kemampuan akademik yang baik ( Sumardjono, 1987).

US Centers for Desease Control and Prevention (CDC) dan American Collage of Sport Medicine melaporkan bahwa sebanyak 250.000 jiwa melayang setiap tahun lantaran gaya hidup yang pasif. Ketidak aktifan memperlihatkan donasi kematian yang besar (34%) dan menelan biaya $5,7 milyar pertahun (Sharkey).Kekurangan gerak atau kurangnya keterlibatan secara aktif dalam berolahraga sanggup mengakibatkan derajat kesejukan jasmani yang rendah. Kondisi biologik ini nampak pada keadaan aktual seperti:
  • Orang lekas menderita kelelahan pada ketika melaksanakan kiprah sehari-hari yang tergolong berbobot sedang
  • Sistem otot dalam keadaan lemah yang mengakibatkan kekuatan, kecepatan dan daya tahan renda
  • Penampilan tampak loyo dan gairah hidup kurang
Kekurangan gerak dan kurangnya latihan dengan intensitas yang memadai sanggup menimbulkan penyakit kurang gerak. Penyakit ini menampakkan dirinya  dalam beberapa tanda-tanda menyerupai tubuh tambun atau berkadar lemak tinggi, fungsi organ tubuh yang lemah dan hidup yang cenderung tidak bergairah. Penderita cenderung mengidap penyakit berbahaya menyerupai penyakit jantung, paru-paru, dan ginjal, tekanan darah tinggi dan gangguan pencernaan (Lutan, 1991).

Aspek penting lainnya dari hidup aktif termasuk menghilangkan kebiasaan negatif, menyerupai kecanduan rokok. Berdasarkan Public Health Promotion Office for Desease Prevention and Health Promotion, rokok menjadikan 400.000 kematian setiap tahun termasuk 30% kanker (85% kanker  paru-paru) dan 25% lantaran duduk perkara kardiovaskuler (Sharkey,2003). Skripsi Kedokteran

Menurut survey WHO pada tahun 1990, ternyata 75% laki-laki Indonesia dan 15% perempuan Indonesia ialah perokok aktif. Indonesia Pneumobile Project (IPP) melaporkan bahwa tahun 1989 di Jakarta dan Surabaya pada 4118 subyek yang terdiri dari anak sekolah dan pekerja didapatkan populasi perokok pada laki-laki sebanyak 45,7% dan  perempuan sebanyak 1,8% .

Daya tahan kardiorespirasi atau aerobic capacity merupakan komponen terpenting dari kebugaran jasmani (Ichsan, 1997). Seseorang dengan kapasitas aerobik yang baik, mempunyai jantung yang efisien, paru-paru yang efektif, peredaran darah yang baik pula, yang sanggup mensuplai otot-otot sehingga yang bersangkutan bisa bekerja secara kontiniu tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan (Sumaedjono, 1996).


BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA
Skripsi Kedokteran

2.1.      Pengertian Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan kiprah sehari-hari dengan kesungguhan dan tnggung jawab, tanpa mempunyai rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan aneka macam ancaman dimasa yang akan tiba (Ichsan, 1988).

2.2.    Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani
Komponen kesejukan jasmani terdiri dari dua kelompok yaitu : Health related fitness dan Skill related fitness (Nieman, 2004). Health related fitness merupakan kesejukan jasmani yang bekerjasama dengan kesehatan terdiri dari :
  1. Cardyo respiratory endurance
  2. Body composition
  3. Musculoskletal :
  4. Flexibility
  5. Muscular strenghth
  6. Muscular endurance

Sedangkan Skill related fitness merupakan kesejukan jasmani bekerjasama dengan keterampilan terdiri dari :
  1. Agality
  2. Balance
  3. Coordination
  4. Speed
  5. Power
  6. Reaction time

2.3.    Pengertian Daya Tahan Kardiorespirasi
Daya tahan kardiorespirasi ialah kesanggupan sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif sehingga sanggup dipakai pada proses metabolisme tubuh (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).

Daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen terpenting dari kesejukan jasmani (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994; Len Kravitz, 1997).

Blain beropini daya tahan kardiorespiasi yang tinggi memperlihatkan kemampuan untuk bekerja yang tinggi, yang berarti kemampuan untuk mengeluarkan sejumlah energi yang cukup besar dalam periode waktu yang usang ( Pradono, 1999).

Daya tahan kardiorespirasi disebut juga aerobic capacity. Dalam laboratorium pengukuran yang paling objektif dilakukan dengan menghitung ambilan maksimal O2 (VO2max) (Effendi, 1983). Skripsi Kedokteran

2.4.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tahan Kardiorespirasi
Daya tahan kardiorespirasi dipengaruhi beberapa faktor yakni genetik, umur dan jenis kelamin, acara fisik, komposisi lemak tubuh dan kebiasaan merokok.
1.    Genetik
Daya tahan kardiovaskuler dipengaruhi oleh faktor genetik yakni sifat-sifat spesifik yang ada dalam tubuh seseorang semenjak lahir. Penelitian dari Kanada telah meneliti perbedaan kebugaran aerobik diantara saudara kandung (dizygotic) dan kembar identik (monozygotic), dan mendapati bahwa perbedaannya lebih besar pada saudara kandung dari pada kembar identik.

Baru-baru ini, Manila dan Bouchard (1991) telah memperkirakan bahwa herediter bertanggung jawab atas 25 –40% dari perbedaan nilai VO2max dan Sundet, Magnus Tambs (1994) beropini bahwa lebih dari setengah perbedaan kekuatan maksimal aerobik dikarenakan oleh perbedaan genotype, dan faktor lingkungan (nutrisi) sebagai penyebab lainnya. Ini mendukung pendapat bahwa cara untuk menjadi atlet berdaya tahan tinggi ialah dengan menentukan orang bau tanah dengan teliti. Skripsi Kedokteran

Kita mewarisi banyak faktor yang memperlihatkan konstribusi pada kebugaran aerobik, termasuk kapasitas maksimal sistem respiratory dan kardiovaskuler, jantung yang lebih besar, sel darah merah dan hemoglobin yang lebih banyak (Sharley, 2003).

Pengaruh genetik pada kekuatan otot dan daya tahan otot pada umumnya bekerjasama dengan komposisi serabut otot yang terdiri dari serat merah dan serat putih. Seseorang yang mempunyai lebih banyak lebih sempurna untuk melaksanakan kegitan bersifat aerobic, sedangkan yang lebih banyak mempunyai serat otot rangka putih, lebih bisa melaksanakan kegiatan yang bersifat anaerobic. Skripsi Kedokteran

Demikian pula efek keturunan terhadap komposisi tubuh, sering dihubungkan dengan tipe tubuh. Seseorang yang mempunyai tipe endomorf (bentuk tubuh lingkaran dan pendek) cenderung mempunyai jaringan lemak yang lebih banyak kalau dibandingkan dengan tipe otot ektomorf (bentuk tubuh kurus dan tinggi) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).
2.    Umur
Umur mempengaruhi hampir semua komponen kesejukan jsmani. Daya tahan kardiovaskuler memperlihatkan suatu tendensi meningkat pada masa belum dewasa hingga sekitar dua puluh tahun dan mencapai maksimal di usia 20 hingga 30 tahun (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994). Daya tahun tersebut akan makin menurun sejalan dengan bertambahnya usia, dengan penurunan 8-10% perdekade untuk individu yang tidak aktif, sedangkan untuk individu yang aktif penurunan tersebut 4-5% perdekade (Brian.Jsharkey, 2003).

Peningkatan kekuatan otot laki-laki dan perempuan sama hingga usia                 12 tahun, selanjutnya sesudah usia pubertas laki-laki lebih banyak peningkatan kekuatan otot, maksimal dicapai pada usia 25 tahun yang secara berangsur-angsur menurun dan pada usia 65 tahun kekuatan otot hanya tinggal 65-70% dari kekuatan otot sewaktu berusia 20 hingga 25 tahun.

Pengaruh umur terhadap kelenturan dan komposisi tubuh pada umumnya terjadi lantaran proses menua yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas otot lantaran berkurangnya acara dan timbulnya obes pada usia bau tanah (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994).

3.    Jenis Kelamin
Kesegaran jasmani antara laki-laki dan perempuan berbeda lantaran adanya perbedaan ukuran tubuh yang terjadi sesudah masa pubertas.

 Daya tahan kardiovaskuler pada usia anak-anak, antara laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda, namun sesudah masa pubertas terdapat perbedaan. Rata-rata perempuan muda mempunyai kebugaran aerobik antara           15-25% lebih kecil dari laki-laki muda dan ini tergantung pada tingkat acara mereka. Tapi pada atlet cukup umur putri yang sering berlatih hanya berbeda 10% dibawah atlet putra dalam usia yang sama dalam hal VO2max.
Wanita mempunyai jaringan lemak 27% dari komposisi tubuhnya lebih banyak dibanding laki-laki 15% dari komposisi tubuhnya (Ardle, 1981).

Menurut Larry Gshaver (1981), satu gram hemoglobin sanggup bersatu dengan 1,34 ml oksigen. Pada laki-laki dalam keadaan istirahat terdapat sekitar 15-16gr hemoglobin pada setiap 100ml darah dan pada perempuan rata-rata 14gr pada setiap 100ml darah. Keadaan ini mengakibatkan perempuan mempunyai kapasitas aerobik lebih rendah dibanding pria. Selain itu ukuran jantung pada perempuan rata-rata lebih kecil dibanding pria(Hairy,1989).

Pengambilan oksigen pada perempuan 2,2L lebih kecil daripada laki-laki 3,2L. Kapasitas  vital paru perempuan juga lebih kecil dibanding pria.

DAFTAR PUSTAKA
Skripsi Kedokteran

Arma Abdullah, 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta, hlm 53-64

Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994. Pedoman Pengukuran Kesegaran Jasmani. Jakarta, hlm2-51

Djamil Rusdan, 1989. Kebiasaan Merokok, Kapasitas Vitas dan Kapasitas Pernafasan maximal, Majalah Kedokteran Universitas Andalas, hlm 14-15

Hasyim Efendi, 1983. Fisiologi Kerja dan Olahraga serta Peranan Tes Kerja (Exercise Test) untuk Diagnostik. Bandung : Penerbit Alumni, hlm59-121

William Ganong, 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.17, Surabaya : EGC, hlm665-667

 Bud   Getchell,  1979. Physical Fitness Away of Life.2nd ed.Indiana, pp 8-39

Athur Guyton, 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Ed 9, Jakarta : EGC, hlm1340-1351

Junusul Hairy, 1989. Fisiologi Olahraga Jilid I. Jakarta, hlm 50-213

Ichsan, 1988. Pendidikan Kesehatan dan Olahraga Jakarta, hlm 53-64

Lutan Rusli, 1991. Manusia dan Olahraga. Bandung:ITB dan FPISK/IKIP B andung, hlm.33-41

Len Kravitz, 1997. Panduan Lengkap dan Bugar Total.Jakarta : Raja Grafindo Persada, him 5-9

Nieman David C, Kebugaran dan Kesehatan Anda alih bahasa Syahrastani, M Kes, Universitas Negeri Padang 2004

William Ardle, 1981. Exercise Physiology Energy, Nutrition, and Human Performance. Philadelpia, pp 369-389

Albert, 1994. Menuju Gaya Hidup Sehat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, hlm1 26-129

Julianty Pradono, 1999. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesegaran Jasmani Warga Kebon Manggis Jakarta Timur Umur 20-39 Tahun, 1998, Buletin Penelitian Kesehatan Vol 27, hlm 293-295

Brian Sharkey, 2003. Kebugaran dan Kesehatan.Ed1, Jakarta : Raja Grafindo Persada, hlm 75-93

Sumosardjuno, 1987. Petunjuk Mudah Kesehatan Olahraga. Jakarta : Pustaka Karya Grafika Utama, hlm 9-20

Wahjoedi, 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani.Ed1, Jakarta : Raja Grafindo Persada, hlm 58-59

Yaswir Yasrin, 1996. Gambaran Kebugaran Pada Lansia Dengan Uji Treadmil, Majalah Kedokteran Andalas Vol20, hlm5-11

Yunwati Yuyun, 2002. Pengaruh Paparan Asap Rokok Kretek Dismutase Hepar Tikus Mistar, Jurnal Kedokteran Yarsi Vol12, hlm85-92

Oh iya, dalam postingan ini memang tidak saya cantumkan secara lengkap, dikarenakan banyaknya proses pengeditan dalam memposting artikel ini, maka dari itu saya berikan dalam bentuk download, biar memudahkan anda untuk mendapatkannya, gampang mudahan Skripsi Kedokteran bermanfaat untuk semuanya, silahkan download
 Sebelumnya saya sudah memosting contoh makalah atau yang berkaitan juga dengan ilmu kedok Contoh Skripsi Kedokteran Judul Tugas Akhir


Dibawah ini juga ada beberaa contoh skripsi kedokteran yang sanggup sahabat sahabat download juga guna sebagai referensi, pola teman-teman dalam menyusun skripsi

Judul:
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEDATON BANDAR LAMPUNG
 Sebelumnya saya sudah memosting contoh makalah atau yang berkaitan juga dengan ilmu kedok Contoh Skripsi Kedokteran Judul Tugas Akhir

0 Response to "Contoh Skripsi Kedokteran Judul Kiprah Akhir"

Post a Comment