Contoh Skripsi Akutansi Judul Kiprah Akhir

Skripsi Akutansi - perasaan kemarin saya pernah posting ihwal contoh makalah, judul skripsi akutansi keuangan, yup benar saya pernah, heheh mungkin bermanfaat juga buat sahabat sahabat semua silahkan di download, dan kini ini saya posting contoh skripsi akutansi yang gampang mudahan juga bisa menjadi rujukan atau pola dalam menyusun skripsi.


Selain judul skripsi akutansi keuangan saya juga sudah memposting beberapa contoh skripsi lainnya yaitu skripsi ekonomi, keperawatan, bahasa indonesia, psikologi, matematika, kimia, fpok dll,



Judul:
PEMERIKSAAN PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. VEDEM PUTRA SAKTI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Alasan Pemilihan Judul

Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi barang untuk dijual. Perusahaan dagang maupun perusahaan industri pada umumnya mempunyai persediaan yang jumlah, jenis serta masalahnya tidaklah selalu sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Pada umumnya dapatlah dikatakan bahwa hampir pada semua perusahaan, persediaan merupakan harta milik perusahaan yang cukup besar atau bahkan terbesar jikalau dibandingkan dengan harta lancar lainnya. dan persediaan juga merupakan elemen yang paling banyak memakai sumber keuangan perusahaan yang perlu disediakan supaya perusahaan sanggup beroperasi secara layak sebagaimana mestinya.

Begitu pentingnya peranan persediaan dalam operasi perusahaan sehingga perlu diadakan metode penilaian persediaan yang tepat untuk memperoleh hasil perjuangan yang sesuai dengan periode pembukuannya. Selain itu administrasi perusahaan juga perlu mempunyai sistem pengendalian intern yang baik yang sanggup menjalin keamanan persediaan milik perusahaan itu sendiri. Dengan adanya pengendalian intern maka akan segera diketahui pada ketidakberesan dalam perusahaan. Disamping itu, persediaan juga mempunyai aspek ganda yaitu disajikan dalam bentuk neraca atau merupakan persediaan neraca sebagai aktiva perusahaan juga disajikan dalam perhitungan rugi keuntungan sebagai elemen harga pokok. Oleh alasannya yakni itu kesalahan dalam menentukan nilai persediaan, bukan saja akan mengakibatkan kesalahan dalam pos neraca, akan tetapi juga dalam pos rugi keuntungan perusahaan baik untuk periode kini maupun untuk periode selanjutnya. Dan pada akhirnya, pembaca laporan keuangan tersebut akan keliru atau salah dalam menafsirkan keadaan posisi keuangan perusahaan tersebut.

Demikian pula halnya pada PT. Vedem Putra Sakti dimana fungsi persediaan sangat mempengaruhi terhadap operasi-operasinya. Kegagalan atas pencatatan persediaan akan berakibat kerugian pula terhadap perusahaan.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, telah mendorong penulis untuk menentukan duduk kasus pengendalian intern sebagai obyek penulisan skripsi, khususnya pada PT. Vedem Putra Sakti dengan judul “PEMERIKSAAN PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. VEDEM PUTRA SAKTI”. Skripsi Akutansi

B.    Perumusan Dan Pembatasan Masalah Skripsi Akutansi
Oleh alasannya yakni siklus akuntansi persediaan cukup luas jangkauannya maka penulis hanya akan membahas mengenai persediaan barang dagang saja, yaitu teknik investigasi persediaan yang dilakukan oleh PT. Vedem Putra Sakti dari hasil produksi hingga dengan penjualan ke konsumen.

Masalah-masalah yang sering kali dihadapi dalam persediaan, dan yang perlu untuk kita bahas, diantarannya yaitu :
  1. Terhentinya proses produksi, alasannya yakni kurangnya persediaan materi baku pada waktu dibutuhkan.
  2. Kerusakan terhadap persediaan.
  3. Penyelewengan dan pencurian yang kemungkinan besar akan terjadi.

Masalah-masalah itu menarik untuk dibahas lebih lanjut dan membutuhkan suatu penelitian khusus untuk hal tersebut di atas.
C.    Metode Penelitian

Dalam rangka mempersiapkan penyusunan skripsi, metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data, fakta dan keterangan bahan-bahan yang ada hubungannya dengan duduk kasus yang akan dibahas, maka penulis melaksanakan penelitian dengan cara :
  • Penelitian Perpustakaan (Library Research)
Didalam penelitian ini penulis mempelajari duduk kasus berdasarkan atau bersumberkan pada literatur, teori-teori dan buku-buku yang berada dalam perpustakaan. Penelitian yang dilakukan ini, dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan maupun data secara teoritis untuk penyusunan skripsi ini.
  • Penelitian Lapangan (Field Research)
 Pada metode ini dilakukan riset pada PT. Vedem Putra Sakti dan data-data diperoleh melalui :
        
a.    Wawancara (Interview)
Yaitu mengadakan wawancara pribadi kepada para pimpinan perusahaan serta staf yang berkompeten dalam perusahaan untuk memperoleh data yang diharapkan oleh penulis.
        
b.    Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan secara pribadi terhadap kegiatan pengembangan dan pengelolaan perusahaan, sehingga dengan demikian data yang diperoleh akan lebih obyektif. Selanjutnya dengan data yang diperoleh dari hasil library research dan field research tersebut akan digunakan penulis sebagai materi materi penulisan.   

D.    Sistematika Penulisan

Sebagaimana citra umum dalam penyusunan skripsi ini sesuai dengan judul, penulis menyusun pembabakannya dari ringkasan setiap isi, dan penggalan per penggalan yang dibagi dalam lima penggalan yang diawali dari :

BAB I    :    PENDAHULUAN Skripsi Akutansi
Pada penggalan ini penulis menguraikan alasan pemilihan judul, perumusan  dan pembatasan masalah, metode penelitian data guna penyusunan skripsi ini dan sistematika penulisan.

BAB II    :    LANDASAN TEORI
Dalam penggalan ini penulis menguraikan mengenai pengertian pengendalian intern, pengertian dan penggolongan persediaan, penilaian pengendalian intern dan pencatatan persediaan kertas kerja investigasi dan laporan investigasi persediaan.

BAB III    :    TINJAUAN UMUM PADA PT. VEDEM PUTRA SAKTI
Dalam penggalan ini penulis mencoba untuk menguraikan ihwal sejarah berdirinya PT. Vedem Putra Sakti, struktur organisasi dan uraian kiprah dan bidang perjuangan perusahaan.

BAB IV    :    PEMERIKSAAN PENGENDALIAN INTERN
Dalam penggalan ini penulis membahas ihwal mekanisme penerimaan dan pengeluaran persediaan, penilaian pengendalian intern persediaan, kertas kerja investigasi serta laporan persediaan.


BAB V    :    KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

Pada penggalan ini merupakan penggalan terakhir yang berisi kesimpulan dari pembahasan yang diuraikan diatas serta saran-saran yang dianggap perlu dalam perjuangan menuju perbaikan dan kesempurnaan.





BAB II
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Skripsi Akutansi 

1.    Sistem Pengendalian Manajemen

1.1.    Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Peranan administrasi dalam pengendalian disebut “Pengendalian Manajemen” dan sistem yang digunakan menyerupai mengumpulkan dan menganalisis informasi, mengevaluasi dan memanfaatkannya serta tindakan-tindakan lain untuk melaksanakan pengendalian disebut sistem pengendalian manajemen.

Sistem pengendalian (control system) dalam organisasi berfungsi menyerupai otak pada pengemudi kendaraan beroda empat yang mengarahkan dan menuntun organisasi ke tujuan yang diinginkan. Pengendalian administrasi meliputi sistem pengendalian administrasi yang terdiri dari struktur penataan organisasi, wewenang, tanggungjawab dan konsepsi isu untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dan suatu proses atau seperangkat tindakan   yang   dilakukan   untuk   memastikan  bahwa  organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya.

    
1.2.    Tahap-Tahap Sistem Pengendalian Manajemen

Proses pengendalian administrasi melibatkan komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan karyawan, untuk melengkapi pengendalian informal. Perusahaan juga mempunyai sistem pengendalian formal yang meliputi tahap-tahap yang saling berkaitan sebagai berikut :
a.        Pemrograman
 Pemograman yakni proses menentukan acara tertentu untuk kegiatan-kegiatan organisasi acara menggambarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan organisasi dalam rangka pelaksanaan strategi. Pada perusahaan yang berorientasi pada laba, setiap produk atau lini produk (product line) merupakan program.
b.    Penganggaran (budgeting)
Anggaran  operasi  sebenarnya  adalah  rencana  tindakan yang dinyatakan dalam satuan uang, pada proses penganggaran, penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan anggaran penggalan dan divisi yang merupakan tanggungjawab para managernya.

Proses penyusunan anggaran intinya merupakan perundingan antara manajer sentra pertanggungjawaban dengan atasannya untuk menerapkan apa yang harus dilakukan manajer dan bagaimana caranya.
c.    Operasi dan pengukuran
Selama periode operasi aktual, pencatatan dilakukan terhadap sumber daya yang digunakan, dinyatakan sebagai biaya dan pendapatan yang diperoleh. Catatan ini dilakukan sedemikian hingga setiap data biaya dan pendapatan diklasifikasikan berdasarkan acara dan sentra pertanggungjawaban data yang diklasifikasikan digunakan sebagai dasar pemrograman yang akan datang. Untuk tujuan terakhir data nyata dari hasil dilaporkan dengan cara yang memungkinkan perbandingan dengan anggaran.
d.    Pelaporan dan analisis

Sistem   pengendalian   manajemen    berfungsi   sebagai    alat komunikasi. Informasi yang dikomunikasikan terdiri dari data akuntansi maupun non-akuntansi. Skripsi Akutansi

Pelaporan juga digunakan sebagai alat pengendalian beberapa diturunkan dari analisis yang menyebarkan planning dan membandingkan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan. Berdasarkan laporan formal ini dan juga berdasarkan isu yang diterima lewat akses non-formal, manajer memutuskan apa yang harus dilakukan.

B.    Akuntansi Pertanggungjawaban

1.    Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Organisasi dibuat oleh para pemimpin tertinggi yang membagi kegiatan dan memutuskan suatu hirarki para manajer yang mengatur lingkup kegiatan yang ditetapkan lebih dahulu dan yang mempunyai kebebasan untuk mengambil keputusan. Akuntansi pertanggungjawaban dipergunakan untuk mengartikan setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Dalam kaitan ini satu organisasi diumpamakan  sebagai kumpulan beberapa sentra pertanggungjawaban.

Keseluruhan sentra pertanggungjawaban ini membentuk hirarki dalam organisasi tersebut. Pada tingkat paling rendah bentuk pertanggungjawaban ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta unit-unit kerja lain. Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi kita dapatkan dalam bentuk departemen-departemen ataupun divisi-divisi yang biasanya merupakan kumpulan beberapa unit yang lebih kecil dari organisasi tersebut ditambah dengan staff serta tenaga administrasi lainnya. Akuntansi pertanggungjawaban mempunyai daya tarik bagi kebanyakan pimpinan alasannya yakni sanggup memudahkan pelimpahan (delegasi) pengambilan keputusan, sebagai setiap manajer menengah diberi kekuasaan atas suatu penggalan yang lebih kecil (sub unit) bahu-membahu dengan suatu wewenang dan hal lain akuntansi pertanggungjawaban memperlihatkan sarana-sarana dasar untuk mengadakan penilaian atas kemampuan setiap manajer sebagai pimpinan tertinggi akan mendapat isu yang kuat. Akuntansi pertanggungjawaban menekankan pertanggungjawaban hingga ke pihak yang mempunyai keterangan yang paling lengkap.

Pengertian akuntansi pertanggungjawaban telah banyak dibahas dalam literatur khususnya akuntansi manajemen. Beberapa pakar akuntansi lebih banyak menulis dibidang akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut di bawah ini berdasarkan Charles T. Hongren : Skripsi Akutansi

“Akuntansi pertanggungjawaban yakni suatu sistem akuntansi yang mengakui aneka macam sentra pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi  dan mencerminkan planning dan tindakan setiap sentra itu dengan memutuskan penghasilan dan biaya tertentu bagi sentra yang mempunyai tanggungjawab yang bersangkutan disebut juga akuntansi keuntungan atau akuntansi kegiatan”. (1993, hlm. 307)

Menurut H.S. Hadibroto, memperlihatkan definisi sebagai berikut :

“Akuntansi pertanggungjawaban yakni sistem akuntansi yang diubahsuaikan supaya administrasi sanggup melaksanakan pengawasan efisiensi untuk sesuatu penggalan tertentu ataupun untuk petugas-petugas yang bertanggung jawab terhadap efisiensi biaya yang menjadi tanggungjawab”. (1991, hlm. 6)
Berdasarkan dari definisi di atas, maka penulis mencoba mengambil    kesimpulan   bahwa   akuntansi  pertanggungjawaban yakni :
  • Suatu  sistem  akuntansi  yang  ada  dalam  suatu  organisasi berfungsi sebagai alat pengawasan manajemen.
  • Suatu sistem akuntansi yang menyusun dan melaporkan pendapatan dan biaya untuk sentra pertanggungjawaban.


b. Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban 

Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsinya yakni sebagai alat penilaian kinerja dan memperlihatkan atau menghasilkan arus balik sehingga operasi diwaktu yang akan tiba sanggup ditingkatkan.
a.    Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan
Informasi akuntansi yang digunakan sebagai ukuran kinerja manajer sentra pendapatan yakni pendapatan. Jika sentra pendapatan hanya menjual produk atau jasanya kepada pihak luar perusahaan, pengukuran pendapatan dilaksanakan dengan mudah, yaitu dengan cara mengalikan kuantitas produk atau jasa yang dijual dengan harga jual yang dibebankan kepada pelanggan. Untuk pengukuran kinerja sentra pendapatan, seluruh pendapatan baik yang berasal dari transaksi penjualan produk atau jasa kepada sentra pertanggungjawaban lain dalam perusahaan, digunakan sebagai tolok ukur kinerja sentra pendapatan.
b.    Penilaian Kinerja Pusat Biaya
Informasi akuntansi yang digunakan sebagai ukuran kinerja manajer sentra biaya yakni biaya. Masalah yang timbul dalam penggunaan biaya sebagai ukuran kinerja manajer sentra biaya yakni :
  • Masalah sikap biaya
Seringkali terdapat keracunan antara variabilitas dengan terkendalikan atau tidaknya suatu biaya. Variabilitas biaya merupakan sikap biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Sedang terkendalikan atau tidaknya biaya bersangkutan dengan kekerabatan biaya dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer tertentu. Anggapan bahwa biaya variabel sebagai biaya terkendali dan biaya tetap sebagai biaya tidak terkendalikan oleh manajer sentra keuntungan yakni pandangan yang salah. Dalam menentukan terkendalikan atau tidaknya biaya, perlu dihubungkan antara biaya tertentu dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer sentra biaya tersebut.

  • Masalah kekerabatan biaya dengan sentra biaya
Dalam hubungannya dengan sentra biaya, biaya dibagi menjadi dua : biaya pribadi dan biaya tidak langsung. Biaya pribadi merupakan biaya yang keuntungannya hanya dinikmati oleh sentra biaya tertentu. Biaya tidak pribadi merupakan biaya yang keuntungannya dinikmati oleh lebih dari satu sentra biaya. Dalam pengukuran kinerja sentra biaya, biaya pribadi maupun biaya tidak pribadi yang diperhitungkan sebagai ukuran kinerja harus berapa biaya terkendalikan oleh manajer sentra biaya tersebut. Biaya terkendalikan yakni biaya pribadi dan biaya tidak langsung  yang  dapat  dipengaruhi  secara  signifikan   oleh manajer dengan wewenang yang dimilikinya.

  • Masalah jangka waktu
Dalam jangka panjang, semua biaya intinya sanggup dikembalikan oleh manajer tertentu dalam organisasi perusahaan. Biaya kebijakan merupakan biaya terkendalikan dalam jangka pendek. Namun perlu disadari bahwa ada beberapa biaya yang mempunyai tingkat terkendalikan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

  • Masalah tanggungjawab ganda
Dalam pengukuran kinerja manajer sentra biaya, yang berada dibawah wewenang lebih dari satu manajer sentra biaya, digunakan untuk mengukur kinerja masing-masing manajer sentra biaya yang terkait. Manajer sentra biaya penghasil jasa bertanggung jawab atas dihasilkannya jasa dengan biaya yang minimum, sedangkan manajer sentra biaya pemakai bertanggung jawab dalam meminimumkan penggunaan jasa sentra penghasil jasa. Skripsi Akutansi

c.    Penilaian Kinerja Pusat Laba
Pusat keuntungan yakni pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan perusahaan dan biaya sentra pertanggungjawaban tersebut. Karena laba, yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya, tidak sanggup bangun sendiri sebagai ukuran kinerja sentra laba, maka keuntungan perlu dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.

d.    Penilaian Kinerja Pusat Investasi
Pusat investasi yakni sentra pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang manajernya dinilai prestasinya atas dasar keuntungan yang diperoleh dihubungkan dengan investasinya. Sumber dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan biasanya terbatas, oleh alasannya yakni itu administrasi harus menilai apakah keuntungan yang dihasilkan oleh suatu divisi dan suatu perusahaan secara keseluruhan sepadan dengan investasinya. Pengukuran prestasi sentra investasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
  • Menyediakan alat penilaian proyek investasi masa kemudian dan masa yang akan datang, baik secara individual maupun secara keseluruhan.
  • Menyediakan isu yang bermanfaat bagi manajer divisi dan manajer kantor sentra untuk menciptakan keputusan investasi yang tepat bagi divisi dan perusahaan secara keseluruhan.
  • Memotivasi manager divisi supaya selalu memonitor aktiva, utang dan modal divisi yang digunakan sebagai dasar penentuan besarnya investasi.
  • Mengukur prestasi manager sentra investasi dan mengukur prestasi divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi.
  • Sebagai dasar santunan insentif pada setiap manajer sentra investasi sesuai dengan prestasinya masing-masing.    


3.    Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban

Konsep-konsep di bawah ini yakni syarat untuk membentuk dan mempertahankan sistem akuntansi pertanggungjawaban :
  • Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas pengelompokan tanggungjawab (departemen-departemen) manajerial pada setiap tingkat dalam suatu organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing-masing departemen. Individu yang mengepalai pembagian terstruktur mengenai pertanggungjawaban harus bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan biaya-biaya berdasarkan biaya yang sanggup atau tidak sanggup dikendalikan oleh kepala departemen ke departemen. Umumnya biaya-biaya yang secara pribadi sanggup dibebankan ke departemen, kecuali biaya tetap, merupakan biaya yang sanggup dikendalikan oleh manajer departemen tersebut.
  • Titik awal dari sistem akuntansi pertanggungjawaban terletak pada penggalan organisasi dimana ruang lingkup wewenang telah ditentukan. Wewenang mendasari pertanggungjawaban biaya tertentu dan dengan pertimbangan serta kolaborasi antara penyelia, kepala departemen, atau manajer, biaya tersebut dituangkan dalam anggaran perusahaan.
  • Setiap anggaran harus secara terperinci mengambarkan biaya yang terkendali oleh personal yang bersangkutan. Bagan asumsi harus diubahsuaikan supaya dilakukan pencatatan atas beban terkendali atau yang ditanggungjawabi berdasarkan dalam cakupan wewenang yang dilimpahkan. Skripsi Akutansi
   
4.    Kegunaan Akuntansi Pertanggungjawaban

Kegunaan akuntansi pertanggungjawaban bagi administrasi yakni :
a.        Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai dasar penyusunan anggaran.

Proses penyusunan anggaran intinya merupakan proses penetapan kiprah dalam perjuangan pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran diterapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian kegiatan pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan manajer berperan dalam perjuangan pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standar yang berupa isu akuntansi. Oleh alasannya yakni itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jikalau tersedia isu akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur aneka macam nilai sumber daya yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam perjuangan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian, anggaran yang berisi isu akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumber daya yang disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi kiprah untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, isu akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat pengiriman kiprah kepada manajer yang diberi kiprah dalam pencapaian sasaran perusahaan.

b.    Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilaian kinerja manajer pertanggungjawaban.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan isu yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, alasannya yakni isu tersebut menekankan kekerabatan antara isu dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian sanggup dilakukan dengan cara memperlihatkan kiprah bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan atau biaya yang menjadi tanggung jawabnya, dan kemudian menyajikan isu realisasi pendapatan dan atau biaya tersebut berdasarkan manajer yang bertanggung jawab. Dengan demikian, isu akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor yang dibuat untuk melaksanakan kiprah manajer tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.    Sejarah Singkat Perusahaan



BAB IV
ANALISA  DAN PEMBAHASAN
Skripsi Akutansi 

1.    Analisa Struktur Organisasi

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa struktur organisasi sebuah perusahaan harus memperlihatkan pedoman kewenangan dan pertanggung tanggapan maupun posisi yang terperinci untuk setiap unit kerja, dari tingkat administrasi tertinggi hingga yang terendah, selain itu pembagian kiprah untuk tiap-tiap unit kerja harus jelas.

Dengan adanya struktur organisasi, maka wewenang mengalir dari tingkat atas ketingkat bawah, sedangkan untuk tanggung jawab mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas. Apabila diterapkan di PT. Columbindo Perdana, berdasarkan penulis struktur organisasi yang ada cukup terperinci mengambarkan pedoman kewenangan dan pertanggungjawaban.

Dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, perusahaan memakai pola fungsionalisasi dengan membagi beberapa ABM (Assistant Branch Manager) yaitu ABM Credit & A/R, ABM HRD, Chief  Accounting dan ABM Marketing.

Struktur organisasi perusahaan berbentuk fungsional, maka unsur-unsur tersebut dihubungkan satu sama lain dengan garis komando dan koordinasi. Garis komando memperlihatkan kekerabatan atasan dengan bawahan, sedangkan garis koordinasi memperlihatkan kekerabatan kerjasama di antara bidang atau  penggalan dalam menuntaskan masalah-masalah yang dihadapi.

Pola fungsionalisasi pada struktur organisasi perusahaan ini, mempunyai dampak positif maupun negatip. Dampak positifnya yakni memungkinkan pelaksanaan kegiatan sanggup berjalan secara efisien, setiap pegawai benar-benar menguasai bidang pekerjaannya. Sedangkan dampak negatifnya yakni kecenderungan untuk mendahulukan tujuan pribadi pegawai yang bersangkutan daripada tujuan perusahaan. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, perlu adanya koordinasi yang diwujudkan dengan adanya sistem laporan oleh masing-masing bagian. Hal ini sudah dilaksanakan oleh PT. Columbindo Perdana, begitu pula dengan pengawasan intern yang berdasarkan pengamatan penulis telah berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Hal ini sanggup terlihat dengan adanya struktur organisasi yang baik, adanya pemisahan fungsi dan wewenang, bahkan pada perusahaan ini juga terdapat suatu pengawasan intern yang bertugas untuk membantu administrasi atau pimpinan dalam mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, pengawasan intern ini independen terhadap bagian-bagian yang diperiksa dan selalu memberikan saran-saran kepada administrasi mengenai masalah-masalah yang ditemuinya pada ketika melaksanakan pemeriksaan.

Dilihat dari segi uraian tugas, yang merupakan salah satu unsur pengendalian manajemen, PT. Columbindo Perdana hingga ketika ini telah mempunyai uraian kiprah pada setiap bagiannya sehingga tanggung jawab dan wewenang sanggup tergambar secara terperinci dan formal, hal ini memperlihatkan bahwa uraian kiprah di perusahaan ini telah menunjang sistem pengendalian dengan baik.

BAB III
PENUTUP
Skripsi Akutansi 

1.    Kesimpulan

Setelah pembahasan yang dilakukan oleh penulis maka pada Bab V ini, berisikan kesimpulan yang diambil oleh penulis bekerjasama dengan tinjauan akuntansi pertanggungjawaban sebagai pengukuran prestasi manajer sentra laba. Kesimpulan diambil sehabis dilakukan perbandingan yang terdapat dalam teori dengan praktek yang ada pada PT. Columbindo Cabang DKI PUBAR. Kesimpulan tersebut yakni sebagai berikut :
  1. Struktur organisasi PT. Columbindo Perdana cabang DKI Barat sudah baik, yaitu digambarkan dengan terperinci dan tertulis disamping itu sudah dilakukan pembagian kiprah dan tanggung jawab kepada setiap bagian, sehingga pengendalian atas kegiatan.
    2.    Penerapan akuntansi pertanggungjawaban telah dilakukan pada perusahaan sudah sanggup dilakukan pimpinan.
  • Dalam struktur organisasi telah ditetapkan wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan yang mengharuskan setiap tingkatan bertanggung jawab pada atasannya.
  • Adanya pengukuran prestasi manajer sentra keuntungan sebagai sarana pengukuran pelaksanaan kegiatan yang telah ada pada anggaran sebelumnya.
  • adanya penetapan hasil kegiatan kepada atasan ihwal apa yang telah dicapai, sehingga laporan memperlihatkan adanya pengawasan atas rencana-rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan perusahaan khususnya pada sentra laba.
  • Analisa penilaian atas perbedaan perbandingan laporan nyata dan plan-nya, akan sanggup menilai pengendalian yang dijalankan oleh PT. Columbindo perdana cabang DKI Barat, sehingga merupakan aplikasi atas penilaian laporan pertanggungjawaban dimana kantor sentra sanggup menilai atas hasil kerja manager cabang atas pengendalian operasional cabang.
  • Penilaian kinerja atas laporan akuntansi pertanggungjawaban manajer cabang.
  • Sebagai alat pengendalian dan kontrol atas perkembangan perjuangan cabang yang dipertanggungjawabkan kepada kantor pusat.
  • Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat untuk memotivasi manajer, dimana adanya prakarsa untuk melaksanakan tindakan yang sadar dan bertujuan.
3.    Pengukuran akuntansi manajer  sentra keuntungan pada PT. Columbindo Perdana Cabang DKI Pubar dibuat berdasarkan anggaran penyusunan yang telah dilakukan oleh para manajer, kemudian diajukan kepada manajer sentra keuntungan selanjutnya untuk melaksanakan kembali sehabis disetujui untuk dilaksanakan. Yang telah melibatkan aneka macam tingkat manajemen, sehingga tercipta koordinasi yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.

4.    Manfaat penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Columbindo Perdang Cabang DKI Pubar, sanggup dilihat dalam hal pengendalian administrasi yang menerapkan konsep akuntansi pertanggungjawaban secara memadai, yaitu memutuskan tujuan, sasaran, kebijakan. Strategi program-program pelaksanaan kegiatan dan anggaran untuk mengetahui ihwal tingkat pencapaian tujuan organisasi, perusahaan melaksanakan penilaian prestasi unit kerja sehingga sanggup tergambar pencapaian sasaran masing-masing pusat  pertanggungjawaban.

 perasaan kemarin saya pernah posting ihwal contoh makalah Contoh Skripsi Akutansi Judul Tugas Akhir

5.    Manfaat penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan secara keseluruhan, pada umumnya sanggup digambarkan sesuai dengan struktur organisasinya, maka Branch manager yakni seorang yang mempunyai tanggung jawab dalam hal melaporkan akuntansi pertanggungjawaban atas cabang tersebut. Laporan tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada eksekutif utama kantor sentra tiap 1 (satu) bulan terakhir, dengan menjelaskan antara pelaporan plan dan master budget dengan pelaporan nyata yang bahwasanya terjadi dibulan berjalan, sama halnya dengan pendistribusian unit dari kantor sentra ke cabang, diakui pada setiap bulan, tata cara demikian berdasarkan penulis sudah cukup baik, alasannya yakni hasil atau pendapatan yang dihasilkan dalam laporan keuangan sudah menggambarkan keadaan bahwasanya sehingga kantor sentra bisa lebih gampang menilai prestasi tiap-tiap cabang, demi tercapainya tujuan perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA
Skripsi Akutansi 


Basu Swastha, Manajemen Penjualan. edisi ke-3, Yogyakarta: BPFE, 1993.

Cushing,  Barry E., Terj.  Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, edisi ke –3, oleh Ruchyat Kosasih, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1991..

Horngren, Charles T.,Terj. Pengantar  Akuntansi Manajemen, edisi ke-6, Jilid I, Alih Bahasa Frederikson Saragih, Jakarta : Penerbit Erlangga,  1993.

J. Supranto, M. A., Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, edisi ke-6, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Terj. Dasar-Dasar Pemasaran, edisi ke-6, Jilid I, Alih Bahasa Willhelmus W. Bakowatun, Jakarta: Intermedia, 1997.

Laporan Tahunan 1998 PT. United Tractors Tbk, Penerbit PT. United Tractors Tbk., Jakarta, 1998.

Siegel,  Joel G. dan Joe K. Shim., Kamus Istilah Akuntansi, edisi I, II, III, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 1994.

Sofyan Syafri Harahap, Budgeting : Perencanaan Untuk Membantu Manajemen, cetakan kesatu, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

Usry, Milton F., dan Adolph Matz. Terj. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, edisi ke-10, oleh Alfonsus Sirait dan Hermawan Wibowo, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1997.

Willson, James D., dan John B. Campbell. Terj. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, edisi ke-3, oleh Gunawan Hutauruk, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995.


Saya mau bertanya nih, apakah contoh skripsi akutansi ini sudah sesuai dengan yang anda inginka? jikalau sudah silahkan di download dibawah ini, alasannya yakni sehabis anda mendownload , maka anda akan mendapat skripsi ini secara lengkap gampang mudahan bermanfaat untuk semuanya, amin.

 perasaan kemarin saya pernah posting ihwal contoh makalah Contoh Skripsi Akutansi Judul Tugas Akhir

0 Response to "Contoh Skripsi Akutansi Judul Kiprah Akhir"

Post a Comment