Tasawuf Falsafi Karakteristik Pedoman Pokok Para Tokoh

TASAWWUF FALSAFI

A.    Definisi tasawwuf falsafi
Secara garis besar tasawuf falsafi yakni tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional.Tasawuf ini memakai terminologi filosofis dalam pengungkapannya, yang berasal dari banyak sekali macam pedoman filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.


Di dalam tasawuf falsafi metode pendekatannya sangat berbeda dengan tasawuf sunni atau tasawuf salafi. jika tasawuf sunni dan salafi lebih menonjol kepada segi mudah (العملي ), sedangkan tasawuf falsafi menonjol kepada segi teoritis (النطري ) sehingga dalam konsep-konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam, bahkan bisa dikatakan mustahil.Kaum sufi falsafi menganggap sesungguhnya tiada sesuatupun yang wujud kecuali Allah, sehingga insan dan alam semesta, semuanya yakni Allah..Dalam tasawuf falsafi, ihwal bersatunya Tuhan dengan makhluknya,setidaknya terdapat beberapa term yang telah masyhur beserta para tokohnya yaitu ; hulul,wadah al wujud, insan kamil, Wujud Mutlak.

1. Hulul
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hululini disusun oleh Al-hallaj

Kata hulul berimplikasi kepada bahwa dewa akan menempati dan menentukan badan insan untuk ditempati, bila insan dapat  menghilangkan sifat nasut( kemanusiaannya) dengan cara fana (menghilangkan sifat-sifat tercela melalui meniadakan alam duniawi menuju kesadaran ketuhanan).

2.Wahdah Al-Wujud
Istilah wahdah Al-wujud yakni paham yang menyampaikan bahwa insan sanggup bersatu padu dengan tuhan, akan tetapi dewa disini bukanlah tapi yang dimkasud tuahn bersatu padu disini bukanalh Dzat yang dewa yang sesungguhnya, melainkan sifat-sifat dewa yang memancar pada insan ketika insan sudah melaksanakan proses fana’

3. Ittihad                                                                                                                            
Pembawa faham ittihad yakni Abu Yazid Al-busthami. Menurutnya insan yakni pancaran Nur Ilahi,oleh lantaran itu insan hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka padadasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahiatau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan

4.Insan kamil.
5. kesatuan Mutlak

 
B.    Latar Belakang Berkembangnya Tasawwuf  Falsafi

Corak dari pada tasawwuf falsafi tentunya sangat berbeda dengan tasawwuf yang pernah diamalkan oleh masa sobat dan tabi’in, lantaran tasawwuf ini muncul lantaran efek filasafat Neo-Platonisme   
                                                                                                     
Berkembangnya tasaawuf sebagai jalan dan latihan untuk merealisir kesucia batin dalam perjalanan menuju kedekatan dengan Allah, juga menarik perhatian para pemikir muslim yang berlatar belakang teologi dan filsafat. Dari kelompok inilah (teologi dan filsafat) tampil sejumlah kelompok sufi yang filosofis atau filosofis yang sufi. Konsep-konsep mereka yang disebut dengan tasawuf falsafi yakni tasawuf yang kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat. pedoman filsafat yang paling banyak dipergunakan dalam analisis tasawuf yakni Paham emanasi neo-Plotinus.      
                                                                                                   
Adanya pemaduan antara filsafat dengan tasawuf pertama kali di motori oleh para filsuf muslim yang pada ketika itu mengalami helenisme pengetahuan. Misalnya filsuf muslim yang terkenal yang membahas ihwal Tuhan dengan memakai konsep-konsep neo-plotinus ialah Al-Kindi. Dalam filsafat emanasi Plotinus roh memancar dari diri Tuhan dan akan kembali ke Tuhan. Tapi, sama dengan Pythagoras, beliau beropini bahwa roh masuk ke dalam badan insan juga kotor, dan tak sanggup lagi kembali ke Tuhan. Selama masih kotor, ia akan tetap tinggal di bumi berusaha. dari sini di tarik ke dalam ranah konsep tasawuf yang berkeyakinan bahwa penciptaan alam semesta yakni pernyataan cinta kasih Tuhan yang direfleksikan dalam bentuk empirik atau sebagai Sifat madzohir dari sifat tuhan.           

 Namun istilah tasawuf   falsafi bulum terkenal pada waktu itu, sesudah itu gres tokoh-tokoh sufi falfasi  yang populer. Abu Yazid al-Bustami, Ibn Masarrah (w.381 H) dari Andalusia dan sekaligus sebagai perintisnya. orang kedua yang mengombinasikan antara teori filsafat dan tasawuf ialah Suhrawardi al-Maqtul yang berkembang di Persia atau Iran. Masih banyak tokoh tasawwuf falsafi yang berkembang di Persia ini sepeti al-Haljj dengan konsep al-Hulul yakni perpaduan antara Mansusia dengan sifat-sifat tuhan.

C.    Perkembangan Tasawuf Falsafi    
                                                        
Perkembangan puncak dari tasawuf falsafi, sebenarnya telah dicapai dalam konsepsi al-wahdatul wujud sebagai karya pikir gaib Ibn Arabi. sebelum Ibn arabi muncul teorinya seorang sufi penyair dari Mesir Ibn al-Faridh membuatkan teori yang sama yaitu al-wahdatasa-syuhud.

Pada umumnya konsep ini diterima dan berkembang dari kaum syi’ah dan bermazhabkan Mu’tazilah. Makanya nama lain dari tasawuf falsafi juga di sebut dengan tasawuf Syi’i. diterimanya konsep-konsep atau pola pikir tasawuf falsafi di tempat Persia, lantaran dimungkinkann disana dulu yakni tempat sebelum Islam sudah mengenal filsafat.

Semenjak masa Abu Yazid al-Busthami, pendapat sufi condong pada konsep kesatuan wujud. Inti dari jaran ini yakni bahwa dunia fenomena ini hanyalah bayangan dari realitas yang sesungguhnya, yaitu Tuhan. Satu-satunya wujud yang hakiki yakni wujud Tuhan yang merupakan dasar dan sumber bencana dari segala sesuatu. Dunia ini hanyalah bayangan yang keberadaannya tergantung dengan wujud Tuhan, sehingga realitas Hidup ini hakikatnya tunggal.          

Atas dasar menyerupai itu ihwal Tuhan yang menyerupai itu, mereka beropini bahwa alam dan segala yang ada termasuk insan merupakan radiasi dari hakikat Ilahi. Dalam diri insan terdapat unsur-unsur ke –Tuhanan Karena merupakan pancaran dari tuhan.

Dari renungan yang bersifat filosofis inilah sehingga menjadikan kontradiksi dalam pemikiran dunia islam lebih-lebih kepada tasawuf falsafi yang mendapat klaim penodaan agama. Tidak jarang dari tokoh falsafi ini mendapat aturan mati dan klaim Takfir yang dilakukan oleh para penguasa dan didukung oleh para fuqaha’ yang menganggap orang Zindiq halal darahnya , menyerupai al-hallaj yang dieksekusi mati oleh para penguasa dan para tokoh yang lain, yang dianggap kafir oleh para fuqaha’.

Yang terang dalam islam tidak lepas dari perbedaan, baik itu berupa ideologi, doktrin, sosial , budaya, peradaban, politik dan lain-lain. Tapi yang terang Allah SWT telah memperlihatkan petunjuk yang sangat terang melalui al-Qur’an dan Hadist. Perilaku insan sanggup dikatakan benar, tidak menyimpang manakala sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Ajaran apapun tidak problem kita ikuti dan dibentuk pola kita menuju ridho Allah SWT asalkan sesuai dengan yang digariskan dalam al-Qur’an dan Hadist

b.    karakteristik pedoman pokok para tokoh tasawuf falsafi
Secara garis besar tasawuf falsafi yakni tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional.Tasawuf ini memakai terminologi filosofis dalam pengungkapannya,yang berasal dari banyak sekali macam pedoman filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.

Karakteristik dari pedoman tasawuf ini adalah 
  • ajarannya lebih mengarah pada teori-teori yang rumit dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam.
  • Mengedepankan logika mereka  
  • Ajarannya memadukan antara visi mistis dan rasional

a)    Adapun  karakteristik pedoman para tokoh-tokoh tasawuf ini antara lain adalah:

•    Al-hallaj
Al-hallaj memakai paham hulul. Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yangmeyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Kata hulul berimplikasi kepada bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanan kedalam diri insan atau masuk suatu dzat kedalam dzat yang lainnya.Hulul yakni kepercayaan yang sangat menyimpang. Hulul ini telah disalah artikan oleh insan yang telah mengaku bersatu dengan Tuhan. Sehingga dikatakan bahwa seorang budak tetaplah seorang budak dan seorang raja tetaplah seorang raja. Tidak ada kekerabatan yang satu dengan yang lainnya sehingga yang terjadi yakni hanyalah Allah yang mengetahui Allah dan hanya Allah yang sanggup melihat Allah dan hanya Allah yang menyembah Allah.

•    Abu yazid al-bustami.
Ia membuatkan faham ittihad yaitu. Menurutnya insan yakni pancaran Nur Ilahi,oleh lantaran itu insan hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka intinya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.

sebagaimana Pengertian ittihad disebutkan dalam sufi terminologi  ittihad yakni penggabungan antara dua hal yang menjadi satu.Ittihad merupakan kepercayaan yang menyimpang dimana didalamnya terjadi proses pemaksaan antara dua ekssistensi. Kata ini berasal dari katawahd atau wahdah yang berarti satu atau tunggal.Jadi ittihad artinya bersatunya insan dengan Tuhan.                                                                                         

•    Ibn ‘Arabi
 Ibn Arabi memakai bentuk pola logika yang bertingkat-tingkat, seperti; logika pertama, kedua, ketiga dan hingga logika kesepuluh. Dimana ia mencoba membuktikan bahwa proses terjadinya sesuatu ini berasal dari yang satu, jika meminjam Bahsanya plotinus ialah the one
  • Wahdatul-wujud
Wujud semua yang ada hanya satu dan wujud mahluk pada hakekatnya yakni wujud khaliq.Tidak ada perbedaan dari segi hakekat,kalaupun ada perbedaan hal itu dilihat dari sudut pandang pancaindra lahir dan logika yang terbatas kemampuannya dalam menangkap hakekat apa yang ada pada zat-nya dari kesatuan dzatiyah yang segala sesuatunya berhimpun padanya.
  • Wahdatul-adyan
Konsep wahdatul adyan yakni kesamaan agama,al-arabi memandang bahwa sumber agama yakni satu,karakteristik dari tasawuf ini yakni lebih mengedepankan logika dari pada al-qur’an dan as-sunnah.

•    Al-jilli
Konsep al-jilli yakni insan kamil yaitu nukhsoh atau copy tuhan,Tuhan mempunyai sifat pandai,berkehendak,mendengar,dan sebagainya.Manusiapun mempunyai sifat tersebut,dari konsep ini ia berusaha memperlihatkan pemahaman kepada kita bahwa insan yakni insan kamil dengan segala kesempurnaannya,sebab pada dirinya terdapat sifat dan nama illahi.Sama dengan al-arabi karekteristik ajarannya lebih mengedepankan akal.


•    Ibn Sabi’in
Ibn Sabi’in terkenal dengan fahamnya yaitu kesatuan mutlak yang menempatkan ketuhanan pada tempat pertama,sebab wujud Alloh menurutnya yakni asal segala yang ada.Sementara wujud bahan yang tampak justru beliau rujukkan pada wujud mutlak .pemikirannya ini dirujuk dengan dalil al-qur’an,yang diinterprestasikan secara khusus dan terkadang ia memperkuatnya dengan hadis nabi saw.

•    Ibnu-massarah
Ia menganut faham emanasi yaitu tingkatan-tingkatan wujud yang memancar dari dewa ,dalam fahamnya yakni bahan pertama yang bersifat rohaniah,kemudian logika universal,diikuti dengan jiwa yang bersifat murakkab.

0 Response to "Tasawuf Falsafi Karakteristik Pedoman Pokok Para Tokoh"

Post a Comment