Ptk Matematika Sd Kelas 1 | Penelitian Tindakan Kelas

PTK Matematika SD Kelas 1  | Penelitian Tindakan Kelas -  ptk matematika sd kelas 1 ini mengambil judul perihal pengoperasian penjumlahan dana pengurangan, ehehh jadi ingat pas kelas1 sd, dulu saya susahnya mengoperasikan penjumlahan apalagi pengurangan bila sudah hasilnya  negatif wahhh, perlu nanya 3 hingga 4 kali tuh ke abang ku pas waktu diajar, (ya elahhhh malah curhat) ^_^


PTK Matematika SD Kelas 1  Thanks dah dengar curhatan diatas heeheh niscaya sahabat sahabat semua lebih good dan pandai dari pada saya, ibarat biasany saya menunjukkan juga beberapa teladan ptk yang lainnya ibarat ptk bahasa indonesia sd, fiqih ma, pai smp, penjasorkes smp, serta yang lagi terkenal di baca kan orang ptk ipa sd. ptk bahasa arab mts, pai sma, ptk b. indo kelas 1, ptk bahasa jerman, matematika sd kelelas 6, ptk smk, ptk matematika sd kelas 4, ptk penjasorkes sd, penjasorkes smp, ptk bahasa indonesia sma xi , ptk tk paud, ptk matematika sma x, ptk ipa sd, bahsa inggris smp, tk paud, ptk mtk smp


Judul:
Meningkatkan Kemampan Siswa Kelas I Dalam Mengoperasionalkan Penjumlahan Dan pengurangan Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Bantuan Benda Kongkrit.

BAB I
PENDAHULUAN
PTK Matematika SD



1.1.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan perjuangan insan untuk menyiapkan diri dalam perananya dimasa akan datang. Pendidikan dilakukan tanpa ada batasan usia, ruang dan waktu yang tidak dimulai atau diakhiri di sekolah, tetapi diawali dalam keluarga dilanjutkan dalam lingkungan sekolah dan diperkaya oleh lingkungan masyarakat, yang hasilnya dipakai untuk membangun kehidupan pribadi agama, masyarakat, keluarga dan negara. Merupakan suatu kenyataan bahwa pemerintah dalam hal ini diwakili forum yang bertanggung jawab didalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, akan tetapi pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat yang sering disebut dengan Tri Pusat Pendidikan.

 Salah satu keprihatinan yang dilontarkan banyak kalangan yaitu mengenai rendahnya mutu pendidikan atau Out Put yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal. Dalam hal ini yang menjadi kambing hitam yaitu guru dan forum pendidikan tersebut, orang bau tanah tidak memandang aspek keluarga dan kondisi lingkungannya. Pada hal lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar sangat menentukan terhadap keberhasilan pendidikan.

 Memasuki Tri bulan pertama tahun 2006-2007, ketika diadakan Ulangan Tengah Semester mulai tampak timbul suatu masalah. Sewaktu ulangan jatuh pada mata pelajaran Matematika begitu naskah dibagikan, sebagian siswa berteriak-teriak memanggil-manggil ibunya, ada yang garuk-garuk kepala, juga tidak sedikit yang menangis alasannya yaitu merasa tidak bisa mengerjakan. Akhirnya nilai yang diperoleh oleh sisa kelas I dalam pelajaran matematika khususnya dalam mengoperasionalkan penjumlahan  dan pengurangan. Nilai dari 37 siswa sebagai berikut: (1) 80-100 Amat baik ada 10 siswa =27 %. (2) 55-79 Cukup ada 7 siswa =10 %. (3) 0-54 Kurang ada 20 siswa =55 %. Dengan kondisi nilai tersebut diatas guru sebagai peneliti merasa pembelajaran matematika dikelas I krang berhasil.

Selama ini peneliti sudah memakai banyak sekali macam metode untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Agaknya memang strategi/pendekatan-pendekatan saja belum cukup untuk menghasilkan perubahan. Meier (2002 : 54) menyampaikan bahwa berguru yaitu berkreasi bukan mengkonsumsi. Pengetahuan bukanlah suatu yang diserap oleh pembelajaran, melainkan sesuatu yang diciptakan oleh pembelajar. PTK Matematika SD

Pembelajaran terjadi ketika seseorang pembelajar  memadukan pengetahuan dan keterampilan gres kedalam struktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar berharfiah yaitu membuat makna baru, sejauh ini pendidikan kita didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Kemudian ceramah menjadi pilihan utama seni administrasi belajar. Untuk itu diharapkan seni administrasi berguru gres yang memberdayakan siswa sebuah seni administrasi berguru tidak mengharuskan siswa menghafalkan fakta-fakta tetapi sebuah seni administrasi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.

Dalam upaya itu siswa perlu guru sebagai pengarah dan pembimbing. Dalam kelas kiprah guru yaitu membantu siswa mencapai tujuan. Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan seni administrasi dengan alat bantu yang dikenal siswa disekitarnya, dari pada memberi informasi.memang pendidikan siswa kelas I SD masih identik dengan dunia bermain, alasannya yaitu siswa kelas I belum sanggup melepas keterkaitannya dengan pendidikan Taman Kanak-Kanak sebelumnya, alasannya yaitu itu benda-benda disekitar sekolah sangat membantu proses pembelajaran siswa.

Bertitik tolak dari latar belakang duduk masalah di atas peneliti ingin meningkatkan kemampuan siswa kelas I SD dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran Matematika dengan derma benda-benda kongkrit.

1.2.    PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH PTK Matematika SD
  • 1.2.1.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang duduk masalah di atas maka perumusan masalahnya sebagai berikut: Bagaimana penggunaan benda-benda kongkrit bisa meningkatkan kemampuan siswa kelas I SDN Jimbaran Kulon dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran Matematika.
  • 1.2.2.   Pemecahan Masalah
Dengan derma benda-benda kongkrit disekitar sekolah siswa kelas I SD Jimbaran Kulon bisa mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran Matematika.

1.3.     TUJUAN PENELITIAN  PTK Matematika SD
Berpijak dari permasalahan yang diteliti maka tujuan  penelitian ini  adalah:

  • 1.3.1    Meningkatkan kemampuan berguru siswa dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan dengan derma benda-benda kongkrit.


1.4. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1.4.1. Siswa :
  • Mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran matematika.
  • Mempermudah siswa mencari alat bantu pembelajaran dengan benda-benda kongkrit di sekitar Sekolah.


1.4.2. Guru Sebagai peneliti :
  • Meningkatkan profesionalisme dalam bidang pendidikan.
  • Menambah nilai angka kredit bagi golongan IV.a ke IV.b.


1.4.3. Lembaga
  • Memberi sumbangan yang berharga bagi forum bahwa benda-benda disekitar kita sanggup dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran.
  • Meringankan beban forum alasannya yaitu benda-benda di sekitar kita gampang dicari dan tidak memerlukan beaya yang mahal untuk membelinya.

1.4.4. Orang bau tanah siswa 
  • Meringankan biaya orang bau tanah siswa alasannya yaitu benda-benda di sekitar sekolah tidak harus membeli.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
PTK Matematika SD

2.1.Pengertian Kemampuan

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, penerima didik, Guru sebagai pendidik dituntut untuk mempunyai kemampan yang baik alasannya yaitu antar siswa sebagai penerima didik dan guru sebagai pendidik merupakan suatu interaksi.

Menurut Purwodarminto. (1988:553) Kemampuan berasal dari kata “Mampu” artinya Kuasa (bisa, sanggup) melaksanakan Sesuatu. Dari definisi diatas sanggup diambil suatu kesimpulan bahwa, kemampuan yaitu kesanggupan, kecakapan untuk melaksanakan sesuatu kegiatan.

Dalam pengembangan pembelajaran guru harus mempunyai kemampuan untuk menentukan strategi, metode, alat pembelajaran dan teknik-teknik pembelajaran yang, efektif, efisien sesuai dengan karakteristik siswa. Apalagi ketika ini sekolah-sekolah memakai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang mana dalam kurikulum ini antara guru dan siswa dituntut aktif, kreatif, dan inovatif  dalam mencapai tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Mulyasa, (2002:183) yang mengatakan, proses pembelajaran merupakan interaksi edukatif antara penerima didik dengan lingkungan sekolah. Dalam hal ini sekolah di beri kebebasan untuk menentukan strategi, metode dan teknik-teknik pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, karakteristik guru dan kondisi kasatmata sumber daya yang tersedia di sekolah.

Dari pendapat diatas alat bantu pembelajaran tidak harus membeli dengan harga-harga yang mahal dan moderen, tetapi sanggup memakai benda-benda kongkrit disekitar sekolah untuk sarana pembelajaran. Pendapat lain juga mengatakan, dalam pembelajaran pelajaran Matematika kelas I Sekolah dasar konsep dasar yang dipakai yaitu benda-benda kongkrit disekitar sekolah. (Wardhani, 2004:3). Dengan benda-benda kongkrit disekitar sekolah di gunakan sebagai alat pembelajaran akan tercipta suasana pendidikan yang PAKEM (Pembelajaran Aktif  Kreatif efektif dan Menyenangkan)

2.2. Pengertian Mengoperasionalkan

Mengoperasionalkan berasal dari kata “operasi” yang artinya pelaksanaan planning yang telah dikembangkan, maka apabila mengoperasionalkan berarti melaksanakan suatu kegiatan yang telah direncanakan (Purwodarminto, 1988:627).

Apabila dikaitkan dengan penjumlahan dan pengurangan maka mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan maka melaksanakan suatu kegiatan menjumlah dan mengurang suatu bilangan. Mengoperasionalkan suatu kegiatan tidaklah mudah, guru sebagai pendidik harus bisa menentukan seni administrasi dan metode yang sempurna untuk melaksanakannya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Hamalik (2002:11): metode merupakan komponen yang mengandung unsur sub stantif atau aktivitas kurikulum, metode penyajian materi dan media pendidikan. Tiap jenjang pendidikan guru mempunyai programnya sendiri, sesuai dengan tujuan institusionalnya yang membutuhkan metode penyampaian dan metode sempurna guna, demi tercapainya mutu lulusan yang baik.

2.3. Pengertian Kongkrit

Kongkret yaitu nyata, benar-benar ada ( berwujud, sanggup dilihat, diraba dsb). (Purwodarminto,1988:455)
 Kata kongkret biasanya sering dihubungkan dengan benda-benda, baik benda-benda di rumah, di jalan atau dilingkungan sekitar. Benda yaitu segala yang ada di alam yang berwujud atau barjasad (bukan roh) misal bola, kelereng, kayu, batu dsb.

Sehingga apabila digabungkan benda-benda kongkret yaitu segala yang ada di alam yang berwujud, berjasad dan benar-benar ada.                  

BAB  III
METODE PENELITIAN 
PTK Matematika SD
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu pendekatan Kualitatif yaitu menggambarkan duduk masalah sesungguhnya yang ada di lapangan, lalu direfleksikan dan dianalisis menurut teori menunjang dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan di lapangan. Pendekataan Kualitatif dalam penelitian ini dipakai untuk menelusuri dan mendapat citra secara terperinci perihal situasi kelas dan tingkah laris siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian  Tindakan Kelas dilaksanakan secara bersiklus. Pembelajaran dilakukan di kelas I SDN Jimbaran Kulon  Kecamatan Wonoayu  Kabupaten Sidoarjo.

Jenis penelitian yang dipakai dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) alasannya yaitu ingin menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas I dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu benda-benda kongkrit di sekitar sekolah.

3.2.Kehadiran Peneliti  

Peneliti dibantu 2 Orang pengamat senantiasa hadir dan kehadirannya mutlak diharapkan alasannya yaitu penelitian ini memakai pendekatan kualitatif.  Kedudukan peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai perencana, pelaksana, pengumpul, penganalisa, penafsir data dan akibatnya sebagai pelaporan hasil penelitian.

Ketika pelaksanaan penelitian , kehadiran peneliti di lapangan berperan sebagai peneliti sekaligus pelaksana pembelajaran, pengobservasi dalam rangka pengumpulan data. Penelitian ini dilakukan  dalam 2  siklus  untuk siklus I dua pertemuan dan siklus II tiga pertemuan. Pada setiap  simpulan tindakan, peneliti bersama pengamat melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan.

Dalam penelitian ini , peneliti bertindak sebagai Guru Matematika kelas I, jadi disamping bekerja  mengumpulkan dan menganalisis data di lapangan, peneliti  berperan pribadi dalam proses pembelajaran dari perencanaan, pelaksanaan pengajaran hingga dengan penilaian.


3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas ini yaitu SDN.Jimbaran Kulon Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. SDN Jimbaran Kulon mempunyai 8 kelas masing-masing kelas rata-rata terdiri dari 40 siswa, hanya kelas I yang berjumlah 37 siswa .Alasan dipilihnya SDN.Jimbaran Kulon adalah: (1) SDN.Jimbaran Kulon merupakan daerah peneliti berdinas. (2) Peneliti sebagai Guru  Mata pelajaran Matemetika  I (3) Di sekitar sekolah banyak tersedia benda-benda kongkrit yang dipakai sebagai alat pembelajaran. (4) Jumlah siswa kelas I jumlahnya paling sedikit, sehingga keinginan peneliti sanggup menunjukkan perhatian yang maksimal pada waktu kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif. (5) SDN. Jimbaran Kulon yaitu sekolah desa yang berdekatan dengan komplek Perumahan Taman Anggun Sejahtera ( TAS III ) sehingga mempunyai latar belakang  kondisi siswa, pendidikan Orang Tua  siswa, kondisi sosial ekonomi yang sangat heterogen. (6) Kemampuan akademik  siswa kelas I yang bermacam-macam ada yang pandai dan cepat tanggap dalam menuntaskan soal, ada yang sedang dan bahkan ada yang lambat sekali.

3.4. Sumber Data PTK Matematika SD

Sumber data dalam penelitian ini, barasal siswa kelas I SDN.Jimbaran Kulon Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo tahun  Ajaran 2006 – 2007 yang berjumlah 37 siswa terdiri dari  16 siswa pria dan 21 siswa perempuan.

Jenis data yang dihimpun yaitu data yang kualitatif, berupa hasil Observasi, diskusi  dan penilaian. Observasi dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran Matematika perihal operasional penjumlahan dan pengurangan bilangan. Dari hasil Observasi ini peneliti banyak menemukan masalah–masalah pada siswa kelas I diantaranya siswa sebagian besar belum bisa mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan. Akhirnya peneliti mencoba untuk mengatasi duduk masalah yang dialami siswa kelas I dalam mengoperasionalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan alat bantu benda-benda konkrit di sekitar sekolah. Benda – benda kongkrit di sekitar sekolah yang peneliti gunakan yaitu biji kacang , batu , buah nyamplung. Sedangkan evaluasi dilakukan setiap pada setiap simpulan pertemuan dalam pembelajaran yang berfungsi untuk menguji sejauh mana keberhasilan pembelajaran Matematika dengan memakai alat bantu benda-benda kongkrit di sekitar sekolah

Nah kini kiprah sahabat sahabat untuk mendapatkan  TK Matematika SD selengkapnya, dengan cara mengklik tombol download yang dibawah ini, biar bermanfaat untuk semuanya.

 ini mengambil judul perihal pengoperasian penjumlahan dana pengurangan PTK Matematika SD Kelas 1  | Penelitian Tindakan Kelas

0 Response to "Ptk Matematika Sd Kelas 1 | Penelitian Tindakan Kelas"

Post a Comment