Judul :
Disiplin Praktikum Siswa dan Penguasaan Kompetensi Dalam Job Sheet Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Poros Penggerak Pada Siswa Kelas XI Semester IV Teknik Otomotif Sekolah Menengah kejuruan Islamiyah Adiwerna Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul.
Servis poros pencetus merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam menuntaskan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Otomotif. Poros pencetus yakni bab yang sangat penting pada kendaraan (mobil), alasannya yakni komponen ini berfungsi untuk meneruskan tenaga/putaran dari transmisi ke roda-roda sehingga roda sanggup berputar yang selanjutnya kendaraan beroda empat sanggup berjalan. Untuk menguasai kompetensi ini diharapkan pemahaman yang mendalam. Dalam penyampaian bahan baik secara teoritis ataupun praktikum seorang guru harus benar-benar sanggup menarik simpati siswa yang akhirnya siswa merasa nyaman dan termotifasi dalam belajar.
Guru merupakan orang yang paling dekat dengan kelasnya dan biasanya interaksi yang terjadi antara guru-siswa berlangsung secara unik. Keterlibatan guru dalam banyak sekali acara kreatif dan inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan guru untuk bisa melaksanakan PTK di kelasnya. Guru pun mempunyai hak otonomi untuk menilai sendiri kinerjanya. Metode paling utama yakni merefleksikan diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang sudah baku. Dalam memberikan bahan servis poros pencetus tidak cukup dilakukan dengan teori saja namun penguasaan kompetensi ini sanggup dicapai dengan acara praktikum. Oleh alasannya yakni itu siswa wajib diberikan kesempatan untuk melaksanakan acara faktual yang melibatkan indra dan fikirannya.
Sesuatu yang diperoleh siswa melalui acara bekerja, mencari dan menemukan sendiri tidak akan gampang dilupakan. Hal ini akan tertanam dalam hati sanubari dan fikiran siswa (Conny Semiawan, 1990 : 11), dari alasan tersebut maka proses berguru mengajar perlu melalui acara praktikum. Siswa yang melaksanakan acara praktikum perlu memakai pedoman kerja yang sanggup berupa job sheet semoga sanggup bekerja secara sistematis. Sedangkan kedisiplinan penulis anggap sebagai unsur yang berperan penting dalam perjuangan meningkatkan hasil berguru alasannya yakni disiplin yakni mencerminkan siswa yang rajin, pepatah cendikia menyampaikan bahwa rajin yakni pangkal pandai. Sehingga antara kedisiplinan dan penguasaan kompetensi penulis angkat dalam penelitian tindakan kelas ini.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa perlu melaksanakan acara penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul Disiplin Praktikum Siswa dan Penguasaan Kompetensi Dalam Job Sheet Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Poros Penggerak Pada Siswa Kelas XI Semester IV Teknik Otomotif Sekolah Menengah kejuruan Islamiyah Adiwerna Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.
Adapun alasan yang mendasari pengambilan judul di atas yakni : PTK SMK
- Peneliti sangat tertarik dengan permasalahan ini alasannya yakni peneliti berasumsi disiplin sangat besar lengan berkuasa terhadap keberhasilan suatu praktikum dan keberhasilan praktikum dipengaruhi faktor yang lain, salah satunya yakni penguasaan kompetensi dalam job sheet.
- Pentingnya duduk kasus ini diteliti alasannya yakni peneliti berharap hasilnya sanggup memperlihatkan peningkatan hasil berguru siswa dan sebagai masukan pada guru yang lain akan pentingnya penelitian pada kompetensi-kompetensi yang lain.
B. Penegasan Permasalahan.
Di dalam acara pembelajaran baik di kelas saat pelaksanaan pembelajaran teori maupun di bengkel saat dilaksanakan acara praktikum tentunya akan ditemukan banyak sekali permasalahan. Permasalahan ini yang selanjutnya merupakan penghambat dalam acara pembelajaran.
Menyikapi permasalahan dengan mencari jalan keluar yakni keputusan yang bijaksana yang harus dilakukan oleh guru. Dalam pengamatan keseharian, permasalahan yang muncul dalam acara pembelajaran di kelas maupun di bengkel praktikum yakni berkaitan dengan kedisiplinan dan penguasaan kompetensi yang terdapat dalam job sheet sehingga untuk mewujudkan tingkat kedisiplinan yang tinggi dan kemampuan yang baik siswa dalam menguasai kompetensi dalam job sheet harus diupayakan jalan keluar untuk mengatasinya.
Kemampuan siswa dalam menelaah suatu bahan atau kompetensi yang diajarkan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam acara pembelajaran sehari-hari pengawasan kedisiplinan perlu diutamakan untuk melakukan pembinaan terhadap siswa. Untuk sanggup menguasai kompetensi dalam job sheet sebaiknya siswa mengikuti acara pembelajaran secara berkelanjutan dan bukan hanya mengandalkan ilmu yang di peroleh dari membaca modul, akan tetapi klarifikasi guru dalam acara pembelajaran justru sangatlah penting.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian PTK SMK
Penelitian Tindakan Kelas ini dibentuk dengan tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Untuk memperbaiki kualitas.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian PTK SMK
Penelitian Tindakan Kelas ini dibentuk dengan tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Untuk memperbaiki kualitas.
- Menciptakan suasana berguru dengan kedisiplinan yang tinggi.
- Siswa bisa menguasai kompetensi dengan lebih mendalam
- Meningkatkan kualitas berguru dengan ditandai dengan hasil berguru yang baik.
- Dengan Penelitian Tindakan Kelas, guru akan menemukan metode gres dalam mengajar dan mendidik siswanya untuk meningkatkan hasil belajar.
2. Meningkatkan rasa percaya diri guru.
Dengan telah melaksanakan PTK guru merasa telah memecahkan suatu permasalahan yang mengganjal dalam acara mengajar sehingga menciptakan guru lebih mantab dalam melangkah untuk menularkan ilmu pada siswanya.
3. Meningkatkan profesionalitas guru.
Dengan melaksanakan PTK berarti guru tidak monoton dan terbatas mengajar pasif.
3. Meningkatkan profesionalitas guru.
Dengan melaksanakan PTK berarti guru tidak monoton dan terbatas mengajar pasif.
4. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran
5. Memungkinkan guru secara aktif menyebarkan pengetahuan, dan keterampilannya. Dengan melaksanakan PTK, guru menjadi terbiasa menulis, dan sangat baik kesudahannya jikalau guru sekolah negeri atau PNS akan naik pangkat, khususnya dari gol. IVA ke IVB yang mengharuskan guru untuk menuliskan karya tulis. Begitu pun untuk guru sekolah swasta, PTK sangat penting untuk meningkatkan apresiasi, dan profesionalisme guru dalam mengajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
PTK SMK
A. Penegasan Istilah
- Disiplin berasal dari kata discipline yang artinya upaya yang dilakukan atas prakarsa sendiri dalam melaksanakan kiprah tertentu. (James D, 1980 : 110). Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1985 : 127) yakni ketaatan kepada peraturan dan tata tertib.
- Praktikum berarti bab dari pengajaran yang bertujuan semoga siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata dari apa yang diperoleh dalam teori. (Tim Penyusun KBI, 1991 : 785)
- Penguasaan berasal dari kata kuasa. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kuasa artinya kemampuan untuk berbuat sesuatu (KBI,2006 : 200)
- Kompetensi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti kewenangan atau kekuasaan untuk memilih suatu hal. Kompeten berarti cakap (Kamus Bahasa Indonesia Modern, 2006 : 194)
- Job Sheet berarti pedoman kerja atau lembaran yang berisi pedoman acara secara sistematis (Kamus Bahasa Indonesia, 2006 :151).
- Hasil berguru yakni kemampuan yang dimiliki siswa sehabis siswa melaksanakan proses belajar. (Nana Sujana ; 1991 : 147).
B. Landasan Teoritis
Pemeliharaan / servis poros penggerak membahas beberapa hal penting yang perlu diketahui semoga siswa berkompeten untuk memelihara / menservis, melepas / membongkar, merakit / memasang unit poros penggerak beserta komponen-komponennya secara efektif, efisien dan aman.
Ada dua cakupan bahan yang akan dikaji yaitu : (1) Membahas wacana jenis-jenis konstruksi, cara kerja, pemeliharaan dan identifikasi kerusakan unit poros propeller serta standar mekanisme keselamatan kerja. (2) Membahas wacana jenis-jenis konstruksi, cara kerja, pemeliharaan dan identifikasi kerusakan unit poros pencetus roda serta standar mekanisme keselamatan kerja. Siswa diharapkan sanggup memahami konstruksi dan cara kerja, cara memelihara, membongkar, merakit/ memasang unit poros propeller dan poros pencetus roda beserta komponen-komponennya dengan tidak terjadi kerusakan pada komponen yang dibongkar.
C. Argumen Teoritik
Pada kenyataannya, tidak semua siswa mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengikuti acara pembelajaran. Ada siswa yang cenderung membutuhkan bimbingan dan perhatian khusus sehingga guru perlu mencari metode dalam penerapan kedisiplinan yang sanggup membantu siswa dalam upaya menguasai kompetensi yang diajarkan oleh guru dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi tersebut..
Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Didalam ilmu pendidikan disiplin dikenal dengan istilah lain yaitu ketertiban. Menurut N.A.Ametembun disiplin yakni suatu keadaan tertib dimana para pengikut tunduk dengan bahagia hati (N.A.Ametembun,1982 ; 9). Bekerja dalam laboratorium / bengkel kerja harus dibawah control guru, tata tertib bengkel sangat diharapkan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan kerja. Disiplin harus ditanamkan pada diri siswa. Jika disiplin telah tertanam pada diri siswa, maka setiap acara pembelajaran baik dalam teori ataupun praktikum siswa akan mengikuti sesuai jadwal kegiatan, sehingga siswa tidak ketinggalan pembahasan dalam kompetensi tersebut, akhirnya siswa menguasai kompetensi yang diberikan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, kedisiplinan dan penguasaan kompetensi merupakan variabel bebas yang diangkat sebagai upaya peneliti untuk mewujudkan tercapainya hasil berguru yang lebih baik pada kompetensi system poros penggerak. Menurut peneliti, kedisiplinan merupakan faktor penentu yang bisa mewarnai hasil berguru siswa. Dengan kedisiplinan yang tinggi maka akan mendapat hasil berguru yang lebih baik, sedangkan siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah maka hasil belajarnyapun rendah. Peneliti menginginkan kedisiplinan bukanlah sebagai upaya pemaksaan dan momok yang harus ditakuti oleh siswa namun kedisiplinan harus bisa menjadi nafas dan kebiasaan siswa dalam mengikuti acara pembelajaran khususnya pada kompetensi poros penggerak.
Penelitian Tindakan atau Action research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi.
(Tim PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Proyek PGSM, Dikti).
Kompetensi dalam suatu pembelajaran bukan sekedar bahan yang harus disampaikan akan tetapi merupakan bahan yang harus diberikan kepada siswa lengkap dengan tuntutan skill yang dipersyaratkan. Untuk menguasai kompetensi ini (berkompeten) siswa dituntut secara utuh mengikuti acara pembelajaran pada kompetensi ini dengan disiplin yang tinggi. Dari sinilah peneliti mempunyai keyakinan bahwa dengan disiplin dan penguasaan kompetensi dalam job sheet maka akan tercapai hasil berguru yang lebih baik, sehingga peneliti mengambil judul penelitian : Disiplin Praktikum Siswa Dan Penguasaan Kompetensi Dalam Job Sheet Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Poros Penggerak Pada Siswa Kelas XI Semester IV teknik otomotif Sekolah Menengah kejuruan Islamiyah Adiwerna Tegal tahun Pelajaran 2010 / 2011”. PTK SMK
0 Response to "Ptk Smk Penelitian Tindakan Kelas"
Post a Comment