Ptk Fiqih Ma Kelas Xi Ipa

PTK Fiqih MA Kelas XI IPA  - pribadi aja di bawah ini merupakan uraian singkat dari PTK Fiqih MA Kelas XI IPA, silahkan sahabat sahabat baca kalau benar dan sesuai denan ptk yang sahabat sahabat cari silahkan kan di bawa pulang di save (heheeh)

Berikut PTK Fiqih MA Kelas XI IPA : Sambil baca baca ptk kalau sahabat sahabat tertarik untuk melihat rpp dan silabus berkarakter sma silahkan  dilihat



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yaitu salah satu faktor yang memilih kualitas kehidupan bangsa. Penataan pendidikan yang baik mensugesti kemajuan suatu bangsa. Untuk mencapai hal itu pendidikan harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Salah satu perjuangan yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional yaitu dengan penyempurnaan kurikulum, yang istilahnya sudah tidak aneh lagi di pendengaran kita yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Selama ini hasil pendidikan hanya tampak dari kemampuan siswa dalam menghafal fakta-fakta, sehingga mereka seringkali tidak memahami substansi materi yang diperolehnya. Siswa belum bisa menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dipergunakan. Siswa masih kesulitan untuk memahami dan memakai sesuatu yang absurd dan metode ceramah. Mereka sangat butuh konsep-konsep yang bekerjasama dengan daerah dan masyarakat umumnya dimana mereka akan hidup dan bekerja.

Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan arif balig cukup akal ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan berguru lebih baik kalau lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna kalau anak “mengalami” sendiri apa yang di pelajarinya, bukan “mengetahui”nya. Pembelajaran yang berorientasi sasaran penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan problem dalam kehidupan jangka panjang. Dan itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita! Termasuk siswa kelas XI IPA MAN Malang 1 Jl. Baiduri Bulan No. 40 Malang. Metode berguru mereka masih kental dengan teknik menghafal daripada memahami substansi materinya. Strategi kontekstual (contextual teaching and learning / CTL) yaitu suatu Strategi pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi impian itu. Sekarang ini pembelajaran dan pengajaran konstektual menjadi referensi impian para andal pendidikan dan pengajaran dalam upaya “menghidupkan” kelas secara maksimal. Kelas yang “hidup” diperlukan sanggup mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang demikian cepat.

Ada sejumlah alasan mengapa pembelajaran konstektual dikembangkan kini ini. Sejumlah alasan tersebut sanggup dikemukakan sebagai berikut:
  1. Penerapan konteks budaya dalam pengembangan silabus, penyusunan buku pedoman guru, dan buku teks akan mendorong sebagian besar siswa untuk tetap tertarik dan terlibat dalam acara pendidikan.
  2. Penerapan konteks sosial dalam pengembangan silabus, penyusunan buku  pedoman, dan buku teks yang sanggup meningkatkan kekuatan masyarakat memungkinkan banyak anggota masyarakat untuk mendiskusikan banyak sekali gosip yang sanggup besar lengan berkuasa terhadap perkembangan masyarakat
  3. Penerapan konteks personal yang sanggup meningkatkan ketrampilan komunikasi, akan membantu lebih banyak siswa untuk secara penuh terlibat dalam acara pendidikan dan masyarakat
  4. Penerapan konteks ekonomi akan besar lengan berkuasa terhadap peningkatan kesejahteraan sosial
  5. Penerapan konteks politik sanggup meningkatkan pemahaman siswa ihwal banyak sekali gosip yang sanggup besar lengan berkuasa terhadap masyarakat (Abdurrahman & Bintoro, 2000: 73).

Oleh alasannya yaitu itu peneliti mencoba untuk meminimalisir problem di atas dengan menerapkan seni administrasi CTL (contextual teaching and learning) dengan metode cooperative learning dengan impian keaktifan siswa kelas XI IPA MAN Malang 1 Jl. Baiduri Bulan No. 40 Malang terhadap mata pelajaran  fiqih semakin meningkat.

B. Rumusan Masalah

Guna mempermudah dalam memahami penerapan seni administrasi CTL (contextual teaching and learning) dengan metode cooperative learning, maka penelitian difokuskan pada pertanyaan sebagai berikut:
  1. Apa yang akan dilakukan untuk mengatasi siswa yang masih kental dengan teknik menghafal dan ceramah dalam memahami mata pelajaran fiqih ?
  2. Apakah penerapan seni administrasi CTL (contextual teaching and learning) dengan metode cooperative learning sanggup meningkatkan keaktifan siswa kelas XI IPA MAN Malang 1 Jl. Baiduri Bulan No. 40 Malang terhadap mata pelajaran fiqih ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan seni administrasi CTL (contextual teaching and learning) dengan metode cooperarive learning sanggup meningkatkan keaktifan siswa kelas XI IPA MAN Malang 1 Jl. Baiduri Bulan No. 40 Malang terhadap mata pelajaran fiqih.

D. Hipotesis Penelitian
  1. Jika siswa di kelas dibiasakan berguru dengan metode cooperarive learning, maka siswa akan lebih gampang untuk memahami mata pelajaran fiqih.
  2. Jika pendekatan CTL dengan metode cooperarive learning diterapkan, maka keaktifan siswa kelas XI IPA MAN Malang 1 Jl. Baiduri Bulan No. 40 Malang terhadap mata pelajaran fiqih sanggup meningkat.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diperlukan bermanfaat bagi seluruh praktisi pendidikan, khususnya bagi:
  1. Lembaga MAN Malang 1 Jl. Baiduri Bulan No. 40 Malang, sebagai materi penilaian dan sanggup dijadikan pedoman dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  2. Peneliti, sebagai penambah khazanah keilmuan bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya, sehingga sanggup menyebarkan pengetahuan dengan wawasan yang lebih luas baik secara teoritis maupun secara praktis.
  3. Peneliti lanjutan, sebagai materi contoh dan tolak ukur kalau akan diadakan penelitian.
  4. Siswa, diperlukan dengan penelitian ini siswa lebih gampang memahami, menghayati dan mengamalkan pelajaran yang sudah dipelajarinya. 
  5. Guru, diperlukan penelitian ini sanggup lebih memudahkan guru dalam mengajar, khususnya mata pelajaran fiqih.



F.  Batasan Masalah

Mata pelajaran fiqih kelas XI IPA Madrasah Aliyah meliputi banyak kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh akseptor didik, maka dalam penelitian ini hanya akan dikaji kompetensi dasar yang bekerjasama dengan waris dan wasiat dengan memakai seni administrasi CTL (contextual teaching and learning) dengan metode cooperarive learning, sehingga diperlukan hasil berguru menjadi semakin meningkat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Contextual Teaching And Learning
1.    Latar belakang contextual teaching and learning ( CTL )

Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan arif balig cukup akal ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan berguru lebih baik kalau lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna kalau anak “mengalami” sendiri apa yang di pelajarinya, bukan “mengetahui”nya. Pembelajaran yang berorientasi sasaran penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan problem dalam kehidupan jangka panjang. Dan itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita.

Strategi Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep berguru yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia faktual siswa dan mendorong siswa menciptakan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diperlukan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk acara siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil. (Depdiknas, 2002:1)

2.    Hakekat  contextual teaching and learning (CTL)    

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu konsep berguru yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia faktual siswa dan mendorong siswa menciptakan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (construktivisme), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat berguru (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection) dan penilaian bersama-sama (authentic assessment). (Depdiknas 2002:5)

Dalam buku lain disebutkan bahwa seni administrasi konstektual yaitu salah satu seni administrasi pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses berguru semoga kelas lebih “hidup” dan lebih bermakna alasannya yaitu siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Strategi konstektual merupakan seni administrasi yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan akademik mereka dalam banyak sekali macam tatanan hidup baik di sekolah maupun di luar sekolah. Selain itu, siswa dilatih untuk sanggup memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu situasi, contohnya dalam bentuk simulasi dan masalah yang memang ada di dunia nyata. (Nurhadi dkk, 2003:5)

3.    Landasan filosofis contextual teaching and learning (CTL)

 Landasan filosofis CTL yaitu konstruktivisme, yaitu filosofi berguru yang menekankan bahwa berguru tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri, bahwa pengetahuan tidak sanggup dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan yang sanggup diterapkan. Konstruktivisme berakar pada filsafat pragmatis yang digagas oleh John Dewey pada awal era 20 yang lalu.

Ciri kelas yang memakai pembelajaran CTL yaitu sebuah kelas kalau telah menerapkan ketujuh komponen CTL, yaitu kalau filosofi belajarnya yaitu konstruktivisme, selalu ada unsur bertanya, pengetahuan dan pengalaman diperoleh dari acara menemukan, terbentuknya masyarakat belajar, ada modeling yang ditiru dan dilaksanakan penilaian yang sebenarnya. (Depdiknas, 2002:27).

Silahkan download selengkapnya PTK Fiqih MA Kelas XI IPA dibawah ini  gampang mudahan ptk ini sanggup membantu anda dalam menyusun PTK.
 pribadi aja di bawah ini merupakan uraian singkat dari  PTK Fiqih MA Kelas XI IPA

0 Response to "Ptk Fiqih Ma Kelas Xi Ipa"

Post a Comment