Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Pendidikan

Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan

Untuk lebih memahami manajemen dan manajemen kita harus lebih memahami manajemen dan manajemen, dikala didalam kehidupan tidak adanya interaksi yang terjadi tidak berjalan dengan baik. Begitupun, manajemen dan manajemen organisasi sanggup berjalan dengan baik dan benar.


Tidak ada satu hal untuk masa modern kini ini yang lebih penting dari manajemen (Charles A Beard).


Administrasi yakni keseluruhan proses kerjasama antara dua orang insan atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas/pikiran tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (Sondang P.Siagian).

Administrasi yakni segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh kelompok orang dalam berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. (The Liang Gie). 

Administrasi yakni perjuangan bersama untuk mendaya-gunakan semua sumber dan efisien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan (Depdikbud RI). 

Administrasi pendidikan yakni segenap proses pengarahan pengintegrasian material yang bersangkut-paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. (M. Ngalim Purwanto).

Administrasi pendidikan yakni suatu proses kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian, pembiayaan dan pelaporan dengan memakai atau memanfaatkan material yang tersedia baik personel, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien (Depdikbud RI).

  • Tiga Makna Administrasi
Administasi sebagai seni yakni suatu proses yang diketahui hanya suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang karenanya tidak ada.

Mempunyai unsur 2 tertentu, yaitu : ada tujuan yang hendak dicapai, ada kiprah atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan, adanya peralatan dan perlengkapan untuk melaksankaan tugas-tugas. Sebagai proses kerjasama.

  • Peralatan dan perlengkapan adm
1.    Jumlah orang yang terlibat;
2.    Sifat dan tujuan yang hendak dicapai;
3.    Ruang lingkup serta aneka ragamnya kiprah tugas yang hendak dijalankan;
4.    Sifat yang sanggup diciptakan dan dikembangkan. (to be continued).

Secara “aksiomatis” sanggup dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta makin sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

Sifat, ruang lingkup dan bentuk kegiatan adm berbeda dari zaman ke zaman yang lain; ia berbeda pula dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain; ia berbeda pula dari satu waktu dan kondisi ke lain waktu dan kondisi. 

  • Jenis-Jenis Administrasi
Administrasi Negara
Administrasi Negara Secara Singkat dan sederhana sanggup didefinisikan sebagai keseluruhan kegaitan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam perjuangan mencapai tujuan negara.

Niaga  
Administrasi niaga sanggup didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang atau jasa tersebut di tangan konsumen.


Manusia sebagai mahluk termulia di muka bumi semakin usang semakin cerdas. Kecerdasan yang semakin cerdas itu menjadikan insan telah dijuluki dengan banyak sekali predikat menyerupai homo faber, homo sepiens, homo politicus dan homo ekonomikus. Manusia modern yakni homo administracus serta organizationman. 
  • Dasar-Dasar Administrasi
Dasar Administrasi  
  1. Prinsip Efisiensi, Seorang manajemen akan berhasil dalam tugasnya bilamana ia efisien dalam memakai semua sumber tenaga, dana dan kemudahan yang ada. 
  2. Prinsip Pengelolaan, Administrasi akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien melalui orang-orang lain dengan jalan melaksanakan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengerahkan dan mengontrol. 
  3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan, Jika disertai pekerjaan manajemen dan operatif dalam waktu yang sama, seseorang manajemen cendrung untuk memperlihatkan prioritas pertama pada pekerjaan operatif. 
  4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif , Seorang direktur yang berhasil dalam tugasnya apabila ia memakai gaya kepemimpinan yang efektif yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar insan (human relationship), dimensi pelaksanaan kiprah dan dimensi situasi dan kondisi yang ada.
  5. Prinsip Kerjasama, Seorang direktur akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia bisa membuatkan kerjasama diantara orang-orang yang terlibat, baik secara horisontal maupun secara vertikal.

  • Dua Asas Administrasi
1.    Asas Idiil

Pelaksanaan adm pendidikan di suatu negara tergantung pada sistem pendidikan yang dianut oleh suatu negara. Sistem pendidikan yang dianut oleh Negara Indonesia yakni sistem pendidikan pancasila, yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Karena manajemen pendidikan pada hakekatnya yakni subsistem dari sistem pendidikan secara luas, maka landasan idiil yang digunakan dalam kegiatan manajemen pendidikan di sekolah juga Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2.    Asas Operasional

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam GBHN, sistem pendidikan di sekolah di Indoensia telah mengalami pembaharuan, Upaya pembaharuan ini dilakukan antara lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat sekolah.

Bentuk pembaharuan sistem pendidikan di sekolah itu tertuang dalam bentuk kurikulum. Kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. 

  •  Prinsip-Prinsip Kurikulum
1.    Prinsip Fleksibilitas

Dalam melaksanakan kegiatan manajemen hendaknya mengingat faktor-faktor ekosistem dan kemampuan untuk menyediakan kemudahan itu.

2.    Prinsip Efisien dan Efektivitas

Pada hekekatnya efisiensi tidak hanya menyangkut penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga menyangkut dilema pendayagunaan tenaga secara optimal.

3.    Prinsip berorientasi pada tujuan

Sesuai dengan pendekatan sistem maka semua kegiatan pendidikan harus berorientasi pada tujuan. Karena manajemen di sekolah merupakan komponen input instrumental dalam sistem pendidikan maka untuk tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan itu juga menjadi gantungan orientasi yang sudah dirumuskan juga menjadi gantungan orientasi bagi pelaksanaan kegiatan manajemen di sekolah. 

  • Tujuan Administrasi
Menurut Sergiovanni dan Cever (1975) ada 4 tujuan manajemen yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kamampuan menyusuikan diri (adaptiveness), dan kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut sanggup digunakan sebagai kriteria untuk memilih keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.


  • Pengertian-Pengertian
  1. Administrasi yakni fungsi dari pada, atau apa yang harus dijalankan oleh setiap orang yang memimpin atau mengepalai kantor.
  2. Organisasi yakni struktur tata-pembagian kerja dan struktur tata-hubungan kerja antara sekelompok orang yang masing-masing memegang dan menjalankan jabatan (job), posisi (position) atau fungsi (fungtion) dan yang harus berhubungan secara tertentu (melalui sistem) untuk mencapai atau menuntaskan suatu tujuan bersama yang tertentu.
  3. Managemen yakni perencanaan, pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dari pada semua macam kegiatan organisasi.  

  • Istilah-Istilah dalam Manajemen
Sesuai dengan jenis atau tipe manajemen, dalam Bahasa Indonesia terdapat banyak sekali istilah yang dipergunakan tapi yang lebih sering digunakan yakni manejemen. Adapun istilah-istilah yang populer adalah:
Pengurus atau pengurusan; yakni manajemen yang diangkat melalui pemilihan, dan oleh alasannya yakni itu dalam menjelankan menajemen bersifat demokrastis.

Ketatalaksanaan; yakni menajemen yang bersifat manata, mengatur pelaksanaan, dan melaksanakan keputusan-keputusan atau perintah-perintah atasan.

Pengelolaan; yakni manajemen daripada sumberdaya-sumberdaya, contohnya pengelolaan personil, pengelolaan kuangan, pengelolaan material dan sebagainya.

Pengendalian; yakni manajemen daripada situasi atau kondisi, contohnya pengendalian wilayah, yakni manajemen keamanan dan ketertiban wilayah.

Pembinaan, yakni manajemen yang bersifat pengembangan dari pada jiwa atau kemampuan atau keahlian seseorang atau orang-orang, kelompok, masyarakat. Misalnya training ditekankan pada training masyarakat.  
  • Manajemen dan Administrasi
Salah satu perkembangan gres dalam ilmu manajemen dan manajemen yakni timbulnya kesadaran para andal ihwal pentingnya pendalaman dari pada proses perumusan kebijaksanaan dan pengembangan taktik bagi organisasi. Alasan pokok mengapa demikian yakni oleh lantaran top manajemenlah yang melihat organisasi dalam totalisasinya.

Di Indonesia terdapat 2 istilah, 2 pengertian yang kedudukan yaitu ADMINISTRASI dan MANAJEMEN.

Di Inggris “administrasi” itu merupakan penggalan dari manajemen.

Di Eropa Daratan (Jerman, Perancin, Belanda, Itali dan sebagainya) apa yang disebut manajemen merupakan penggalan dari administrasi.  

Administrasi yang kita kenal di Indonesia terdiri atas; organisasi, tata usaha, dan pengelolaan. 

  • Manajemen dan Manusia
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prayudi Atmosudirjo semua teori manajemen yang dikembangkan oleh para mashab ilmu manajemen secara pribadi atau tidak pribadi berpangkal tolak pada faktor manusiawi.

Manajemen senantiasa pada setiap keputusan dan tindakan ekonomis. Manajemen hanya sanggup membenarkan eksistensinya serta otoritasnya pada hasil ekonomi yang dicapainya.

Pihak manajer sanggup memperbaiki hasil pekerjaannya dalam bidang manajemen inklusif me-manage sebuah perusahaan dengan jalan mempelajari asas-asas secara sistematis melalui cara pencapaian pengetahuan yang terorganisir serta analisis sistematis dari pada hasil perkerjaannya sendiri dalam semua bidang pekerjaannya dan pada semua tingkat manajemen.
  • Mashab-Mashab Penting dalam Manajemen
1.    Mashab Manjemen Tradisional
2.    Mashab manajemen kebiasaan
3.    Mashab manajemen ilmiah
4.    Mashab manajemen sistematis
5.    Mashab manajemen sikap insan
6.    Mashab manajemen sistem sosialis
7.    Mashab manajemen desisional
8.    Mashab manajemen legalitas
9.    Mashab manajemen prosesual
10.    Mashab manajemen kuantitatif
11.    Mashab manajemen sistema
  • Aspek Penting Manajemen
  1. Manajemen merupakan suatu bentuk kerja artinya tanpa kita memahami dan menjalankan “kerja” kita tidak akan bisa menjalankan manajemen, lantaran manajemen itu yakni bekerja di dalam, dengan dan melalui suatu team atau kelompok orang-orang pekerja.
  2. Manajemen merupakan suatu sistem kerja, merupakan serangkaian prosedur-prosedur kerjasama tertentu. 
  3. Manajemen merupakan fungsi yang harus dijalankan oleh orang yang berfungsi memimpin dan mengendalikan organisasi sebagai suatu sistem kerjasama. Orang itu disebut manager.

  • Tipe-Tipe Manajemen
Jika mempelajari sejarah bahwa setiap masyarakat insan itu selalu terdiri atas 3 golongan orang-orang yaitu: 
  1. Golongan pemimpin, terdiri atas orang-orang yang talenta atau kesenangannya yakni menggerakkan atau memimpin orang-orang lain, 
  2. Golongan menengah, golongan independen terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejuruan, tehnik dagang, kedokteran, hukum, 
  3. Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak bisa atau mememang tidak bahagia mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya yakni mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka. 

  • Tipe-Tipe Leadership Manajemen
Dilihat dari segi tipe leadership yang menjadi inti pada manajemen, maka sanggup dibedakan banyak sekali tipe manajemen yaitu:

1.    Manajemen tradisional
2.    Manajemen Bapak-Isme
3.    Manajemen Sistematis
4.    Manajemen Ilmiah atau Scientific Management

Manajemen Tradisionil

Manajemen tradisionil yakni manajemen yang berjalan lantaran tradisi, berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahuan-tahun dan seringkali secara sistematis. Manajemen tradisionil bukanlah manajemen yang tidak baik, hanya kelemahannya terutama pada 2 hal : 

  1. Pengembangannya lambat sekali, memerlukan waktu bertahun-tahun mungkin hingga puluhan tahun. 
  2. Penggunaannya terbatas, hanya sanggup digunakan dalam mengahadapi bidan perjuangan atau pekerjaan yang terbatas. Pada jaman pendudukan Jepang manajemen tradisionil ini mulai hilang oleh lantaran tenaga-tenaga (Belanda) yang menggerakkan dan menghidupkan tradisi tersebut ditawan dan dibunuh.


Manajemen Bapak- Isme

Adalah manajemen yang berjalan lantaran pandangan dan ketaatan bawahan terhadap menager-nya sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebalik-baliknya. Kaprikornus disini ketaatan dan ketertiban itu terdasar atas perasaan segan dan sayang kepada si bapak. Manajemen bapak-isme sanggup berjalan memandang terhadap atasannya sebagai bapak, dan selama atasan itu dalam sikap serta sepak terjangnya memang sanggup memperoleh respek.

Kelemahan manajemen Bapak-Isme

  1. Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan gagal.
  2. Penggantian pimbinaan sukar, oleh alasannya yakni tidak banyak orang yang sanggup berperan sebagai bapak.
  3. Manajemen semacam itu hanya sanggup digunakan dalam lingkungan perjuangan kecil.  
  4. Kerjasama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak sanggup diperbaiki dengan memakai perasaan.

Dalam manajemen bapak-isme ini, segalanya akan mengikuti kepribadian dan kemampuan si bapak, tatacara kerja, luas dan bentuk organisasi, norma-norma kepegawaian, dan sebagainya.

Dengan demikian maka jelaslah bahwa manajemen tidak sanggup berlangsung berdasarkan asas-asas yang rasionil menuju efisiensi dan peningkatan produktifitas, melainkan didorong oleh rasa mengabdi kepada si bapak, dan semua orang mengikuti apa kata atau kehendak bapak. Tapi apabila si bapak bisa berfikir rasionil dalam menjalankan fungsi manajemen maka ini merupakan tipe manajemen yang unik dan ampuh.

Manajemen Sistematis

Adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan tehnisi pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola sebelumnya berdasarkan dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah-jumlah atau kualitas-kualitas kerjanya. Waktu yang diharapkan diukur dan ditentukan untuk setiap pekerjaan, dan disusun dalam skema-skema atau ”networkplan” atau sistem yang rapi dan kompleks, dimana setiap pekerjaan dan peralatan kerja berikut material sudah ada seakan-akan hanya tinggal memencet tombol atau menggerakkan orang-orang berdasarkan bagan yang telah disiapkan secara rapi.

Kelemahan manajemen Sistematis

  1. Manajemen menyerupai ini hanya mungkin untuk diperkerjaan-pekerjaan yang sanggup diukur dan dikalkulasi secara eksak, kemudian di tata menyerupai permainan tata letak.
  2. Kurang luwes, memerlukan pekerja-pekerja yang sanggup bekerja mekanis-rasionil, dan terutama sukar guna menyesuaikan diri yang berubah serba cepat. 
  3. Mempunyai kecendrungan untuk memperlakukan sebagai mesin atau robot


Manajemen Ilmiah

Adalah manajemen yang : (a) memakai ilmu pengetahuan (the lise of science), (b) mempergunakan metode-metode ilmiah (the use of scientific methods) didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus, dan tindakan-tindakan yang perlu diambil.

Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi dilema atau masalah berarti pada waktu menghadapi masalah/kasus dan berusaha mencari balasan atau jalan pemecahan simanager bersikap obyektif, sistematis, dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti berulah ia bersikap sesuai dengan iklim sosial, psykologis, dan sebagainya.

Metode ilmiah pada garis bersarnya yakni sebagai berikut:

  1. Temukan dan rumuskan apa yang menjadi dilema (identification and identification of the problem)
  2. Berikan balasan sementara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dipunyai; pengetahuan yang berasal dari laporan atau kisah orang, surat-surat, dokumen-dokumen, arsip, dan sebagainya, serta pengalaman dimasa lampau yang kadang kala mengakibatkan intuisi atau feeling atau firasat (hypothesis). 
  3. Cocokan balasan dengan data dan bahan-bahan informasi berdasarkan fakta-fakta yang harus dikumpulkan. 
  4. Tarik kesimpulan tamat dan ambillah keputusan yang merupakan suatu planning yang selengkap-lengkapnya mengenai tujuan, sasaran-sasarannya, asas-asas; aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan sebagainya.

Kaprikornus jelaslah bahwa manajemen ilmiah itu pada asasnya sederhana saja. Yang sukar dalam prakteknya adalah, bahwa si manager harus bisa berfikir secara Zakelijk dan obyektif di dalam menghadapi banyak sekali dilema manajemen, jangan hingga dipengaruhi oleh sentimen atau watak kebiasaan dalam mencari keputusan yang tepat, namun tetap bijaksana dan realistis  di dalam pelaksanaannya.

BAB III
KESIMPULAN
Administrasi Pendidikan dan Manajemen Pendidikan

Administrasi dan manajemen paling membutuhkan lantaran manajemen tidak akan berjalan kalau manajemen tidak solid dalam proses pelaksanaan begitu jgua mmanajemen, tidak akan berjalan baik jikalau manajemen tidak solid dalam proses pelaksanaan sebuah organisasi.


Untuk lebih lengkap makalahnya silakan klik dibawah ini!!!

0 Response to "Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Pendidikan"

Post a Comment