Pentingnya Penelitian Sanad

Pentingnya Penelitian Sanad - Allah telah memperlihatkan kedudukan kepada nabi Muhammad sebagai rosulullah dengan fungsi antara lain : menjelaskan al-Qur’an, dipatuhi oleh orang-orang yang beriman, menjadi uswatun hasanah dan rahmat bagi sekalian alam. Berangkat dari pemahaman tersebut, maka untuk mengetahui hal-hal yang harus diteladani dan yang tidak harus diteladani dari  diri nabi dibutuhkan penelitian.


Pentingnya Penelitian Sanad - Dengan demikian , sanggup diketahui hadis nabi yang berkaitan dengan fatwa dasar islam, praktek Nabi dalam mengaplikasikan petunjuk al-Qur;an sesuaidengan tingkat budaya masyarakat yang sedang di hadapi oleh Nabi,dan sebagainya.

Selanjutnya berdasarkan sejarah, seluruh hadis tidak ditulis pada zaman nabi. Hadis yang ditulis baik secara resmi, contohnya berupa surat-surat nabi kepada para pengusaha nonmuslim dalam rangka dakwah maupun yang tidak resmi berupa catatan- catatan yang di buat oleh para sobat tertentu atas inisiatif mereka sendiri, jumlahnya tidak banyak.

Dalam pada itu, hadis nabi pernah mengalami pemalsuan-pemalsuan, namun pada zaman Nabi, pemalsuan hadis tersebut belum pernah terjadi. Dalam sejarah pemalsuan hadis mulai berkembang pada zaman khalifah Ali bin abi thalib (W.40H = 661 M).

Hal-hal yang berkenaan dengan hadis tersebut merupakan sebagian dan factor-faktor yang melatarbelakangi pentingnya penelitian hadis. Factor-faktor penting lainnya yaitu proses penghimpunan hadis ke dalam kitab kitab hadis yang memakan waktu cukup usang setelah nabi wafat, jumlah kitab hadis yang sangat banyak dengan metode penyusunanya sangat bermacam-macam dan terjadinya periwayatan hadis secara makna.

Akibat lebih lanjut dari factor-faktor tersebut yaitu keharusan adanya penelitian sanad dan matan hadis dalam kedudukan sebagai hujjah. Dengan dilakukan acara kritik sanad, maka sanggup diketahui apakah sesuatu yang dinyatakan sebagai hadis Nabi itu memang benar-benar dipertanggungjawabkan berasal dari Nabi. Dalam pada itu, sebab sanad harus diteliti, maka terbuka kemungkinan terjadinya kualitas sanad




B. Bagian – Bagian yang harus di teliti

1. kaidah-kaidah mayor kritik sanad

Kaidah kritik sanad sanggup di ketahui dari pengartian istilah hadis sahih. Menurutnya ulama hadis contohnya ibnu Al-shalah(W.643H), hadis sahih ialah :

Artinya :hadis yang bersambung sanadnya( hingga ke nabi), diriwayatkan oleh (periwayat) yang adil dan zabit hingga final sanad, ( didalam hadis itu)), tidak terdapat kejanggalan(syuzus dan illat).
   
Dari pengertian istilah tersebut, sanggup di uraikan unsur-unsur hadis sahih menjadi:
  1. Sanad bersanbung.
  2. Periwayat bersifat adil.
  3. Periwayat bersifat zabit.
  4. Dalam hadis itu tidak ada kejanggalan(syuzus)
  5. Dalam hadis itu tidak ada cacat (illat).

Ketiga unsur yang disebutkan pertama berkenaan dengan sanad, sedangkan  dua Unsur berikutnya berkenaan dengan sanad dan matan.

Dengan demikian, unsur-unsur yang termasuk persyaratan umum kaidah kesahihan hadis  yakni lima macam berkaitan dengan sanad. Lima unsur yang terdapat dalam kaidah mayor untuk sanad di atas bahwasanya sanggup di daptkan menjaditiga unsur saja, yakni unsur-unsur terhindar dari syuzus dan terhindar dari illat di masukan pada unsure pertama dan ketiga.



2. kaidah-kaidah minor dalam kritik sanad

Apabila masing-masing unsure kaidah mayor bagi kesahihan sanad disertakan unsur-unsur kaidah minornya, maka sanggup dikemukakan butir-butirnya sebagai berikut :

1.    unsur kaidah mayor yang pertama, sanad bersambung, mengandung unsur-
unsure kaidah minor :


  • Muttasil ( bersambung )
  • Marfu’ ( bersandar kepada Nabi, SAW)
  • Mahfuz ( terhindar dari syuzus )
  • Bukan mual (bercacat)


2.    unsur kaidah mayor yang kedua, periwayat bersifat adil, mengandung unsur-
unsur kaidah minor :


  • Beragama islam
  • Mukalaf (balig dan akil sehat)
  • Melaksanakan ketentuan agama islam
  • Memelihara muruah( susila kesopanan langsung yang membawa pemeliharaan diri insan kepada tegakknya kebajikan moral dan kebiasaan- kebiasaan).


3.    unsur kaidah mayor yang ketiga, periwayat bersifat zabit dan atau azbat, mengandung unsur- unsur kaidah minor :

  • Hapal dengan baik hadis yang diriwayatkannya.
  • Mampu dengan baik memberikan riwayat hadis yang dihapalnya kepada orang lain.
  • Terhindar syuzus.
  • Terhindar dari illat.

Dengan pola kaidah mayor dan kaidah minor bagi sanad tersebut maka penelitian sanad hadis dilaksanakan. Sepanjang semua unsur diterapkan secara benar dan cermat, maka penelitian akan menghasilkan kualitas sanad dengan tingkat akurasi yang tinggi. Pentingnya Penelitian Sanad

0 Response to "Pentingnya Penelitian Sanad"

Post a Comment