Makalah Pencemaran Lingkungan Pengertian Macam Macam Dan Dampaknya

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA.

PENGERTIAN LINGKUNGAN.
Lingkungan yakni segala sesuatu yang ada disekitar kita ( makhluk hidup ).
Contohnya : meja, kursi, cahaya, udara, mamusia, hewan, tumbuhan, dsb.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik yakni segala yang tidak bernyawa menyerupai tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi, dsb.


Sedangkan komponen biotik yakni segala sesuatu yang bernyawa menyerupai tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme.

Ilmu yang mempelajari lingkungan yakni Ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan yakni cabang dari ilmu biologi.



Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan insan atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan turun hingga tingkat tertentu yang mengakibatkan lingkungan tidak sanggup berfungsi sebagaimana mestinya.

Masuknya materi pencemar atau polutan kedalam lingkungan tertentuyang keberadaannya mengganggu kestabilan lingkungan.

B. PERUBAHAN LINGKUNGAN

Faktor faktor Penyebab Perubahan Lingkungan.
1.    Faktor Alam.
Faktor yang sanggup menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi,angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.

2.    Faktor Manusia.
Kegiatan insan yang mengakibatkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah ( limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb ) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dsb.

Suatu zat sanggup disebut polutan apabila:
  1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
  2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
  3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan yakni :
  1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
  2. Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb sanggup terakumulasi dalam badan hingga tingkat yang merusak.

 
C. MACAM MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN

a. Berdasarkan Tempat terjadinya.

Pencemaran Udara, disebabkan oleh :

(1)    CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang memakai materi bakar fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara bila tidak segera diubah menjadi oksigen akan menimbulkan imbas rumah kaca.

(2)    CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan menghasilkan gas CO. Jika mesin kendaraan beroda empat dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang ada digarasi sanggup meninggal jawaban menghirup gas CO. Menghidupkan AC dikala tidur di dalam kendaraan beroda empat dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot sanggup masuk ke dalam mobil, sehingga sanggup mengakibatkan kematian.

(3)    CFC (Khloro Fluoro Karbon) - Gas CFC dipakai sebagai gas pengembang lantaran tidak bereaksi, tidak berbau, dan tidak berasa. CFC banyak dipakai untuk menyebarkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), pendingin pada lemari es, dan hairspray. CFC akan mengakibatkan lubang ozon di atmosfer.

(4)    SO dan SO2 - Gas sulfur oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut sanggup bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang mengakibatkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam.

Hujan asam menimbulkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam gampang berkarat, bangunan-bangunan kuno, menyerupai candi menjadi cepat aus dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.

(5)    Asap Rokok - Asap rokok sanggup mengakibatkan batuk kronis, kanker paru-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan aneka macam gangguan kesehatan lainnya.

Perokok dibedakan menjadi dua yaitu perokok aktif (mereka yang merokok) dan perokok pasif (orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok). Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain : 
  • Terganggunya kesehatan manusia, contohnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya.
  • Rusaknya bangunan lantaran pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
  • Terganggunya pertumbuhan tanaman, contohnya menguningnya daun atau kerdilnya tumbuhan jawaban konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
  • Adanya insiden imbas rumah beling yang sanggup menaikkan suhu udara secara global serta sanggup mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
  • Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

Pencemaran Air, disebabkan oleh :

(1)    Limbah Pertanian.
Limbah pertanian sanggup mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida sanggup mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan binatang atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan menentukan insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh binatang sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melaksanakan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam air sanggup menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), lantaran air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, lantaran oksigen dan sinar matahari yang dibutuhkan organisme dalam air terhalang dan tidak sanggup masuk ke dalam air, sehingga kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.

(2)    Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berupa aneka macam materi organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau materi anorganik contohnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat akses air dan menimbulkan banjir. Pencemar lain sanggup berupa pencemar biologi menyerupai bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan, kesannya kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran materi organik meningkat, akan ditemukan cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.

(3)    Limbah Industri
Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam sulfur berbau busuk, dan polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak sanggup mengakibatkan minyak menggenangi lautan hingga jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme bahari lainnya untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung supaya tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang sanggup menguraikan minyak.

(4)    Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada yang memakai tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau pemikiran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
  • Terganggunya kehidupan organisme air lantaran berkurangnya kandungan oksigen.
  • Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
  • Pendangkalan dasar perairan.
  • Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
  • Munculnya banjir jawaban got tersumbat sampah.
  • Menjalarnya wabah muntaber.

Pencemaran Tanah, disebabkan oleh :
Sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :
  • Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
  • Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
  • Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi

b)    Berdasarkan Macam Bahan Pencemar
Menurut macam materi pencemarnya, pencemaran dibedakan menjadi berikut ini :
  1. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), materi radioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
  2. Pencemaran biologi : mikroorganisme menyerupai Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
  3. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
  4. Pencemaran bunyi : kebisingan ( mengakibatkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan, penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).

c)    Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut:
  1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
  2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang menimbulkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata di Jepang.
  3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang sanggup mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam kendaraan beroda empat tertutup, dan pencemaran radioaktif.

D. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN 

Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat dipakai parameter pencemaran. Parameter pencemaran dipakai sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi.
Paramater Pencemaran, mencakup :
1.    Parameter Fisik
Meliputi pengukuran perihal warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas

2.    Parameter Kimia
Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.

a.    Pengukuran pH air
Air sungai dalam kondisi alami yang belum terkontaminasi mempunyai rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air sanggup menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik organik biasanya mengakibatkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur mengakibatkan kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung kepada materi pencemarnya.

b.    Pengukuran Kadar CO2
Gas CO2 juga sanggup larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali bila di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis).  Kadar gas CO sanggup diukur dengan cara titrimetri.

c.    Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu per sejuta; 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan mempunyai kadar oksigen 1 ppm).
Penurunan kadar oksigen terlarut sanggup disebabkan oleh tiga hal :
  1. Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik.
  2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan basil anaerob dari dasar  perairan.
  3. Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal sebagai parameter biokimia, contohnya yakni pengukuran BOD atau KOB

Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) sanggup diuraikan oleh basil air. Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, kesannya kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak materi pencemar organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga menimbulkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.

Banyaknya oksigen terlarut yang dibutuhkan basil untuk mengoksidasi materi organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut sesudah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.

3.    Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria merupakan teladan binatang yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air dan planaria mengatakan sungai tersebut belum mangalami pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya materi organik, meskipun species binatang yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut  sanggup dijadikan indikator adanya pencemaran zat organik. Organisme yang sanggup dijadikan petunjuk pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.


E. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1.    Punahnya Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis binatang mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai species binatang mempunyai kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan binatang yang peka terhadap materi pencemar. Ada binatang yang sanggup menyesuaikan diri sehingga kebal terhadap materi pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun binatang beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat pembiasaan binatang ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, binatang tersebut akan mati.

2.    Peledakan Hama
Penggunaan insektisida sanggup pula mematikan predator. Karena predator punah, maka . serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga sanggup menimbulkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, dibutuhkan takaran yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.

3.    Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya species tertentu sanggup mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan pemikiran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.

4.    Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida sanggup mematikan fauna tanah. Hal ini mengakibatkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus sanggup menimbulkan tanah menjadi asam. Hal ini juga sanggup menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk sangkar atau dengan kompos, sistem penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tumbuhan artinya menanam tumbuhan yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.

5.    Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan materi kuliner terkontaminasi sanggup mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang sanggup mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, mengakibatkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.

6.    Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai kuliner dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan sanggup meresap ke dalam badan alga. Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini ditangkap insan kemudian dimakan, materi pencemar akan masuk ke dalam badan manusia.
Proses peningkatan kadar materi pencemar melewati badan makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa inggris dikenal sebagai biomagnification).

7.    Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan materi pencemar sanggup tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, contohnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi sanggup mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.

8.    Efek Rumah Kaca
Permasalahan global lainnya ialah imbas rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi lantaran banyak hutan ditebang, sehingga tidak sanggup menyerap CO2.


F. USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
  1. Menempatkan kawasan industri atau pabrik jauh dari kawasan perumahan atau pemukiman penduduk.
  2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem. 
  3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang sanggup menimbulkan pencemaran lingkungan.
  4. Memperluas gerakan penghijauan.
  5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
  6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat perihal arti lingkungan hidup sehingga insan lebih menyayangi lingkungan hidupnya.
  7. Membuang sampah pada tempatnya.
  8. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

LATIHAN.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !!!

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan, dan berikan contohnya 5 (lima) !
  2. Tuliskan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan, beri teladan masing-masing 3 (tiga)!
  3. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
  4. Berdasarkan materi pencemaran, pencemaran dibedakan menjadi empat, sebutkan dan berikan contohnya!
  5. Tuliskan jawaban yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah !
  6. Jelaskan perbedaan antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik, dan berikan juga masing-masing contohnya !
  7. Bilamana suatu zat sanggup disebut polutan !
  8. Tuliskan jawaban yang ditimbulkan oleh pencemaran air !
  9. Berdasarkan tempatnya, pencemaran dibedakan menjadi tiga macam, sebutkan dan berikan contohnya masing-masing dua!
  10. Tuliskan jawaban yang ditimbulkan oleh pencemaran udara !
  11. Berdasarkan tingkat pencemaran, pencemaran dibedakan menjadi tiga. Sebutkan dan jelaskan !
  12. Apa yang dimaksud dengan parameter pencemaran lingkungan ?
  13. Jelaskan fungsi dari parameter pencemaran !
  14. Jelaskan dampak pencemaran lingkungan !
  15. Sebutkan dan jelaskan macam-macam parameter pencemaran!
  16. Jelaskan perbedaan antara perokok pasif dan perokok aktif, mana yang lebih berbahaya perokok pasif atau perokok aktif ? Mengapa demikian ?
  17. Bagaimana cara mengetahui pencemaran air dengan memakai parameter biologi ?
  18. Apa yang dimaksud dengan Eutrofikasi ?
  19. Tuliskan sifat-sifat polutan !
  20. Tuliskan usaha-usaha mencegah pencemaran lingkungan !


Makalah Pencemaran Lingkungan Pengertian Macam macam dan dampaknya

Daftar Pustaka

Sringatin Baseri, 2007, BIOLOGI, I A KTSP, Penerbit MAPAN, Surabaya

Sudjadi, Bagod, dan kawan-kawan, 2004, BIOLOGI SAINS DALAM KEHIDUPAN KELAS I Sekolah Menengan Atas SEMESTER KEDUA, Penerbit Yudhistira Surabaya



Syamsuri, Istamar dan kawan-kawan 2004, BIOLOGI UNTUK Sekolah Menengan Atas KELAS X SEMESTER 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta
 

0 Response to "Makalah Pencemaran Lingkungan Pengertian Macam Macam Dan Dampaknya"

Post a Comment