Pengertian Karangan Serta Tujuan Dan Jenis Jenisnya

2.1    Pengertian Karangan
Karangan merupakan hasil simpulan dari pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu (Finoza, 2004:192). Menulis atau mengarang pada hakikatnya ialah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, perasaan keinginan, dan kemauan, serta informasi ke dalam goresan pena dan ”mengirimkannya” kepada orang lain (Syafie’ie, 1988:78). Selanjutnya, berdasarkan Tarigan (1986:21), menulis atau mengarang ialah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis sanggup dipahami pembaca. Pengertian Karangan serta tujuan dan Jenis Jenisnya


Pengertian Karangan serta tujuan dan Jenis Jenisnya - Semua pendapat tersebut sama-sama mengacu pada menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran berdasarkan aturan-aturan tertentu. Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada penulis disampaikan dengan cara memakai lambang-lambang bahasa yang terpola. Melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca sanggup memahami apa yang dikomunikasikan penulis.

Sebagai potongan dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan bersahabat dengan kegiatan berpikir. Keduanya saling melengkapi. Menurut Syafie’ie (1988:42), secara psikologis menulis memerlukan kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasan, kemauan yang keras. Menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, goresan pena ialah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis sanggup mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis sanggup meningkatkan kemampuannya dalam menulis.

Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut banyak sekali aspek terkait lainnya, contohnya penguasaan bahan tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat. Untuk menghasilkan goresan pena yang baik, setiap penulis hendaknya mempunyai tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan dalam salah satu komponen sanggup menjadikan gangguan dalam menuangkan wangsit secara tertulis (Semi, 2003:4)

Jadi, sekurang-kurangnya, ada tiga komponen yang tergabung dalam kegiatan menulis, yaitu (1) penguasaan bahasa tulis yang akan berfungsi sebagai media tulisan, meliputi: kosakata, diksi, struktur kalimat, paragraf, ejaan, dan sebagainya; (2) penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis; dan (3) penguasaan perihal jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi goresan pena dengan memakai bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi yang diinginkan, ibarat esai, artikel, dongeng pendek, makalah, dan sebagainya.

Bahasa merupakan sarana komunikasi. Penulis harus menguasai bahasa yang dipakai untuk menulis. Jika beliau menulis dalam bahasa Indonesia, beliau harus menguasai bahasa Indonesia dan bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Menguasai bahasa Indonesia berarti  mengetahui dan sanggup memakai kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia, serta mengetahui dan sanggup memakai kosa kata bahasa Indonesia. Ia juga harus bisa memakai ejaan bahasa Indonesia yang berlaku, yaitu ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (Syafie’ie, 1988:46).

Mengacu pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan (membahasatuliskan dari bahasa lisan), tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga terjadi suatu kegiatan komunikasi tidak eksklusif antara penulis dan pembaca. Seseorang sanggup dikatakan telah terampil menulis, kalau tujuan penulisannya sama dengan yang dipahami oleh pembaca.

2.2 Tujuan Mengarang
Tujuan utama menulis atau mengarang ialah sebagai sarana komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya. Tujuan menulis secara umum ialah memperlihatkan arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan, dan menyakinkan (Semi, 2003:14-154). Menurut Syafie’ie (1988:51-52),  tujuan penulisan sanggup diklasifikasikan sebagai berikut.
  1. mengubah keyakinan pembaca;
  2. menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
  3. merangsang proses berpikir pembaca;
  4. menyenangkan atau menghibur pembaca;
  5. memberitahu pembaca; dan 
  6. memotivasi pembaca.

Selain  itu, Hugo Harting (dalam Tarigan, 1994:24-25)  mengkalasifikasikan tujuan penulisan, antara lain tujuan penugasan (assingnment purpose), tujuan altruistik (altruistic purpose), tujuan persuasi (persuasive purpose), tujuan penerangan (informational purpose), tujuan penyataan (self-expressive purpose), tujuan kreatif (creative purpose), dan tujuan pemecahan problem (problem-solving purpose).

Tujuan-tujuan  penulisan tersebut kadang kala bangun sendiri secara terpisah, tetapi sering pula tujuan ini tidak bangun sendiri melainkan merupakan adonan dari dua atau lebih tujuan yang menyatu dalam suatu tulisan. Oleh sebab itu, kiprah seorang penulis tidak hanya menentukan topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis sangat bersahabat hubungannya dengan bentuk atau jenis-jenis goresan pena atau karangan.
 Karangan merupakan hasil simpulan dari pekerjaan merangkai kata Pengertian Karangan serta tujuan dan Jenis Jenisnya

2.3    Jenis- Jenis Karangan
Mengarang merupakan kegiatan mengemukakan gagasan secara tertulis. Menurut  Syafie’ie (1988:41), goresan pena pada hakikatnya ialah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk visual berdasarkan sistem ortografi tertentu.  Banyak aspek bahasa mulut ibarat nada, tekanan irama serta beberapa aspek lainya tidak sanggup direpresentasikan dalam tulisan. Begitu juga halnya dengan aspek fisik, ibarat gerak tangan, tubuh, kepala, wajah, yang mengiringi bahasa mulut tidak sanggup diwujudkan dalam bahasa tulis. Oleh sebab itu, dalam mengemukakan gagasan secara tertulis, penulis perlu memakai bentuk tertentu. Betuk-bentuk tersebut, seperti  dikemukakan oleh Semi (2003:29) bahwa secara umum karangan sanggup dikembangkan dalam empat bentuk yaitu narasi, ekposisisi, deskripsi, dan argumentasi.


DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.

Syafie’ie, Imam. 1988, Retorika dalam Menulis. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Terimakasih sudah membaca goresan pena Pengertian Karangan serta tujuan dan Jenis Jenisnya

0 Response to "Pengertian Karangan Serta Tujuan Dan Jenis Jenisnya"

Post a Comment