Pengertian politik berdasarkan para ahli - Menurut Ramlan Surbakti (1999 : 1) bahwa definisi politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat wacana kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Definisi Politik Menurut Para Ahli - Dari pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa politik merupakan salah satu sarana interaksi atau komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat sehingga apapun agenda yang akan dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan keinginan-keinginan masyarakat dimana tujuan yang dicita-citakan sanggup dicapai dengan baik.
Pengertian komunikasi penulis sederhanakan secara umum sebagai “hubungan” atau kegiatan upaya interaksi insan dengan forum dan sanggup bersifat eksklusif atau tidak eksklusif (melalui perantara/media masa), bisa bersifat vertical dan horizontal.
Hal itu didukung pula oleh pendapat Kosasih Djahiri (2003 : 31) bahwa komunikasi yaitu : “Suatu proses (proses, reaksi atau interaksi) dan merupakan produk dari pada kemampuan manusia/lembaga pelaku yang bersangkutan”.
Dengan kata lain komunikasi yaitu jantung dari kehidupan insan dan masyarakat serta merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dimiliki insan dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa proses dan kegiatan ini manusia/ kelompok yang bersangkutan akan diberi gelar oleh kelompok lainnya “apatis dan asosial”.
Menurut F. Isjwara, (1995 : 42) politik ialah salah satu usaha untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai tekhnik menjalankan kekuasaan-kekuasaan”.
Dari pendapat tersebut saya simpulkan bahwa politik merupakan sebuah sarana memperjuangankan kekuasaan serta mempertahankan kekuasaan itu demi tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Kartini Kartono (1996 : 64) bahwa politik sanggup diartikan sebagai acara sikap atau proses yang memakai kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat.
Dengan demikian aturan-aturan dan keputusan yang tadi ditetapkan serta dilaksanakan oleh pemerintah ditengah keadaan sosial yag dipengaruhi oleh kemajemukan / kebhinekaan, perbedaan kontroversi, ketegangan dan konflik oleh alasannya yaitu itu perlunya di tegakkan tata tertib sehingga sanggup dibutuhkan dengan penegakan tata tertib tersebut tidak akan terhadi perpecahan antar masyarakat
Sebagai perbandingan bersama ini disajikan pengertian politik dari segi lain yang dikutip dari oleh Pamudji.
Secara etimologis politik dari bahas Yunani “Polis” yang artinya sama dengan kota (City) atau negara kota (City State) dari polis timbul istilah lain polite artinya warga negara, politicos artinya kewarganegaraan, politike techen artinya kemahiran berpolitik, dan selanjutnya orang-orang romawi mengambil istilah tersebut serta menamakan pengetahuan wacana negara itu sebagai kemahiran wacana masalah-masalah kenegaraan.
Dengan demikian jelaslah bahwa piolitik yang bersangkut paut dengan soal-soal negara dan pemerintah.
Ada beberapa definisi mengenai pendidikan politik yang dikutip oleh Kartini Kartono (1996 : 64) sebagai berikut :
- Pendidikan politik yaitu bentuk pendidikan orang berakal balig cukup akal dengan menyiapkan kader-kader untuk pertarungan politik dan mendapat penyelesaian biar menadang dalam usaha politik
- Pendidikan politik yaitu upaya edukatif yang internasional, di sengaja dan sistematis untuk membentuk inividu sadar politik, dan bisa menjadi pelaku politik yang bertanggung jawab secara etis atau moril dalam mencapai tujuan-tujuan politik.
- R. Hayer menyebut : pendidikan politik yaitu usaha membentuk insan menjadi partisipasi yang bertanggung jawab dalam politik.
Dari pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa unsur pendidikan dalam pendidikan politik pada hakekatnya merupakan acara pendidikan diri (mendidik diri sendiri dengan sengaja) yang terus menerus, sampai orang yang bersangkutan lebih bisa dan memahami dirinya sendiri serta situasi kondisi lingkungan sekitar, kemudian bisa menilai segala sesuatu secara kritis serta bisa memilih sikap dan cara penanganan masalah-masalah yang terjadi di tengah-tengah lingkungan hidupnya dalam kehidupan bermasyarakat
Pendidikan politik juga sebagai salah satu bab dari pendidikan secara umum dimana sangat membutuhkan proses training dalam prosesnya wacana hal ini GBHN (1999) menegaskan sebagai berikut :
“Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan konfrehensif kepada masyarakat untuk membuatkan budaya politik yang demokratis, menghormati keberagaman aspirasi, dan menunjang tinggi supreemasi aturan dan hak asasi insan berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945”
Adapaun tujuan dan inti dari pendidikan politik sesuai dengan isi yang tersurat dalam pancasila sila ke-4 antara lain menciptakan rakyat menjadi melek politik atau sadar politik, lebih kreatif dalam partisipasi sosial politik di kala pembangunan dikala ini, sekaligus juga menghumanisasikan masyarakat biar menjadi “leefbaar” yaitu lebih nyaman dan sejahtera untuk ditempati oleh warga negara Indonesia.
Referensi - Pengertian Politik Menurut Para Ahli Definisi
Surbakti Ramlan,(1999), Memahami ilmu politik, Gramedia Widia sarana Indonesia, Jakarta
Djahiri A Kosasih, (2003), Politik kenegaraan dan hukum,Lab PPkn UPI Bandung
Isjwara F, (1995), Pengantar Ilmu Politik,Bina Cipta, Bandung.
Kartono Kartini, (1996) Pendidikan Politik, Mandiri Maju, Bandung
Djahiri A Kosasih, (2003), Politik kenegaraan dan hukum,Lab PPkn UPI Bandung
Isjwara F, (1995), Pengantar Ilmu Politik,Bina Cipta, Bandung.
Kartono Kartini, (1996) Pendidikan Politik, Mandiri Maju, Bandung
0 Response to "Pengertian Politik Berdasarkan Para Jago Definisi"
Post a Comment