Kanker Serviks, Leher Rahim Pengertian, Makalah, Ciri, Artikel, Tanda, Penyebab, Gejala

Pengertian Kanker serviks sering dianggap  sebagai suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh nanah tertentu virus papilloma (HPV) insan (Elizabet C, 2000 : 655)

Pengertian Kanker yaitu suatu pertumbuhan sel-sel absurd yang cenderung menginvasi jaringan disekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat yang jauh (Elizabet C, 2000 : 96).  Kanker yaitu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal. (Anugerah W, 2005) 

Artikel ini berjudul (Kanker Serviks - Leher Rahim, Pengertian, Makalah, Ciri, Artikel, Tanda Penyebab, Gejala)


Kanker serviks yaitu kanker ginekologik yang biasanya tumbuh ke arah luar dan ke arah dalam sehingga mengakibatkan pembesaran serviks ( Derek, 2002 : 68).

Kanker leher rahim (serviks) yaitu tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks (bagian terendah dari rahim yang melekat pada puncak vagina) (Susternada, 2007).

Pengertian Kanker leher rahim (serviks) yaitu kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu tempat pada organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Yohanes R, 1999).


Penyebab Kanker Serviks - Leher rahim

Penyebab terjadinya kanker serviks sejauh ini belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker serviks :

1.  HPV (human papillomavirus)
Merupakan virus penyebab kutil pada tempat genetal (kondiloma akuminata) yang ditularkan  melalui kekerabatan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang absurd dari sel-sel leher rahim. (Susternada, 2007)

2.  Perokok
Kandungan tembakau yang ada di dalam materi dasar pembuatan rokok, merusak sistem kekebalan atau mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan nanah HPV pada serviks.

3.  Pemakaian pil KB
Kandungan estrogen dalam pil KB sanggup memicu timbulnya kanker servik.  (Susternada, 2007)


4.  Menikah atau memulai kegiatan seksual pada usia muda (kurang        dari 16 tahun)
Umumnya sel-sel mukosa gres matang sehabis perempuan berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang perempuan yang menjalani kekerabatan seks  pada usia remaja, paling rawan bila dilakukan pada usia dibawah 16 tahun. Pada usia ini, sel-sel mukosa pada serviks perempuan belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap mendapatkan rangsangan dari luar. Termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma. Karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Sedangkan sifat sel sendiri selalu berubah setiap saat, mati dan tumbuh lagi. Karena ada rangsangan  bisa saja sel yang tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tidak seimbang. Kelebihan sel ini kesudahannya bisa berubah sifat menjadi sel kanker. (Erik T, 2005) 


5.  Berganti-ganti pasangan seksual (promiskuitas) 
Penyebab kanker leher rahim, sebagian besar berasal dari kondisi lingkungan yang diperantarai oleh virus HPV. Virus itu ditularkan melalui kekerabatan seksual. Seorang perempuan sanggup tertular nanah virus dari kawan seksualnya. Infeksi virus ini sanggup tertular cepat melalui kekerabatan seksual multi pasangan. Oleh alasannya yaitu itu penyakit ini sering disebut penyakit akhir kekerabatan seksual. Dan resikoterjadinya kanker leher rahim meningkat lebih dari 10x bila kawan seks 6 atau lebih. (Erik T, 2005)


6.  Melahirkan banyak anak (multiparitas)  (Erik T, 2005 : 17-20)


7.  Jumlah kelahiran dengan jarak pendek
Pada perempuan yang bersalin (melahirkan) tentulah penggalan kemaluan perempuan yang merupakan jalan lahir dengan gampang akan terpapar oleh dunia luar, banyak hal terjadi selama proses persalinan secara tidak sadar virus bisa masuk sehingga menjadikan infeksi. Dikarenakan nanah tersebut  bisa menjadikan perubahan-perubahan pada sel-sel mukosa serviks (displasia) (Prawiroharjo,1999). Sama menyerupai pada paritas, persalinan yang terlalu bersahabat jaraknya, sanggup menjadikan kerusakan pada sel-sel serviks. Jarak persalinan sanggup menjadi factor risiko terhadap kesehatan ibu apabila melahirkan dengan jarak kurang dari 2 tahun (DEPKES.RI, 2002)


8.  Kebersihan vagina yang jelek
Sosial ekonomi rendah sangat mempengaruhi seseorang dalan memperoleh pengetahuan. Mereka tidak tahu bahwa kurang menjaga kebersihan tempat kemaluan sanggup menjadikan terjadinya kanker leher rahim,  seharusnya vagina dibersihkan segera sehabis melaksanakan kekerabatan intim. (Derek, 2001)


9.  Perlukaan verbal rahim yang tidak menerima pengobatan yang sempurna (Derek, 2001 : 68)


10. Wanita yang suaminya tidak disunat (sirkumsisi), lantaran pada   leher penis dihasilkan suatu  zat yang disebut smegma. Pada smegma inilah ada sejenis virus yang gemar dan gampang berkembang biak yang berjulukan Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini memiliki sifat carcinogen, yaitu bisa mengubah sifat sel menjadi sel yang ganas atau kanker. 


11. Golongan sosial ekonomi rendah
Golongan sosial ekonomi rendah  sanggup dilihat dari pekerjaan mereka, apakah mereka bekerja sebagai buruh ataukah sebagai perempuan tuna susila (berhubungan dengan virus HPV), ataukah dari sosial ekonomi tinggi. Beberapa penelitian terakhir memperkirakan insiden kanker meningkat lantaran imbas gaya hidup.                                                                                                                             


12. Defisiensi asam folat (folic acid), vitamin C, vitamin E,          betacarotin/ retinol dihubungkan dengan peningkatan resiko kanker serviks.  (FKUI, 2002 : 101-102)

 sebagai suatu penyakit  menular seksual yang disebabkan oleh nanah tertentu virus papil Kanker Serviks, Leher Rahim Pengertian, Makalah, Ciri, Artikel, Tanda, Penyebab, Gejala


Gejala yang munculpada Kanker Serviks (Leher rahirm)
  1. Keputihan yang sulit sembuh dan disertai bau. Getah yang keluar dari vagina ini makin usang akan berbau busuk akhir nanah dan nekrosis jaringan.  (FKUI, 2000 : 399)
  2. Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, sehabis melaksanakan kekerabatan seksual dan sehabis menopause.
  3. Menstruasi absurd (lebih usang dan lebih banyak (Susternada, 2007)
  4. Perdarahan sehabis menopouse (Anugerah, 2007)

Gejala dari kanker serviks stadium lanjut :
  1. Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
  2. Nyeri punggung, panggul dan tungkai
  3. Dari vagina keluar air kemih
(Susternada, 2007)


2.2.3  Patologi
  • 1. Kanker leher rahim (serviks) memiliki periode inkubasi bertahun-tahun. Selama itu, sel-sel absurd muncul, terkadang berkelompok dalam sarang-sarang. Sel-sel atipis ini juga sanggup menghilang lantaran mati dan diganti oleh sel-sel normal.Pada stadium lanjut, pemulihan impulsif ini sudah tidak memungkinkan lagi dan usang kelamaan berkembang suatu kanker dari dalamnya.
  • 2.  Stadium awal dibagi menjadi banyak sekali tahapan :
    • a.  Mulai dari karsinoma yang belum tumbuh menyusup
    • b.  Karsinoma in situ (CIS)
    • c.  Kanker leher rahim intraepithelial (CIN)
  • 3.  Kebanyakan kanker leher rahim merupakan kanker sel gepeng yang terjadi dari epitel sebelah  luar leher rahim. Adenokarsinoma lebih banyak muncul di selesai kanal leher rahim. Jika suatu kanker berkembang, gampang terjadi  luka lantaran radang akan menjadi borok yang gampang berdarah kalau disentuh menyerupai terjadi pada kekerabatan seksual (perdarahan kontak).
  • 4.  Perluasan  dan penyebaran dilaporkan berdasarkan system TNM 
    • a.  Stadium I  :  terbatas hingga epitel dan leher rahim
    • b.  Stadium II  :  pertumbuhan masuk ke dinding vagina dan ekspansi ke samping rahim
    • c.  Stadium III  :  penyebaran ke dalam kelenjar regional di panggul dan kemudian lebih jauh, lewat samping pembuluh darah besar ke atas, tumbuh masuk ke panggul kecil
    • d. Stadium IV  :  tumbuh masuk ke usus, kandung kemih, dan struktur lain serta akhirnya  metastasis berjarak ke hati, paru dan tulang (Wim de, 2004 : 347-348)


Diagnosis Kanker Leher Rahim (Serviks)

1.  Pap smear
Suatu metode investigasi sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut.

2.  Biopsi
Dilakukan kalau pada investigasi panggul tampak satu pertumbuhan atau luka pada serviks atau kalau pap smear memperlihatkan suatu kecacatan atau kanker.

3.  Kolposkopi
Pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar

4.  Tes Schiller
Serviks diolesi dengan larutan  yodium, sel yang sehat warnanya akan bermetamorfosis coklat, sedangkan sel yang absurd warnanya menjadi putih atau kuning.  (Susternada, 2007)

5.  IVA
Yaitu investigasi kanker leher rahim dengan cara melihat  pribadi leher rahim sehabis memulas leher rahim dengan larutanasam asetat 3-5 persen. Bila sehabis pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak  bercak putih, maka kemungkinan ada kelainan tahap pra kanker serviks. (Rachmad Y, 2008)


Pencegahan Kanker Leher Rahim (Serviks)
Mengurangi resiko terjadinya kanker serviks dengan cara :

1. Mewaspadai gejalanya
Segera hubungi dokter kalau ada gejala-gejala yang tidak normal menyerupai perdarahan, terutama sehabis kegiatan seksual.

2.  Menghindari merokok atau berhenti merokok (bagi yang merokok).
Wanita sebaiknya tidak merokok lantaran sanggup merangsang timbulnya sel-sel kanker melalui nikotin dikandung dalam darah anda. Risiko perempuan perokok terkena kanker verbal rahim yaitu 4-13 kali lebih besar dibandingkan. Wanita bukan perokok.  Diperkirakan nikotin memberikan  imbas toksik pada sel epitel,  sehingga memudahkan masuknya mutagen virus.

3.  Menghindari antiseptik
Menghindari kebiasaan pembersihan vagina dengan memakai obat-obatan antiseptik maupun deodorant lantaran akan menjadikan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya kanker.

4.  Menghindari pemakaian bedak (talk)
Pemakaian talk pada vagina usia subur, bisa menjadikan kanker ovarium (indung telur) dan jangan memakai estrogen pada perempuan yang terlambat menopause. (www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp)

5.  Pemeriksaan pap smear secara rutin minimal 1 tahun sekali

6.  Diet rendah lemak
Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan contoh makan seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium (badan rahim), alasannya yaitu lemak memproduksi hormon estrogen dan sementara endometrium yang sering terpapar hormon estrogen gampang berubah sifat menjadi kanker. (Syifanoe, 2007) 


Karakteristik Penderita Kanker Leher Rahim

1. Usia Pasien
Usia yaitu usang waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan) (Balai Pustaka, 2002 : 1244)

Kanker ini biasanya terjadi pada perempuan yang telah berumur 35-55 tahun (Susternada, 2007), tetapi  bukti statistik menerangkan bahwa kanker leher rahim sanggup juga menyerang perempuan yang berumur antara 20 hingga 30 tahun (Syifanoe, 2007).
 
2. Paritas
Paritas yaitu keadaan kelahiran, keadaan perempuan yang pernah melahirkan bayi hidup atau banyaknya kelahiran yang dialami oleh seorang perempuan atau banyaknya anak yang dilahirkan (Ahmad A, 2003 :  209)

Menurut Indra Wardhana, selaku Kepala Badan Koordinator Keluarga Berencana (BKKBN)  di Medan Sumatra Utara, mengemukakan bahwa sekitar 75%  perempuan yang menderita kanker leher rahim diakibatkan oleh seringnya melahirkan. (Suara Merdeka,_)

Paritas dibagi atau dibedakan menjadi 4 yaitu :
  •  Nullipara :  seorang perempuan yang belum pernah melahirkan bayi viable
  • Primipara :  seorang perempuan yang pernah bayi hidup untuk pertama kali. 
  • Multipara :  perempuan yang pernah melahirkan bayi viabel beberapa kali (5 kali)
  • Grandemultipara :  perempuan yang pernah melahirkan bayi enam kali atau lebih hidup atau mati.

3. Usia Ketika Menikah
Umumnya sel-sel mukosa gres matang sehabis perempuan berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang perempuan yang menjalani kekerabatan seks  pada usia remaja, paling rawan bila dilakukan pada usia dibawah 16 tahun. Pada usia ini, sel-sel mukosa pada serviks perempuan belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap mendapatkan rangsangan dari luar. Termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma. Karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Sedangkan sifat sel sendiri selalu berubah setiap saat, mati dan tumbuh lagi. Karena ada rangsangan  bisa saja sel yang tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tidak seimbang. Kelebihan sel ini kesudahannya bisa berubah sifat menjadi sel kanker. (Erik T, 2005 )

4. Jenis Kontrasepsi yang dipakai
Suatu penelitian memperlihatkan bahwa risiko terjadinya displasia dan karsinoma-in-situ serviks uteri meningkat bersama dengan penggunaan kontrasepsi oral untuk lebih dari satu tahun. (Speroff, Leon. 2003 : 64).


Daftar Pustaka - Kanker Serviks - Leher Rahim, Pengertian, Makalah, Ciri, Artikel, Tanda Penyebab, Gejala

Crowin, Elizabeth. J. 2000.  Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Erik, T. 2005. Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer. Jakarta : Gramedia

FKUI. 2002. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : FKUI

Speroff, Leon. 2003. Pedoman Klinis Kontrasepsi. Jakarta : EGC

Artikel ini berjudul (Kanker Serviks - Leher Rahim, Pengertian, Makalah, Ciri, Artikel, Tanda Penyebab, Gejala)

0 Response to "Kanker Serviks, Leher Rahim Pengertian, Makalah, Ciri, Artikel, Tanda, Penyebab, Gejala"

Post a Comment