Pengertian Regurgitasi Gumoh - Regurgitasi (gumoh) yaitu pemikiran dan isi perut yang keluar melalui verbal dengan mudahnya dan sering diikuti dengan sendawa (Steven, P.S. 2004).
Gumoh adalah makanan dikeluarkan kembali ke verbal akhir gerakan anti peristaltik esophagus (Arif M. 2000).
Gumoh adalah makanan dikeluarkan kembali ke verbal akhir gerakan anti peristaltik esophagus (Arif M. 2000).
Regurgitasi adalah proses dikeluarkannya isi lambung melalui verbal akhir belum sempurnanya katub antara lambung dan esophagus (kerongkongan) (http://www.ayahbunda-online.com).
Regurgitasi yaitu pemikiran dengan arah yang berlawanan dari normal, pemikiran kembali isi lambung dan duodenum ke dalam esophagus (Dorland. 2002).
Penyebab Regurgitasi
- Susu atau ASI yang diminum bayi melebihi kapasitas lambung, padahal di usia itu kapasitas lambung bayi masih sangat kecil.
- Terlalu aktif yaitu pada saat bayi menggeliat atau bayi terus menerus menangis.
- Klep epilog lambung belum berfungsi sempurna. (http://www.conectique.com)
Komplikasi Regurgitasi
- Esofagitis (radang esofagus)
- Gagal tumbuh (failure to thrive)
- Perdarahan kanal cerna akhir iritasi mukosa (selaput lendir)
- Aspirasi (masuknya cairan atau isi lambung ke dalam kanal napas) yang menjadikan sesak napas. (http://gerd.cdhnf.org)
Cara Mengurangi Frekuensi Regurgitasi
1. Memberi susu yang lebih kental
Susu yang lebih kental ini hanya disarankan pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, dengan cara mencampurkan tepung beras sebanyak 5 gr untuk setiap 100 cc susu kemudian diminumkan ibarat biasa.
Susu yang lebih kental ini hanya disarankan pada bayi yang mengkonsumsi susu formula, dengan cara mencampurkan tepung beras sebanyak 5 gr untuk setiap 100 cc susu kemudian diminumkan ibarat biasa.
2. Posisi menyusu bersudut 450
Posisi terlentang membentuk sudut 450 antara badan, pingang dan daerah tidur bayi, terbukti membantu mengurangi pemikiran balik susu dari lambung ke kerongkongan
Posisi terlentang membentuk sudut 450 antara badan, pingang dan daerah tidur bayi, terbukti membantu mengurangi pemikiran balik susu dari lambung ke kerongkongan
3. Menyedawakan bayi segera setelah selesai makan dan minum
a. Pengertian Sendawa
Sendawa yaitu suara yang keluar dari kerangkongan (biasanya apabila masuk angin atau setelah makan kenyang). Bersendawa yaitu mengeluarkan sendawa (Depdiknas. 2002).
b. Saat yang tepat untuk menyendawakan :
Sendawa yaitu suara yang keluar dari kerangkongan (biasanya apabila masuk angin atau setelah makan kenyang). Bersendawa yaitu mengeluarkan sendawa (Depdiknas. 2002).
b. Saat yang tepat untuk menyendawakan :
- Setiap ketika setelah selesai menyusu atau setelah bayi merasa cukup kenyang menyusu
- Jika bayi terlihat tidak nyaman atau rewel ketika disusui
- Jika bayi menyusu lewat botol, sebaiknya bayi disendawakan setiap 60-90 mililiter (sekitar 30-60 cc)
- Jika bayi disusui ASI, sebaiknya disendawakan setiap kali akan bergantian posisi / peralihan dari satu payudara ke payudara lainnya
- Jika bayi terbangun dalam tidurnya alasannya yaitu kembung
- Jika bayi minum tergesa-gesa, tunggu hingga bayi mulai melemah kecepatan menyusunya
(http://www.parentsguide.co.id)
• Posisi Menyendawakan Bayi
• Posisi Menyendawakan Bayi
c. Menaruh di Pundak
Posisi menyendawakan di pundak yaitu cara yang paling mudah. Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Pegang cuilan pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan lain memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, verbal bayi akan mengeluarkan suara khas sendawa.
Agar berhasil sebaiknya:
Posisi menyendawakan di pundak yaitu cara yang paling mudah. Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Pegang cuilan pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan lain memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, verbal bayi akan mengeluarkan suara khas sendawa.
Agar berhasil sebaiknya:
- Tubuh bayi dalam posisi tegak lurus. Dagu menyandar ke bahu, pundak lurus ke bawah, kemudian leher disangga tangan.
- Posisi dagu diusahakan lebih tinggi dari bahu. Mulut dan hidung tidak tertutup. Jika tidak, sangatmungkin bayi sulit sendawa, bahkan dapat menyebabkannya muntah.
- Tepuk di cuilan punggung secara perlahan tapi kuat. Tepuk di cuilan tengah, di bawah iga kiri.
- Goyangkan tubuh bayi, bukan kakinya ketika menyendawakan. Mirip menggoyangkan botol. Menggoyangkan sembarangan dapat menciptakan bayi sulit sendawa.
- Pegang selalu leher bayi. Jika tidak, bayi dapat mengalami risiko cidera.
Posisi Setengah Duduk di Pangkuan
Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak usang bersendawa alasannya yaitu posisinya tidak tegak. Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah duduk. Dada dan kepala menjorok ke depan. Sangga leher kemudian tepuk-tepuk cuilan lambungnya. Bayi pun akan sendawa. Hindari memangku bayi dengan posisi mendatar, alasannya yaitu menyebabkannya muntah.
Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak usang bersendawa alasannya yaitu posisinya tidak tegak. Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah duduk. Dada dan kepala menjorok ke depan. Sangga leher kemudian tepuk-tepuk cuilan lambungnya. Bayi pun akan sendawa. Hindari memangku bayi dengan posisi mendatar, alasannya yaitu menyebabkannya muntah.
Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah cuilan punggungnya. Usahakan posisi dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini dapat dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain menciptakan udara di perut keluar, posisi ini dapat menciptakan bayi lebih nyaman.
(http://www.nakita-online.com)
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah cuilan punggungnya. Usahakan posisi dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini dapat dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain menciptakan udara di perut keluar, posisi ini dapat menciptakan bayi lebih nyaman.
(http://www.nakita-online.com)
4 Tidak boleh pribadi mengangkat bayi ketika ia gumoh.
Cara ini berbahaya, alasannya yaitu gumoh dapat turun lagi, masuk ke paru-paru dan jadinya menggangu paru-paru.
Cara ini berbahaya, alasannya yaitu gumoh dapat turun lagi, masuk ke paru-paru dan jadinya menggangu paru-paru.
5. Membiarkan saja jikalau bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.
Hal ini lebih baik dari pada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru, alasannya yaitu dapat menjadikan radang atau infeksi.
Hal ini lebih baik dari pada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam paru-paru, alasannya yaitu dapat menjadikan radang atau infeksi.
6. Memberi bayi minum sedikit demi sedikit, tapi sering.
Selalu usahakan cairan yang masuk lebih banyak daripada cairan yang keluar supaya tidak terjadi dehidrasi.
(http://www.conectique.com).
Selalu usahakan cairan yang masuk lebih banyak daripada cairan yang keluar supaya tidak terjadi dehidrasi.
(http://www.conectique.com).
Pengertian Regurgitasi Gumoh dan Sendawa pada Bayi
0 Response to "Pengertian Regurgitasi Gumoh Dan Sendawa Pada Bayi"
Post a Comment