Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli - Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Sardiman 2006:73) motif merupakan daya pencetus dari dalam untuk melaksanakan kegaiatan untuk mencapai tujuan.
Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1992:173). Dalam Sardiman (2006:73) motivasi yaitu perubahan energi dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan jawaban terhadap adanya tujuan.
Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang mengakibatkan adanya tingkah laris ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh lantaran mempunyai motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan berguru bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.
Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengutip pendapat Koeswara mengatakan bahwa siswa berguru lantaran didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, keinginan di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan sikap individu dalam belajar.
Makara sanggup disimpulkan bahwa motivasi berguru yaitu keseluruhan daya pencetus didalam diri siswa yang mengakibatkan kegiatan berguru menjamin kelangsungan dan menunjukkan arah pada kegiatan berguru sehingga tujuan yang dikehendaki sanggup tercapai. Dalam motivasi berguru dorongan merupakan kekuatan mental untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini yaitu pencapaian tujuan.
Fungsi motivasi
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, alasannya yaitu seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan acara belajar. Motivasi diharapkan dalam memilih intensitas perjuangan berguru bagi para siswa. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:
Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi yaitu :
Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :
Dengan adanya perjuangan yang tekun dan didasari motivasi maka siswa akan berguru dengan baik dan prestasi berguru akan optimal.
Jenis motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan mental individu mempunyai 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:
a. Motivasi Primer
Motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laris terdiri dari pemikiran perihal tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan pola mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya.
b. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam berguru terkait komponen penting menyerupai afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam perjuangan pencapaian prestasi belajar.
Sifat motivasi
Dalam menumbuhkan motivasi berguru tidak hanya timbul dari dalam diri siswa tetapi juga berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Dimyati dan Mudjiono, 2002:90).
a. Motivasi Intrinsik
Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya imbas dari luar individu. Contoh: seorang siswa mempelajari sebuah buku pelajaran lantaran ia termotivasi untuk mengetahi isi atau materi beripa pengetahuan yang ia dapatkan.
b. Motivasi Ekstrinsik
Adalah dorongan terhadap sikap seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat imbas atau rangsangan dari luar, contoh: Ia berguru lantaran terdorong oleh orang lain, lantaran takut mendapatkan hukuman.
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi siswa dalam proses belajar, dengan timbulnya motivasi intrinsik sanggup mengakibatkan semangat berguru yang tinggi. Motivasi ekstirnsik sanggup berubah menjadi intrinsik tanpa disuruh orang lain.Ia termotivasi berguru dan berguru sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh orang lain (Monks, dalam Dimyati, 2002:91).
Teori motivasi
Menurut Sri Mulyani menyerupai dikutip oleh Darsono (2000:62) teori motivasi dibagi menjadi tiga yaitu: motif berprestasi, motif berhubungan dan motif berkuasa. Dalam Dimyati mengutip pendapat Maslow (2002:80), mengemukakan kebutuhan akan motivasi menurut 5 tingkatan penting yaitu:
Kebutuhan-kebutuhan ini hendaknya sanggup dipenuhi siswa. Siswa yang mempunyai kebutuhan akan motivasi , akan merasa nyaman dalam belajar, sanggup ulet dan tekun lantaran banyak sekali kebutuhannya sanggup terpenuhi.
Ciri-ciri motivasi
Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri seseorang itu mempunyai ciri-ciri :
Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa mempunyai motivasi yang cukup kuat. Kegiatan berguru mengajar akan berhasil baik jikalau siswa mempunyai minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, bahagia memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Max Darsono, dkk (2000:65) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi berguru adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita atau aspirasi yaitu suatu sasaran yang ingin dicapai.Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar.
b. Kemampuan belajar
Dalam berguru dibutuhkan banyak sekali kemampuan.Kemampuan ini mencakup beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi.
c. Kondisi siswa
Siswa yaitu makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi berguru di sini berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian berguru siswa, begitu juga sebaliknya.
d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang tiba dari luar diri siswa. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi berguru gampang diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam berguru
Unsur-unsur dinamis dalam berguru yaitu unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses berguru mengajar tidak stabil, kadang kala kuat, kadang kala lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain.
f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa
Upaya yang dimaksud disini yaitu bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil berguru siswa, dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka diharapkan sanggup mengakibatkan motivasi berguru siswa.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses berguru mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi berguru dari siswa sangat diharapkan guna memelihara dan meningkatkan semangat berguru siswa. Bagi siswa motivasi berguru sanggup menumbuhkan semangat berguru sehingga siswa terdorong untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Upaya meningkatkan motivasi berguru siswa
Menurut Djamarah (2002:125) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan berguru di sekolah, antara lain :
a. Memberi angka
Angka dimaksud yaitu simbol atau nilai dari hasil akivitas berguru anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup menunjukkan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi berguru di masa mendatang.
b. Hadiah
Hadiah sanggup menciptakan siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut sanggup dipakai orang bau tanah atau guru untuk memacu berguru siswa.
c. Kompetisi
Kompetisi yaitu persaingan. Persaingan sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa. Dengan tentangan atau kompetisi sanggup dipakai sebagai alat untuk mendorong siswa belajar.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran siswa biar mencicipi pentingnya kiprah dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri yaitu sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan berguru dengan keras bisa jadi lantaran harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi ulet berguru jikalau mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri dengan berguru jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.Oleh lantaran itu, memberi ulangan merupakan seni administrasi yang cukup baik untuk memotivasi siswa biar lebih ulet belajar juga merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk ulet belajar. Dengan mengetahui hasil berguru yang meningkat, siswa termotivasi untuk berguru dengan harapan akhirnya akan terus meningkat.
g. Pujian
Pujian yaitu bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan kebanggaan untuk memuji keberhasilan siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolah Dengan kebanggaan yang sempurna akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.
h. Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jikalau dilakukan dengan sempurna dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk berguru berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk berguru merupakan potensi yang ada dalam diri siswa. Motivasi ekstrinsik sangat diharapkan biar hasrat untuk berguru itu bermetamorfosis menjadi sikap belajar.
j. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap acara belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, lantaran ada daya tarik baginya.Proses berguru akan berjalan lancar jikalau disertai dengan minat. Minat sanggup dibangkitkan dengan :membandingkan adanya kebutuhan, menghubungkan dengan dilema penggalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk emndapatkan hasil yang baik, memakai banyak sekali macam metode menggajar.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, akan timbul gairah ntuk belajar.
Dari banyak sekali uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa indikator-indikator dari motivasi dalam penelitian ini yaitu :
Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1992:173). Dalam Sardiman (2006:73) motivasi yaitu perubahan energi dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan jawaban terhadap adanya tujuan.
Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang mengakibatkan adanya tingkah laris ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh lantaran mempunyai motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan berguru bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.
Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengutip pendapat Koeswara mengatakan bahwa siswa berguru lantaran didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, keinginan di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan sikap individu dalam belajar.
Makara sanggup disimpulkan bahwa motivasi berguru yaitu keseluruhan daya pencetus didalam diri siswa yang mengakibatkan kegiatan berguru menjamin kelangsungan dan menunjukkan arah pada kegiatan berguru sehingga tujuan yang dikehendaki sanggup tercapai. Dalam motivasi berguru dorongan merupakan kekuatan mental untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini yaitu pencapaian tujuan.
Fungsi motivasi
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, alasannya yaitu seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan acara belajar. Motivasi diharapkan dalam memilih intensitas perjuangan berguru bagi para siswa. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:
- Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
- Motivasi sebagai pencetus perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung,yang lalu terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.
- Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi sanggup menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
Menurut Hamalik (2003:161) fungsi motivasi yaitu :
- Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan menyerupai belajar
- Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
- Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan memilih cepat lambatnya suatu pekerjaan.
Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :
- Mendorong insan untuk berbuat, jadi sebagai pencetus atau motor yang melepaskan energi.
- Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai
- Menyeleksi perbuatan yakni memilih perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang harmonis guna mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Dengan adanya perjuangan yang tekun dan didasari motivasi maka siswa akan berguru dengan baik dan prestasi berguru akan optimal.
Jenis motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan mental individu mempunyai 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:
a. Motivasi Primer
Motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laris terdiri dari pemikiran perihal tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan pola mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya.
b. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder yaitu motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam berguru terkait komponen penting menyerupai afektif, kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam perjuangan pencapaian prestasi belajar.
Sifat motivasi
Dalam menumbuhkan motivasi berguru tidak hanya timbul dari dalam diri siswa tetapi juga berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Dimyati dan Mudjiono, 2002:90).
a. Motivasi Intrinsik
Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya imbas dari luar individu. Contoh: seorang siswa mempelajari sebuah buku pelajaran lantaran ia termotivasi untuk mengetahi isi atau materi beripa pengetahuan yang ia dapatkan.
b. Motivasi Ekstrinsik
Adalah dorongan terhadap sikap seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat imbas atau rangsangan dari luar, contoh: Ia berguru lantaran terdorong oleh orang lain, lantaran takut mendapatkan hukuman.
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi siswa dalam proses belajar, dengan timbulnya motivasi intrinsik sanggup mengakibatkan semangat berguru yang tinggi. Motivasi ekstirnsik sanggup berubah menjadi intrinsik tanpa disuruh orang lain.Ia termotivasi berguru dan berguru sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh orang lain (Monks, dalam Dimyati, 2002:91).
Teori motivasi
Menurut Sri Mulyani menyerupai dikutip oleh Darsono (2000:62) teori motivasi dibagi menjadi tiga yaitu: motif berprestasi, motif berhubungan dan motif berkuasa. Dalam Dimyati mengutip pendapat Maslow (2002:80), mengemukakan kebutuhan akan motivasi menurut 5 tingkatan penting yaitu:
- Kebutuhan fisiologis yaitu berkenaan dengan kebutuhan pokok insan yaitu sandang, papan atau perumahan, pangan.
- Kebutuhan akan perasaan kondusif yaitu berhubungan dengan keamanan yang terkait fisik maupun psikis, bebas dari rasa takut dan cemas.
- Kebutuhan sosial yaitu diterima dalam lingkungan orang lain yaitu pemilikan harga diri, kesempatan untuk maju.
- Kebutuhan akan penghargaan perjuangan menumbuhkan jati diri.
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri yaitu kebutuhan individu menjadi sesuatu yang sesuai kemampuannya.
Kebutuhan-kebutuhan ini hendaknya sanggup dipenuhi siswa. Siswa yang mempunyai kebutuhan akan motivasi , akan merasa nyaman dalam belajar, sanggup ulet dan tekun lantaran banyak sekali kebutuhannya sanggup terpenuhi.
Ciri-ciri motivasi
Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri seseorang itu mempunyai ciri-ciri :
- Tekun menghadapi tugas
- Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
- Menunjukkan minat terhadap majemuk masalah
- Lebih bahagia bekerja mandiri
- Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin
- Dapat mempertahankan pendapatnya
- Tidak cepat mengalah terhadap hal yang diyakini
- Senang mencari dan memecahkan kasus soal-soal.
Apabila seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa mempunyai motivasi yang cukup kuat. Kegiatan berguru mengajar akan berhasil baik jikalau siswa mempunyai minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, bahagia memecahkan soal-soal, ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Max Darsono, dkk (2000:65) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi berguru adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita atau aspirasi yaitu suatu sasaran yang ingin dicapai.Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar.
b. Kemampuan belajar
Dalam berguru dibutuhkan banyak sekali kemampuan.Kemampuan ini mencakup beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi.
c. Kondisi siswa
Siswa yaitu makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi berguru di sini berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian berguru siswa, begitu juga sebaliknya.
d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang tiba dari luar diri siswa. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi berguru gampang diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam berguru
Unsur-unsur dinamis dalam berguru yaitu unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses berguru mengajar tidak stabil, kadang kala kuat, kadang kala lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain.
f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa
Upaya yang dimaksud disini yaitu bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil berguru siswa, dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka diharapkan sanggup mengakibatkan motivasi berguru siswa.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses berguru mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi berguru dari siswa sangat diharapkan guna memelihara dan meningkatkan semangat berguru siswa. Bagi siswa motivasi berguru sanggup menumbuhkan semangat berguru sehingga siswa terdorong untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Upaya meningkatkan motivasi berguru siswa
Menurut Djamarah (2002:125) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan berguru di sekolah, antara lain :
a. Memberi angka
Angka dimaksud yaitu simbol atau nilai dari hasil akivitas berguru anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup menunjukkan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi berguru di masa mendatang.
b. Hadiah
Hadiah sanggup menciptakan siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut sanggup dipakai orang bau tanah atau guru untuk memacu berguru siswa.
c. Kompetisi
Kompetisi yaitu persaingan. Persaingan sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa. Dengan tentangan atau kompetisi sanggup dipakai sebagai alat untuk mendorong siswa belajar.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran siswa biar mencicipi pentingnya kiprah dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri yaitu sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan berguru dengan keras bisa jadi lantaran harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi ulet berguru jikalau mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri dengan berguru jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.Oleh lantaran itu, memberi ulangan merupakan seni administrasi yang cukup baik untuk memotivasi siswa biar lebih ulet belajar juga merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk ulet belajar. Dengan mengetahui hasil berguru yang meningkat, siswa termotivasi untuk berguru dengan harapan akhirnya akan terus meningkat.
g. Pujian
Pujian yaitu bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan kebanggaan untuk memuji keberhasilan siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolah Dengan kebanggaan yang sempurna akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.
h. Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jikalau dilakukan dengan sempurna dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk berguru berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk berguru merupakan potensi yang ada dalam diri siswa. Motivasi ekstrinsik sangat diharapkan biar hasrat untuk berguru itu bermetamorfosis menjadi sikap belajar.
j. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap acara belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, lantaran ada daya tarik baginya.Proses berguru akan berjalan lancar jikalau disertai dengan minat. Minat sanggup dibangkitkan dengan :membandingkan adanya kebutuhan, menghubungkan dengan dilema penggalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk emndapatkan hasil yang baik, memakai banyak sekali macam metode menggajar.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat motivasi yang cukup penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, akan timbul gairah ntuk belajar.
Dari banyak sekali uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa indikator-indikator dari motivasi dalam penelitian ini yaitu :
- adanya minat untuk berguru akuntansi
- tekun dalam menghadapi tugas
- senang memecahkan soal-soal
- ulet dalam mengatasi kesulitan belajar
Daftar Pustaka - Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli Definisi Fungsi Jenis Sifat Teori Ciri
Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.
Hamalik,Oemar.2003.Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bumi Aksara.
Mulyasa,E.2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Dimyati.2005.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Depdikbud.
Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.
Hamalik,Oemar.2003.Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bumi Aksara.
Mulyasa,E.2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Dimyati.2005.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Depdikbud.
Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
0 Response to "Pengertian Motivasi Berdasarkan Para Andal Definisi Fungsi Jenis Sifat Teori Ciri"
Post a Comment