Makalah Manajemen Kesiswaan Pengertian Contoh

Makalah Administrasi Kesiswaan Pengertian Contoh

A.    Latar Belakang
Sebagai anggota masyarakat sekolah siswa mempunyai hak untuk memperoleh pelajaran, mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu, memakai fasilitas, memperoleh bimbingan dan sebagainya. Disamping itu juga siswa mempunyai kewajiban untuk hadir pada waktunya, mengikuti pelajaran, mengikuti ulangan dan mentaati tata tertib yang berlaku. Hanya dengan mengetahui keadaan siswa yang bekerjsama kita akan sanggup menawarkan pelajaran yang sebaik-baiknya kepada mereka sehubungan dengan hak dan kewajiban mereka. Siswa dipandang sebagai makhluk yang unik yang secara masuk akal sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sehingga proses pendidikan yang baik akan berusaha membantu proses pertumbuhan dan perkembangan itu dengan tidak mengesampingkan potensi yang dimilikinya. 


Pada pembahasan makalah ini, yang menjadi bahasan kami ialah Administrasi Kesiswaan (Kegiatan-Kegiatan Administrasi Kesiswaan Dan Instrumen Administrasi Kesiswaan).

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan duduk kasus yang berkaitan dengan Administrasi kesiswaan antara lain :
  • Apa pengertian manajemen kesiswaan ?
  • Bagaimana Kegiatan-Kegiatan Administrasi Kesiswaan ?
  • Bagaimana Instrumen Administrasi Kesiswaan ?

BAB II Pembahasan

A.    Pengertian Administrasi Kesiswaan
Siswa yaitu unsur yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Lembaga pendidikan didirikan untuk kepentingan siswa. Oleh lantaran itu perlu menerima perhatian yang cukup dari pelaksanaan pendidikan.

Administrasi kesiswaan merupakan cuilan dari kegiataan manajemen yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik semoga terlaksananya proses mencar ilmu mengajar yang relevan, efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Cakupan manajemen kesiswaan mencakup pengelolaan penerimaan siswa baru, pengelolaan bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, pengelolaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan pengelolaan data perihal siswa dan sebagainya.

Secara garis besar A. Gaffer MS mengelompokkan manajemen kesiswaan tersebut kepada tiga bidang: (Asnawir, Administrasi Pendidikan, (Padang : IAIN IB Press, 2005) hlm 167)

1.    Pupil Inventory
Pupil Inventory yaitu berupa daftar yang pertanda data siswa yang akan memasuki suatu forum pendidikan atau sekolah. Dengan adanya Pupil Inventory ini maka akan sanggup diketahui citra perihal keadaan-keadaan murid/siswa yang akan memasuki sekolah tersebut, dan begitu juga akan sanggup dilihat pertumbuhan jumlah penduduk  terutama mengenai bawah umur usia sekolah. Semua data itu harus ada pada direktur pendidikan dan direktur sekolah yang sanggup dipakai untuk menyusun rencana jangka pancang, menengah, pendek.

2.     Pupil Accounting
Pupil Accounting merupakan penyusunan keterangan-keterangan perihal tingkah laris siswa/murid selama bersekolah. Keterangan-keterangan tersebut mencakup masalah-masalah siswa yang tidak masuk mencar ilmu ke sekolah, siswa-siswa yang meninggalkan pelajaran di sekolah, siswa yang sering terlambat dan sebagainya. Dengan demikian duduk kasus Pupil Accounting lebih banyak bekerjasama dengan ketidakhadiran siswa.

3.    Pupil Personel Service
Pupil Personel Service merupakan semua layanan dan seluruh usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk kemajuan siswa/murid. Layanan dan usaha yang dimaksud yaitu berupa bimbingan dan konseling terhadap siswa/murid  yang membutuhkannya. Fungsi dari bimbingan kesiswaan ini salah satunya ialah menawarkan penyuluhan kepada para siswa sehingga para siswa sanggup mengetahui bagaimana langkah-langkah mencar ilmu dan pengaplikasian pelajaran  yang tepat  dalam kehidupannya.
  
B.    Kegiatan-Kegiatan Administrasi Kesiswaan
Dalam penerimaan siswa gres perlu dilakukan proses seleksi dan pencatatan siswa yang memasuki sekolah atau forum pendidikan sesudah para calon siswa tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh sekolah.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam manajemen kesiswaan tersebut antara lain :

1.    Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan berkaitan dengan aktivitas penerimaan siswa gres itu antara lain :

a.    Pembentukan panitia penerimaan calon siswa
Panitia ini dibuat oleh sekolah (kepala sekolah) yang bertugas untuk tahun yang bersangkutan. Panitia ini bertugas untuk membuat publikasi perihal penerimaan siswa, menyiapkan formulir pendaftaran, mendapatkan pendaftaran, menyelenggarakan testing dan penyampaian hasil tes.

b.    Penetapan daya tampung
Sebelum sekolah mendapatkan siswa gres terlebih dahulu harus ditetapkan daya tampung sekolah yang bersangkutan. Hal ini sanggup diketahui dengan menghitung berapa banyak  lokal yang tersedia untuk sanggup menampung calon  siswa  gres dan berapa jumlah daya tampung masing-masing lokal tersebut, dan sesudah itu dikurangi jumlah siswa yang tidak naik kelas. Dengan cara demikian akan sanggup diketahui berapa daya tampung dari sekolah dimaksud.

c.    Penetapan persyaratan calon
Persyaratan calon siswa yang akan diterima pada suatu sekolah tergantung pada jenis dan tingkatan sekolah yang bersangkutan. Pada umumnya ada beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan antara lain :
  • Persyaratan yang bersifat administrasif
    • a.       STTB
    • b.      Surat keterangan kelahiran 
    • c.       Surat keterangan kesehatan 
    • d.       Mengisi formulilr pendaftaran 
    • e.       Pas photo
    • f.      Biaya pendaftaran 
    • g.      Dan lain-lain yang dirasa perlu
Meskipun demikian dalam kenyataannya tidak semua sekolah memutuskan persyaratan yang sama tergantung pada keadaan dan tingkatan sekolah bersangkutan. (Asnawir, Op. Cit., hlm 172)
  • Persyaratan yang bersifat akademik
Persyaratan yang bersifat akademik berkenaan dengan mutu yang harus dimiliki oleh calon siswa. Untuk melihat mutu ini sanggup diketahui dengan beberapa cara antara lain menentukan calon yang mempunyai prestasi yang baik dikala masih duduk di kursi sekolah sebelumnya. Dapat pula dilakukan dengan melalui tes.
  • Seleksi calon
    Untuk memutuskan calon yang akan diterima sanggup dilakukan dengan jalan melaksanakan seleksi terhadap calon-calon yang bersangkutan. Seleksi tersebut sanggup berupa seleksi persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh calon. Semua materi yang ada kaitannya dengan persyaratan administratif harus diperiksa. Bagi calon yang tidak sanggup memenuhi persyaratan administratif maka calon tersebut dinyatakan gugur atau tidak sanggup diterima. Sesudah seleksi persyaratan administratif selesai dilakukan maka seleksi selanjutnya berkenaan dengan persyaratan yang bersifat akademik. Seleksi ini biasanya dilakukan dengan banyak cara antara lain melalui tes dan melalui non tes.( Ibid, hlm 173)

    Cara non tes sanggup dilakukan hanya dengan melihat prestasi mencar ilmu calon sebelumnya dengan melihat STTB atau nilai lapor terakhir yang mereka peroleh pada sekolah asal mereka.

  • Penguguman hasil tes
    Penguguman sanggup melalui media massa ibarat surat kabar dan sebagainya, tetapi sanggup juga hanya memakai papan penguguman di sekolah atau dengan mengirimkan hasil seleksi tersebut kepada calon siswa yang bersangkutan. Adapun maksud atau tujuan penguguman ini ialah semoga diketahuinya siswa yang sanggup diterima di sekolah tersebut maupun yang tidak.   

2.    Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru 
  • Perkenalan    
  • Penjelasan tata tertib sekolah 
  • Penjelasan perihal akomodasi sekolah


3.    Pengelolaan Kelas
Proses pendidikan akan berjalan dengan baik apabila interaksi antara guru dengan murid berada dalam suasana yang mendukung, dimana siswa/murid dalam kondisi yang kondusif. Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk membuat dan mempertahankan kondisi kelas yang menunjang aktivitas pengajaran dengan jalan memotivasi siswa semoga selalu berperan aktif dalam pendidikan di sekolah, dalam kegiatan ini guru harus sanggup memotivasi dan mengendalikan kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran. (Ibid, hlm 177)

Pada umumnya sekolah harus sanggup mengendalikan kehadiran siswa tersebut, menerapkan atau memakai sistem ketidakhadiran pada setiap siswa. Pengabsenan itu biasanya dilakukan setiap hari belajar, yaitu pada waktu jam pelajaran dimulai, dan sewaktu pelajaran diakhiri.

Ada beberapa alat yang sanggup dipakai untuk melaksanakan pencatatan kehadiran siswa tersebut antara lain:
  • Papan ketidakhadiran harian murid/siswa perkelas
    Papan ketidakhadiran harian murid/siswa perkelas diletakkan pada masing-masing kelas dan diisi oleh guru kelas (wali kelas) atau tubuh pengurusan kelas. Hal ini dimaksudkan semoga murid-murid dan guru-guru akan sanggup mengetahui siapa murid-murid yang tidak hadir pada hari yang dimaksud. 
  • Buku ketidakhadiran harian murid
    Buku ini dimiliki oleh semua guru, yang dipakai untuk mengabsensi kehadiran murid setiap hari. Data yang ada pada ketidakhadiran harian akan dipakai oleh guru untuk materi pertimbangan laporan kemajuan mencar ilmu murid/siswa.
  • Rekapitulasi ketidakhadiran murid
    Data ketidakhadiran murid ini sangat diharapkan oleh kepala sekolah dan Ka Kandep Diknas setempat untuk tujuan peningkatan training pendidikan. Disamping kegiatan-kegiatan di atas juga perlu dilakukan kegiatan pencatatan murid di kelas. Pencatatan ini sanggup dilakukan dengan memakai daftar murid di kelas, grafik prestasi belajar, dan daftar kegiatan murid.

4.    Pembinaan Disiplin Murid/Siswa   
Disiplin merupakan aspek yang penting di dalam training siswa/murid, lantaran dengan disiplin tersebut murid/siswa menyadari bahwa dalam hidup bermasyarakat perlu adanya disiplin, dan tanpa disiplin akan menimbulkan kekacauan. Disiplin yaitu suatu keadaan di mana sikap, pemampilan dan tingkah laris murid harus sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah/kelas di mana mereka berada.

Ada beberapa teknik yang sanggup dipakai dalam membina disiplin tersebut antara lain 
  • Adanya aturan yang jelas
  • Adanya kekonsistenan dalam menjalankan disiplin
  • Adanya eksekusi dan ganjaran bagi yang melanggar disiplin tersebut

Disamping itu murid/siswa juga harus mengetahui dan memahami tata tertib yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Suatu hal yang harus diciptakan ialah bagaimana supaya murid merasa tidak terpaksa mentaati aturan atau tata tertib  tersebut. (Ibid, hlm 186)

5.    Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
OSIS merupakan organisasi siswa yang resmi diakui keberadaannnya di setiap sekolah. Melalui OSIS ini diharapkan siswa akan sanggup mengatur dan melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara teratur dan secara baik di bawah pengawasan sekolah.

Ada dua aspek yang berkaitan dengan OSIS ini yaitu aspek organisasi dan aspek kegiatan. Dalam aspek organisasi perlu diarahkan mengenai:
  • Fungsi dan kewenangan serta jenis-jenis kegiatan yang ditangani oleh masing-masing tingkat
  • Cara penyusunan pengurusan 
  • Cara menyusun rencana kerja OSIS 
  • Cara melaksanakan kegiatan OSIS sebagai kegiatan organisasi

Selanjutnya berkenaan dengan aspek kegiatan maka OSIS tersebut hendaklah diarahkan pada kegiatan dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah yang mencakup : 
  • Pengembangan pengetahuan dan kemampuan nalar peserta didik
  • Pengembangan keterampilan serta minat peserta didik 
  • Pengembangan perilaku terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, maupun perilaku terhadap Tuhan.

OSIS sebagai kawasan penyaluran talenta dan minat anak perlu menerima perhatian yang cukup dari pihak guru. Untuk mengatur kegiatan tersebut perlu diperhatikan : 
  • Sistem kerja organisasi
  • Sistem komunikasi 
  • Materi kegiatan

6.    Pengelolaan Data Siswa
Setiap sekolah hendaklah menata data siswa secara rapi, tertib, dan teratur, sehingga sewaktu-waktu data tersebut diharapkan akan gampang ditemukan. Ada tiga macam data siswa yang penting dikelola oleh sekolah, yakni :  
  • Data perihal identitas yang mencakup nama siswa, nomor induk siswa, pas photo siswa, jenis kelamin, kawasan dan tanggal lahir, kewarganegaraan, agama, anak keberapa, alamat, asal sekolah, tanggal diterima di kelas, nama orang tua, pendidikan, pekerjaan, tanggal keluar, alasan keluar di kelas, tanggal kelulusan, No.STTB, melanjutkan ke, pindah ke, pada kelas, dan tanggal.
  • Data tentang  hasil belajar, yang mencakup nama siswa, kelas dan tahun, aktivitas dan pendidikan yang ditempuh, nama bidang studi, nilai yang diperoleh setiap semester dan tahun, frekuensi kehadiran, sakit, izin, dan lain-lain, keterangan naik kelas atau tidak, dan keterangan lulus atau tidak lulus.
  • Data perihal presensi siswa mencakup bulan, kelas, jumlah hadir, nomor urut, nama siswa, catatan hadir tiap hari. Disamping itu juga dibuat rekapitulasi dari data presensi sehari-hari untuk setiap kelas, yang memuat jumlah siswa yang terdaftar, jumlah siswa yang masuk, jumlah siswa yang tidak masuk lantaran sakit, izin, dan alasan lain untuk setiap kelas. Data rekapitulasi ini biasanya ditempelkan di dinding kelas yang bersangkutan, sehingga setiap guru masuk yang mengajar dikelas tersebut mengetahui keadaan kehadiran siswa.

7.    Promosi dan Mutasi.
Promosi dan Mutasi merupakan salah satu fase dalam training murid/siswa. Promosi merupakan perpindahan murid/siswa dari satu kelas ke kelas yang lebih tinggi sesudah memenuhi persyaratan tertentu. Promosi ini dilaksanakan berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang ditetapkan bersama, antar guru-guru dengan kepala sekolah. Keputusan kenaikan kelas ini hendaklah diambil dari landasan yang mewakili sosok murid secara utuh, baik ditinjau dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. (Ibid, hlm 199)

Ada beberapa prinsip promosi yang harus diperhatikan oleh setiap guru yaitu :
  • Promosi dilaksanakan atas dasar pertimbangan aneka macam hal perihal murid secara pribadi.
  • Promosi harus mempertimbangkan aspek kognitif, psikomotori, dan afektif yang dicapai oleh murid 
  • Promosi harus mempertimbangkan laju perkembangan prestasi yang dicapai oleh murid.
  • Promosi mempertimbangkan mata pelajaran yang akan dipelajari murid/siswa di kelas yang lebih tinggi.    

Disamping yang dimaksud dengan mutasi yaitu perpindahan murid dari satu sekolah ke sekolah lainnya lantaran alasan-alasan tertentu. Mutasi ini merupakan hak bagi setiap murid/siswa, oleh lantaran itu pihak sekolah harus menawarkan kesempatan kepada murid/siswa untuk memakai haknya. Adapun prosedur-prosedur mutasi tersebut yaitu sebagai berikut: 
  • Orang renta atau wali murid harus mengajukan surat permohonan pindah sekolah anaknya kepada kepala sekolah asal, dengan memakai format yang telah disediakan.
  • Selanjutnya sesudah kepala sekolah asal mempelajari dan menyetujui perpindahan tersebut, maka kepala sekolah mengeluarkan surat pindah. 
  • Setelah anak tersebut diterima di sekolah yang dituju, isian (nama sekolah, status sekolah, alamat, desa/kelurahan, kecamatan, kab/kodya, provinsi, diterima tanggal, di tingkat/kelas) dikirim ke sekolah asal.

Surat keterangan yang dikeluarkan oleh surat asal sangat penting sekali dilakukan lantaran secara aturan telah terlepas tanggung jawab sekolah kepada siswa yang bersangkutan, dan bila terjadi hal-hal negatif dari siswa tersebut maka sekolah usang terhindar dari tuntutan hukum.

Berdasarkan uraian perihal kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan di atas pemakalah beropini bahwa kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan semoga teraturnya proses mencar ilmu mengajar di sekolah tersebut sehingga gampang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara umum, maupun tujuan dari sekolah tersebut secara khusus.

C.    Instrumen Administrasi Kesiswaan
Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya manajemen kesiswaan maka perlu ditunjang oleh aneka macam instrumen atau alat kelengkapan yang diperlukan. Instrumen yang dimaksud antara lain breupa buku-buku, format-format yang dipakai untuk merekam semua data dan informasi yang berkenaan dengan siswa. Adapun instrumen-instrumen yang dimaksud antara lain : 

1.    Buku Induk
Buku induk merupakan buku pokok, lantaran didalamnya memuat semua informasi yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa. Informasi tersebut sanggup mencakup identitas langsung siswa hingga pada informasi mengenai nilai-nilai hasil mencar ilmu yang diperoleh siswa selama mencar ilmu di sekolah yang bersangkutan. Buku induk ini sangat penting dimiliki oleh setiap sekolah lantaran melalui buku induk ini akan sanggup diketahui berapa jumlah siswa yang terdaftar, identitas siswa secara lengkap. 

2.    Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang penting-penting. Pengisiannnya sanggup diambil dari buku induk tetapi tidak selengkap buku induk itu. Daftar nilai juga tercatat. Kegunaan utama buku klaper yaitu untuk memudahkan mencari data murid, apalagi belum diketahui nomor induknya. Hal ini gampang ditemukan dalam buku klaper lantaran nama murid  disusun berdasarkan abjad. (Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004)  hlm. 80-81)

3.    Buku /Daftar Keadaan Siswa
Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah. Biasanya citra keadaan siswa di suatu sekolah akan terus teridentifikasi setiap bulannya.

4.    Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa mengikuti kegiatan di sekolah.

5.    File Penyimpan Berkas Siswa
Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik oleh sekolah, contohnya foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah dan sebagainya. Semua berkas itu sebaiknya dibundelkan berdasarkan kelompok masing-masing, sehingga berkas itu akan gampang ditemukan bila diperlukan.
 Sebagai anggota masyarakat sekolah siswa mempunyai hak untuk memperoleh pelajaran Makalah Administrasi Kesiswaan Pengertian Contoh



A.    KESIMPULAN
1.    Kegiatan Administrasi Kesiswaan Meliputi : 
  • Mengatur kegiatan penerimaan siswa baru
  • Mengatur kegiatan orientasi siswa baru 
  • Pengelolaan kelas 
  • Pembinaan disiplin murid/siswa    
  • Mengatur dukungan bimbingan dan penyuluhan 
  • Pengelolaan OSIS (organisasi siswa intra sekolah) 
  • Pengelolaan data siswa 
  • Promosi dan mutasi    

2.    Instrumen manajemen kesiswaan terdiri dari :
  • Buku induk
  • Buku klaper 
  • Buku /dafatar keadaan siswa 
  • Daftar hadir siswa 
  • File penyimpan berkas siswa

B.    SARAN
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas kiranya sanggup disimpulkan bahwa manajemen kesiswaan merupakan suatu proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa. Ia merupakan cuilan dari kiprah dari kepala sekolah yang secara garis besar menawarkan layanan bagi siswa. Karenanya diharapkan kepala sekolah untuk lebih baik lantaran hal ini menjadi sangat urgen lantaran keberhasilannya akan menentukan baik buruknya generasi yang akan memegang tongkat estafet usaha bangsa di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA - Makalah Administrasi Kesiswaan Pengertian Contoh

Asnawir. Administrasi Pendidikan. Padang : IAIN IB Press, 2005
Suryosubroto. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004

0 Response to "Makalah Manajemen Kesiswaan Pengertian Contoh"

Post a Comment