Artikel Inisiasi Menyusu Dini Jurnal Tujuan Pengertian Imd

Pengertian Inisiasi Menyusu Dini - Inisiasi Menyusu Dini ialah sehabis kelahiran bayi dengan upayanya sendiri sanggup menetek  segera dalam waktu satu jam sehabis lahir bersamaan dengan kontak kulit bayi di dada ibu. Bayi dibiarkan setidaknya 60 menit di dada ibu hingga beliau menyusu.  (Utami, R, 2008).
Artikel Inisiasi Menyusu Dini Jurnal, Tujuan, Pengertian IMD
Keuntungan Inisiasi Menyusu Dini.  
  • Keuntungan Kulit dengan kulit untuk bayi.
    • Mengoptimalkan keadan hormonal ibu dan bayi. 
    • Kontak memastikan sikap umum menyusu menurut insting dan  bisa dipekirakan sanggup menstabilkan pernapasan, mengendalikan temperature tubuh bayi, memperbaiki/ memiliki rujukan tidur yang lebih baik, mendorong ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat dan efektif, meningkatkan kenaikan berat tubuh (kembali ke berat lahirnya dengan lebih cepat), meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi,  tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama, menjaga kolonisasi basil yang kondusif dari ibu di dalam perut bayi sehingga menunjukkan proteksi terhadap infeksi, bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat sehingga menurunkan insiden ikhterus  bayi gres lahir, kadar gula dan parameter biokimia yang lain lebih baik selama beberapa jam pertama. 
  • Keuntungan kontak kulit dengan kulit untuk ibu.
    • Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada   ibu. 
    • Oksitosin: membantu kontraksi uterus sehingga perdarahan pasca persalinan lebih rendah, merangsang pengeluaran kolostrum.,  penting untuk kelekatan hubungan ibu dan bayi, ibu lebih damai dan lebih  tidak merasa nyeripada ketika plasenta lahir dan mekanisme pascapersalinan lainnya. 
    • Prolaktin: meningkatkan produksi ASI,membantu ibu mengatasi stress, mendorong ibu untuk tidur danrelaksasi  sehabis bayi simpulan menyusu, menunda ovulasi.
  •  Keuntungan menyusu dini untuk bayi
    • Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal semoga kolostrum segera keluar yang diubahsuaikan dengan kebutuhan bayi. 
    • Memberikan kesehatan bayi dengan menunjukkan kekebalan pasif yang segera kepada bayi. 
    • Meningkatkan kecerdasan. 
    • Meningkatkan jalinan kasih- sayang ibu dan bayi. 
    • Mencegah kehilangan panas. 
    • Merangsang kolostrum segera keluar.
  • Keuntungan menyusu dini untuk ibu
    • Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin. 
    • Meningkatkan keberhasilan produksi ASI. 
    • Meningkatkan jalinan kasih saying ibu- bayi.
  • Memulai menyusu dini akan
    • Mengurangi 22% maut bayi berusia 28 hari ke bawah. 
    • Meningkatkan keberhasilan menyusui secara pribadi dan meningkatkan lamanya bayi disusui. 
    • Merangsang produksi susu. 
    • Memperkuat refleks menghisap bayi, refleks menghisap awal pada bayi paling berpengaruh dalam beberapa jam pertama sehabis lahir.

Langkah Inisiasi Menyusu Dini dalam Asuhan Bayi Baru Lahir  
  • Langkah I : Lahirkan, keringkan, dan lakukan evaluasi pada bayi.
    • Saat bayi gres lahir catat waktu kelahiran. 
    • Kemudian letakkan bayi di perut bawah ibu. 
    • Nilai perjuangan nafas dan pergerakan bayi apa diharapkan resusitasi atau tidak (2 detik). 
    • Setelah itu keringkan bayi. Setelah kering, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2 menit sebelum tali sentra diklem. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bab tubuh lainnya dengan halus tanpa membersihkan vernik. Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. 
    • Hindari mengeringkan tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi juga membantunya mencari puting ibunya yang berbau sama. 
    • Lendir cukup dilap dengan kain bersih. Hindari isap lendir di dalam verbal atau verbal bayi alasannya ialah penghisap sanggup merusak selaput lendir hidung bayi dan  meningkatkan resiko  nanah pernapasan. 
    • Lakukan rangasangan taktil dengan menepuk atau menyentil telapak kaki. Menggosok punggung, perut, dada, atau tungkai bayi dengan telapak tangan. Rangsangan ini sanggup memulai pernapasan bayi serta membantu bayi sanggup bernapas lebih baik 
    • Setelah satu menit mengeringkan dan menilai bayi, periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal) kemudian  suntikkan intra muscular 10 UI oksitosin pada ibu. Biarkan bayi di atas handuk atau kain higienis di perut ibu.

  • Langkah II : Lakukan kontak kulit dengan  kulit selama paling sedikit satu jam
    • Setelah 2 menit pascapersalinan, lakukan penjepitan tali sentra dengan klem pada sekitar 3 cm dari dinding perut bayi. Dari titik jepitan, tekan tali sentra dengan 2 jari, kemudian dorong tali sentra kearah ibu. Lakukan penjepitan kedua dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan pertama pada sisi ibu. Pemotongan tali sentra ditunda hingga tali sentra berhenti berdenyut semoga nutrient dan oksigen yang mengalir dari plasenta ibu ke bayi lebih optimal. 
    • Kemudian potong tali sentra diantara dua klem tersebut. Satu tangan menjadi landasan tali sentra sambil melindungi bayi, dan tangan yang lain memotong tali sentra diantara kedua klem tersebut. 
    • Ikat puntung tali sentra dengan jarak kira- kira 1 cm dari dinding perut bayi dengan tali yang steril. Lingkarkan tali di sekeliling puntung tali sentra dan ikat untuk kedua kalinya dengan simpul mati di bab yang berlawanan. 
    • Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan pundak bayi sehingga bayi menempel di dada ibu. Kepala bayi harus berada di antaa payudar ibu, tapi lebih rendah dari putting. 
    • Kemudian selimuti dan ibu dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi 
    • Biarkan bayi tetap melaksanakan kontak kulit ke kulit di dada ibu ibu paling sedikit 1 jam. Mintalah  ibu untuk memeluk dan membelai bayinya. Bila perlu letakkan bantal di bawah kepala ibu untuk mempermudh kontak visual antara ibu dan bayi. Sebagaian besar bayi akan berhasil melaksanakan inisiasi menyusu dini dalam waktu 30- 60 menit. 
    • Hindari membasuh atau menyeka payudara ibu sebelum bayi menyusu. 
    • Selama kontak kulit ke kulit tersebut, lanjutkan dengan langkah administrasi aktif kala tiga persalinan.

  • Langkah III : Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusu
    • Biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibunya dan mulai menyusu 
    • Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi menyusu contohnya memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya. Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10- 15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara 
    • Menunda semua asuhan bayi gres lahir normal lainnya hingga bayi simpulan menyusu. Tunda pula memandikan bayi 6- 24 jam sehabis bayi lahir untuk mencegah terjadinya hipotermia 
    • Usahakan untuk tetap menempatkan ibu dan bayi di ruang bersalin hingga bayi simpulan menyusu 
    • Segera sehabis bayi gres lahir simpulan menghisap, bayi akan berhenti menelan dan melepaskan putting. Bayi dan ibu akan merasa mengantuk. Bayi kemudian dibungkus dengan kain higienis kemudian lakukan penimbangan dan pengukuran bayi, menunjukkan suntikan vitamin K1, dan mengoleskan salep antibiotic pada mata bayi.
      Jika bayi belum melaksanakan inisiasi menyusu dini dalam waktu 1 jam, posisikan bayi lebih bersahabat dengan putting ibu dan biarkan kontak kulit dengan  kulit selama 30- 60 menit berikutnya.
      Jika bayi masih melaksanakan inisiasi menyusu dini dalam waktu 2 jam, pindahkan ibu ke ruang pemulihan dengan bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan asuhan bayi gres lahir dan kemudian kembalikan bayi kepada ibu untuk menyusu.
    • Kenakan pakaian pada bayi atau tetap diselimuti untuk menjaga kehangatannya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa hari pertama. Bila suatu ketika kaki bayi terasa cuek ketika disentuh, buka pakaiannya kemudian telungkupkan kembali di dada ibu hingga bayi hangat kembali 
    • Satu jam kemudian, berikan bayi suntikan Hepatitis B pertama 
    • Lalu tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Letakkan kembali bayi bersahabat dengan ibu sehingga gampang terjangkau dan bayi bisa menyusu sesering keinginanya.

 ialah sehabis kelahiran bayi dengan upayanya sendiri sanggup menetek Artikel Inisiasi Menyusu Dini Jurnal Tujuan Pengertian IMD


Lima urutan sikap bayi ketika menyusu pertama kali  
  1. Dalam 30 menit pertama: Stadium istirahat/ membisu dalam keadaan siaga  (rest/ quit alert stage). Bayi membisu tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa damai yang istimewa ini merupakan pembiasaan peralihan  dari keadaan dalam kandungan ke keadaan di luar kandungan.  Bonding (hubungan kasih sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui dan mendidik bayinya. Kepercayaan diri ayah pun menjadi bab keberhasilan menyusui dan mendidik anak bersama- sama ibu.
    Langkah awal keluarga sakinah.
  2. Antara 30- 40 menit: Mengeluarkan suara, gerakan verbal menyerupai mau minum, mencium dan menjilat tangan. Bayi mencium dan mencicipi cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama dengan busuk cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.
  3. Mengeluarkan air liur - Saat menyadari bahwa ada masakan di sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan air liurnya.
  4. Bayi mulai bergerak ke arah  payudara. Areola (kalang payudara) sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat- jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan ke kiri, serta menyentuh dan meremas kawasan puting susu dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil.
  5. Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka verbal lebar, dan menempel dengan baik.(Tamirus, 2008)


Penghambat Inisiasi Menyusu Dini
Berikut ini beberapa pendapat yang menghambat terjadinya kontak dini kulit ibu dengan kulit bayi
  • Bayi kedinginan – tidak benar
    Bayi berada dalam suhu yang tidak kondusif jikalau melaksanakan kontak kulit dengan sang ibu. Menakjubkan! Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat dalam dua menit jikalau bayi diletakkan di dada ibu Berdasarkan hasil penelitian Niels Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 1°C. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2 °C untuk menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan  tempat terbaik bagi bayi gres lahir dibandingkan tempat tidur yang “canggih” dan mahal.
  • Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya – tidak benar
    Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya segera sehabis lahir. Keluarnya oksitosin ketika kontak kulit ke kulit serta ketika bayi menyusu dini membantu menenangkan ibu.
  • Tenaga Kesehatan kurang tersedia – tidak masalah
    Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan sanggup melanjutkan tugasnya. Bayi sanggup menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga terdekat untuk menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu.
  • Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk – tidak masalah
    Dengan bayi di dada ibu, ibu sanggup dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai payudara dan menyusu dini.
  • Ibu harus dijahit – tidak masalah
    Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit ialah bab bawah tubuh ibu.
  • Suntikkan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah gonore (gonorrhea) harus segera diberikan segera sehabis lahir – tidak benar Menurut  American Colledge of Obstetricand Gynecology dan Academy Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini sanggup ditunda setidaknya selama satu jam hingga bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi.
  • Bayi harus segera dibersihkan,  dimandikan, ditimbang, dan diukur – tidak benar
    Menunda memandikan bayi berarti  menghindarkan hilangnya panas tubuh bayi. Selain itu, kesempatan verniks meresap, melunakkan dan melindungi kulit bayi lebih besar. Bayi sanggup dikeringkan segera setalah lahir. Penimbangan dan pengukuran sanggup ditunda hingga menyusu awal selesai.
  • Bayi kurang siaga – tidak benar
    Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akhir obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi alasannya ialah bayi memerlukan tunjangan lebih untuk bonding.
  • Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diharapkan cairan lain (cairan pre laktal) – tidak benar Kolostrum cukup dijadikan masakan pertama bayi gres lahir. Bayi dilahirkan dengan membawa bekal  air dan gula yang sanggup digunakan pada ketika itu.
  • Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi – tidak benar
    Kolostrum sangat diharapkan untuk tumbuh kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi gres lahir,kolostrum melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda. (Utami, R, 2008)
Daftar Pustaka Artikel Inisiasi Menyusu Dini Jurnal Tujuan Pengertian IMD

Utami, R. 2008.  Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.

Tamirus. 2008.  Inisiasi  Menyusu, Reflek Anugerah Tuhan Yang Terlupakan. Available from http://www.surabaya.-ehealth .org/e-team/berita. Diakses tanggal 18 Maret 2008 

0 Response to "Artikel Inisiasi Menyusu Dini Jurnal Tujuan Pengertian Imd"

Post a Comment