Makalah Fisiologi Flora Pengertian

Fisiologi tumbuhan (Physis =alam, logos = ilmu) mencari keterangan-keterangan mengenai peri kehidupan tumbuhan.

Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari wacana proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang mengakibatkan flora tersebut sanggup hidup. Laju proses-proses
metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan mikro di sekitar flora tersebut.

Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan lebih sanggup memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh flora untuk menghasilkan karbon hidrat dari materi baku anorganik berupa air dan karbondioksida. Mengapa flora membutuhkan banyak air, bagaimana biji berkecambah, bagaimana flora layu kalau kekeringan dan banyak sekali macam tanda-tanda lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.

Mungkin anda membutuhkan Mungkin anda membutuhkan rpp dan silabus biologi sma, rpp dan silabus biologi smk atau rpp dan silabus biologi smp untuk menunjang proses pembelajaran pada mata pelajaran biologi.

Pada dasarnya tanda-tanda di tampakkan oleh flora sanggup di terang menurut prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme badan sanggup dijelaskan secara rinci wacana prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana klarifikasi ini telah sanggup diterima oleh para mahir fisiologi tumbuhan dengan tampa keraguaan.

B.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya :

  1. Bagaimana proses transpirasi pada flora ?
  2. Bagaimana imbas cahaya matahari terhadap arah flora tanaman?
  3. Bagaimana cara pertanda proses respirasi pada flora yang mengeluarkan yang CO2, dengan indikator air kapur dan biomtimol blue?

C.    Tujuan
  1. Untuk proses transpirasi pada tumbuhan
  2. Untuk mengetahui imbas cahaya matahari terhadap arah flora tanaman
  3. Untuk mengetahui cara pertanda proses respirasi pada tumbuhan yang mengeluarkan yang CO2, dengan indikator air kapur dan biomtimol blue.

Sedangkan tujuan lain diadakannya praktikum fisiologi flora ini ialah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam menyebarkan kreatifitas bekerja dan ketelitian dalam melaksanakan penelitian.


BAB II
MATERI PRAKTIKUM

ACARA I
RESPIRASI


A.    Pelaksanaan

Hari/ tanggal     : Rabu, 22 April 2009
Tempat            : LAB IPA Biologi IAIN Mataram
Tujuan             : Untuk mengetahui transpirasi pada tumbuhan

B.    Landasan Teori

Transpirasi ialah suatu kegiatan hidup tumbuhan. Pada hakekatnnya, transpirasi ialah penguapan air, tetapi istilah penguapan tidak dipakai untuk makluk hidup. Sebenarnya penguapan terjadi diseluruh permukaan badan tanaman, tetapi paling sering diperhitungkan ialah penguapan melalui daun, lantaran struktur daun yang lebar diperhitungkan orang-orang flora yang lainnya.

Transpirasi juga sanggup diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan flora melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanamana melalui kepingan tumbuhan yang lain sanggup saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh lantaran itu dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tumbuhan umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata.

Proses transpirasi berlangsung selama flora hidup. Peneliti di Utah University berhasil menghitung beberapa banyak jumlah air yang hilang melalui transpirasi pada tumbuhan jagung mulai dari berkecambah hingga panen. Jumlah air yang hilang melalui transpirasi pada tumbuhan jagung ialah setara dengan total 450 mm curah hujan, atau untuk menghasilkan 1 kg berat kering tumbuhan jagung dibutuhkan 225 kg air yang hilang melalui transpirasi.

Banyaknya air yang hilang ke atmosfer melalui tumbuhan untuk menghasilkan1 kg berat kering tumbuhan, paling tidak ada 2 alasan mengapa hal ini terjadi :

  1. Bahan yang terkandung dalam tanamana sebagian besar ialah senyawa kerangka karbon dimana karbon tersebut berasal dari udara dalam bentuk karbon diksida (CO2). Tumbuhan menyerap CO2 tersebut melalui stomata. Jika flora ingin menyerap lebih banmyak CO2 maka stomata harus dibuka lebar-lebar. Konsekuensinya kalau stomata membuka lebar maka akan semakin banyak flora kehilangan air, lantaran baik CO2 maupun uap air bergerak melalui stomata yang sama.
  2. Pada siang hari flora mendapatkan radiasi matahari, sebagian dari radiasi matahari ini akan diserap tumbuhan. Jika serapan energi matahari ini tidak dilambangi dengan perjuangan untuk membebaskan energi tersebutm, maka suhu flora akan meningkat. Peningkatan suhu yang berlebihan akan sangat mengganggu metabolisme tumbuhan. Transpirasi merupakan proses yang membutuhkan banyak energi dalam tahap penguapan dari molekul-molekul air. Untuk menguapkan1 gr air dibutuhkan energi lebih dari 580 kalori.

Ada 2 tipe transpirasi yaitu
  1. Transpirasi kutikula, ialah evaporasi air yang terkecil secara pribadi melalui kutikula epidermis, dan
  2. Transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui stomata . 

Kutikula dalam daun secara relatif tidak tembus air, dan pada jsebagian besar jenis flora transpirasi kutikula hanya sebesar 10 % atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh lantaran itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.

C.    Alat dan materi

  • Aluminum voli
  • 2 buah botol bermulut besar kapasitas 150 ml 
  • 2 buah gabus/2 lembar aluminium joil yang cukup untuk menutup ekspresi botol
  • Vaselin
  • 2 buah species tumbuhan exolapaludosa

D.    Prosedur Percobaan

  1. Mengambil satu spesies tumbuhan percobaan atau satu pucuk tumbuhan yang panjangnya kurang lebih 40 cm
  2. Menyediakan botol-botol tersebut di atas, mengisi dengan air sebanyak setengah 
  3. Memasukkan tumbuhan atau potongan tumbuhan ke dalam botol yang telah diisi air tadi dengan melalui lubung gabus botol/aluminium foill yang merupakan tutup botol tersebut
  4. Mencegah terjadinya penguapan air selain melalui tumbuhan percobaan
  5. Menimbang kembali botol-botol tersebut setiap 1 jam dan mencatat pengurangan beratnya
  6. Setelah penimbangan terakhir, mengambil tumbuhan dan mengukur luas total daun, dari tumbuhan tersebut dari tiap botol percobaan.
  7. Menghitung kadar cepat transpirasi yang dilakukan oleh tumbuhan tadi pada dua kondisi yang sama.

E.    Hasil Pengamatan

Gambar

Deskripsi

Proses transpirasi di pengaruhi oleh lebar daun, perubahan berat pada gelas A dan B terjadi lantaran proses transpirasi, perbedaan jumlah kurangnya berat gelas A dan B di pengaruhi oleh lebar daun. Daun pada gelas A lebih besar dari pada daun pada gelas B.
  
F.    Pembahasan

1.    Pengertian Transpirasi

Transpirasi sanggup diartikan sebagai proses kehilangan air suatu bentuk uap dalam jaringan flora melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tumbuhan melalui kepingan tumbuhan yang lain sanggup saja terjadi. Tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata.

2.    Faktor-faktor yang mensugesti laju transpirasi ialah sebagai berikut :
  • Transpirasi melibatkan difusi uap air dari ruang-ruang antar sel ke udara melalui stomata. Maka laju transpirasi akan bergantung pada :
  1. Tahanan jalur yang dilalui terhadap molekul-molekul uap air yang berdifusi, dan 
  2. Perbedaan konsentrasi antara uap air di dalam dan di luar daun yaitu ketajaman gradiasi difusi.

  • Suhi mensugesti laju transpirasi lantaran suhu memiliki imbas yang berbeda terhadap tekanan uap di luar dan di dalam daun. Daun-daun cenderung menyamakan suhunya dengan suhu udara di sekitarnya, dan lantaran udara dalam ruang-ruang antar sel biasanya di pertahankan dalam keadaan jenuh pada suhu daun yang berlaku, kenaikan suhu udara akan mengakibatkan kenaikan tekanan uap dalam daun.
Efek kenaikan suhu yang sama  terhadap uap udara luar sanggup diabaikan (kecuali di akrab kolam, danau dan sebagainya). Dan lantaran itu gradiasi tekanan uap air di dalam dan di luar daunm yang dihubungkan oleh stomata menjadi lebih tajam, sehingga laju transpirasipun meningkat.

  • Efek angin terhadap laju transpirasi juga sebagian bergantung pada ketajaman gradiasi difusi. Dalam udara jenuh terbentuk di sekitar permukaan daun yang aktif bertranspirasi. Jika udara secara keseluruhan tidak jenuh, maka akan terdapat gradiasi konsentrasi uap air dari lapisan udara jenuh tersebut keudara yang semakin jauh semakin tidak jenuh.
  • Tersedianya air dalam tanah ialah faktor lingkungan lain yang mensugesti laju transpirasi. Bila kondisi air tanah sedemikian sehingga penyediaan air ke sel-sel mesofil terhambat, penurunan laju transpirasi akan segera tampak pada laboratorium yang kami lakukan di laboratorium

G.    Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka sanggup disimpulkan bahwa:

  1. Transpirasi ialah penguapan air tetapi istilah ini tidak dipakai oleh makluk hidup
  2. Transpirasi ialah suatu kegiatan aktivitas hidup tumbuhan
  3. Transpirasi juga sanggup diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan flora melalui stomata
  4. Faktor-faktor yang mensugesti transpirasi adalah 
  • Sinar matahari
  • Temperatur 
  • Kebasahan udara
  • Angin 
  • Keadaan air dalam tanah


ACARA II
FOTOTROPI 

A.    Pelaksanaan

Hari/ tanggal : Rabu, 22 April 2009
Tempat        : LAB IPA Biologi IAIN Mataram
Tujuan         : Untuk mengetahui arah tumbuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh cahaya matahari

B.    Landasan Teori


Gerak pada flora disebut dengan gerak etinom yang reaksi gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Kecuali gerakan turgor, flora beraksi terhadap perubahan di alam sekitarnya dengan pertumbuhan. Respon pertumbuhan sanggup menimbulkan satu kepingan flora lebih cepat tumbuh dari pada kepingan lainnya. Pertumbuhan ini bisa menghasilkan gerakan yang niscaya tetapi relatif lamban. Berdasarkan relasi antara respon gerakan dengan asal rangsangan, gerakan etinom sanggup dibedakan menjadi :

1.    Tropisme

Tropisme ialah gerak kepingan flora yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Dintinju dari macam sumber rangsangan, tropisme sanggup dibedakan menjadi :
  • Fototropisme Adalah gerak kepingan flora yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
  • Geotropisme Adalah gerak kepingan flora lantaran imbas grafitasi bumi
  • Hidrotropisme Adalah gerak flora lantaran rangsangan air
  • Kemotropisme Adalah gerak flora lantaran rangsangan zat kimia
  • Togmotrpisme Adalah gerak kepingan flora lantaran adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan

2.    Nasti

Merupakan gerak flora yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh flora itu sendiri. Macam-macam gerak nasti:
  • Fotonasti Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya
  • Niktinasti Merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur
  • Tigmonasti/seismonasti Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan sentuhan atau gerakan
  • Termonasti Merupakan gerakan yang disebabkan oleh rangsangan suhu.
  • Haptonasti Merupakan gerak nasti yang terjadi pada tumbhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga
  • Nasti kompleks Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus, ibarat karbohidrat pH, temperatur, dan kadar kalsium

3.    Taksis

Adalah gerak seluruh badan atau kepingan dari flora yang berpindah kawasan dan arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan.

C.    Alat dan materi

a.    Polibek
b.    Media tanah
c.    Media air
d.    Biji Vigna Ungiculata

D.    Cara Kerja
  1. Menanam Vigna Ungiculata dalam polibek yang diisi dengan media tanah
  2. Meletakkan dijendela yang terkena sinar matahari 
  3. Mengamati arah pertumbuhan tumbuhan pada kepingan yang terkena cahaya dan yang tidak terkena cahaya serta mencari perbedaanya
  4. Membalik kepingan yang terkena cahaya ke arah yang membelakangi cahaya

E.    Hasil Pengamatan

Gambar


F.    Pembahasan

Tanaman vigna ungiculata  yang kami amati merupakan salah satu tumbuhan yang cepat tumbuh walaupun dengan perawatan sederhana. Biji tumbuhan vigna ungiculata  yang ditanam dalam polibek, kemudian diberi air dan ditempatkan pada jendela yang sanggup tembus cahaya matahari. Dalam jangka waktu yang sangat pendek bisa hidup dan menjadi tumbuhan baru. Hal yang kami amati dalam tumbuhan vigna ungiculata  ialah wacana arah tumbuh atau arah pergerakannya. Mula-mula arah flora tumbuhan ini ialah menghadap kearah sinar matahari yang mengenainnya.

Dari hasil tersebut kami sementara sanggup menyimpulkan bahwa cara tumbuh atau gerak tumbuhan tersebut tergolong dalam  fortotropisme  yaitu gerak kepingan flora yang arahnya mengikuti cahaya matahari.
Setelah didiamkan selama 2 hari, kami membalik arah flora yang bengkok tadi atau arahnya menghadap matahari, kemudian arahnya kami balik membelakangi matahari, hasilnyapun sama, selalu mengikuti arah matahari. Dari sini kami pun bertambah yakni bahwa tumbuhan tersebut termasuk ke dalam tumbuhan fototropisme, lantaran kepingan flora tersebut arah tumbuhannya akan selalu mengikuti arah cahaya matahari yang menyinarinya.

G.    Simpulan

  1. Gerak flora secara mum sanggup digolongkan menjadi 3 :
  • Tropisme
  • Nasti 
  • Taksis
  1. Tanaman vigna ungiculata  merupakan tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang arah gerak sebagian tubuhnya menghadap matahari sehingga tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan fototropisme.



A.    Pelaksanaan

Hari/ tanggal : Rabu, 22 April 2009
Tempat        : LAB IPA Biologi IAIN Mataram
Tujuan     : Untuk pertanda bahwa pada respirasi dikeluarkan CO2 dengan indikator air kapur dan bromtimol blue

B.    Landasan Teori

Pernapasan ialah proses pertukaran gas O2 dengan CO2 sebagai hasil metabolisme normal dan zat yang dibutuhkan atau diharapkan dalam pernapasan itu sendiri.

Pernapasan merupakan pembakaran (metabolisme atau disimilasi) dimana energi yang disimpan tadi dikembalikan lagi untuk mengembalikan proses-proses kehidupan atau respirasi ialah proses pembokaran energi yang tersimpan untuk dimanfaatkan dalam proses-proses kehidupan.


Respirasi atau oksigen glukosa ialah merupakan sumber energi yang utama untuk kebanyakan sel. Pada waktu glukosa dipecah dalam suatu rangkaian reaksi enzimatis, beberapa energi disebabkan dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi (ATP) dan sebagian lagi hilang sebagai panas.

Proses utama respirasi ialah mobilisasi senyawa organik dan oksidasi senyawa. Senyawa tersebut secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan tumbuhan. Reaksi respirasi (oksidasi biologis) suatu karbohidrat contohnya glukosa berlangsung dalam empat tahap adalah:

1.    Glikolisis

Merupakan serangkaian reaksi yang menguraikan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat, jalur reaksi ini disebut juga jalur Embden-Meyerhoff-Parnas (EMP), merupakan dasar dari respirasi anaerobik atau fermentasi.

2.    Dekarboksilasi Oksidatif Piruvat

Senyawa-senyawa yang dihasilkan tahap ke-2 diuraikan menjadi CO2 dinamakan daun asam sitrat lantaran senyawa C6 yang pertama kali dibuat dalam daur ini ialah asam sitrat.
Daur ini dikenal dengan daur krebs. Nama lain dari iktu serta asam-asam dengan tiga gugus karboksil.

3.    Oksidasi terminal dalam rantai respiratoris

Hidrogen yang dihasilkan oleh substrat pada tahap ke-1 hingga ke-3 alhasil berkombinasi dengan oksigen membentuk air.

Agar sanggup berlangsung terjadi suatu angkutan hidrogen sepanjang suatu rantai sistem redoks yaitu melalui suatu sistem angkutan/transport elektron

C.    Alat dan materi

Alat

-    Tutup gabus/aluminim foil
-    4 buah tabung reaksi
-    Kain kasa
-    Tali atau benang
-    Pipet ukur

Bahan

-    Aquadest
-    Kecambah
-    Air kapur
-    Hidrilla
-    Larutan bromtimol blue

D.    Cara Kerja

  1. Menyiapkan 4 buah tabung reaksi
  2. Mengisi tabung 1 dan tabung 2 dengan 5 ml air kapur
  3. Pada tabung ke 2, masukkan kecambah yang sudah dibungkus dengan kain kasa dengan posisi menggantung
  4. Mengisi tabung 3 dan tabung 4 aquadest secukupnya
  5. Menambahkan 3-5 tetes bromtimol blue pada tabung 3 dan tabung 4
  6. Pada tabung 4 memasukkan beberapa daun hydrilla
  7. Menutup 4 tabung reaksi rapat-rapat dengan alluminium foil
  8. Mengamati perubahan yang terjadi pada ke 4 tabung

E.    Hasil Pengamatan

Gambar
keterangan mengenai peri kehidupan flora Makalah Fisiologi Tumbuhan Pengertian

F.    Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan di atas sanggup diperhatikan bahwa :

  • Tabung ke II yang berisi (air kapur dan kecambah) lebih keruh dibandingkan tbung ke I, ini terjadi lantaran larutan air kapur bereaksi dengan kecambah yang melaksanakan respirasi yaitu mengeluarkan O2.

Air kapur merupakan senyawa kimia yang sanggup bereaksi dengan karbondioksida. Hasil reaksinya berupa zat yang berwarna ibarat susu, kemudian mengendap yang merupakan partikel-partikel kapur.

Penggunaan kecambah segar disebabkan lantaran kecambah melaksanakan pernafasan lantaran kecambah itu masih hidup. Buktinya terlihat pada perubahan air kapur yang semula jernih menjadi putih. Sebenarnya air kapur merupakan zat kapur yang sanggup mengikat CO2.

  • Perubahan warna larutan yang diberi bromtimol blume terjadi pada tabung ke 4, lantaran pada tabung ke -4 larutan tersebut dimasukkan tumbuhan hydrilla, dan terjadi perubahan warna dari hijau kekuning-kuningan ke hijau daun, ini lantaran imbas klorifl dari hydrilla itu melaksanakan respirasi dengan mengeluarkan O2. 

Diskusi
  1. Pada tabung reaksi yang manakah air kapur menjadi keruh ?
  2. Apakah fungsi air kapur tersebut dan mengapa di gunakan air kapur?
  3. Pada tabung reaksi yang mana terjadi perubahan warna larutan yang diberi bromtimol blue? Mengapa?
  4. Mengapa dipakai kuncul bunga yang sedang mekar atau kecambah ?
  5. Bandingkan hasil pengamatan saudara terhadap ke-4 tabung tersebut. Bagaimana hasilnya?

Jawaban Diskusi
  1. Pada tabung reaksi yang kedua air kapur menjadi keruh lantaran CO2 yang bercampur dengan air kapur ia menjadi keruh.
  2. Air kapur fungsinya untuk mengetahui apakah ada respirasi atau tidak dan air kapur fungsinya sebagai indikator lantaran proses respirasi itu akan terjadi kalau airnyar keruh
  3. Perubahan warna air terjadi pada tabung reaksi yang ke-4 alasannya lantaran pada tabung reaksi ke-4 proses respirasi berhasil
  4. Karena mustahil kita memakai akar/batang pada flora lantaran proses respirasi terbesar pada flora itu berlangsung pada daun yaitu pada stomata daun.
  5. Perbandingan dari ke-4 tabung

G.    Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas maka sanggup disimpulkan bahwa pertanda dengan seksama wacana prinsip-prinsip antara air kapur yang bereaksi dengan CO2 dan bromtimol blue yang bereaksi dengan CO2 sanggup terbukti pada dikala kami praktik.

Apabila air kapur bereaksi dengan CO2 maka airnya akan bermetamorfosis keruh dan cairan bromtimol blue bereaksi dengan CO2 maka warna airnya akan menjadi hijau tua


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

Berdasarkan beberapa program praktikum di atas sanggup disimpulkan bahwa :

  1. Proses transpirasi pada tumbuhan, proses transpirasi di pengaruhi oleh lebar daun, perubahan berat pada masing-masing percobaan terjadi lantaran proses transpirasi, perbedaan jumlah kurangnya berat benda di pengaruhi oleh lebar daun.
  2. Arah tumbuh tumbuhan tergolong dalam fototropisme yaitu gerak kepingan flora yang arahnya mengikuti arah datangnya cahaya matahari.
  3. Prinsip-prinsip antara air kapur yang bereaksi dengan CO2 dan bromtimol blue yang bereaksi dengan CO2 sanggup terbukti pada dikala kami praktik.

B.    Saran

Berdasarkan pengalaman praktik yang telah kami lakukan di Laboratorium IPA Biologi maka lewat kesempatan dan laporan tertulis ini kami mencoba untuk menunjukkan beberapa masukkan yang sifatnya membangung biar praktikum kedepannya lebih berpotensi pada peningkatakan kwalitas hasil praktik ibarat kepada:

Co.Ass, biar menunjukkan bekal pada eksistensi itu lebih banyak dan terperinci supaya kami sebagai praktikkan tidak galau dalam menunjukkan deskripsi dan pembahasan setiap program praktik pada laporan dan kami sebagai praktikkan mengharapkan supaya akomodasi di Laboratorium diperbanyak lagi lantaran kami sebagai praktikkan belum terlalu puas dengan akomodasi yang kami pergunakan selama ini


DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, Benyamin, 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Loveless, A.R. 1991. Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Nurdina, SP. MP. 2009. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan IAIN Mataram, Mataram.

Seputro, Dwi, Prof, Dr. 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Mudah-mudahan anda Terbantu dengan goresan pena blog ini, blog ini membahas wacana fisiologi Tumbuhan

0 Response to "Makalah Fisiologi Flora Pengertian"

Post a Comment