Fisiologi Hewan

BAB I
PENDAHULUAN Fisiologi Hewan


A. Latar Belakang

    Fisiologi binatang merupakan salah satu mata kuliyah yang harus ditempuh oleh fakultas biologi untuk bisa mengikuti ke jenjang yang lebih tinggi. Konsep yang terkandung dalam ilmu Biologi tidak hanya mengandalkan kemampuan atau daya .harapan dari seorang mahasiswa, tetapi juga harus bisa erlogika dan menganalisis
suatu permasalahan yang timbul baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam ruang lingkup perkuliahan, yang bila hanya mengandalkan konsep hapalan maka suatu permasalahan atau duduk masalah yang terjadi sulit terselesaikan. 

    Selain hal di atas, ilmu biologi umumnya memerlukan ketekunan dalam mencoba menuntaskan suatu permasalahan yang terjadi, sehingga memudahkan kita untuk memecahkan duduk masalah yang lain. Ilmu Biologi merupakan salah satu cabang IPA yang membahas atau membicarakan semua wacana mahluk hidup di seluruh jagad raya ini. Hal ini berarti ilmu Biologi atau membicarakan cakupan yang sangat luas dan sanggup kita analisis dari segala yang ada di dunia ini. 

    Dalam praktikum fisiologi binatang yang meliputi wacana “ Pengaruh Suhu Tubuh, Denyut Nadi (Pulpus) pada arteri Radiasi, Fungsi Bagaimana Otak pada Katak, dan Akasi Integrasif Susunan Safat Pusat refleks Pada Katak” Merupakan sebagian kosnep dasar dari materi biologis seluruhnya, hal ini menunjukan betapa luasnya pembahasan yang terkandung oleh ilmu Biologi.


B. Tujuan

Tujuan dari peraktikum ini ialah sebagai berikut:

  • Menambah wawasan dan menawarkan citra atau klarifikasi wacana teori yang dudapatkan pada mata kuliyah Fisiologi hewan
  • Untuk membuktikan teori serta penjelasan  kebenarannya 
  • Meningkatkan pembahasan mahasiswa wacana konsep-konsep dalam fisiologi binatang sehingga bisa membuat calonn pendidik yang berkuwalitas.

 

BAB II


ACARA I

Pengaruh Suhu Keliling Terhadap Suhu Tubuh

Tujuan

  • Mengukur denyut nadi (pulsus) pada arteri radialis
  • Menghitung cardiac output (Co)

Landasan Teori

Berbicara wacana fisiologi, yang penting dan pokok ialah homeostasis. Homeostasis ialah kondisi lingkukan internal tubuh yang reletif konstan pada batasan-batasan. Agar sel-sel tubuh bisa bertahan untuk tetap hidup, maka komposisi caoran yang mengelilinginya harus terpelihara dengan sempurna sepanjang waktu. Cairan diluar sel-sel jaringan disebut interseluler, cairan interstitial atau cairan jaringan. EFC di dalam pembuluh darah disebut plasma. Caoran di dalam seil disebut intraseluler fluid (IFC).

Suatu organisme dikatakan berbeda dalam homeostasis apabila lingkungan internalnya.

  1. Berisi gas, Nutrien, ion dan ari dalam keadaan optimum
  2. Mempunyai suhu optimum 
  3. Mempunyai tekanan optimum untuk kondisi sehat sel.

Bila homeostasis terganggu bisa berakibat untuk terjadinya sakit. Bila cairan tubuh tidak berada dalam kesetimbangan, maka bisa terjadi kematian.

Suhu Tubuh dan Regulasi Panas Tubuh
  • Suhu tubuh
Berdasarkan atas kemampuan mengatur suhu tubuh, maka organisme sanggup dikelompokkan menjadi dua golongan besar:

  • Poikiletherm (berdarah dingin)
Pada hewan-hewan poikilotherm suhutubuhnya tergantung suhu sekelilingnya, contohnya golongan ikan, amphibi, reptilia dan Avertebrata.

  • Homiotherm (berdarah panas)
Pada organisme homiotehrm suhu badannya sanggup dipertahankan konsan pada batas-batas norma yang tertentu. Perubahan suhu disekelilinginya yang berpengaruh, tetapi relatif kecil. Hal ini disebabkan lantaran pada organisme tersebut memiliki sentra pengatur pembuatan panas dan kehilangan panas. Orgnaisme yang termasuk golongan ini ialah Aves dan Mahalia.

Regulasi Panas Tubuh

Secara normal, suhu tubuh mengalami lonjakan harian tidak lebih dari 20F. Sedangkan dalam keadaan sakit, variasinya sanggup mencapai beberapa derajat.

  • Produksi panas
Panas dihasilkan dari oxidasi atau katabolisme lantaran Otot-otot dan kelanjar (terutama hatui) merupakan jaringan paling aktif dan melaksanakan oxidasi lebih banyak sehingga menghasilkan panas lebih banyak.

  • Kehilangan panas
Ada beberapa cara hilangnya panas tubuh yaitu, dari kulit, panas yang hilang dari kulit lantaran radias, konduksi, dan penguapan keringat. Kira-kira 80% dari semua panas yang hilang dari tubuh melalui kilit.

a.    Radiasi

Radiasi ialah pemindahan panas dari pemindahan suatu obyek kepada obyek lain tanpa persaingan antara kedua obyek tersebu. Panas beriadsi permukaann tubuh keobyek yang berdekatan yang suhu lebih cuek dari pada kulit dan radiasi dan radiasi pada kulit dari objek yang lebih panas dari kulit.

b.    Konduksi

Konduksi ialah pemindahan panas kepada setiap substansi yang benar-benar bersinggungan dengan tubuh. Proses ini menjadikan suatu jumlah panas yang hilang relatif kecil bila dibandingkan pada rediaso atau penguapan.

c.    Penguapan air

Penguapan air ialah cara sangat penting berafiliasi dengan hilangnya panas dari kulit. Kelembaban atmosfer cukup menghambat penguapan sehingga berkurang imbas pendinginan yang terjadi darinya, artinya derajat suhu yang sama terasa lebih panas pada keadaan lembab dari pada keadaan kering.


Alat dan Bahan

Alat :            
-    Jam           
-    Stoterkop
-    Barometer
-    Tabel


Bahan :
-    Kelinci

Untuk lebih lengkap makalahnya Fisiologi Hewan silakan klik dibawah ini!!!
Download disini!

0 Response to "Fisiologi Hewan"

Post a Comment