Imitasi Perbandingan Gen

Imitasi Perbandingan GEN - Simbiosis mengatakan problema yang khas, lantaran fenotipnya merupakan produk dan asosiasi intim ( intimatic association ) antara organisme yang berbeda, perkembangan fenotipnya simbiotik dipengaruhi oleh masing-masing organisme. Faktor ini mempunyai potensi membentuk tingkat kompleksitas antara genotif dan ling. Yang terefleksi dalam fenotifnya, citra genotif terbentuk dari fenotif. Perhitungan kekuatan stabilitas korelasi genotif ini merupakan titik sentral dalam memilih kecepatan dan ketetapan pada genetik yang sanggup diubah dalam suatu populasi



Imitasi Perbandingan GEN - Semua MH mempunyai sifat turun temurun lantaran setiap individu berasal dari individu yang semacam genetika ialah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah. Orang yang pertama kali mempelajari sifat-sifat keturunan/sifat-sifat yang menurun yang diwariskan dari sel sperma ialah haekal (1886) tiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan yakni faktor ling dan faktor bawaan semenjak lahir. Tiap pasangan faktor mengatakan bentuk alternatif sesamanya, keturunan alternatif disebut pasangan “ALELA”. satu pasangan dari alela itu mayoritas dan menutup.  Alela akan memisah, setiap gamet akan mendapatkan satu faktor alela tersebut. Dalam hal ini kemudian dikenal sebagai  aturan pemindahan mendel atau prinsip segredasi secara benar.

Gen mempunyai beberapa sifat diantaranya, sebagai bahan tersendiri yang terderpat dalam kromosom, mengandung gosip genetika dan sanggup menduplikasi diri pada pembelahan sel. (Stevlana, 52:2005)



II.    Cara Kerja

  1. Menyiapkan dua jenis kancing yang berbeda warnanya
  2. Memasukkan ke dalam kantong yang masing-masing kantong terdiri dari 12 buah kancing warna hitanm dan kancing warna merah
  3. Mengambil kancing genetika yang ada dikantong kiri dan kanan secara acak 
  4. Mengulang langkah pengambilan kancing secara acak hingga kancing dalam kantoh habis
  5. Menulis hasil pengamatan



III.    Alat dan Bahan
 
Alat        : Kancing genetika
Bahan     : Pasangan kantong dari kain dan tabel X2




IV.    Hasil Pengamatan 


Tabel hasil pengamatan.


Keterangan :

Dominan HH (Hitam)
Resesif hh (Merah)
Pebandingan gen yang dipakai :     3 : 1 diperoleh dari genotif


HH  :  Hh  :  hh
  3    :     6   :   3
1      +    2   :     1
3       :      1  
                                                                      Hitam          Merah




Untuk nilai X2 sanggup kami paparkan melalu tabel dibawah ini :






Dalam hal ini penulis memakai perbandingan fenotif sebagai (E) banyak yang diperlukan adapun cara memperolehnya yaitu, menurut perbandingan fenotif/persilangan antar kancing generatif mayoritas maupun resesif.




Deskripsi

Berdasarkan hasil pengamatan kami memperoleh nilai X2  =  0 hal ini mengatakan bahwa banyak hasil pecobaan (0) yang dilakukan sesuai dan bebanding sama dengan banyak yang diperlukan (E) sehingga menurut hal tersebut tentunya penyimpangan (d) juga bernilai 0 (Nol) yang berbanding sama dengan X2 nya

Adapun dalam percobaan yang penulis lakukan, penulis memakai taraf konkret (X) 0,05 atau 5%, dan menurut hasil atua nilai X2  yang penulis peroleh  sanggup menganggap bahwa hasil percobaan tersebut ialah baik.



V.    Pembahasan


Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada praktikum ini didapat hasil mirip table di atas. Hasil tersebut merupakan hsil yang diperoleh dari pengamatan kelompok yang telah di rata- ratakan. pada praktikum iani kami melaksanakan persilangan monohybrid untuk mendapatkan hasil tersebut. kami melaksanakan persilangan dengam mengawinkan dua individu yang mempunyai dua sifat beda, yang diibaratkan dengan dua karton yang berbeda warna, warna merah dan putih. 

Karena dalam penyilangan monohybrid Ketika tanaman-tanaman F1 dibiarkan menyerbuk sendiri, maka didapat tanaman-tanaman F2 yang memisah dengan perbandingan 1:2:1. Disini kita sanggup lebih gampang membedakan tumbuhan yang homozigot (yaitu yang berbunga hitam, dan yang berbunga merah  ) dari tumbuhan yang heterozigot (yaitu berbunga hitam).

Apabila tanaman-tanaman F2 homozigot berbunga hitam (HH) dibiarkan menyerbuk sesamanya atau menyerbuk sendiri, maka keturunannya akan selalu berbunga merah saja.
Dari persilangan tersebut diperoleh rasio penotif F2 dengan perbandingan hitam : merah sebesar 9:3. perbandingan yang diperlukan seharusnya merah : putih 3:1 menurut hokum mandel I.


VI.    Simpulan

Dari beberapa percobaan ternyata akhirnya tidak jauh beda kadang signifikan kadang tidak signifikan, tetapi pada ahirnya semua individu F1 ialah seragam. Pada waktu individu F1 yang heterozigotik itu membentuk gamet-gamet terjadilah pemisahan alel sehingga gamet hanya mempunyai salah satu alel saja.

Jika dominasi nampak sepenuhnya perkawinan monohibrid (Hh) (Hh) menghasilkan keturunan yang menunjukkan perbandingan penotype 9 : 3 (yaitu hitam  : merah) tetapi menunjukkan perbandingan generatip 3  :  6  :  3 yaitu (HH, Hh, hh).

  1. Ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (Hereditas) serta seluk beluknya secara ilmiah
  2. Setiap sifat organisme dipengaruhi oleh dua hal yaitu ling. Dan faktor keturunan
  3. Setelah melaksanakan percobaan kami mendapatkan perbandingan antara ge yang mayoritas dengan gen yang resesif  yaitu 3:1 di mana 3 adlah yang mayoritas dan 1 ialah yang resesif
Imitasi Perbandingan GEN

0 Response to "Imitasi Perbandingan Gen"

Post a Comment