Contoh Skripsi Fisika Judul

Skripsi Fisika - Skripsi pendidikan fisika, blog ku masih setia selalu mengupdate kumpulan rujukan skripsi pendidikan maupun non pendidikan, selain skripsi beberapa rujukan makalah, rpp berkarakter, berikut rujukan skripsi yang sudah saya publish skripsi ekonomi, keperawatan, bahasa indonesia, psikologi, matematika, kimia, fpok, skripsi teknik mesin kata pengantar. tesis. pai elektro, sipil, hukum, administrasi,
dan kini ini sedang memposting contoh skripsi pendidikan fisika.

Dalam skripsi fisika terdapat sebagian besar BAB tidak saya posting artikel semuanya dikarenakan banyaknya data, (tabel, diagram, simbol, numbering, artikel) yang tidak sanggup saya posting di blog ini dikarenakan akan menghabiskan waktu, capek untuk mempostingnya, tapi sobat sahabat semua gak sah khawatir sebab saya punya solusi supaya sobat sahabat semua mendapatkan skripsi ini secara lengkap, Dibawah postingan ini ada tombol download maka sobat sahabat eksklusif aja download. Ok tanpa baca busuk silakan baca contoh skripsi fisika pendidikan dibawah ini


Judul:
PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING BERBASIS AKTIVITAS DI SMUN BAB I
PENDAHULUAN


BAB I
PENDAHULUAN
Skripsi Fisika
A. Latar Belakang

Belajar merupakan hal yang sangat fundamental yang tidak bisa lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan dunia pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus mempersiapkan sumber daya insan yang kreatif, bisa memecahkan persoalan-persoalan yang faktual dalam kehidupan dan bisa menghasilkan teknologi gres yang merupakan perbaikan dari sebelumnya.
Untuk sanggup membuat teknologi gres dan supaya tidak kolot dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mempersiapkan sumber daya insan yang kreatif dalam memecahkan persoalan-persoalan faktual kehidupan, maka peranan fisika sangat penting bahkan sanggup dikatakan teknologi takkan ada tanpa fisika. Oleh sebab itu penguasaan suatu konsep fisika sangat penting dalam mendukung hal tersebut. 

Dalam berguru fisika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak sanggup dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka. Pengetahuan atau pengertian dibuat oleh siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka.

Penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah memperlihatkan suatu pergeseran ke arah paradigma konstruktivis. Berkenaan dengan pembelajaran konstruktivis, kiprah seorang guru yakni menyediakan atau memperlihatkan kegiatan yang sanggup merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka mengekspresikan gagasan-gagasan mereka serta mengkomunikasikan inspirasi ilmiah mereka. Kaprikornus peranan guru dalam pembelajaran yakni perantara dan fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa (Suparno, 1997:65).

Untuk mendukung hal itu, para pakar pendidikan telah membuatkan banyak sekali sistem pembelajaran yang lebih memperhatikan aspek siswa, salah satunya yakni pembelajaran dengan pendekatan problem posing. Problem posing (pengajuan soal) yakni salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada aliran konstruktivis, berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional yang lebih menekankan pada hapalan yang cenderung mematikan daya logika dan kreativitas berpikir anak (Hudojo, 1998).

Beberapa hasil penelitian telah memperlihatkan manfaat dari pembelajaran problem posing, problem posing merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pembelajaran fisika yang sanggup mengaktifkan siswa, membuatkan kemampuan berpikir siswa dalam menuntaskan masalah serta menimbulkan perilaku positif terhadap fisika. Membiasakan siswa dalam merumuskan, menghadapi dan menuntaskan soal merupakan salah satu cara untuk mencapai penguasaan suatu konsep akan menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat aliran Behaviorisme yang menyatakan bahwa untuk mencapai pemahaman yang lebih baik sanggup dilakukan dengan cara mengulang-ulang masalah yang disampaikan (Hudojo, 1988:32). Skripsi Fisika

Dikaitkan dengan pengertian fisika sebagai kepingan dari IPA, model pembelajaran dengan problem posing berbasis acara ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran fisika. Hal ini sebab problem posing berbasis acara lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar, siswa terlebih dahulu mengadakan kegiatan-kegiatan di laboratorium yaitu proses mengamati, mencatat hasil pengamatan, menganalisis dan menyimpulkan kegiatan praktikum yang telah dirancang oleh guru. Hal itu akan lebih membuat berguru fisika menjadi menyenangkan dan lebih berkesan, sebab siswa terlibat eksklusif dalam proses pembelajaran. Fisika merupakan generalisasi dari tanda-tanda alam yang tidak perlu dihapal tetapi perlu dimengerti, dipahami dan diterapkan.

Pada tingkat SLTP dan SMU, seni manajemen pengajuan soal selaras dengan tujuan khusus pengajaran yaitu supaya siswa sanggup memiliki pandangan luas dan memiliki perilaku logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin serta menghargai kegunaan fisika. Dalam pembelajaran, guru hendaknya menentukan seni manajemen yang melibatkan siswa baik secara mental, fisik maupun sosial.

Jika dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, bahwa sistem pembelajaran yang diterapkan di SMUN I Banjarmasin, lebih didominasi oleh pembelajaran konvensional. Siswa cenderung pasif sebab mereka hanya mendapatkan materi dan latihan soal dari guru, hal itu tidak cukup mendukung penguasaan terhadap konsep fisika menjadi lebih baik. Masih rendahnya penguasaan terhadap konsep fisika ditandai oleh nilai prestasi fisika siswa yang masih rendah.    

Dengan bertolak dari uraian di atas, maka penelitian ihwal pendekatan problem posing terhadap prestasi berguru fisika perlu diungkap melalui sebuah penelitian yang dirancang dan diimplementasikan dalam suatu studi eksperimen untuk dilihat efektifitasnya.    Skripsi Fisika

B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni sebagai berikut.
  1. Manakah prestasi berguru fisika siswa yang lebih tinggi antara siswa yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis acara dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional?
  2. Bagaimana kemampuan siswa dalam merumuskan soal bagi kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakannya penelitian ini yakni sebagai berikut.
  1. Untuk mengetahui manakah prestasi berguru fisika yang lebih tinggi antara siswa yang   diajar melalui pendekatan problem posing berbasis acara dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional.
  2. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.

D. Hipotesis Penelitian

Untuk menjawab permasalahan di atas, perlu diajukan tanggapan sementara melalui hipotesis yaitu prestasi berguru fisika bagi siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis acara lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi berguru fisika siswa yang diajar melalui pendekatan konvensional.

E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup bermanfaat bagi:
  1. Pendidik atau calon pendidik: hasil penelitian ini sanggup memperlihatkan citra ihwal model pembelajaran dalam pembelajaran fisika yang sempurna sehingga sanggup dipakai sebagai materi pertimbangan dalam proses berguru mengajar di sekolah sehingga prestasi berguru siswa sanggup ditingkatkan.
  2. Lembaga pendidikan: guna memperlihatkan info awal dan materi referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan ihwal kondisi objektif di lapangan bagi pihak-pihak tertentu yang bermaksud membuatkan atau melaksanakan penelitian serupa di daerah lain. Skripsi Fisika

F. Asumsi Penelitian

Sebagai landasan dalam penelitian ini maka perkiraan yang dipakai yaitu:
  1. Nilai pre-test siswa menggambarkan nilai kemampuan awal siswa.
  2. Kondisi fisiologis (misalnya keadaan fisik, sarana dan prasarana berguru di rumah serta latar belakang orang tua) dan kondisi psikologis siswa (misalnya motivasi, minat dan bakat) dianggap tidak kuat dalam penelitian ini.  
  3. Responden dalam mengisi tes prestasi berguru fisika tidak dalam keadaan terpaksa, mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan jujur, sehingga hasil tes benar-benar mencerminkan prestasi berguru yang dicapai siswa.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan hasil penelitian, maka perlu adanya batasan istilah sebagai berikut.
  1. Prestasi berguru fisika yakni besarnya skor tes fisika yang dicapai siswa sesudah menerima perlakuan selama proses pembelajaran berlangsung.
  2. Problem Posing yakni perumusan masalah (soal) yaitu siswa diarahkan untuk membuat soalnya sendiri. Problem posing ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan merumuskan soal yang memungkinkan sanggup meningkatkan kemampuan siswa dalam menuntaskan soal.
  3. Pendekatan konvensional yakni suatu pendekatan pembelajaran yang terpusat 
  4. Berbasis acara yaitu kiprah melaksanakan percobaan yang harus dilakukan oleh siswa baik secara pribadi maupun kelompok. 


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Skripsi Fisika


A. Pembelajaran berdasarkan Filsafat Konstruktivisme
B. Proses Pembelajaran Fisika    
C. Prestasi Belajar Fisika
D. Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing
  1. Pengertian Problem Posing
  2. Problem Posing dalam Pembelajaran Fisika
  3. Kelebihan dan Kelemahan  Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing
  4. Problem Posing Berbasis Aktivitas

E. Pembelajaran Problem Posing dalam Kaitannya dengan Prestasi Belajar

BAB III
METODE PENELITIAN
Skripsi Fisika


A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ihwal pendekatan problem posing berbasis acara untuk pokok bahasan Getaran dan gelombang ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen. Menurut Sudjana (1996:56) penelitian eksperimen yaitu penelitian yang anggota sampelnya diberi perlakuan. Dalam penelitian ini tidak mencantumkan faktor-faktor kondisi fisiologis (misalnya keadaan fisik, sarana dan prasarana, berguru di rumah, di sekolah, serta latar belakang ekonomi orang tua) dan psikologis siswa (misalnya motivasi, minat dan bakat) dianggap tidak kuat dalam penelitian ini.
Karena penelitian ini melibatkan dua kelas sampel, maka desain penelitian yang dipakai yakni Pretest-Postest Control Group Design. Sebelum diberi perlakuan, anggota sampel penelitian terlebih dahulu diberi test awal (pre-test) dengan tujuan mengetahui pengetahuan awal siswa ihwal pokok bahasan Getaran dan gelombang.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Skripsi Fisika

A. Deskripsi Data
Sebagai hasil penelitian, data yang terkumpul dalam penelitian ini antara lain:
  1. Kemampuan awal siswa kelompok eksperimen (X1)
  2. Kemampuan awal siswa kelompok kontrol (X2)
  3. Prestasi berguru fisika siswa pokok bahasan getaran dan gelombang  untuk kelompok eksperimen (X3)
  4. Prestasi berguru fisika siswa pokok bahasan getaran dan gelombang untuk kelompok kontrol (X4)
Para responden yang terdiri dari siswa kelas 1 SMUN I Banjarmasin yang telah diuji memakai tes awal (pre-test) prestasi berguru fisika pada materi getaran dan gelombang diperoleh ringkasan deskripsi data yang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Perhitungan
-->
No
Statistik
X1
X2
X3
X4
1.
N
38
36
38
36
2.
47,65
46,36
84,47
68,50
3.
Sd
8,88
7,71
9,06
9,44




BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV sanggup diambil kesimpulan sebagai berikut.
  1. Prestasi berguru fisika untuk kelas yang diberi pendekatan problem posing berbasis acara lebih tinggi bila dibandingkan dengan prestasi berguru fisika untuk kelas yang diberi pendekatan konvensional.
  2. Kemampuan dalam merumuskan soal bagi siswa yang diajar dengan pendekatan problem posing tergolong sangat baik. Hal itu memperlihatkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan problem posing yakni salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif.   Skripsi Fisika

B. Saran

Berdasarkan hasil inovasi dalam penelitian ini, maka sanggup diajukan saran sebagai berikut.
  1. Kepada peneliti/calon peneliti yang tertarik untuk melaksanakan penelitian serupa, supaya melaksanakan penelitian lebih lanjut ihwal kemampuan problem posing siswa, antara lain ihwal kemampuan problem posing siswa yang berkemampuan kognitif berada pada tahap operasional formal.
  2. Dilihat dari rata-rata prestasi yang dicapai oleh siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis acara jauh lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajar melalui pendekatan konvensional memperlihatkan bahwa pendekatan pembelajaran ini lebih efektif meningkatkan prestasi berguru daripada pendekatan konvensional, sehingga kepada para pendidik disarankan supaya sanggup menjadikan pembelajaran ini sebagai materi pertimbangan supaya sanggup dijadikan sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran fisika.

DAFTAR RUJUKAN
Skripsi Fisika


Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depdikbud. 1995. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas GBPP Fisika. Jakarta: Dirjend Dikdasmen.

Foster, Bob. 1997. Terpadu Fisika SMU. Jakarta: PT. Erlangga.

Gita, Nyoman. 1999. Pengembangan Strategi Pengajuan Masalah dalam Pembelajaran Matematika di SMU. Aneka Widya STIKIP Singaraja, I: 23.

Hakim, Lukman. 1995. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: FMIPA IKIP MALANG.

Hudojo, Herman.1988. Mengajar dan Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Hudojo, Herman.1998. Pembelajaran Matematika Menurut Pandangan Konstruktivistik. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional; Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Era Globalisasi. PPS. IKIP Malang: Tanpa penerbit.

Isparjadi.1988. Statistik Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Kusairi, Sentot. 2000. Pembelajaran dengan Pendekatan Konstruktivis dan Kendala-kendala Implementasinya. FMIPA UM.

Najoan, Roeth Amerlin Ochressiati. 1999. Analisis Problem Posing Siswa Sekolah Dasar Negeri II Kecamatan Tomohon Kabupaten Minahasa pada Konsep Operasi Hitung Bilangan Cacah. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Nasoetion, S. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Ponder, Sarah Nixon. 1992. Teacher to Teacher: Using Problem Posing-
               Posing Dialogue In Adult Literacy Education, (online), (http://Literacy.kent. Edu/Oasis/Pubs/0300-8.htm, diakses 8 Juni 2003).




Rahayuningsih, F. 2002. Perbandingan Penguasaan Konsep Getaran, Gelombang, Bunyi dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari Siswa yang Diajar dengan Pendekatan Problem Posing dan Pendekatan Ceramah di Sekolah Menengah kejuruan Pekerjaan Umum Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang.

Siegel, sidney.1986. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Depdiknas.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 1996. Metode Statistik.  Bandung.

Sungkowo, Bambang Tahan . 1997. Statistik Sebagai Alat analisis Data Penelitian. Malang: Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA IKIP MALANG.  

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Sutawidjaja. 1998. Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional; Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika dalam Menghadapi Era Globalisasi. PPS. IKIP Malang: tanpa penerbit.

Sutiarso, Sugeng. 1999. Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Aritmetika Siswa Kelas II SMPN 18 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Tim Penyusun. 1999. PR Fisika Dilengkapi dengan Latihan Soal-soal Ujian Akhir Nasional dan Seleksi Penerimaan Mahsiswa Baru (SPMB). Jakarta: PT. Intan Pariwara.

Winkel, W. S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia.


Seperti yang saya katakan diatas bahwa saya menyediakan link download supaya sobat sahabat semua mendapatkan skripsi fisika ini secara lengkap, so silahkan sobat sahabat download rujukan skripsi fisikanya


 blog ku masih setia selalu mengupdate kumpulan rujukan skripsi pendidikan maupun non pendi Contoh Skripsi Fisika Judul

0 Response to "Contoh Skripsi Fisika Judul"

Post a Comment