Tugas Dan Kiprah Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Tugas Kepala Sekolah sebagai Pemimpin
Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Setiap orang yang memperlihatkan sumbangan bagi perumusan dan pencapaian tujuan bersama yaitu pemimpin, namun individu yang bisa memberi sumbangan yang lebih besar terhadap perumusan tujuan serta terhimpunnya suatu kelompok di dalam kolaborasi mencapainya, dianggap sebagai pemimpin yang sebenarnya. Orang yang memegang jabatan kepala sekolah yaitu pemimpin pendidikan.


Menurut (Dirawat,  1986 : 80) kiprah dan tanggungjawab kepala sekolah sanggup digolongkan kepada dua bidang, yaitu:

1.    Tugas kepala sekolah dalam bidang manajemen sanggup digolongkan menjadi enam bidang yaitu:

1)    Pengelolaan pengajaran
Pengelolaan pengajaran ini merupakan dasar kegiatan dalam melakukan kiprah pokok.
Kegiatan yang berafiliasi dengan pengelolaan ini antara lain:
  • pemimpin pendidikan hendaknya menguasai garis-garis besar agenda pengajaran untuk tiap bidang studi dan tiap kelas, 
  • menyusun agenda sekolah untuk satu tahun, 
  • menyusun agenda pelajaran, 
  • mengkoordinir kegiatan-kegiatan penyusunan model satuan pengajaran,
  • mengatur kegiatan penilaian, 
  • melaksanakan norma-norma kenaikan kelas, 
  • mencatat dan melaporkan hasil kemampuan berguru murid, 
  • mengkoordinir kegiatan bimbingan sekolah, 
  • mengkoordinir agenda non kurikuler, 
  • merencanakan pengadaan, 
  • memelihara dan berbagi buku perpustakaan sekolah dan alat-alat pelajaran.

2)    Pengelolaan kepegawaian
Termasuk dalam bidang ini yaitu menyelenggarakan urusan-urusan yang berafiliasi dengan penyeleksian, pengangkatan kenaikan pangkat, cuti, perpindahan dan pemberhentian anggota staf sekolah, pembagian tugas-tugas di kalangan anggota staf sekolah, perkara jaminan kesehatan dan ekonomi, penciptaan korelasi kerja yang sempurna dan menyenangkan, perkara penerapan isyarat etik jabatan.

3)    Pengelolaan kemuridan
Dalam bidang ini kegiatan yang nampak yaitu perencanaan dan penyelenggaran murid baru, pembagian murid atas tingkat-tingkat, kelas-kelas atau kelompok-kelompok (grouping), perpindahan dan keluar masuknya murid-murid (mutasi), penyelenggaraan pelayanan khusus (special services) bagi murid, mengatur penyelenggaraan dan kegiatan pengajaran, penyelenggaran testing dan kegiatan evaluasi, mempersiapkan laporan wacana kemajuan perkara disiplin murid, pengaturan organisasi siswa, perkara absensi, dan sebagainya.

4)    Pengelolaan gedung dan halaman
Pengelolaan ini menyangkut usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengaturan pemakaian, pemeliharaan, rehabilitasi perlengkapan dan alat-alat material sekolah, keindahan serta kebersihan umum, perjuangan melengkapi yang berupa antara lain gedung (ruangan sekolah), lapangan daerah bermain, kebun dan halaman sekolah, meubel sekolah, alat-alat pelajaran klasikal dan alat peraga, perpustakaan sekolah, alat-alat permainan dan rekreasi, akomodasi pemeliharaan sekolah, perlengkapan bagi penyelenggaraan khusus, transportasi sekolah, dan alat-alat komunikasi,

5)    Pengelolaan keuangan
Dalam bidang ini menyangkut masalah-masalah urusa honor guru-guru dan staf sekolah, urusan penyelenggaraan otorisasi sekolah, urusan uang sekolah dan uang alat-alat murid-murid, usaha-usaha penyediaan biaya bagi penyelenggaraan pertemuan dan perayaan serta keramaian.

6)    Pengelolaan korelasi sekolah dan masyarakat
Untuk memperoleh simpati dan pertolongan dari masyarakat termasuk orang bau tanah murid-murid, dan untuk sanggup membuat kerjasama antara sekolah-rumah- dan lembaga-lembaga sosial.

2.    Tugas Kepala Sekolah Dalam Bidang Supervisi
Kepala Sekolah bertugas memperlihatkan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berafiliasi dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan agenda dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk sanggup membuat situasi berguru mengajar. Tugas ini antara lain :
  • Membimbing guru-guru supaya mereka sanggup memahami secara terang tujuan-tujuan pendidikan pengajaran yang hendak dicapai dan korelasi antara kegiatan pengajaran dengan tujuan-tujuan.
  • Membimbing guru-guru supaya mereka sanggup memahami lebih terang wacana persoalan-persoalan dan kebutuhan murid.
  • Menyeleksi dan memperlihatkan tugas-tugas yang paling cocok bagi setiap guru sesuai dengan minat, kemampuan talenta masing-masing dan selanjutnya mendorong mereka untuk terus berbagi minat, talenta dan kemampuannya.
  • Memberikan penilaian terhadap prestasi kerja sekolah menurut standar-standar sejauh mana tujuan sekolah itu telah dicapai.


Penelitian wacana harapan peranan kepala sekolah sangat penting bagi guru-guru dan murid-murid. Pada umumnya kepala sekolah mempunyai tanggung  jawab sebagai pemimpin di bidang pengajaran, pengembangan kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen personalia staf, korelasi masyarakat, manajemen school plant, dan perlengkapan serta organisasi sekolah. Dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian wacana apa yang terjadi pada akseptor didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang bau tanah dan masyarakat wacana sekolah. 

Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan berbagi korelasi kolaborasi yang baik antara sekolah dengan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Hubungan yang serasi ini akan membentuk saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lembaga-lembaga, saling membantu antara sekolah dan masyarakat alasannya yaitu mengetahui manfaat dan pentingnya peranan masing-masing, dan kolaborasi yang dekat antara sekolah dengan banyak sekali pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah. Kepala sekolah juga tidak saja dituntut untuk melakukan banyak sekali tugasnya di sekolah, tetapi ia juga harus bisa menjalin korelasi kolaborasi dengan masyarakat dalam rangka membina langsung akseptor didik secara optimal.  Kepala sekolah sanggup mendapatkan tanggung jawab tersebut, namun ia belum tentu mengerti dengan terang bagaimna ia sanggup menyumbang ke arah perbaikan agenda pengajaran.

Cara kerja kepala sekolah dan cara ia memandang peranannya dipengaruhi oleh kepribadiannya, persiapan dan pengalaman profesionalnya, serta ketetapan yang dibentuk oleh sekolah mengenai peranan kepala sekolah di bidang pengajaran. Pelayanan pendidikan dalam dinas bagi direktur sekolah sanggup memperjelas harapan-harapan atas peranan kepala sekolah.

Menurut Purwanto, menyampaikan bahwa seorang kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu : “Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi korelasi antara anggota-anggota, menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.”  (Purwanto, 2004 : 65)
 Tidak semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan Tugas dan Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Untuk lebih jelasnya, maka penulis akan menguraikan peranan kepala sekolah sebagai pemimpin, sebagai berikut :

1)    Sebagai pelaksana (executive)
Seorang pemimpin dilarang memaksakan kehendak sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya, juga agenda atau planning yang telah ditetapkan bersama

2)    Sebagai perencana (planner)
Sebagai kepala sekolah yang baik harus pintar membuat dan menyusun perencanaan, sehingga segala sesuatu yang akan diperbuatnya bukan secara sembarangan saja, tatapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan.

3)    Sebagai spesialis (expert)
Ia haruslah mempunyai keahlian terutama yang berafiliasi dengan kiprah jabatan kepemimpinan yang dipegangnya.

4)    Mengawasi korelasi antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship)
Menjaga jangan hingga terjadi perselisihan dan berusaha mambangun korelasi yang harmonis.

5)    Mewakili kelompok (group representative)
Ia harus menyadari, bahwa baik jelek tindakannya di luar kelompoknya mencerminkan baik jelek kelompok yang dipimpinnya.

6)    Bertindak sebagai pemberi ganjaran / kebanggaan dan hukuman.
Ia harus membesarkan hati anggota-anggota yang bekerja dan banyak sumbangan terhadap kelompoknya.

7)    Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator)
Dalam menuntaskan perselisihan atau mendapatkan pengaduan antara anggota-anggotanya ia harus sanggup bertindak tegas, tidak pilih kasih atau mementingkan salah satu anggotanya.

8)    Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya
Ia haruslah bertanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatan anggota-anggotanya yang dilakukan atas nama kelompoknya.

9)    Sebagai pencipta/memiliki harapan (idiologist)
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai kosepsi yang baik dan realistis, sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai garis yang tegas menuju kearah yang dicita-citakan.

10)     Bertindak sebagai ayah (father figure)
Tindakan pemimpin terhadap anak buah/kelompoknya hendaknya mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak buahnya.
Apabila kita meneliti lebih lanjut, maka sanggup kiranya apa yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan kita “Ki Hadjar Dewantara”, menyampaikan bahwa pemimpin yang baik haruslah menjalankan peranan ibarat : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Ing Tut Wuri Handayani. Tugas dan Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Daftar Pustaka

Dirawat, dkk, 1986, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
Purwanto Ngalim, 2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

0 Response to "Tugas Dan Kiprah Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin"

Post a Comment