Pengertian alqur’an
Secara Syari’at (Terminologi)
Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan epilog para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan epilog para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
Al Qur’an merupakan mu’jizat Nabi Muhammad SAW yang paling tinggi, paling besar dan paling ampuh untuk mensklukksn orang-orang yang ingkar terhadap kenabian beliau. Sekalipun Nabi Muhammad mempunyai banyak mu’jizat, akan tetapi ia tidak memakai mu’jizat-mu’jizat yang lain sebagai tantangan terhadap orang-orang yang mengingkari kenabian beliau. Oleh lantaran itu kemu’jizatan Al Qur’an merupakan bukti kenabian Muhammad SAW, sejak turunnya Al Qur’an hingga Hari Kiamat nanti. Sebab mu’jizat Al Qur’an yaitu mu’jizat yang sanggup diindera dan dibuktikan oleh seluruh insan di setiap masa hingga Hari Kiamat. Hal ini memang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya :
“Setiap nabi niscaya diberi sesuatu (mu’jizat) yang serupa dengannya, insan akan meyakininya, tetapi yang diberikan kepadaku yaitu wahyu yang diturunkan Allah kepadaku. Maka saya berharap menjadi Nabi yang paling banyak pengikutnya”. (HR Bukhari)
Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur’an kepadamu (hai Muhammad) dengan beransur-ansur.” (al-Insaan:23)
Dan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa Arab, biar kau memahaminya.” (Yusuf:2)
Allah ta’ala telah menjaga al-Qur’an yang agung ini dari upaya merubah, menambah, mengurangi atau pun menggantikannya. Dia ta’ala telah menjamin akan menjaganya sebagaimana dalam firman-Nya, “Sesunggunya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an dan gotong royong Kami benar-benar memeliharanya.” (al-Hijr:9)
Oleh kerana itu, selama berabad-abad telah berlangsung namun tidak satu pun musuh-musuh Allah yang berupaya untuk merubah isinya, menambah, mengurangi atau pun menggantinya. Allah SWT niscaya menghancurkan tabirnya dan membuka tipudayanya.
Allah ta’ala menyebut al-Qur’an dengan sebutan yang banyak sekali, yang memperlihatkan keagungan, keberkatan, pengaruhnya dan keuniversalannya serta memperlihatkan bahawa ia yaitu pemutus bagi kitab-kitab terdahulu sebelumnya.
Allah ta’ala berfirman, “Dan sesunguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-Qur’an yang agung.” (al-Hijr:87)
Dan firman-Nya, “Qaaf, Demi al-Quran yang sangat mulia.” (Qaaf:1)
Dan firman-Nya, “Ini yaitu sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya dan supaya menerima pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (Shaad:29)
Dan firman-Nya, “Dan al-Qur’an itu yaitu kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah biar kau diberi rahmat.” (al-An’am:155)
Dan firman-Nya, “Sesungguhnya al-Qur’an ini yaitu bacaan yang sangat mulia.” (al-Waqi’ah:77
Dan firman-Nya, “Sesungguhnya al-Qur’an ini memperlihatkan petunjuk kepada (jalan ) yang lebih lurus dan memberi khabar besar hati kepada orang-orang Mu’min yang menjajakan amal saleh bahawa bagi mereka ada pahala yang benar.” (al-Isra’:9)
Dan firman-Nya, “Kalau sekiranya kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, niscaya kau akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk insan supaya mereka berfikir.” (al-Hasyr:21)
Dan firman-Nya, “Dan apabila diturunkan suatu surah maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, ‘Siapakah di antara kau yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini.? ‘ Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya sedang mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surah ini bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (at-Taubah:124-125)
Dan firman-Nya, “Dan al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya saya memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang hingga al-Qur’an (kepadanya)…” (al-An’am:19)
Dan firman-Nya, “Maka janganlah kau mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan al-Qur’an dengan jihad yang benar.” (al-Furqan:52)
Dan firman-Nya, “Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar besar hati bagi orang-orang yang berserah diri.” (an-Nahl:89)
Dan firman-Nya, “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, iaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan kerikil ujian* terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah masalah mereka berdasarkan apa yang Allah turunkan…” (al-Maa’idah:48)
Al-Qur’an al-Karim merupakan sumber syari’at Islam yang kerananya Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam diutus kepada seluruh umat manusia. Allah ta’ala berfirman,
Dan firman-Nya, “Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqaan (al-Qur’an) kepada hamba-Nya, biar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).” (al-Furqaan:1)
b. Fungsi alqur’an
Al-Qur`an yaitu sumber dari segala sumber pedoman Islam. Kitab suci menempati posisi sentral bukan saja dalam perkembangan dan pengembangan ilmi-ilmu ke Islaman , tetapi juga merupakan inspirator dan pemandu gerakan-gerakan umat Islam sepanjang empat belas masa lebih sejarah pergerakan umat ini.
Al-Qur`an mirip lautan yang amat luas, dalam dan tidak bertepi, penuh dengan keajaiban dan keunikan tidak akan pernah sirna dan lekang di telan masa dan waktu. Maka untuk mengetahui dan memahami betapa dalam isi kandungan al-Qur`an dibutuhkan tafsir. Penafsiran terhadap al-Qur`an mempunyai peranan yang sangat besar dan penting bagi kemajuan dan perkembangan umat Islam. Pengertian alqur’an
Perbedaan alqur’an dan hadits
- Sekalipun al-Qur'an dan as-Sunnah / al-Hadits sama-sama sebagai sumber aturan Islam, namun diantara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup prinsipil. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain ialah :
- Al-Qur'an nilai kebenarannya yaitu qath'I ( otoriter ), sedangkan al-Hadits yaitu zhanni ( kecuali hadits mutawatir ).
- Seluruh ayat al-Qur'an mesti dijadikan sebagai pedoman hidup. Tetapi tidak semua hadits mesti kita jadikan sebagai pedoman hidup. Sebab disamping ada sunnah yang tasyri' ada juga sunnah yang ghairu tasyri �. Disamping ada hadits yang shahih adapula hadits yang dha,if dan seterusnya.Al-Qur'an sudah niscaya otentik lafazh dan maknanya sedangkan hadits tidak. .
- Apabila Al-Qur'an berbicara wacana masalah-masalah aqidah atau hal-hal yang ghaib, maka setiap muslim wajib mengimaninya. Tetapi tidak harus demikian apabila masalah-masalah tersebut diungkapkan oleh hadits......
0 Response to "Pengertian Al-Quran"
Post a Comment