Pengertian hakikat manusia - hakikat insan dan pendidikan - hakikat insan dalam islam - hakikat insan berdasarkan para andal - Setelah beberapa usang dipadati dengan kesibukan ofline saya jarang mengupdate blog ini ntah kenapa rasa mode untuk memposting artikel pendidikan semakin berkurang dan gampang mudahan dengan postingan makalah hakekat ihwal insan ini menjadi awal semangat baru.
Makalah hakikat tenatang manusia ini yang tidak lain bagaimana insan itu dibedakah secara khusus membahas ihwal manusia, baik sifat, wujud sifat dan kemampuan berinteraksinya maka dari itu lebih baik membaca pribadi dibawah ini
1. Sifat Hakekat Manusia
Makalah hakikat tenatang manusia ini yang tidak lain bagaimana insan itu dibedakah secara khusus membahas ihwal manusia, baik sifat, wujud sifat dan kemampuan berinteraksinya maka dari itu lebih baik membaca pribadi dibawah ini
1. Sifat Hakekat Manusia
sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang secara principal membedakan insan dengan hewan, walaupun antara insan dengan binatang banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan insan identik dengan heawan menyerupai : Socrates, menyebut insan Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Ynag Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya telah menerangkan bahwa insan berasal dari monyet (Primat) tetapi beliau gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.
2. Wujud sifat Manusia
a). Kemampuan Menyadari diri
•Dengan kemampuan menyadari diri :
- manusia sanggup membedakan dirinya dengan insan lain (ia, mereka) dan dnegan lingkungan non insan (fisik).
- Manusia sanggup menciptakan jarak dengan insan lain dan lingkungannya. Manusia mempunyai arah pandangan kedalam dan keluar.
•Pandangan arah kedalam, akan memberi status lingkungan sebagai subyek berhadapan dengan saya sebagai obyek. (Penting untuk pengembangan sosial)
•Pandangan arah keluar, memandang lingkungan sebagai obyek, saya sebagai obyek yang memanipulasikan lingkungan untuk aku, berpuncak pada egoisme. (Penting untuk pengembangan individualitet).
•Dalam pendidikan kedua arah tersebut harus dikembangkan secra seimbang.
3. Kemampuan Bereksistensi
- Kemampuan bereksistensi dimaksudkan insan tidak hanya “ber-ada” (seperti binatang dan tumbuhan) tetapi juga “meng-ada” , dimana insan tidak hanya potongan lingkungan menyerupai binatang dan tumbuhan tetapi insan menjadi manajer lingkungan (mengolah, mengendalikan).
- Kemampuan bereksistensi harus dikembangakan semenjak dini, kreatifitas, keberanian, dan lain-lain.
4. Kata Hati (Consuence of Man) Makalah Hakikat Tentang Manusia
- Kata hati juga disebut dengan istilah : hati nuranu, lubuk hati, bunyi hati, pelita hati dan lain sebagainya. Yang berarti kemampuan pada diri insan untuk mengetahui baik buruknya perbuatan insan termasuk pula kemampuan pengambilan keputusan atas dasar pertimbangan benar/salah, analisis yang didukung kecerdasan logika budi. Mereka yang mempunyai kemampuan menyerupai tersebut diatas disebut tajam kata hatinya.
- Pendidikan untuk mengubah kata hati tumpul. Menjadi tajam ditempuh dengan melatih kecerdasan dan kepekaan emosi.
5. Kecerdasan Moral
- Moral (etika), sinkron dengan kata hati yang tajam, yang benar-benar baik yang disebut juga dengan moral yang tinggi (luhur).
- Moral bertalian erat dengan keputusan kata hati, dan nilai-nilai kemanusiaan.
6. Tanggung Jawab
- Kesediaan untuk menanggung segenap jawaban dari perbuatan yang berwujud tanggung jawab, kepada diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.
- Keberanian untuk memilih bahwa sesuatu perbuatan dilakukan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, sehingga hukuman adapun yang di tuntutkan di terima dengan kerelaan dan kesadaran.
7. Rasa Kebebasan
- Rasa bebas, bukan dimaksud perbuatan bebas membabi buta, bebas dalam arti, berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan kodrat insan merdeka tidak sama dengan berbuat tanpa ikatan, kemerdekaan yang sesungguhnya justru berlangsung dalam keterikatan karenanya, kemerdekaan erat kaitannya dengan kata hati dan moral orang merasa merdeka apabila perbuatannya sesuai dengan kata hatinya.
- Implikasinya dalam pendidikan, mengusahakan biar anak menginternalisasikan nilai-nilai hukum kedalam dirinya dan dirasakan sebagai miliknya.
8. Kewajiban dan Hak
- Kewajiban dan hak, merupakan indicator bahwa insan sebagai mahluk sosial.
- Dalam kehidupan hak dimaknai sebagai sesuatu yang menyenangkan, sedangkan kewajiban dimaknai sebagai beban. Tapi berdasarkan (Drijar Kara, 1978) kewajiban bukan beban, tetapi keniscayaan sebagai manusia, mengenal berarti mengingkari kemanusiaan, sebaliknya melakukan kewajiban berarti kebaikan
- Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban berkaitan erat dengan keadilan, sanggup dikatakan kedilan terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban.
- Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan (disiplin). Makalah Hakikat Tentang Manusia
9. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
- Kebahagiaan istilah yang sulit dijabatkan dengan kata-kata, tetapi tidak sulit dirasakan setiap orang pasti pernah mengalami rasa senang (senang, bangga dan lain sebagainya).
- Kebahagiaan milik insan : kebahagiaan sanggup dicapai apabila insan sanggup meningkatkan kualitas hubungannya sebagai mahluk dengan dirinya sendiri (memahami kelebihan dan kekurangannya); dengan alam (untuk eksploitasi dan dilestarikan); dan terhadap Tuhan Maha Pencipta.
- Pendidikan mempunyai peranan yang penting sebagai wahana untuk mengantar anak mencapai kebahagiaan.
2.2 Dimensi-Dimensi Kepribadian
Manusia mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan hewan, insan juga memiiki dimensi yang bersifat unik, potensial, dan dinamis.
Ada 4 (empat) macam dimensi insan :
1. Dimensi Keindividualan
•Banyak andal beropini ihwal individu :
- Lysen mengertikan individu sebagai “orang seorang”, sesuatu yang merupakan kebutuhan yang tidak sanggup dibagi-bagi (in divide).
- Langeveld M.J (1995), mengertikan tidak ada individu yang identik dimuka bumi walaupun berasal dari satu sel. Setiap orang mempunyai individualitas.
•Kecendrungan perbedaan ini sudah berkembang semenjak usia dini. Selanjutnya berkembang bahwa setiap anak mempunyai pilihan, perilaku kemampuan, talenta minat yang berbeda.
•Keberadaan tersebut bersifat potensial perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidikan juka tidak ia akan laten dalam pembentukan kepribadian yang bersifat unik dalam memilih dirinya sendiri. Makalah Hakikat Tentang Manusia
2. Dimensi Kesosialan
- Manusia disamping sebagai mahluk individual, beliau juga mahluk sosial. Socrates menyampaikan insan ialah “Zoon Politicon” (Mahluk/hewan yang bermasyarakat).
- Dimensi kesosialan pada insan tampak terang pada dorongan untuk bergaul insan tidak sanggup hidup seorang diri (terisolir). Manusia hanya akan menjadi insan jikalau berada di antara manusia. Individualitas insan terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan).
3. Dimensi Kesusilaan
- Manusia ialah mahluk susila. Dritarkara menyampaikan insan susila, yaitu insan yang mempunyai nilai-nilai, menghayati, dan mewujudkan dalam perbuatan.
- Nilai-nilai ialah sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia, mengandung makna kebaikan, keluhuran kemuliaan dan dijadikan pedoman hidup.
- Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesediaan memikil kewajiban disamping hak.
4. Dimensi Keberagaman
- Manusia ialah mahluk religius. Sejak zaman dahulu nenek moyang manusiameyakini akan adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini. Untuk mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan kekuatan tersebut ditempuh dengan ritual agama.
- Beragama merupakan kebutuhan manusia, alasannya ialah insan ialah mahluk yang lemah memerlukan tempay bertopang demi keselamatan hidupnya. Agama sebagai sandaran vertikal manusia.
- Penanaman perilaku dan kebiasaan beragama dimulai sedini mungkin, yang melakukan dikeluarga dan dilanjutkan melalui sumbangan pendidikan agama di sekolah.
2.3 Pengembangan Dimensi-dimensi Manusia
- Pendidikan ialah upaya sadar untuk mengaktualisasikan potensi dimensi-dimensi secara total dan maksimal.
- Meskipun pendidikan intinya baik (normatif) tapi dalam pelaksanaan bisa saja kemungkinan kesalahan, melenceng dari tujuan utama. Untuk itu dipakai pendekatan pengembangan yang bersifat : Hakikat Tentang Manusia
1. Pengembangan yang utuh
•Tingkat keutuhan perkembangan dimensi insan ditentukan oleh 2 faktor :
- Kualitas potensi tingkat manusia.
- Kualitas layanan pendidikan yang diberikan untuk pengembangannya.
•Wujud kebutuhan pengembangan sanggup ditinjau dari :
- Keutuhan antara aspek jasmani rohani, keutuhan antara dimensia individu dan sosial, kesusilaan dan keberagamaan, antara aspek kognitif afektif psikomotor.
•Arah pengembangannya
- Arah konsentris
Pengembangan keempat dimensi hakekat manusia tidak dipisahkan.
- Arah horizontal
Pengembangan hakekat dimensi insan dilaksanakan secara serempak.
2. Pengembangan yang tidak utuh
- Pengembangan yang tidak utuh terjadi apabila dalam proses pengembangan ada unsur D.H.M. yang terabaikan. Misal dimensi kesosialan didominasi keindividualan, atau dimensi domain afektif didominasi pengembangan domain kognitif, demikian juga halnya jikalau domain afektif terabaikan.
- Pengembangan D.H.M yang tidak utuh bisa berakibat kepribadian yang tidak mantap.
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas sanggup disimpulkan antara lain :
- Sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik yang secara prinsipil membedakannya dengan makhluk hidup lainnya.
- Dimensi-dimensi kepribadian insan mempunyai sifat yang unik, potensial dan dinamis, yang terbagi menjadi 4 macam dimensi yaitu : keindividualan, kesosialan, kesusilaan dan keberagamaan.
- Pengembangan dimensi insan sanggup dilakukan dengan 2 pendekatan pengembangan yaitu pengembangan yang utuh dan pengembangan yang tidak utuh.
3.2 Saran
Dengan mengetahui sifat hakekat manusia dibutuhkan seorang calon guru sanggup menunjukkan pengajaran yang sesuai dengan landasan dan arah, sehingga tujuan untuk menumbuhkembangkan potensi kemanusiaan sanggup dilakukan dengan sempurna dan benar. Selain itu, seorang calon guru dibutuhkan mempunyai citra yang terang siapa insan yang sebenarnya. Hakikat Tentang Manusia
DAFTAR PUSTAKA
Karpika, I Putu. 2005. “Pengantar Pendidikan”. IKIP PGRI BALI. Denpasar.
Semoga bermanfaat untuk kita semua, Pengertian hakikat manusia - hakikat insan dan pendidikan - hakikat insan dalam islam - hakikat insan berdasarkan para ahli
0 Response to "Makalah Hakikat Ihwal Insan Pengertian"
Post a Comment