Sistem Ekonomi Dan Penggunaan Pembelajaran Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Prestasi Berguru Pada Bahan Pembelajaran Ekonomi

Sistem Ekonomi Dan Penggunaan Pembelajaran Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Materi Pembelajaran Ekonomi

BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar  Belakang

Menghadapi pesatnya persaingan pendidikan di kala global ini, semua pihak perlu menyamakan pemikiran dan perilaku untuk mengedepankan peningkatan mutu pendidikan. Pihak-pihak yang ikut meningkatkan mutu pendidikan ialah pemerintah, stakeholder, kalangan pendidik serta semua subsistem bidang pendidikan yang harus berpartisipasi mengejar ketertinggalan maupun meningkatkan prestasi yang telah diraih. Guru menjadi mata rantai terpenting yang menghubungkan antara pengajaran dengan cita-cita akan masa depan pendidikan di sekolah yang lebih baik.

Permasalahan guru di Indonesia baik secara pribadi maupun tidak pribadi berkaitan dengan kasus mutu profesionalisme guru yang masih belum memadai dan terang hal ini ikut memilih mutu pendidikan nasional. Aspek yang terkait berupa kesejahteraan, kualifikasi, pembinaan, santunan profesi, dan administrasinya” (Purwanto, 2004). 

Berbicara wacana profesional guru sangat komprehensif. Profesi guru harus dilihat dari kemampuan menguasai kurikulum, materi pembelajaran, teknik dan metode pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, perilaku komitmen pada tugas, harus sanggup menjaga arahan etik profesi, di sekolah ia harus menjadi "manusia model" yang akan ditiru siswanya, di masyarakat menjadi tauladan. Guru dinyatakan profesional, yaitu : Pertama, mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Kedua, secara mendalam menguasai materi asuh dan cara mengajarkan. Ketiga, bertanggung jawab memantau kemampuan berguru siswa melalui banyak sekali teknik evaluasi. Keempat, bisa berpikir sistematis dalam melaksanakan kiprah dan kelima, seyogianya menjadi pecahan dari masyarakat berguru di lingkungan profesinya”( Ruspendi, 2004).

Guru juga dituntut untuk mereformasi pendidikan, bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin sumber-sumber berguru di luar sekolah, perombakan struktural hubungan antara guru dan murid, ibarat layaknya hubungan pertemanan, penggunaan teknologi modern dan penguasaan iptek, kolaborasi dengan sahabat sejawat antar sekolah, serta kolaborasi dengan komunitas lingkungannya (Ruspendi: 2004).

Guru sekarang, harus menguasai kemampuan akademik, pedagogik, sosial dan budaya, teknologi informasi, bisa berpikir kritis, mengikuti dan tanggap terhadap setiap perubahan serta bisa menuntaskan masalah. Guru tidak hanya tiba ke sekolah melulu untuk mengajar saja sebagai kiprah rutinitas dan kemampuan untuk mengelola kelas saja juga tidak cukup lagi. Tetapi, guru diperlukan sanggup menjadi pemimpin dan sebagai biro perubahan yang bisa mempersiapkan anak didik biar siap menghadapi tantangan perubahan global dan kala isu di luar sekolah (Naniek Satijadi: 2004).

Guru akan berhadapan dengan dilema yang serius yaitu sekolah akan berubah dari format kelas menjadi selolah bersama dalam satu kota, sekolah bersama dalam satu negara, bahkan bersama di dunia atau sekolah global. Maka, sanggup dikatakan dengan kemajuan teknologi informasi, sekolah bersama yang diikuti oleh siswa dalam jumlah besar tersebut sanggup terlaksana. Indikator ini, terbukti dengan kemajuan teknologi isu cukup umur ini sudah bisa meraih semua titik yang terpencil sekalipun dan masyarakat mulai berguru serta mendapat isu dan ilmu dari banyak sekali sumber ibarat radio, televisi, komputer internet, media masa dan media yang lain. Sekolah sebagai institusi pendidikan mungkin akan tergeser kiprahnya dan sudah tidak menjadi sumber isu satu-satunya, bahkan bukan lagi menjadi penggagas sumber isu yang mutakhir.
Kata kuncinya ialah harus berubah, alasannya apabila tanpa adanya kesadaran untuk malakukan perubahan, perkembangan kemajuan dunia akan menjadi bahaya untuk menjadikan sekolah sebagai forum lama (Surakhmad, 2002). 

Kondisi pembelajar yang disebutkan di atas akan kuat pada rutinitas kehadiran guru secara fisik di kelas. Artinya, kehadiran guru secara fisik dalam ruangan yang di sebut kelas, mungkin tidak lagi menjadi keharusan dan yang menjadi keharusan ialah adanya perhatian dan kegiatan secara berdikari terhadap sesuatu dilema yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi interaktif. Sejalan dengan perubahan format berguru klasikal ke berguru bersama secara global tapi berdikari tersebut, sanggup dipastikan bahwa kiprah guru juga akan berubah.

Kemampuan-kemampuan yang selama ini harus dikuasai guru juga akan lebih dituntut aktualisasinya. Misalnya saja, kemampuannya dalam merencanakan pembelajaran dan merumuskan tujuan, mengelola kegiatan individu, memakai multi metoda, dan memanfaatkan media, berkomunikasi interaktif dengan baik, memotivasi dan menunjukkan respons, melibatkan siswa dalam aktivitas, mengadakan pembiasaan dengan kondisi siswa, melaksanakan dan mengelola pembelajaran, menguasai materi pelajaran, memperbaiki dan mengevaluasi pembelajaran, menunjukkan bimbingan, berinteraksi dengan sejawat dan bertanggungjawab kepada konstituen serta, bisa melaksanakan penelitian (Purwanto, 2004). 



B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka sanggup dirumuskan suatu permasalahan dalam penelitian ini ialah :

  • Bagaimanakah sistem ekonomi sebagai materi berguru siswa kelas VII SMPN 4 Bayan?
  • Apakah metode berguru kelompok sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa pada materi pembelajaran ekonomi siswa kelas VII SMPN 4 Bayan?


C.     Ruang Lingkup Penelitian

Adapun  lingkup penelitian dalam proposal penelitian ini ialah terbatas pada siswa kelas VII SMPN 4 Bayan dalam mempelajari materi pembelajaran  ekonomi


D.    Peristilahan

Untuk menghilangkan kesalah pahaman dari istilah-istilah yang terdapat pada judul di atas, penulis akan menjelaskan istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

1. Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi ialah suatu proses yang mengakibatkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

Adapun jenis-jenis sistem ekonomi ialah sebagai berikut :

 

Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih memakai tradisi bebuyutan yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. (Kardiman, 2006 : 78).

b.    Sistem Ekonomi terpusat

Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis ialah suatu sistem ekonomi dimana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah  (Kardiman, 2006 : 79)

c.    Sistem ekonomi liberal

Sistem ekonomi liberat disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi (Sardiman, 2006 : 80).

d.    Sistem ekonomi adonan

Sistem ekonomi adonan ialah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar (Sardiman, 2006 : 80)
Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa ada empat jenis sistem ekonomi yang berkembang di Indonesia yang masing-masing mempunyai pengertian dan ciri khas tersendiri.


2.  Pembelajaran Kerja Kelompok

Pembelajaran kelompok ialah ”pembelajaran yang dicirikan oleh struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif, dimana siswa bekerja dalam situasi pembelajaran didorong atau dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu kiprah bersama dan mereka harus mengkoordinasi usahanya untuk menuntaskan tugasnya” (Ibrahim, 2000: 5-6).

Berdasarkan pendapat di atas, sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran kerja kelompok ialah suatu jenis pembelajaran yang secara sadar dan sengaja berbagi interaksi yang saling asuh untuk meningkatkan prestasi berguru melalui tanya jawab dan diskusi antar sesama anggota kelompok.

3. Prestasi Belajar

Prestasi berguru ialah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang menjadikan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari kegiatan dalam belajar” (Djamarah, 1994: 23).

Berdasarkan definisi tersebut sanggup dikatakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi berguru dalam penelitian ini ialah hasil yang diperoleh siswa kelas VII SMPN 4 Bayan pada materi pembelajaran ekonomi sesudah dipakai metode pembelajaran kerja kelompok.

 E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari rumusan kasus di atas, maka tujuan penelitian ini ialah :

  • Untuk mengetahuai sistem ekonomi sebagai materi berguru siswa kelas VII SMPN 4 Bayan
  • Untuk mengetahuai apakah metode berguru kelompok sanggup meningkatkan prestasi berguru siswa pada materi pembelajaran ekonomi siswa kelas VII SMPN 4 Bayan?


F.  Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

  1. Dari hasil penelitian diperlukan sanggup memperoleh khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan khususnya pada bidang pendidikan ekonomi.
  2. Dapat kiranya sebagai sumber isu bagi peneliti lain yang akan mengkaji secara mendalam permasalahan-permasalahan yang berafiliasi dengan tingkat penguasaan bidang ekonomi termasuk pelajaran ekonomi.


Dari penelitian ini diperlukan sanggup menunjukkan masukan kepada guru-guru mata pelajaran ekonomi khususnya kelas VII untuk meningkatkan prestasi berguru siswa dengan lebih efektif dan efisien dengan menyesuaikan materi pemikiran dengan kemampuan yang ada pada diri siswa khususnya pada pelajaran ekonomi.



Untuk lebih lengkap SKRIPSI nya silahkan anda klik di bawah ini!!! Sistem Ekonomi Dan Penggunaan Pembelajaran Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Materi Pembelajaran Ekonomi
Download disini !!!

0 Response to "Sistem Ekonomi Dan Penggunaan Pembelajaran Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Prestasi Berguru Pada Bahan Pembelajaran Ekonomi"

Post a Comment