Contoh Skripsi Ekonomi Judul

Skripsi Ekonomi - Contoh skripsi ekonomi manajemen, sebelum memposting contoh skripsi ekonomi ini saya sudah memposting beberapa contoh makalah wacana manajemen ibarat manajemen keuangan, maupun judul skripsi dari administrasi pemasaran


Dan kali ini saya memposting sebuah contoh skripsi ekonomi yang sanggup kiranya sahabat sahabat terbantu dalam menyusun skripsi nanti, adapun tujuan lain dari postingan skripsi ekonomi ini yaitu sanggup dipakai sebagai acuan, sebagai referensi sahabat dalam menuyusn skripsi. tak berhenti disitu saya juga sudah memposting beberapa contoh skripsi yang lain yaitu skripsi psikologi, matematika, biologi, akutansi, kimia, bahasa indonesia, keperawatan dan masih banak lagi, bisa anda lihat di artikel terkait pada postingan ini

Baiklah tanpa saya berbicara panjang lebar, silhkan anda baca skripsi ekonomi dibawah ini.

Judul :
RESPON KONSUMEN TERHADAP MIE INSTAN PRODUK INDOFOOD (Studi Kasus di Pasar Atas Cimahi)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi masakan yang bergizi dan bervariasi ketika ini sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk masakan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan. Kesadaran ini dipengaruhi oleh semakin majunya teknologi informasi di bidang pangan, sehingga masyarakat atau konsumen lebih aware terhadap segala perubahan yang ada. Perubahan-perubahan ini ternyata secara tidak pribadi mengubah selera dan kebiasaan masyarakat akan produk pangan yang dikonsumsinya.

Kebiasaan masyarakat dalam mengkongsumsi produk pangan ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang sudah semakin dinamis dikarenakan tuntutan pekerjaan atau customer yang semakin tinggi. Kebutuhan hidup yang semakin tinggi mengakibatkan masyarakat melaksanakan upaya-upaya yang lebih keras untuk menutupi kebutuhannya tersebut. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya seorang ibu rumah tangga yang ikut bekerja untuk membantu suami dalam mencari nafkah.

Seorang ibu rumah tangga yang ikut bekerja untuk membantu suami akan mengakibatkan berkurangnya waktu yang tersedia untuk menyiapkan kebutuhan keluarga. Hal ini bukan dianggap suatu hambatan bagi suatu rumah tangga alasannya dengan semakin banyaknya anggota yang bekerja di luar, maka tingkat pendapatan keluarga pun akan turut meningkat. Kebutuhan-kebutuhan yang muncul, ibarat kebutuhan konsumsi yang semakin tinggi dikarenakan keterbatasan waktu untuk keluarga tersebut tetap sanggup dipenuhi oleh keluarga tersebut. Hal ini secara tidak pribadi mensugesti gaya atau cara konsumsi dari suatu keluarga khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Tingginya acara masyarakat yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan masyarakat ini mengakibatkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pola konsumsi. Misalnya, orang zaman kini semakin sibuk dengan jam kerja lebih panjang, mendorong mereka untuk menentukan masakan yang penyajiannya lebih mudah tapi tetap beragam. Perkembangan konsumsi masakan instan yang berbasis gandum ini dari tahun ke tahun memperlihatkan tren yang positif dan semakin berkembang. Hal ini diperlihatkan pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Perkembangan Tingkat konsumsi produk gandum/kapita/tahun
Daerah/makanan
Kota

1993

1996

1999

2002
Terigu (kg)
1,1
1,0
0,9
1,4
Mie instan (kg)
0,16
2,61
2,05
2,82
Mie berair (kg)
-
0,3
0,2
0,3
Mie bakso/rebus/ goreng (porsi)
-
28,5
26,2
26,7
Desa




Terigu (kg)
0,6
0,8
0,6
1,0
Mie instan (kg)
0,07
1,18
1,49
1,5
Mie berair (kg)
-
0,2
0,1
0,2
Mie bakso/rebus/ goreng (porsi)
-
13,6
12,7
13,2
Sumber: Data Susenas, 1993, 1996, 1999, 2002 (diolah) Skripsi Ekonomi

Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri masakan instan, terutama industri mie instan. Salah satu produsen mie instan terbesar di Indonesia ketika ini ialah Indofood. Perusahaan ini menguasai hampir 80 % dari produksi mie instan di Indonesia. Tidak sanggup dipungkiri, mie memang sudah menjadi pecahan penting dalam pola makan rumah tangga, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan. Peran mie memang luwes, tidak hanya sebagai pangan pokok, tetapi sanggup pula berperan sebagai lauk-pauk sehingga sering dijumpai masyarakat yang makan nasi dengan lauk mie goreng atau mie kuah.

Hal ini dimungkinkan alasannya mie sanggup diproses dengan mudah, disajikan dengan mudah dan sanggup memenuhi selera sebagian besar masyarakat, baik orang cukup umur maupun anak-anak. Selain itu, variasi jenis masakan dari gandum ini sangat banyak, ada mie goreng, mie rebus, mie bakso, mie kering, dan mie instan. Jenis masakan asal gandum selain mie ibarat roti dan camilan bagus juga tersedia dalam aneka macam jenis dan bentuk. Promosi mie dengan aneka macam jenis produk, ukuran dan harga sangat intensif di aneka macam tempat sehingga produk mie gres cepat dikenal oleh masyarakat.

Berkembangnya bisnis di bidang masakan instan, merupakan keadaan yang mendukung kondisi permientaan mie instan di pasar domestik dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi permientaan mie domestik yang tinggi dan  adanya orientasi ekspor ke pasar luar negeri telah membuat lahan investasi yang lebih terbuka lebar untuk industri pengolahan mie instan, termasuk ekspansi modernisasi industri yang sudah ada. Diversifikasi produk dilakukan para produsen dalam rangka menyesuaikan dengan keinginan pasar sehingga tidak mengherankan jikalau pasar domestik gampang ditemukan aneka macam produk mie instan  dengan aneka macam ukuran dan cita rasa.

Semakin banyaknya jenis maupun merek mie instan yang beredar di pasar, maka keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk saja, tetapi sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga sanggup diketahui dengan terang kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing segmen.

PT. Indofood Sukses Makmur bergerak di bidang perjuangan industri pengolahan masakan yang hampir seluruh produknya menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan termasuk miee instant (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop Mie,  Intermie, Sakura). Indofood merupakan produsen mie instant terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di Indonesia.

Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini memperlihatkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.

Tabel 2 Perkembangan Produksi Mie Instan, Tahun 2004-2006

Tahun
Produksi (Ton)
Bungkus (Juta)
Perubahan (%)
2004
2005
2006

650.109,00
738.320,00
817.149,70
9.287,30
10.547,4
11.673,60
-
13,60
10,6
Sumber : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

Mie instant merupakan salah satu masakan yang sudah tidak ajaib bagi masyarakat Indonesia. Mie instant sering dikonsumsi sebagai masakan alternatif pengganti masakan pokok. Sejalan dengan perkembangan produksi mie instan produksi tepung terigu juga mengalami peningkatan. Hal ini alasannya materi baku dasar mie instan ialah tepung terigu. Peningkatan produksi tepung terigu rata-rata tiap tahunnya meningkat dengan laju 2,4 %, ibarat yang diperlihatkan pada tabel 3 berikut ini

Tabel 3 Perkembangan Produksi Tepung Terigu, Tahun 2004-2006

Tahun
Produksi (Ton)
Perubahan (%)
2004
2005
2006
2.914.513
2.399.331
2.585.486
-
7,7
10,5
Rata-rata
-
2,8
Sumber : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh alasannya itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen alasannya kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai masakan cepat saji dan bahkan sebagai masakan pokok, mengakibatkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi. Skripsi Ekonomi

Tingkat persaingan yang tinggi ini sanggup mengakibatkan pergeseran loyalitas konsumen miee instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk senantiasa melaksanakan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga sanggup diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie. Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan perusahaan-perusahaan yang ada untuk berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut harus selalu mengevaluasi dan mematangkan taktik pemasaran yang dijalankannya.

Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan, semoga menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan alasannya terjadinya kekeliruan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Oleh alasannya itu, perlu diketahui respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk sanggup menentukan respon konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan. Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga sanggup diketahui tingkat kepuasan dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.

Oleh alasannya itu saya merasa tertarik untuk mengetahui respon konsumen ketika ini terhadap mie instan produk indofood. Konsumen yang dipilih ialah konsumen yang membeli mie instan di Pasar atas Cimahi. Lokasi ini dipilih alasannya lokasinya yang berdekatan dengan perusahaan Indofood. Kedekatan jarak ini membuat indofood tidak pernah melaksanakan analisis terhadap respon konsumen di lokasi ini, alasannya menganggap masyarakat atau konsumen di sekitar pabrik Indofood telah mempunyai respon yang baik terhadap produk mie instan mereka. Pasar Atas ini merupakan salah satu pasar besar yang ada di kota Cimahi selain Pasar Antri. Perbedaan dari kedua pasar ini ialah komoditi yang dijualnya. Pasar Antri lebih fokus pada penjualan komoditi sandang, sedangkan Pasar Atas lebih fokus menjual komoditi Pangan. Hal inilah yang mendorong saya untuk melaksanakan penelitian mengenai respon konsumen terhadap mie instan produk Indofood di Pasar Atas Cimahi.

1.2     Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang timbul akan dianalisis dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
  • Faktor-faktor apa saja yang mensugesti respon konsumen terhadap produk mie instan
  • Bagaimana respon konsumen terhadap produk mie instan Indofood di Pasar Atas Cimahi.

1.3    Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk :
  • Mengetahui faktor-faktor apa saja yang sanggup mensugesti respon konsumen terhadap produk mie instan
  • Mengetahui respon konsumen terhadap produk mie instan Indofood di Pasar Atas Cimahi.


1.4     Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diperlukan sanggup bermanfaat untuk :
  • Bagi perusahaan sebagai materi informasi dan pertimbangan dalam merancang taktik bauran pemasaran dan untuk pengembangan produk.
  • Bagi penulis merupakan sarana pengembangan wawasan serta pengalaman dalam menganalisis permasalahan khususnya di bidang pemasaran.
  • Bagi kalangan akademies sanggup dijadikan materi penyusunan penelitian yang serupa dan lebih mendalam.


BAB II
KAJIAN  PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Skripsi Ekonomi

2.1    Kajian Pustaka

2.1.1    Pengertian Respon

Menurut Sarlito (1987), setiap tingkah laris pada hakekatnya merupakan tanggapan/balasan (respon) terhadap stimulus. Pendapat selaras diungkap oleh Mar’at (1984) yang menyatakan bahwa respon merupakan reaksi akhir penerimaan stimulus, dimana stimulus ialah berita, pengetahuan, informasi, sebelum diproses atau diterima oleh indranya. Individu insan berperan sebagai unsur pengendali antara stimulus dan respon, sehingga yang menentukan bentuk respon individu  terhadap stimulus ialah stimulus dan faktor Individu itu sendiri (Miftah Toha, 1988).

Menurut Berlo1960 (dalam Reza Yogaswara), Merumuskan respon sebagai sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang sebagai hasil atau akhir mendapatkan stimulus. Stimulus tersebut merupakan sesuatu yang sanggup diterima oleh seseorang melalui salah satu penginderanya. Respon digolongkan menjadi dua jenis yaitu respon yang tidak nampak (covert response) dan respon yang nampak (covert response). Respon yang tidak nampak diwujudkan oleh seseorang kedalam aspek kognisi (pengetahuan) dan afeksi (sikap). Respon yang nampak diwujudkan kedalam aspek psikomotorik (tingkah laku). Antara respon yang nampak dan respon yang tidak nampak terdapat suatu keterkaitan, namun relasi tersebut ada yang selaras dan ada yang tidak selaras.Selaras artinya sistem kognitif dan komponen efektif mempunyai sifat yang sama di semua seginya maka timbullah keadaan yang selaras dengan psikomotorik dan tidak ada dorongan untuk berubah, sedangkan tidak selaras artinya sistem kognitif dan komponen efektif itu mempunyai segi-segi yang tidak bisa berjalan bersama-sama, maka terjadilah ketidakselarasan dan timbulah tekanan yang mendorong untuk mengubah sistem kognitif sedemikian rupa sehingga tercapainya keadaan selaras (Sarlito,1987).

2.1.2    Pengertian Respon Konsumen
Setiap konsumen melaksanakan pembelian terhadap produk-produk tertentu dengan keinginan tertentu mengenai apa yang akan dilakukan oleh produk atau jasa bersangkutan ketika dipakai dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. Respon atau tanggapan dari konsumen sehabis mengkonsumsi produk barang atau jasa, banyak dipengaruhi oleh karakteristik dari tiap konsumen yang bersangkutan. konsumen yang mempunyai karakteristik berpendapatan tinggi, usia muda, dan berpendidikan tinggi akan mempunyai respon yang berbeda dengan konsumen yang karakteristiknya berpendapatan rendah, usia tua, dan berpendidikan rendah, walaupun menilai suatu benda yang sama.

Setiap perusahaan menginginkan produk yang dihasilkan sanggup diterima oleh konsumen. Bahkan jikalau ada pesaing, produknya ingin lebih unggul dari pada produk yang diterima oleh konsumennya. Perusahaan perlu mengetahui respon konsumen terhadap produk yang ia pasarkan. Banyak perusahaan yang melaksanakan riset pemasaran bersiklus untuk melihat kondisi pasar dan kinerjanya termasuk melihat respon yang diberikan oleh konsumen, apakah konsumen telah puas dengan segala taktik pemasaran yang perusahaan tawarkan atau masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

Konsumen yang tidak puas akan suatu produk akan memperlihatkan responnya dalam tiga kategori:
  1. Respon suara, contohnya minta ganti rugi dari penjual
  2. Respon pribadi, contohnya komunikasi verbal yang negatif kepada orang lain mengenai kekurangan produk tersebut.
  3. Respon pihak ke tiga, contohnya mengambil tindakan hukum.
Kepuasan dan tindakan konsumen harus menerima tanggapan dari produsen untuk tetap menjalankan kelangsungan hidup perusahaan. Loyalitas dari seorang konsumen yang puas akan hasil dari suatu produk berupa barang atau jasa merupakan salah satu aset terbesar yang mungkin didapat oleh perusahaan, oleh alasannya itu, puas tidaknya konsumen terhadap suatu produk harus terus dipantau dan diukur oleh perusahaan. Cara-cara berikut ini banyak dipakai untuk mengukur kepuasan pelanggan:
1.    Sistem Keluhan dan Saran
Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat gampang pelanggannya memperlihatkan saran atau keluhan.
2.    Survey kepuasan pelanggan 
Perusahaan tidak sanggup beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran sanggup menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Perusahaan yang responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survey berkala. Perusahaan mengirimkan daftar pertanyaan atau menelpon suatu kelompok dari pembeli mereka untuk mengetahui tanggapan dan perasaan mereka terhadap aneka macam aspek kinerja perusahaan. Perusahaan juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja pesaingnya. Konsep kepuasan pelanggan merupakan konsep fundamental dalam pemasaran semenjak taktik pemasaran diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2.1.3    Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen ialah tingkat perasaan konsumen sehabis membandingkan dengan harapannya. Seorang pelanggan jikalau merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk menjadi pelanggan dalam waku yang usang (Engel 1994).
Menurut Engel, Blackweel dan Miniard (1994) sikap konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang pribadi terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.

2.1.4    Deskripsi Mie Instan
Mie secara umum ialah sejenis produk masakan yang materi baku utamanya berasal dari tepung terigu, tepung beras dan lainnya yang diolah dengan merebus air panas untuk kemudian disajikan sesuai selera. Dalam perkembangannya mie sanggup dibedakan menjadi mie kering, mie berair dan mie kering yang berbumbu atau mie instan. Skripsi Ekonomi

Mie instan ialah produk masakan kering terbuat dari campuran terigu atau tepung beras atau tepung lainnya sebagai materi utama dengan atau tanpa penambah materi lainnya. Mie instan sendiri dicirikan dengan adanya penambahan bumbu dan memerlukan proses pengeringan untuk siap dikonsumsi. Mie insatan dikemas dalam wadah tertutup rapat, kondusif selama penyimpanan dan pengangkutan.


2.1.5    Pengambilan Keputusan Konsumen
Dalam pengambilan keputusan konsumen sangat erat kaitannya dengan  prilaku konsumen, perlu diperhatikan determinan yang menjadi dasar prilaku konsumen itu sendiri. Determinan ini sanggup dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu dampak lingkungan, perbedaan dan dampak individual, dan proses psikologis.


BAB III
METODE PENELITIAN
Skripsi Ekonomi

3.1    Objek dan Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat di kota Cimahi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja/purposif dengan mempertimbangkan lokasi tersebut sebagai tempat pemukiman dan industri yang menjadi sentra mobilisasi penduduk perkotaan. Lokasi tersebut mempunyai tingkat penduduk yang padat, sehingga sanggup mewakili sikap konsumen untuk produk mie instan dan penduduk tersebut diasumsikan sanggup mewakili preferensi beberapa budaya yang berbeda. Pasar atas Cimahi ini juga merupakan salah satu pasar besar di kota Cimahi dan letaknya yang berdekatan dengan PT Indofood.

3.2            Desain dan Teknik Penelitian

Desain penelitian yang dipakai untuk mengetahui respon konsumen mie instan produk Indofood di dalam penelitian ini ialah desain kualitatif. Desain penelitian kualitatif ini ialah untuk memperoleh suatu informasi secara mendalam tetapi tidak meluas, dan pada kesannya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang bersifat spesifik, konkrit dan fokus.(Rusidi, 2006).

Penelitian kualitatif itu berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan insan sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara indukif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada perjuangan menemukan teori-teori dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, mempunyai seperangkat kriteria untuk menyelidiki keabsahaan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: penelitian dan subjek penelitian.

Teknik penelitian yang dipakai dalam penelitian ini ialah studi kasus. Menurut  Rusidi (1993) penelitian studi masalah ini merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari latar belakang, keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan dari suatu unit sosial secara lebih mendalam.


3.3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

3.3.1    Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Konsumen

Variabel faktor-faktor yang mensugesti respon konsumen ini dijelaskan secara deskriptif. Faktior-faktor ini terdiri dari Rasa, harga, promosi, ketersediaan produk, proses psikologis, dampak lingkungan dan perbedaan individu. Pada tahap awal dari penelitian ini ialah menanyakan kepada konsumen seberapa jauh faktor-faktor tersebut dianggap penting oleh konsumen dalam mensugesti respon mereka terhadap produk mie instan.

Faktor-faktor yang telah dianggap penting ini kemudian dianalisis secara deskriptif, untuk menjelaskan mengapa faktor-faktor ini mensugesti respon konsumen. Langkah berikutnya ialah menghitung bobot dari masing-masing faktor/indikator-indikator yang dianggap penting ini untuk mengetahui respon konsumen terhadap mie instan produk Indofood.

3.3.2    Definisi Operasionalisasi Variabel
  1. Rasa merupakan cita rasa yang sanggup diterima oleh konsumen. Rasa ini terdiri dari kekenyalan mie, aroma dan cita rasa kuahnya.. Ketiga indikator ini mensugesti respon konsumen terhadap rasa mie. Tingkat kekenyalan mie ini dibatasi oleh ukuran kenyal mie berdasarkan konsumen. Ukuran kenyal yang dinilai oleh konsumen adalah, tidak kenyal, biasa saja, kenyal dan sangat kenyal. Aroma mie ini ialah bau-bauan yang sanggup dicium dan menggugah selera konsumen. Ukuran aroma ini ialah menjadi  tidak menggugah selera, biasa saja, menggugah selera, sangat menggugah selera. Cita rasa kuah dalam hal ini ialah tingkat kesedapan kuah dalam mensugesti respon konsumen. Ukuran cita rasa ini ialah tidak sedap, biasa saja, sedap, sangat sedap.
  2. Harga, ialah korbanan yang dikeluarkan oleh konsumen dan tidak memberatkan konsumen untuk mendapatkan mie instan. Harga ini terdiri dari indikator murah/tidaknya harga mie dibandingkan kualitas yang ditawarkan, volume/isi dan kandungan gizi. Indikator murah atau tidaknya dibatasi oleh tingkat harga yang harus dikeluarkan oleh konsumen, yaitu tidak murah(mahal), biasa saja, murah dan sangat murah. Indikator volume/isi ini diindikasikan dengan volume mie yang ada, yaitu sedikit, standar, banyak, terlalu banyak. Volume/isi ditanyakan pada konsumen diubahsuaikan dengan mie yang dibeli oleh konsumen pada ketika responden ditanya. Kandungan gizi diindikasikan oleh  ketersediaan keterangan gizi yang ada di kemasan mie instan. Indikasi ini ditunjukkan oleh tidak ada keterangan, keterangan tidak lengkap, keterangan standar, keterangan sangat cukup.  Skripsi Ekonomi
  3. Promosi ialah kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menanamkan image produknya di pikiran konsumen. Promosi dalam penelitian ini dibatasi oleh indikator-indikator menarik/tidaknya kemasan, frekuensi iklan yang sanggup menarik konsumen dan merk. Kemasan menjadi suatu hal yang penting dalam menarik respon konsumen untuk membeli mie instan. Pada penelitian ini, kemasan ini diindikasikan oleh tidak menarik, biasa saja, menarik dan sangat menarik. Frekuensi iklan pun ternyata mensugesti respon konsumen terhadap suatu produk (Rhenald Kasali, 2000). Iklan yang sering ditampilkan di media masa dan menarik ternyata sanggup mengubah pandangan konsumen terhadap suatu produk. Pada penelitian ini, iklan ini diindikasikan oleh jarang, biasa saja, sering, sangat sering. Merk ialah nama produk mie instan produk. Indofood mempunyai diferensiasi produk dengan brand yang berbeda-beda, contohnya ibarat supermi, sarimi dan lain-lain . Brand image produk ternyata dipengaruhi oleh nama brand yang menarik sehingga gampang diingat dan familier di ingatan konsumen. Merk ini diindikasikan oleh susah diingat, biasa saja, gampang diingat, sangat familier.
  4. Ketersediaan produk, yaitu penyebaran produk dari tangan produsen hingga ke tangan konsumen. Konsumen akan merespon dengan baik produk yang gampang diperoleh di pasaran walaupun produk tersebut ialah produk yang biasa-biasa saja. Indikator ketersediaan produk dalam penelitian ini terdiri dari jarak toko dari rumah, letak toko di dalam pasar dan letak toko di pinggir jalan.  Jarak toko dari rumah diindikasikan oleh jauh, normal, dekat, sangat dekat. Ukuran jarak ini ditentukan oleh responden sendiri alasannya ukuran bersahabat atau tidaknya jarak ini sangat relatif bagi setiap responden, oleh alasannya itu peneliti tidak memperlihatkan batasan secara kuantitatif. Letak toko di dalam pasar diindikasikan oleh posisinya di dalam pasar, yaitu, gampang dijangkau, norma, sulit untuk dijangkau dan tidak tahu tempatnya. Letak toko di pinggir jalan ini diindikasikan oleh gampang dijangkau, norma, sulit untuk dijangkau dan tidak tahu tempatnya. Letak toko ini pun sifatnya relatif, tergantung dari penelitian dari konsumen sendiri sehingga dalam hal ini penulis tidak membatasi ukuran keterjangkauan toko secara kuantitatif.
  5. Proses psikologis ialah proses perubahan dalam diri konsumen mulai dari tahap tidak tahu hingga tahap mengetahui dan kesannya membeli produk mie instan. Indikator dari sub variabel ini ialah proses pengolahan informasi, pembelajaran dan perubahan perilaku. Proses informasi ini ialah proses dimana konsumen mencari atau mendapatkan informasi mengenai produk-produk mie instan. Pada proses ini konsumen memasuki tahap mengetahui. Analisis proses informasi ini dianalisis secara deskriptif dan ditanyakan kepada responden dengan memakai kuisioner terbuka. Proses pembelajaran ialah proses dimana konsumen mulai mengolah informasi yang masuk ke dalam pikirannya dan mulai mengintrepetasikannya dan kemudian dilanjutkan kepada proses perubahan perilaku, dimana konsumen mulai merespon informasi yang tiba kepadanya dan mulai melaksanakan tindakan, ibarat mencoba atau membeli secara teratur mie instan produk indofood.
  6. Pengaruh lingkungan ialah keadaan eksternal konsumen yang kuat dalam proses pengambilan keputusan mereka untuk membeli produk mie instan. Indikator dari dampak lingkungan ini hanya dibatasi pada dua sub variabel, yaitu terdiri dari dampak keluarga dan dampak gaya hidup. Pengaruh keluarga ini diindikasikan oleh kebiasaan atau pola konsumsi dari keluarga dan juga pendapatan keluarga. Tingkat pendapatan ini menjadi salah satu pola konsumen untuk membeli mie instan. Apakah mie instan itu dibeli sebagai masakan pokok atau masakan pemanis dipengaruhi dari tingkat pendapatan keluarga. Pengaruh gaya hidup ini ialah acara dari individu atau konsumen yang bersangkutan dengan cara hidup (way of life) yang terkait dengan pola konsumsi konsumen. Individu yang mempunyai acara yang padat mempunyai kecenderungan untuk mengkonsumsi masakan cepat saji, namun hal ini bersifat relatif terhadap setiap individu konsumen (Rhenald kasali, 2000). Pengaruh lingkungan ini dianalisis secara deskriptif dan ditanyakan kepada konsumen dengan memakai kuisioner terbuka, sehingga sanggup diperoleh informasi yang lebih lengkap dan sanggup mendukung analisis respon konsumen terhadap mie instan produk Indofood.

ini saya sudah memposting beberapa contoh makalah wacana  Contoh Skripsi Ekonomi Judul

DAFTAR PUSTAKA Skripsi Ekonomi


Engel, J. Blackweel and R. Miniard W P.1992. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara. Jakarta.

Jauch and Glueck. 1995. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Erlangga. Jakarta.

Kasali, Rhenald. 2000. Marketing Plus 2000. Jakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Prenhallindo. Jakarta.

Miftah Toha, 1988. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. CV. Rajawali. Jakarta.

Mustafa, Husen. 2000. Teknik Sampling. Ghalia. Jakarta.

Moleong, Lexy. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT  Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nasir, Muhammad. 1999. Metodologi Penelitian. Ghalia. Jakarta.
Santosa, Singgih., Tjiptono, Fandy.2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS. Elex Media Kompotindo, Jakarta.

Sarlito, W. 1987. Teori-teori Psikologi Sosial. CV. Rajawali. Jakarta.

Sevilla G, Consuelo, 1993. Pengantar Metode Penelitian. Universitas Indonesia Jakarta.

Swastha, Basu., Sukotjo, Ibnu. 1993. Pengantar Bisnis Modern. Liberty. Jogjakarta.

Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yogaswara, Reza. 2004.Respon Peternak Sapi Perah Terhadap Teknologi Insemia Buatan. Universitas Padjajaran.

Suparmoko, M. 1999. Metode Penelitian Praktis. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta

Oh iya, saya hampir lupa memberithukan sahabat sahabat semua bahwa skripsi yang saya posting ini tidak lengkap dikaenakan banyaknya lampiran, atau pembahasan yang mengandung tabel, image, diagram pada skripsi ekonomi ini, jadi untuk mendapatkan skripsi ekonomi lengkap silahkan download di bawah ini.

ini saya sudah memposting beberapa contoh makalah wacana  Contoh Skripsi Ekonomi Judul

0 Response to "Contoh Skripsi Ekonomi Judul"

Post a Comment