Sejarah Kriptografi - Kriptografi yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana suatu pesan atau dokumen kita aman, tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berhak. Dalam perkembangannya, kriptografi juga dipakai untuk identifikasi pengirim pesan dengan tanda tangan digital dan keaslian pesan dengan sidik jari digital (fingerprint). Kriptografi memiliki sejarah yang sangat panjang. Sejak jaman Romawi, Julius Caesar telah memakai teknik kriptografi yang kini dianggap kuno dan sangat gampang dibobol untuk keperluan komunikasi militernya. Namun sekutu sanggup menembus Enigma, kriptografi produk Jerman dan Purple, kriptografi produk Jepang, sekutu karenanya sanggup memenangkan perang dunia kedua sebab sanggup mengetahui beberapa langkah dan seni administrasi militer lawan.
Kriptografi mulai dipakai dan disumbangkan pemikirannya pertama kali oleh empat kelompok, yakni militer, korps diplomatik, diarist, dan orang yang sedang jatuh cinta. Dari keempat kelompok orang tersebut, militer telah memainkan peranan yang paling penting dan telah berbagi bidang ini. Di dalam organisasi militer, pesan-pesan yang telah di-encode secara tradisional diberikan kepada pekerja isyarat berupah rendah untuk selanjutnya dienkrip dan ditransmisikan. Tugas ini diusahakan semoga tidak dilakukan oleh seorang andal yang elit. Kendala pemanis telah menjadi kesulitan dalam peralihan yang cepat dari satu algoritma kriptografi ke algoritma lainnya, sebab hal ini memerlukan pembinaan orang dalam jumlah banyak. Keadaan yang bertolak belakang ini telah membentuk model enkripsi.
Secara singkat, sejarah perkembangan kriptografi sanggup dijabarkan menyerupai berikut,
- Tahun 1900 SM, pertama kali digunakannya teknik transformasi cyptography di “tomb inscription”, merupakan penggunaan kriptografi yang pertama kali diketahui.
- Tahun 475 SM, Sparta memakai kriptografi untuk komunikasi dan juga merancang alat untuk mengenkripsi (skytale) yang menghasilkan transposition cipher.
- Tahun 350 SM, “Aenas The Tactician” mengeluarkan goresan pena pertama mengenai keamanan komunikasi dan kriptografi.
- Tahun 60 SM, Julius Caesar menjadi orang yang pertama kali yang diketahui memakai substitution cipher.
- Tahun 1412, “Treatise” tertua yang diketahui dalam kriptanalis yang diterbitkan oleh Alkalkas Handi (Mesir).
- Tahun 1917, Edward Hugh Hibern berbagi mesin motor yang pertama.
- Tahun 1971, IBM berbagi teknik enkripsi Lucifer.
- Tahun 1975, DES diumumkan (disetujui tahun 1977).
- Tahun 1976, presentasi terbuka pertama wacana konsep public key oleh Diffie dan Helman.
- Tahun 1977, Merkle berbagi algoritma knapsack dan menunjukkan hadiah $100 bagi yang sanggup memecahkan kuncinya (algoritma dengan satu kali pengulangan). Algoritma Rivest-Shamir-Aldeman (RSA) diumumkan kepada umum.
Sebagaimana banyak teknologi lainnya, selama bertahun-tahun kriptografi menjadi bidang khusus yang hanya dipelajari oleh pihak militer. Agen Keamanan Nasional Amerika (NSA = National Security Agency), Uni Soviet, Inggris, Perancis, Israel dan negara lainnya telah membelanjakan miliaran dolar untuk mengamankan komunikasi mereka dan pada ketika yang bersamaan mereka pun berusaha memecahkan isyarat diam-diam negara saingannya.
Namun pada kurun waktu 30 tahun terakhir, penelitian akademik di bidang kriptografi meledak dengan dahsyatnya. Kemajuan teknologi komputasi komputer menambah cepatnya perkembangan kriptografi. Sekarang, kriptografi bukan lagi monopoli militer, setiap individu berhak mengamankan komunikasinya tanpa kuatir dimata-matai oleh pihak lain. Setiap individu berhak melindungi komunikasi yang berisi diam-diam keluarganya, bisnisnya, pekerjaannya, dan pendapat-pendapatnya. Hal ini tentu bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang menginginkan semoga setiap aktivitas rakyatnya sanggup dikontrol, apalagi bila dianggap melawan pemerintah.
Bahkan di negara yang mengaku paling demokratis sedunia, Amerika, pemerintahnya justru mengontrol dengan sangat ketat kriptografi. Bila anda menginginkan produk kriptografi yang paling andal, jangan berharap anda dengan gampang mendapatkannya dari negeri ini. Pemerintah Amerika bahkan melarang ekspor produk kriptografi yang tidak bisa mereka pecahkan isyarat rahasianya. Sementara untuk komunikasi dalam negeri, mereka mengizinkan penggunaan produk kriptografi yang lebih kuat, sebab pemerintah Amerika sanggup melaksanakan penyadapan komunikasi dengan gampang tanpa harus memecahkan kriptografinya. Pemerintah Amerika menganggap produk kriptografi sebagai amunisi semacam tank, rudal, pesawat pembom maupun kapal-kapal perangnya.
Sejarah Singkat Perkembangan Kriptografi
Daftar Pustaka
Kurniawan J., Ir. , M.T., Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan Komunikasi, Penerbit Informatika Bandung, April 2004.
0 Response to "Sejarah Singkat Perkembangan Kriptografi"
Post a Comment