Pengertian Budaya Perusahaan Definisi Berdasarkan Para Ahli

Pengertian Budaya Perusahaan Menurut Para Ahli - Budaya Perusahaan disini  merupakan terjemahan dari kata Corporate Culture, dari Definisi Budaya Perusahaan yang dikemukakan oleh para ahli, sanggup disimpulkan bahwa budaya perusahaan yaitu suatu teladan perkiraan dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku, dan cara kerja karyawan sehari-hari, sehingga akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan. Dengan demikian, budaya perusahaan merupakan solusi yang secara konsisten sanggup berjalan dengan baik, bagi sebuah kelompok dalam menghadapi persoalan-persoalan di dalam dan di luar kelompoknya.
  
Budaya perusahaan  berdasarkan Susanto, AB. (1997:3) : “Suatu nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya insan untuk menghadapi permasalahan eksternal dan pembiasaan integrasi ke dalam perusahaan, sehingga masing-masing anggota  organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana meraka harus bertindak atau berperilaku.”

Budaya perusahaan  berdasarkan Schein, H. (1992:12): Budaya perusahaan sebagai suatu perangkat perkiraan dasar akan membantu anggota kelompok dalam memecahkan perkara pokok dalam menghadapi kelangsungan hidup, baik dalam lingkungan eksternal maupun internal, sehingga akan membantu anggota kelompok dalam mencegah ketidakpastian situasi. Pemecahan perkara yang telah ditemukan ini lalu dialihkan pada generasi berikutnya sehingga akan mempunyai kesinambungan.

Menurut Koentjoroningrat (1994 : 5), budaya itu sendiri mempunyai tiga tingkatan yang saling berinteraksi satu sama lain. Tingkatan yang pertama berupa benda-benda hasil kecerdasan dan kreasi insan (artefacts dan creation). Tingkatan kedua yaitu nilai-nilai dan ideologi yang merupakan aturan, prinsip, norma, nilai, dan sopan santun yang menuntun organisasi dan merupakan harta kekayaan yang ingin mereka penuhi. Tingkatan ketiga yaitu perkiraan dasar yang tidak disadari  mengenai keadaan kebenaran dan kenyataan, kemanusiaan, kekerabatan insan dengan alam, kekerabatan antar manusia, keadaan waktu dan alam semesta.

Pengertian Budaya Perusahaan Menurut Para Ahli Menurut Hofstade, Geerst (1990:32) : Budaya perusahaan  didefinisikan sebagai perencanaan bersama dari teladan pikir (collective programming mind) yang membedakan anggota-anggota dari suatu kelompok masyarakat dengan kelompok dari suatu budaya yang lain. Pola pikir ini intinya hanya ada dalam pikiran individu yang lalu mengalami kristalisasi dan mempunyai bentuk. Pada gilirannya teladan pikir bersama ini akan meningkatkan sikap mental para anggota kelompok tersebut.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1997) budaya yaitu “sum total of learned beliefs, values, and customes that serve to direct consumer behavior of members of a particular society”  atau budaya merupakan sekumpulan keyakinan yang dipelajari, nilai dan kebiasaan yang mengarahkan sikap konsumen dari suatu anggota masyarakat tertentu.

Budaya adalah kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang bermakna yang melayani insan untuk berkomunikasi, menciptakan tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya dan nilai-nilai diteruskan dari satu generasi kegenerasi yang lain   

Budaya melengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian sikap yang sanggup diterima didalam masyarakat. Beberapa dari sikap sikap yang lebih penting yang dipengaruhi oleh budaya yaitu sebagai berikut:
  1. Rasa diri dan ruang
  2. Komunikasi dan bahasa
  3. Pakaian dan penampilan
  4. Makanan dan kebiasaan makan
  5. Waktu dan kesadaran akan waktu
  6. Hubungan (keluarga, orgaisasi, pemerintah, dan sebagainya)
  7. Nilai dan norma
  8. Kepercayaan dan sikap
  9. Proses mental dan pembelajaran
  10. Kebiasaan kerja dan praktek

Budaya mempengaruhi penggagas yang memotivasi orang untuk mengambil tindakan yang lebih jauh – bahkan untuk motif yang majemuk menyerupai kebebasan, kemampuan baca tulis, atau kegairahan. Budaya dari suatu masyarakat memilih bentuk komunikasi apa yang diizinkan sehubungan dengan  perkara ini dan kerap sifat dan tingkat sikap mencari yang dianggap sesuai oleh individu.
Menurut Denison, Daniel R (1990:2) Budaya perusahaan  adalah suatu istilah yang muncul untuk mengartikan variabel-variabel sikap yang menarik banyak penelitian. Budaya itu sendiri mengacu pada nilai keyakinan dan prinsip-prinsip yang ada sebagai dasar untuk mengelola perusahaan.

Prinsip dasar tersebut akan diperjelas dan didukung oleh praktek administrasi dan sikap yang ada. Budaya perusahaan  berdasarkan Denison mempunyai imbas terhadap keefektifan suatu organisasi. Budaya perusahaan  sanggup dilihat dari aspek rasa Keterlibatan (involvement), Konsistensi (consistency), Adaptabilitas (adaptability), dan Misi (mission).

1.    Keterlibatan (involvement)
Tingkat keterlibatan dan partisipasi yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa tanggung jawab. Rasa kepemilikan dan tanggung jawab tersebut akan meningkatkan janji karyawan terhadap perusahaan sehingga tidak memerlukan kontrol yang terbuka. Dengan rasa keterlibatan yang tinggi juga diharapkan sanggup meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan, dimana hal-hal tersebut penting dalam membantu menuntaskan pekerjaan.

2.    Konsistensi (consistency)
Konsistensi menekankan pada nilai-nilai yang dimiliki perusahaan yang perlu dipahami oleh para anggota organisasi. Nilai-nilai tersebut mencakup perkara komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi, penghargaan terhadap prestasi. Hal-hal tersebut mempunyai dampak yang positif terhadap proses pencapaian tujuan organisasi dan perlu dibangun atau dikembangkan dalam perusahaan secara konsisten.
Komunikasi merupakan sesuatu yang penting, alasannya yaitu komunikasi mempunyai unsur-unsur antara lain:
  • Suatu acara untuk  menciptakan seseorang mengerti
  • Suatu sarana pengaliran informasi
  • Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu

Kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan harus dibiasakan, alasannya yaitu dengan adanya kerjasama maka akan membantu mempermudah pencapaian tujuan. Penghargaan terhadap prestasi yang dicapai, harus dibuat dalam format yang baik, dan tepat, semoga sanggup dijadikan motivasi dalam bekerja.

3.    Adaptabilitas (adaptability)
Menekankan pentingnya adaptabilitas di dalam perusahaan terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. Perubahan-perubahan dalam lingkungan sanggup berwujud perkembangan teknologi, perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan kualitas dan sikap karyawan, tuntutan konsumen terhadap produksi perusahaan. Adaptabilitas  tidak hanya diharapkan bagi kelangsungan hidup perusahaan tetapi juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.

4.    Misi (mission)
Hal ini menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari suatu organisasi bagi para anggotanya. Beberapa hebat beropini bahwa pengertian akan misi menawarkan dua imbas utama pada fungsi organisasi, yaitu :
  • Suatu misi menawarkan kegunaan dan arti yang memilih tugas sosial dan tujuan ekstra dari suatu forum dan memilih peran-peran individu dari forum tersebut. Proses internalisasi dan identifikasi ini menawarkan janji jangka pendek dan jangka panjang serta mengarah pada efektivitas organisasi.
  • Pengertian akan misi akan menawarkan kejelasan arah pada tingkat individu, ada rasa percaya bahwa kesuksesan organisasi membutuhkan adanya koordinasi yang merupakan hasil dari memilih tujuan bersama.

Marvin Bowers (1982 : 4) mendefinisikan budaya perusahaan dengan pernyataan “The way we doing things around here”. Budaya perusahaan yaitu sesuatu yang khas dari suatu perusahaan. Membangun budaya perusahaan merupakan salah satu cara untuk membantu menemukan arti dan hasilnya menikmati apa yang dikerjakan seseorang. Budaya perusahaan yang berpengaruh sanggup menumbuhkan kesetiaan dan membangkitkan kesenangan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Budaya perusahaan yang berpengaruh sanggup menjadi pegangan yang mantap bagi setiap karyawan yang bekerja didalam perusahaan . Budaya perusahaan menggambarkan hukum main yang berlaku dalam perusahaan. Berisi kesimpulan partisipan (anggota perusahaan) ihwal apa yang dialami mereka, bukan berisi aturan-aturan formal tertulis. Budaya perusahaan merupakan konsep dari pola-pola pikir yang direfleksikan dan diperkuat oleh sikap setiap anggota perusahaan,merupakan pola-pola perkiraan dasar yang mencakup cara berpikir dan bertingkah laris mengenai tujuan perusahaan. Pola-pola perkiraan dasar ini dikembangkan oleh suatu perusahaan alasannya yaitu dianggap penting diajarkan kepada seluruh karyawannya sebagai cara yang sempurna untuk berpikir, melihat, merasakan, dan memecahkan suatu masalah. Adanya budaya perusahaan menciptakan karyawan mengetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan mengapa harus melaksanakan hal tersebut sehinnga karyawan lebih yakin dalam bertindak.

Setiap tingkatan budaya mempunyai tendensi alamiah untuk mempengaruhi tingkatan budaya yang lain. Hal ini barangkali paling terang terlihat dari segi nilai anutan bersama yang mempengaruhi sikap suatu kelompok-komitmen terhadap pelanggan, misalnya, mempengaruhi kecenderungan kecepatan seseorang menanggapi keluhan pelanggan. Tetapi kausalitas sanggup juga mengalir dengan arah lain juga-perilaku dan praktik sanggup mempengaruhi nilai. Karyawan yang tak pernah mempunyai kontak apapun dengan pasar, apabila mulai berinteraksi dengan para pelanggan dan perkara serta kebutuhan mereka, maka para karyawan itu sering mulai menilai kepentingan pelanggan lebih tinggi. Hal ini sanggup dilihat pada ilustrasi gambar di bawah
Pengertian Budaya Perusahaan Menurut Para Ahli Pengertian Budaya Perusahaan Definisi Menurut Para Ahli


Daftar Pustaka - Pengertian Budaya Perusahaan Menurut Para Ahli


Schein, Edgaar H. 1985 Organizational Culture and Leadership. Jossey-Bass,Inc.

Koentjoroningrat.1994. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia.

Denison, Daniel R.1990. Corporate Culture and Organizational Effectiveness. NY. John Willey & Sons.

0 Response to "Pengertian Budaya Perusahaan Definisi Berdasarkan Para Ahli"

Post a Comment