Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban, Makalah, Jurnal, Fungsi, Informasi, Konsep, Penerapan Serta Menurut Taktik Dan Aktivitas

Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban - Organisasi dibuat oleh para pemimpin tertinggi yang membagi kegiatan dan memutuskan suatu hirarki para manajer yang mengatur lingkup kegiatan yang ditetapkan lebih dahulu dan yang mempunyai kebebasan untuk mengambil keputusan. Akuntansi pertanggungjawaban dipergunakan untuk mengartikan setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Dalam kaitan ini satu organisasi diumpamakan  sebagai kumpulan beberapa sentra pertanggungjawaban.
(Judul Artikel ini adalah  Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban, Makalah, Jurnal, Fungsi, Informasi, Konsep, Penerapan, Serta Berdasarkan Strategi dan Aktivitas)
                
Keseluruhan sentra pertanggungjawaban ini membentuk hirarki dalam organisasi tersebut. Pada tingkat paling rendah bentuk pertanggungjawaban ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta unit-unit kerja lain. Sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi kita dapatkan dalam bentuk departemen-departemen ataupun divisi-divisi yang biasanya merupakan kumpulan beberapa unit yang lebih kecil dari organisasi tersebut ditambah dengan staff serta tenaga administrasi lainnya. Akuntansi pertanggungjawaban mempunyai daya tarik bagi kebanyakan pimpinan alasannya yakni sanggup memudahkan pelimpahan (delegasi) pengambilan keputusan, sebagai setiap manajer menengah diberi kekuasaan atas suatu belahan yang lebih kecil (sub unit) tolong-menolong dengan suatu wewenang dan hal lain akuntansi pertanggungjawaban memperlihatkan sarana-sarana dasar untuk mengadakan penilaian atas kemampuan setiap manajer sebagai pimpinan tertinggi akan mendapatkan informasi yang kuat. Akuntansi pertanggungjawaban menekankan pertanggungjawaban hingga ke pihak yang mempunyai keterangan yang paling lengkap.
                
Pengertian akuntansi pertanggungjawaban telah banyak dibahas dalam literatur khususnya akuntansi manajemen. Beberapa pakar akuntansi lebih banyak menulis dibidang akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut di bawah ini berdasarkan Charles T. Hongren :
                
“Akuntansi pertanggungjawaban yakni suatu sistem akuntansi yang mengakui aneka macam sentra pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi  dan mencerminkan planning dan tindakan setiap sentra itu dengan memutuskan penghasilan dan biaya tertentu bagi sentra yang mempunyai tanggungjawab yang bersangkutan disebut juga akuntansi keuntungan atau akuntansi kegiatan”. (1993, hlm. 307)

                
Menurut H.S. Hadibroto, memperlihatkan definisi sebagai berikut :
               
Akuntansi pertanggungjawaban yakni sistem akuntansi yang diubahsuaikan biar administrasi sanggup melaksanakan pengawasan efisiensi untuk sesuatu belahan tertentu ataupun untuk petugas-petugas yang bertanggung jawab terhadap efisiensi biaya yang menjadi tanggungjawab”. (1991, hlm. 6)

                
Berdasarkan dari definisi di atas, maka penulis mencoba mengambil    kesimpulan   bahwa   akuntansi  pertanggungjawaban yakni :
  • Suatu  sistem  akuntansi  yang  ada  dalam  suatu  organisasi berfungsi sebagai alat pengawasan manajemen.
  • Suatu sistem akuntansi yang menyusun dan melaporkan pendapatan dan biaya untuk sentra pertanggungjawaban.

    
Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban
                
Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsinya yakni sebagai alat penilaian kinerja dan memperlihatkan atau menghasilkan arus balik sehingga operasi diwaktu yang akan tiba sanggup ditingkatkan.
a.    Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan
            
Informasi akuntansi yang digunakan sebagai ukuran kinerja manajer sentra pendapatan yakni pendapatan. Jika sentra pendapatan hanya menjual produk atau jasanya kepada pihak luar perusahaan, pengukuran pendapatan dilaksanakan dengan mudah, yaitu dengan cara mengalikan kuantitas produk atau jasa yang dijual dengan harga jual yang dibebankan kepada pelanggan. Untuk pengukuran kinerja sentra pendapatan, seluruh pendapatan baik yang berasal dari transaksi penjualan produk atau jasa kepada sentra pertanggungjawaban lain dalam perusahaan, digunakan sebagai tolok ukur kinerja sentra pendapatan.
b.    Penilaian Kinerja Pusat Biaya
            
Informasi akuntansi yang digunakan sebagai ukuran kinerja manajer sentra biaya yakni biaya. Masalah yang timbul dalam penggunaan biaya sebagai ukuran kinerja manajer sentra biaya yakni :
1).        Masalah sikap biaya
                
Seringkali terdapat keracunan antara variabilitas dengan terkendalikan atau tidaknya suatu biaya. Variabilitas biaya merupakan sikap biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Sedang terkendalikan atau tidaknya biaya bersangkutan dengan kekerabatan biaya dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer tertentu. Anggapan bahwa biaya variabel sebagai biaya terkendali dan biaya tetap sebagai biaya tidak terkendalikan oleh manajer sentra keuntungan yakni pandangan yang salah. Dalam memilih terkendalikan atau tidaknya biaya, perlu dihubungkan antara biaya tertentu dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer sentra biaya tersebut.
            
2)    Masalah kekerabatan biaya dengan sentra biaya
                
Dalam hubungannya dengan sentra biaya, biaya dibagi menjadi dua : biaya eksklusif dan biaya tidak langsung. Biaya eksklusif merupakan biaya yang keuntungannya hanya dinikmati oleh sentra biaya tertentu. Biaya tidak eksklusif merupakan biaya yang keuntungannya dinikmati oleh lebih dari satu sentra biaya. Dalam pengukuran kinerja sentra biaya, biaya eksklusif maupun biaya tidak eksklusif yang diperhitungkan sebagai ukuran kinerja harus berapa biaya terkendalikan oleh manajer sentra biaya tersebut. Biaya terkendalikan yakni biaya eksklusif dan biaya tidak langsung  yang  dapat  dipengaruhi  secara  signifikan   oleh manajer dengan wewenang yang dimilikinya.
            
3)    Masalah jangka waktu
                
Dalam jangka panjang, semua biaya intinya sanggup dikembalikan oleh manajer tertentu dalam organisasi perusahaan. Biaya kebijakan merupakan biaya terkendalikan dalam jangka pendek. Namun perlu disadari bahwa ada beberapa biaya yang mempunyai tingkat terkendalikan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
            
4)    Masalah tanggungjawab ganda
                
Dalam pengukuran kinerja manajer sentra biaya, yang berada dibawah wewenang lebih dari satu manajer sentra biaya, digunakan untuk mengukur kinerja masing-masing manajer sentra biaya yang terkait. Manajer sentra biaya penghasil jasa bertanggung jawab atas dihasilkannya jasa dengan biaya yang minimum, sedangkan manajer sentra biaya pemakai bertanggung jawab dalam meminimumkan penggunaan jasa sentra penghasil jasa.
c.    Penilaian Kinerja Pusat Laba
            
Pusat keuntungan yakni pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan perusahaan dan biaya sentra pertanggungjawaban tersebut. Karena laba, yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya, tidak sanggup bangkit sendiri sebagai ukuran kinerja sentra laba, maka keuntungan perlu dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.

        d.    Penilaian Kinerja Pusat Investasi
            Pusat investasi yakni sentra pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang manajernya dinilai prestasinya atas dasar keuntungan yang diperoleh dihubungkan dengan investasinya. Sumber dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan biasanya terbatas, oleh alasannya yakni itu administrasi harus menilai apakah keuntungan yang dihasilkan oleh suatu divisi dan suatu perusahaan secara keseluruhan sepadan dengan investasinya. Pengukuran prestasi sentra investasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
  • Menyediakan alat penilaian proyek investasi masa kemudian dan masa yang akan datang, baik secara individual maupun secara keseluruhan.
  • Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajer divisi dan manajer kantor sentra untuk membuat keputusan investasi yang sempurna bagi divisi dan perusahaan secara keseluruhan.
  • Memotivasi manager divisi biar selalu memonitor aktiva, utang dan modal divisi yang digunakan sebagai dasar penentuan besarnya investasi.
  • Mengukur prestasi manager sentra investasi dan mengukur prestasi divisi sebagai suatu kesatuan ekonomi.
  • Sebagai dasar sumbangan insentif pada setiap manajer sentra investasi sesuai dengan prestasinya masing-masing.    

    
Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban
                
Konsep-konsep di bawah ini yakni syarat untuk membentuk dan mempertahankan sistem akuntansi pertanggungjawaban :
  • Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas pengelompokan tanggungjawab (departemen-departemen) manajerial pada setiap tingkat dalam suatu organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing-masing departemen. Individu yang mengepalai pembagian terstruktur mengenai pertanggungjawaban harus bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan biaya-biaya berdasarkan biaya yang sanggup atau tidak sanggup dikendalikan oleh kepala departemen ke departemen. Umumnya biaya-biaya yang secara eksklusif sanggup dibebankan ke departemen, kecuali biaya tetap, merupakan biaya yang sanggup dikendalikan oleh manajer departemen tersebut.
  • Titik awal dari sistem akuntansi pertanggungjawaban terletak pada belahan organisasi dimana ruang lingkup wewenang telah ditentukan. Wewenang mendasari pertanggungjawaban biaya tertentu dan dengan pertimbangan serta kolaborasi antara penyelia, kepala departemen, atau manajer, biaya tersebut dituangkan dalam anggaran perusahaan.
  • Setiap anggaran harus secara terang membuktikan biaya yang terkendali oleh personal yang bersangkutan. Bagan asumsi harus diubahsuaikan supaya dilakukan pencatatan atas beban terkendali atau yang ditanggungjawabi berdasarkan dalam cakupan wewenang yang dilimpahkan.
    
Kegunaan Akuntansi Pertanggungjawaban        
Kegunaan akuntansi pertanggungjawaban bagi administrasi yakni :
a.        Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai dasar penyusunan anggaran.
            
Proses penyusunan anggaran intinya merupakan proses penetapan kiprah dalam perjuangan pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran diterapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian kegiatan pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan untuk memungkinkan manajer berperan dalam perjuangan pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh alasannya yakni itu, penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jikalau tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur aneka macam nilai sumber daya yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam perjuangan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian, anggaran yang berisi informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumber daya yang disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi kiprah untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi sebagai alat pengiriman kiprah kepada manajer yang diberi kiprah dalam pencapaian sasaran perusahaan.
b. Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilaian kinerja manajer pertanggungjawaban.            
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, alasannya yakni informasi tersebut menekankan kekerabatan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian sanggup dilakukan dengan cara memperlihatkan kiprah bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan atau biaya yang menjadi tanggung jawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan atau biaya tersebut berdasarkan manajer yang bertanggung jawab. Dengan demikian, informasi akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor yang dibuat untuk melaksanakan kiprah manajer tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.
c.    Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemotivasi manajer.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan belahan yang signifikan, sebagian informasi akuntansi ini akan berdampak terhadap motivasi manajer melalui dua jalur berikut ini :
  • Menimbulkan dampak eksklusif terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi kemungkinan perjuangan diberi penghargaan. Jika struktur penghargaan sebagian didasarkan atas informasi akuntansi, maka manajer akan berkeyakinan bahwa kinerjanya yang diukur dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban (informasi masa lalu) akan diberi penghargaan yang sebagian kinerja atas informasi akuntansi. Kemungkinan kinerja akan memperoleh penghargaan ini yang memotivasi manajer untuk meningkatkan usaha.
  • Secara tidak eksklusif akuntansi pertanggungjawaban berdampak terhadap motivasi melalui nilai penghargaan. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (berupa informasi masa lalu) yang digunakan untuk mengukur kinerja manajer. Jika struktur penghargaan sebagian besar didasarkan atas informasi akuntansi, manajer akan memperoleh kepuasan. Kepuasan atas penghargaan yang diterimanya dipengaruhi oleh penilaian manajer atas kepantasan penghargaan tersebut. Tinggi rendahnya kepuasan manajer atas penghargaan yang diterimanya berdampak atas tinggi rendahnya nilai penghargaan. Faktor yang terakhir ini berdampak terhadap motivasi manajer untuk berusaha.
d.    Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pengelolaan aktivitas. Manajemen memerlukan pemisahan kegiatan penambahan dan bukan penambah nilai dan identifikasi sumber daya yang dikonsumsi oleh kedua tipe kegiatan tersebut. Dengan menyajikan informasi biaya yang dipisahkan ke dalam biaya penambah dan bukan penambah nilai, administrasi sanggup :
  • Memperoleh informasi biaya bukan penambah nilai yang menggambarkan besarnya pemborosan yang kini dialami oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
  • Memperoleh biaya-biaya bukan penambah nilai yang memungkinkan mereka memusatkan pengendalian mereka terhadap kegiatan bukan penambah nilai.
  • Memperoleh informasi biaya-biaya penambah nilai yang memungkinkan mereka melaksanakan penyempurnaan efisiensi kegiatan penambah nilai.
e.    Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pemantauan efektivitas acara pengelolaan kegiatan administrasi memerlukan informasi biaya kegiatan untuk memantau secara berkesinambungan acara pengelolaan aktivitas. Dengan menyajikan informasi biaya yang dipisahkan ke dalam biaya-biaya penambah dan bukan penambah nilai dalam bentuk perbandingan dari periode ke periode, administrasi sanggup :
  • Memantau efektivitas acara pengelolaan efektivitas. Untuk mengurangi dan balasannya menghilangkan kegiatan bukan penambah nilai, dibutuhkan jangka waktu panjang, yang hasilnya harus diwujudkan dalam bentuk pengurangan biaya. Oleh alasannya yakni itu dengan mengikuti perkembangan biaya-biaya bukan penambah nilai dari periode akuntansi yang satu ke periode akuntansi yang lain, administrasi biaya-biaya bukan penambah nilai dalam bentuk perbandingan antar periode akuntansi.
  • Merumuskan keputusan-keputusan strategik. Program pengelolaan kegiatan memperlihatkan citra berapa penghematan biaya yang sanggup dicapai dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan informasi penghematan biaya yang diperoleh dari pengelolaan aktivitas, administrasi sanggup merumuskan keputusan strategik, ibarat penentuan harga jual produk, pemilihan teknologi manufaktur yang digunakan untuk menimbulkan kegiatan penambah nilai lebih efisien.
    
Keterbatasan Akuntansi Pertanggungjawaban              
Keterbatasan informasi akuntansi pertanggungjawaban yaitu hanya digunakan untuk :
a.        Penilaian kinerja           
Penilaian kinerja yakni penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, belahan organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
b.        Penyusunan anggaran            
Penyusunan anggaran yakni proses pembuatan planning kerja untuk jangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain.
    
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
                
Pusat tanggungjawab intinya diciptakan untuk mencapai suatu sasaran tertentu, baik sasaran tunggal ataupun sasaran majemuk. Sasaran-sasaran tersebut sering pula kita sebut sebagai obyektif yang harus kita capai. Dalam kaitan ini, sanggup dimengerti apabila sasaran dari masing-masing individu dalam tiap-tiap sentra tanggungjawab itu harus diusulkan biar selaras, harmonis dan seimbang dalam perjuangan mencapai sasaran umum dari organisasi diputuskan dalam suatu proses perencanaan strategik yang dalam hal ini diasumsikan telah ditetapkan sebelum awal proses pengendalian administrasi dimulai.

a.    Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Pada sentra pendapatan, tingkat keluaran kita ukur dalam bentuk nilai uang, tetapi tidak ada perjuangan formal yang dilakukan untuk mengkaitkan masukan atau biaya dengan keluaran yang dihasilkannya. Pusat pendapatan terutama banyak kita temui pada organisasi pemasaran. Anggaran atau sasaran penjualan telah dipersiapkan atau direncanakan terlebih dahulu, dimana gunanya yakni untuk mengukur transaksi-transaksi penjualan yang sudah dilakukan ataupun order-order pembelian yang sudah tercatat dalam rangka kegiatan sentra pendapatan secara keseluruhan dan juga untuk mencatat hasil kegiatan dari masing-masing wiraniaga yang melaksanakan kegiatan tersebut.
Kemudian hasil-hasil positif dari seluruh kegiatan tersebut kita bandingkan dengan nilai tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya suatu anggaran. 
b.    Pusat Pengeluaran
Pusat pengeluaran yakni sentra tanggungjawab, dimana masukan atau biayanya diukur dalam satuan uang, akan tetapi keluarannya tidak kita ukur dalam satuan uang. Secara umum ada dua macam sentra pengeluaran, yaitu sentra pengeluaran yang besarnya dan sentra pengeluaran dimana nilai pengeluarannya itu kurang sanggup diukur (diskresioner).
1).    Pusat Pembiayaan Terukur Atau Terencana (Engineered Expenses Center)
Biaya-biaya terukur ini biasanya dinyatakan sebagai biaya standar. Bila seseorang telah memutuskan standar untuk suatu sentra pembiayaan tertentu, maka cara pengukuran wacana besarnya keluaran atau hasil dari belahan tersebut sanggup dilakukan dengan cara mengalihkan kuantitas hasil fisiknya dengan biaya standar per unitnya, sehubungan didapatkan biaya tertentu. Perhitungan biaya nyatanya anti dipertimbangkan dengan nilai biaya standar tadi, apabila terdapat perbedaan nilai maka perbedaan besarnya nilai tersebut akan dianalisis untuk menduga apa yang mengakibatkan perbedaan tersebut. Keberhasilan prestasi kerja para manajer dari sentra pembiayaan dinilai atas dasar seberapa jauh mereka selalu sama, atau bahkan berada di bawah tingkat biaya standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

    
2).    Pusat Pembiayaan Diskresioner (Tak Terukur)
Beberapa unit organisasi menghasilkan keluaran yang tidak sanggup diukur dengan besaran nilai uang. Kebanyakan dari unit tersebut biasanya berupa besaran nilai uang. Kebanyakan dari unit tersebut biasanya berupa unit staff administratif, unit pembelian dan pengembangan produk serta beberapa unit dalam kegiatan pemasaran. Usaha proses pengendalian untuk unit-unit pembiayaan diskresioner ini dimulai dengan ditetapkannya suatu anggaran ataupun perencanaan tahunan yang telah disetujui oleh pihak manajemen. Selanjutnya realisasi pembiayaan itu kita bandingkan dengan nilai anggarannya. Oleh alasannya yakni pada perbandingan tersebut besarnya tingkat masukan itu tidak kita ukur dalam besaran nilai uang, maka intinya upaya ini tidak sanggup kita lakukan sebagai cara pengukuran prestasi kerja yang lengkap dan oleh alasannya yakni itu maka cara ini sanggup kita pakai sebagai dasar pengukuran yang menyeluruh wacana perjuangan penilaian para manajer secara keseluruhan.
c.    Pusat Laba (Profit Center)
Pusat keuntungan yakni sentra pertanggungjawaban yang prestasi manajer diukur berdasarkan keuntungan sentra pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Dengan demikian baik masukan diukur dengan nilai moneternya, yang artinya masukan diukur dalam bentuk biaya dan keluaran diukur dalam pendapatan. Pusat keuntungan pada umumnya terdapat pada organisasi yang dibagi-bagi berdasarkan divisi-divisi penghasilan keuntungan (organisasi divisional). Manajer unit divisi ataupun manajer sentra keuntungan memilih harga jual, taktik pemasaran serta kebijaksanaan produksi. Jumlah investasi dalam unit ini hanya sanggup diusulkan oleh manajer sentra laba, sedangkan keputusan ditentukan oleh pimpinan tertinggi dari unit-unit sentra keuntungan yang ada.
d.    Pusat Investasi (Investment Center)
Pusat investasi yakni sentra pertanggungjawaban yang prestasi manajernya sanggup mengawasi revenue, biaya dan jumlah investasi atas harta yang ada pada sentra pertanggungjawaban tersebut. Pada sentra pertanggungjawaban ini manajernya sanggup memilih dan memutuskan jumlah piutang, kebijaksanaan persediaan, memutuskan pembelian peralatan yang perlu untuk produksi dan pemasaran hasil produksinya.

 Organisasi dibuat oleh para pemimpin tertinggi yang membagi kegiatan dan memutuskan sua  Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban, Makalah, Jurnal, Fungsi, Informasi, Konsep, Penerapan Serta Berdasarkan Strategi dan Aktivitas

    
7.    Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban
            
Akuntansi pertanggungjawaban menganggap bahwa pengendalian organisasi sanggup meningkat dengan cara membuat jaringan sentra pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur organisasi formal perusahaan. Struktur organisasi mencerminkan pembagian hirarki wewenang dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi, administrasi melaksanakan pendelegasian wewenang untuk melaksanakan kiprah khusus  kepada administrasi yang lebih bawah, biar sanggup dicapai pembagian pekerjaan yang bermanfaat.
            
Jika seorang manajer diberi wewenang untuk melaksanakan sesuatu, ia akan merasa mempunyai kekuasaan untuk secara resmi bertindak dalam lingkup wewenangnya dan untuk mempengaruhi sikap bawahannya. Namun wewenang yang diterima dari manajer atas tersebut tidak ada artinya, jikalau wewenang tersebut tidak diterima atau diakui adanya oleh bawahan manajer tersebut.
            
Sayangnya, seringkali banyak perusahaan mempunyai kelemahan dalam problem pendelegasian wewenang. Pembagian wewenang seringkali tumpang tindih (overlapping) dan seringkali tanggungjawab yang dituntut tidak disertai dengan pendelegasian wewenang yang memadai. Jika seseorang dibebani tanggungjawab yang tidak sepadan dengan wewenang yang dibutuhkan untuk melaksanakan pertanggungjawaban tersebut, akan ditimbulkan yakni putus asa dan keengganan.
            
Akuntansi pertanggungjawaban membebankan tanggungjawab kepada manajer sentra pertanggungjawaban dengan anggapan bahwa manajer tersebut seakan-akan merupakan individu yang terpisah dari manajer lain. Pembebanan tanggungjawab adakala mengabaikan fakta bahwa dalam organisasi terdapat pimpinan kelompok formal dan non formal serta bahwa kinerja kelompoklah yang bekerjsama diukur. Oleh alasannya yakni itu, dalam perancangan sistem akuntansi pertanggungjawaban,  perlu dipertimbangkan dinamika kelompok, yang merupakan kekuatan yang kuat terhadap kesediaan kelompok untuk mendapatkan sasaran yang diterapkan.
Karena sentra pertanggungjawaban merupakan dasar untuk seluruh sistem akuntansi pertanggungjawaban, kerangka sentra seluruh sistem akuntansi pertanggungjawaban. Kerangka sentra pertanggungjawaban harus dirancang secara seksama. Struktur organisasi harus dianalisis mengenai kemungkinan adanya kelemahan dalam delegasi wewenang yang terdapat di dalamnya. Jaringan sentra pertanggungjawaban sanggup menjadi alat efektif untuk mengendalikan organisasi, jikalau struktur organisasi yang melandasinya disusun secara rasional.


Daftar Pustaka  Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Makalah Jurnal Fungsi Informasi  Konsep
Horngren, Charles T.,Terj. Pengantar  Akuntansi Manajemen, edisi ke-6, Jilid I, Alih Bahasa Frederikson Saragih, Jakarta : Penerbit Erlangga,  1993.

(Judul Artikel ini adalah  Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban, Makalah, Jurnal, Fungsi, Informasi, Konsep, Penerapan, Serta Berdasarkan Strategi dan Aktivitas)

0 Response to "Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban, Makalah, Jurnal, Fungsi, Informasi, Konsep, Penerapan Serta Menurut Taktik Dan Aktivitas"

Post a Comment