Pendidikan Seksual Pada Anak, Pengertian, Tujuan, Pandangan

Pendidikan Seksual Pada Anak - Pengertian Pendidikan Proses mengubah sikap dan tata laris seseorang atau kelompok orang dalam perjuangan mendewasakan insan melalui upaya pengajaran dan training (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001).

Seksual secara umum ialah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berafiliasi dengan kasus kekerabatan intim antara pria dengan perempuan.  (Pengertian pendidikan Seksual)


Pendidikan seksual berdasarkan Sarlito ialah suatu informasi mengenai kasus seksualitas insan yang terang dan benar mencakup proses terjadinya pembuahan, kehamilan hingga kelahiran, tingkah laris seksual yang diberikan sepatutunya berkaitan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat (Sarlito W. Sarwono, 2001).
Tujuan Pendidikan Seksual
Pendidikan seksual selain menandakan perihal aspek-aspek anatomi dan biologis juga menandakan aspek-aspek psikologis dan moral. Pendidikan seksual yang  benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia. Penjabaran tujuan pendidikan seksual dengan lebih lengkap sebagai berikut : memperlihatkan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan kasus seksual pada remaja, mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tututan dan tangung jawab), membentuk sikap dan memperlihatkan pengertian terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi, memperlihatkan pengertian mengenai kebutuhan nilai adab yang esensial untuk memperlihatkan dasar yang rasional dalam menciptakan keputusan berafiliasi dengan sikap seksual, memperlihatkan pengetahuan perihal kesalahan dan penyimpangan seksual biar individu sanggup menjaga diri dan melawan eksploitasi yang sanggup mengganggu  kesehatan fisik dan mentalnya, untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan dan memperlihatkan pengertian dan kondisi yang sanggup menciptakan individu melaksanakan acara seksual secara efektif dan kreatif dalam banyak sekali peran, contohnya sebagai suami istri/suami, orang tua, anggota masyarakat.  (Pendidikan Seksual Pada Anak)

Makara tujuan dari pendidikan  seksual ialah untuk menciptakan suatu sikap emosional yang sehat terhadap kasus seksual dan membimbing anak dan remaja ke arah hidup remaja yang sehat dan bertanggung jawab terhadap kehidupan seksualnya. Hal ini dimaksudkan biar mereka tidak menganggap seks itu suatu yang menjijikan dan kotor tetapi lebih  sebagai bawaan insan (Singgih D. Gunarso, 2002).
Beberapa hal penting dalam memperlihatkan pendidikan seksual pada anak
Cara menyampaikannya harus masuk akal dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu/malu. Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menandakan yang tidak-tidak, seperti bertujuan agara anak tidak akan bertanya lagi. Dangkal/mendalamnya isi uraiannya harus diadaptasi dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, alasannya ialah luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Pada hasilnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan  pendidikan seksual perlu  diulang-ulang (repetitive) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian gres sanggup diserap oleh anak, juga perlu  untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) (Singgih D. Gunarso, 2002). Hindari gaya mengajar menyerupai di sekolah. Pembicaraan hendaknya tidak hanya terbatas pada fakta-fakta biologis, melainkan juga perihal nilai, emosi dan jiwa. Jangan khawatir Anda telah menjawab terlalu banyak terhadap pertanyaan anak. Mereka akan selalu bertanya perihal apa yang mereka tidak mengerti. Anak-anak  usia pra sekolah juga perlu tahu bagaimana melindungi dari penyimpangan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. Ini berarti bahwa orang renta harus memberitahu anak bahwa menyampaikan “tidak” kepada orang remaja bukanlah sesuatu yang dilarang.

Jangan menunggu hingga anak mencapai usia belasan tahun untuk berbicara perihal masa  pubertas. Mereka harus sudah mengetahui perubahan yang terjadi pada masa sebelumnya (Singgih D. Gunarso, 2002).
Pandangan perihal Pendidikan Seks
Pandangan pro-kontra pendidikan  seks ini tergantung pada bagaimana kita mendefinisikan pendidikan seks itu sendiri. Jika pendidikan seks diartikan sebagai sumbangan informasi mengenai seluk beluk anatomi dan proses  faal reproduksi insan dan tehnik-tehnik pencegahannya (alat kontrasepsi) maka timbul kecemasan.
 Pengertian Pendidikan Proses mengubah sikap dan tata laris seseorang atau kelompok orang d Pendidikan Seksual Pada Anak, Pengertian, Tujuan, Pandangan

Tapi bila, pendidikan seks di pandang menyerupai pendidikan lain pada umumnya yang mengandung pengalihan nilai-nilai dari pendidik ke subjek didik maka, informasi perihal seks diberikan secara kontekstual yaitu dalam kaitannya dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat serta banyak sekali kekerabatan pergaulan dan tugas (Kohler, 2008).


Daftar Pustaka - Pengertian Pendidikan Seksual Pada Anak, Tujuan, Pandangan

Sarlito W. Sarwono. (2002).  Pengantar Umum Psikologi. Jakarta : PT. Surya Melati Grafika
Kohler. (2008).  Psikologi Anak. http://www.lifestyle.okezone.com. (Asscesed, 27th Maret, 12.00 pm)
Singgih D. Gunarso. (2008). Gaya Hidup Sehat. http://www.gayahidupsehat.com. (Asscesed, 4th April, 12.15 pm)

0 Response to "Pendidikan Seksual Pada Anak, Pengertian, Tujuan, Pandangan"

Post a Comment