Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Penilaian Prestasi Kerja (PPK)
1. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kinerja guru?Jawab:
Penilaian Kinerja Guru yaitu evaluasi dari setiap butir program peran utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan, yaitu proses evaluasi berdasar bukti yang dilakukan pada dikala pelaksanaan pembelajaran sedang berlangsung.
2. Apakah dasar hukum pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru?
Jawab:
Dasar hukum pelaksanaan evaluasi kinerja guru adalah:
a) Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009 perihal Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
b) Permendiknas No 35 tahun 2010 perihal Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
c) Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru tahun 2010;, dan
d) Pedoman Suplemen Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru tahun 2016.
3. Komponen apa saja yang dinilai dalam PK guru?
Jawab:
Komponen yang dinilai dalam PK Guru difokuskan pada penguasaan 4 (empat) kompetensi guru, yaitu: Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional yang dikaitkan dengan pelaksanaan peran utama guru. Tugas utama guru mata pelajaran/kelas mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, sedangkan peran utama guru BK/ konselor mencakup perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaporan serta tindak lanjut pembimbingan.
3. Kapankah durasi pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru?
Jawab:
Pelaksanaan evaluasi kinerja guru dilaksanakan berdasarkan tahun kalender yaitu Januari ke Desember tahun yang berjalan.
4. Siapakah yang melakukan Penilaian Kinerja Guru?
Jawab:
Kepala sekolah dan Pengawas Sekolah. Dalam hal jumlah guru banyak dalam satu sekolah, sekolah sanggup membentuk tim penilai kinerja guru dengan ratio 5 sd 10 orang guru dinilai oleh 1 orang penilai.
5. Apa saja persyaratan bagi Penilai Penilaian Kinerja Guru?
Jawab:
Persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk menjadi penilai PK Guru yaitu sebagai berikut.
a) Memiliki sertifikat pendidik.
b) Memiliki pangkat, golongan, dan jabatan minimal sama dengan guru yang dinilai.
c) Memiliki hasil PK Guru dengan nilai sebutan ‘Baik’ atau ‘Amat Baik’.
d) Memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai atau serumpun atau menguasai bidang kajian guru/kepala sekolah yang akan dinilai.
e) Diutamakan telah mengikuti pembinaan dan dinyatakan lulus sebagai penilai PK Guru yang diselenggarakan oleh lembaga atau institusi yang berwenang dengan berkoordinasi dengan Kemdikbud atau PPPPTK terkait atau LPMP setempat.
f) Diutamakan memiliki kemampuan melakukan pengamatan dan evaluasi secara objektif, adil dan transparan atas kinerja teman sejawat.
6. Langkah apa saja yang harus dilakukan dalam pelaksanaan PK Guru?
Jawab:
Pelaksanaan PK Guru dilakukan melalui 6 langkah, yaitu: wawancara sebelum pengamatan/pemantauan, pengamatan & pemantauan, pembandingan data hasil pengamatan/ pemantauan dengan kriteria dan dukungan skor, pertemuan persetujuan hasil penilaian, mediasi (jika diperlukan), dan konversi angka kredit. Agar pelaksanaan PK Guru sanggup dipantau dan dikendalikan, maka semua program selama proses evaluasi (misal: pengamatan, pemantauan, pengendalian internal) harus segera dicatat dalam format yang disediakan. Agar jalannya pelaksanaan PK Guru simpel ditelusuri dan diperiksa oleh tim pengendalian eksternal maka tanggal dan waktu setiap program juga harus dicatat.
7. Apabila ada ketidaksepakatan terkait dengan hasil evaluasi antara yang dinilai dengan penilai, prosedur apa yang harus dilakukan?
Jawab:
Apabila terjadi ketidaksepakatan terkait dengan hasil penilaian, maka sanggup dipanggil moderator (dalam hal ini bisa pengawas sekolah yang ditunjuk) untuk melakukan evaluasi ulang terkait dengan hal-hal yang tidak disepakati. Hasil moderator bersifat final.
8. Apakah yang dimaksud dengan Penilaian Prestasi Kerja Bagi Guru, Kepala Sekolah dan/atau guru yang menerima peran embel-embel lainnya?
Jawab:
Penilaian Prestasi Kerja PNS guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi peran embel-embel yaitu suatu proses evaluasi secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap target kerja pegawai dan perilaku kerja guru dan/atau guru yang diberi peran embel-embel dan/atau peran lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang selanjutnya disebut Penilaian Prestasi Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Guru yang Diberi Tugas Tambahan.
9. Apakah dasar hukum dari pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja?
Jawab:
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 perihal Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 diatur dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 1 Tahun 2013 perihal Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.
10. Di dalam Penilaian Prestasi Kerja, parameter apa sajakah yang menjadi komponen penilaian?
Jawab:
Penilaian prestasi kerja guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi peran embel-embel secara strategis diarahkan melalui evaluasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja Pegawai dalam pelaksanaan peran dan fungsinya.
11. Apakah yang ditekankan dalam evaluasi prestasi kerja?
Jawab:
Penekanan Penilaian Prestasi Kerja yaitu evaluasi capaian target kerja pegawai (SKP) yang pada dasarnya telah disusun dan disepakati bersama antara guru, kepala sekolah, dan guru diberi peran embel-embel dengan atasan langsungnya (pejabat penilai) serta evaluasi perilaku keseharian dalam melakukan peran atau pekerjaannya.
12. Siapakah pejabat penilai dalam evaluasi prestasi kerja?
Jawab:
Pejabat penilai dalam evaluasi prestasi kerja yaitu atasan langsung pegawai yang dinilai.
13. Kapankah kurun waktu evaluasi prestasi kerja dilaksanakan?
Jawab:
Kurun waktu evaluasi prestasi kerja pegawai yaitu Januari sampai dengan Desember tahun yang berjalan.
14. Kapankah batas selesai pembuatan Sasaran Kerja Pegawai yang dianggap sebagai kontrak kerja tahunan?
Jawab:
Batas selesai pebuatan Sasaran Kerja Pegawai yaitu selesai Januari tahun yang berjalan.
15. Berdasarkan apa saja uraian program yang dimasukkan dalam Sasaran Kinerja Pegawai?
Jawab:
Setiap program peran jabatan yang akan dilakukan harus berdasarkan pada peran dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian peran yang telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Bagi guru dan kepala sekolah dalam hal ini yaitu pelaksanaan peran utamanya yang berdampak pada perolehan Angka Kredit.
16. Unsur apa saja yang dinilai dalam Penilaian Prestasi Kerja Pegawai?
Jawab:
Unsur dalam Penilaian Prestasi Kerja adalah:
a) Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan bobot nilai 60% (enam puluh persen). Penilaian terhadap SKP yaitu evaluasi yang dilaksanakan terhadap capaian seluruh peran jabatan dan target yang telah disepakati selama kurun waktu pelaksanaan pekerjaan dalam tahun yang berjalan. Penilaian tersebut didasarkan kepada ukuran tingkat capaian SKP yang dinilai dari aspek: kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya. Target SKP guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi peran embel-embel sebagai pejabat fungsional tertentu, yaitu pelaksanaan peran jabatan guru yang berdampak pada perolehan angka kredit yang harus dicapai untuk 1 (satu) tahun yang berjalan.
b) Perilaku Kerja dengan bobot nilai 40% (empat puluh persen). Penilaian perilaku kerja yaitu evaluasi terhadap perilaku dalam melakukan tugasnya di sekolah/madrasah yang mencakup aspek: orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin dan kerjasama.
17. Siapakah yang menjadi pejabat penilai bagi Guru, dan Kepala Sekolah?
Jawab:
a) Pejabat penilai bagi guru yaitu Kepala Sekolah dari guru yang bersangkutan.
b) Pejabat penilai bagi Kepala TK/RA, Kepala SD/MI Pejabat Penilai (Atasan Langsung) yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota atau Pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan.
c) Pejabat penilai bagi Kepala SDLB, Kepala SMPLB/MTs, Kepala SMA/ SMLB/MA, SMK/ MAK Pejabat Penilai (Atasan Langsung) yaitu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kepala Kantor yang membina pendidik pada Instansi lain atau lain/pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan.
18. Bagaimana jikalau Guru dalam penyusunan SKP tidak menerima persetujuan oleh kepala sekolah?
Jawab:
Dalam hal SKP yang disusun oleh Guru tidak disetujui oleh Kepala Sekolah/Pejabat Penilai maka keputusannya diserahkan kepada Atasan Pejabat Penilai dalam hal ini yaitu atasan dari kepala sekolah yaitu Kepala Disdik Kab/Kota/Provinsi dan risikonya bersifat final.
20. Apa kaitannya evaluasi kinerja guru dengan evaluasi prestasi kerja?
Jawab:
Penilaian kinerja guru yaitu merupakan salah satu instrumen untuk mengukur ketercapaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam Penilaian Prestasi Kerja, yaitu instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran/ pembimbingan yang menjadi target SKP dalam tahun berjalan.
0 Response to "Penilaian Kinerja Guru (Pkg) Dan Penilaian Prestasi Kerja (Ppk)"
Post a Comment