Makalah Lompat Jauh Pengertian, Teknik, Faktor Yang Mempengaruhi - Secara umum, gerakan melompat sanggup dikelompokan menjadi 2 bab yaitu lompat jauh dan lompat tinggi. Kedua jenis Lompatan ini dilakukan dengan memakai satu kaki tolakan. Namun, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai lompat jauh.
Lompat jauh merupakan salah satu acara pengembangan akan kemampuan daya gerak yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya menggantung (hang style), dan gaya jalan di udara (walking in the air). Gaya-gaya lompat jauh mengatur perilaku tubuh sewaktu melayang di udara. Oleh alasannya itu teknik lompat jauh sering disebut juga gaya lompat jauh.
Lompat jauh termasuk salah satu bab dari nomor lompat, tetapi baik secara teknik maupun pelaksanaannya berbeda dengan lompat tinggi. Dalam lompat jauh ada dua teknik utama yang dipakai yaitu teknik menggantung dan teknik menendang (Gerry A. Carr, 1997: 135).
Adapun Tamsir Riyadi (1982) menjelaskan bahwa dalam lompat jauh ada 3 (tiga) gaya yaitu gaya jongkok, gaya tegak (sneper), dan gaya jalan di udara. Adapun yang menjadikan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut bahwasanya hanya terletak pada ketika melayang di udara. Kaprikornus mengenai awalan, referensi dan cara melaksanakan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.
Sedangkan unsur-unsur yang kuat terhadap kemampuan seseorang dalam melaksanakan lompat jauh, intinya sama dengan unsur-unsur yang terdapat pada nomor lompat yang lain mencakup daya ledak (terutama kaki), kecepatan, kelentukan, koordinasi, keseimbangan dan lain-lain (Tamsir Riyadi, 1982: 86).
Perlu diketahui bahwa yang menjadikan adanya perbedaan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut bahwasanya hanya terdapat pada sat tubuh melayang di udara saja. Kaprikornus mengenai awalan, referensi dan cara melaksanakan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.
Adapun Tamsir Riyadi (1982) menjelaskan bahwa dalam lompat jauh ada 3 (tiga) gaya yaitu gaya jongkok, gaya tegak (sneper), dan gaya jalan di udara. Adapun yang menjadikan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut bahwasanya hanya terletak pada ketika melayang di udara. Kaprikornus mengenai awalan, referensi dan cara melaksanakan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.
Sedangkan unsur-unsur yang kuat terhadap kemampuan seseorang dalam melaksanakan lompat jauh, intinya sama dengan unsur-unsur yang terdapat pada nomor lompat yang lain mencakup daya ledak (terutama kaki), kecepatan, kelentukan, koordinasi, keseimbangan dan lain-lain (Tamsir Riyadi, 1982: 86).
Perlu diketahui bahwa yang menjadikan adanya perbedaan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut bahwasanya hanya terdapat pada sat tubuh melayang di udara saja. Kaprikornus mengenai awalan, referensi dan cara melaksanakan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.
Mengenai unsur-unsur yang kuat terhadap kemampuan seseorang dalam melaksanakan lompat jauh mencakup daya ledak, kekuatan, kelincahan, keseimbangan dan lain-lain.
Drs. Eddy Suparman menjelaskan bahwa unsur pokok dalam lompat jauh yaitu sebagai berikut :
1. Harus sanggup membangkitkan daya momentum yang sebesar-besarnya.
2. Harus sanggup memindahkan momentum gaya horizontal dan vertical.
3. Harus sanggup mempersatukan gaya tersebut dengan tenaga tubuh pada ketika melaksanakan tolakan.
4. Harus sanggup memakai titik berat tubuh seefisien mungkin.
injauan secara teknik pada lompat jauh mencakup empat duduk perkara yaitu : Cara melaksanakan awalan, Tolakan (Tumpuan), Melayang di udara dan Pendaratan.
a. Awalan
Awalan yaitu suatu gerakan dalam lompat jauh dilakukan dengan lari secepat-cepatnya yang dilakukan untuk mendapat kecepatan setinggi-tingginya sebelum melaksanakan tolakan. Dapat juga dikatakan, awalan yaitu perjuangan mendapat kecepatan horizontal setinggi-tingginya yang diubah menjadi kecepatan vertikal ketika melaksanakan tolakan (Drs. Eddy Suparman, 1999).
Menurut (Drs. Eddy Suparman, (1995 : 44) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan awalan yaitu :
- Jarak awalan tergantung dari kemampuan masing-masing atlet bagi pelompat dalam jerak pendek sudah bisa mencapai kecepatan maksimal (full speed) maka jarak awalan cukup bersahabat / pendek saja (sekitar 30-35 meter atau kurang dari ini). Sedangkan bagi atlet lain yang jarak relatif jauh gres mencapai kecepatan maksimal, maka jarak awalan harus lebih jauh lagi (sekitar 30-45 meter atau lebih jauh dari itu). Bagi pemulasudah barang tentu jarak awalan lebih pendek dari ancar-ancar tersebut.
- Posisi ketika berdiri pada titik awalan kaki sanggup sejajar atau salah satu kaki ke depan. Hal ini tergantung dari kebiasaan masing-masing atlet.
- Cara pengambilan awalan mulai pelan, kemudian cepat (sprint).Kecepatan ini harus dipertahankan hingga menjelang bertumpu / menolak.
- Setelah mencapai kecepatan maksimal, maka kira-kira 3-4 langkah terakhir bertumpu (take off) gerakan lari dilepas begitu saja tanpa mengurangi kecepatan yang telah dicapai sebelumnya. Pada 3-4 langkah terakhir ini perhatian dan tenaga yang dicurahkan untuk melaksanakan referensi pada papan / balok tumpu.
Cara mengambil awalan dalam Lompat Jauh antara lain dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
- Si pelompat mencoba beberapa kali melaksanakan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri (tempat/tanda pada waktu akan melaksanakan awalan) ke papan tolakan hingga tempat pada papan tolakan diukur jaraknya.
- Si pelompat mencoba beberapa kali melaksanakan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan ke tempat permulaan akan melaksanakan awalan. Setelah sempurna gres diukur.
- Si pelompat mencoba beberapa kali melaksanakan lari secepat-cepatnya dari permulaan tempat berdiri ke papan tolakan dari papan tolakan ke tempat permulaan akan melaksanakan awalan. Setelah sempurna gres diukur walaupun sudah menetapkan ukuran untuk mengambil awalan dengan tepat. Untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan terjadi kegagalan melaksanakan tolakan, biasanya si pelompat menciptakan dua buah tanda yaitu tanda I dan II.
b. Tolakan
Tolakan yaitu perpindahan dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical yang dilakukan dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh ke atas melayang di udara (1998 : 45). Dalam melompat jauh, biasanya kita melaksanakan tolakan terkuat dengan kaki, dibantu dengan ayunan kaki dan ayunan kedua tangan ke depan ke arah atas.
Jika si pelompat sanggup menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan melayang di udara. Kaprikornus si pelompat sanggup membawa titik berat tubuh ke atas, melayang di udara ke arah depan dengan waktu lama. Dengan kata lain sanggup disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ketika melaksanakan tolakan diantaranya :
- Tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat. Bagian telapak kaki yang kuat untuk bertumpu yaitu cenderung pada bab tumit terlebih dahulu dan berakhir pada bab ujung kaki.
- Sesaat akan bertumpu perilaku tubuh agak condong ke belakang
- Bertumpu sebaiknya sempurna pada papan tumpuan
- Saat bertumpu, kedua lengan ikut diayunkan ke depan atas.
- Pada kaki ayun diangkat ke depan setinggi pinggul dalam posisi lutut ditekuk.
c. Sikap Badan di Udara
Sesuai dengan pendapat (Drs. Eddy Suparman, 1995) yang mengkhususkan gaya jongkok sebagai penelitian teknik tubuh ketika di udara sehabis kaki kiri bertumpu. Maka kaki kanan diayun dengan cepat ke arah depan. Pada ketika mencapai titik tertinggi perilaku badan, kaki menyerupai duduk atau jongkok. Setelah bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke depan, tubuh cenderung ke depan dan perhatian tertuju pada pendaratan.
Cara melakukannya sebagai berikut :
- Bersamaan melaksanakan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.
- Saat tubuh melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke atas arah belakang.
- Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, tubuh dibungkukkan dan kepala ditundukkan siap untuk mendarat.
d. Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap final dari rangkaian gerakan lompat jauh. Hal-hal yang perlu diperhatikan berdasarkan (Drs. Eddy Suparman, 1999) yaitu sebagai berikut :
- Harus dilakukan dengan sadar semoga gerakan yang tidak perlu sanggup dihindari
- Untuk menghindari rasa sakit atau cedera pendaratan sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki sejajar dan tumit terlebih dahulu mendarat di pasir dengan posisi mengepit
- Sebelum tumit menyentuh pasir, kedua kaki harus benar-benar diluruskan/dijulurkan ke depan. Usahakan semoga jarak antara kedua kaki jangan terlalu berjauhan, alasannya semakin lebar jarak antara kedua kaki berarti akan semakin mengurangi jauhnya lompatan
- Untuk menghindari semoga tidak jauh duduk pada pantat, maka sehabis tumit berpijak di pasir, kedua lutut segera ditekuk dan tubuh dibiarkan condong terus jauh ke depan
- Setelah melaksanakan pendaratan jangan keluar atau kembali ke tempat awalan melewati/menginjak kawasan pendaratan dengan papan tumpuan
Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Faktor yang menghipnotis prestasi lompat jauh menurut Suharto dalam bukunya dalam bukunya "Kesegaran Jasmani dan Peranannya disebutkan :
- Kecepatan (speed) yaitu kemampuan untuk memindahkan sebagian tubuh atau seluruhnya dari awalan hingga dengan pendaratan. Atau bertumpu pada papan / balok sewaktu melaksanakan lompatan, kecepatan banyak ditentukan kekuatan dan fleksibelitas
- Kekuatan (Strenght) yaitu jumlah tenaga yang sanggup dihasilkan oleh kelompok otot pada kontraksi maksimal pada ketika melaksanakan pekerjaan atau latihan dalam melaksanakan lompatan
- Daya ledak yaitu kemampuan otot dalam melaksanakan tolakan tubuh melayang di udara ketika lepas dari balok tumpu
- Keseimbangan yaitu kemampuan untuk mempertahankan suatu perilaku tubuh tertentu secara benar dari awal melaksanakan lompatan hingga selesai melaksanakan lompatan
- Keterampilan yaitu kemampuan untuk melaksanakan suatu gerakan motorik secara benar
- Koordinasi yaitu hal yang harus dimiliki oleh seorang atlet untuk sanggup mengkoordinasikan gerakan maju dengan kebutuhan naik.
Faktor non teknis juga sanggup kuat dalam hal ini, faktor yang menghipnotis tersebut antara lain :
- Motivasi dari orang tua
- Guru dan instruktur yang propesional
- Adanya dana yang cukup
- Lingkungan yang baik
- Organisasi yang baik
- Dukungan masyarakat
Hubungan Antara Kecepatan Lari 100 meter Dengan Prestasi Lompat Jauh
Untuk memperoleh prestasi yang maksimal di dalam nomor lompat jauh, seorang atlit tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan skilnya (penguasaan gaya) dalam melaksanakan lompatan, tetapi seorang atlit dituntut untuk mempunyai kekuatan dan daya ledak maksimal untuk melaksanakan referensi dan kemudian melaksanakan akselerasi lompatan, selanjutnya untuk mendapat kekuatan dan daya ledak maksimal tersebut, seorang atlit memerlukan jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi. Tanpa jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi akan sulit bagi seorang atlit pelompat jauh untuk melaksanakan referensi dengan kekuatan dan daya ledak maksimal. Dengan demikian terang bahwa, pada nomor lompat jauh gaya, skill dan kecepatan berlari sangat penting untuk mendukung kekuatan dan daya ledak untuk melaksanakan referensi atau tolakan yang sempurna sehingga akan mencapai hasil (prestasi) lompatan yang maksimal.
Dari uraian di atas sanggup dikatakan bahwa semakin cepat kemampuan lari sprint seorang atlit, maka akan semakin baik pula kekuatan dan daya ledaknya untuk melaksanakan tumpuan, semakin baik kekuatan dan daya ledak ketika melaksanakan referensi maka semakin baik juga hasil (prestasi) lompatan yang diraih demikian sebaliknya. Berdasarkan perkiraan tersebut ada kemungkinan seorang atlit lari sprint khususnya nomor lari 100 meter berpeluang menjadi atlit pada nomor lompat jauh dan sebaliknya. Selanjutnya dengan perkiraan itu juga sanggup dikatakan bahwa terdapat kekerabatan antara kecepatan lari 100 meter dengan prestasi lompat jauh.
Daftar Pustaka Makalah Lompat Jauh Pengertian, Teknik, Faktor Yang MempengaruhiUntuk memperoleh prestasi yang maksimal di dalam nomor lompat jauh, seorang atlit tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan skilnya (penguasaan gaya) dalam melaksanakan lompatan, tetapi seorang atlit dituntut untuk mempunyai kekuatan dan daya ledak maksimal untuk melaksanakan referensi dan kemudian melaksanakan akselerasi lompatan, selanjutnya untuk mendapat kekuatan dan daya ledak maksimal tersebut, seorang atlit memerlukan jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi. Tanpa jarak awalan dan kecepatan lari yang tinggi akan sulit bagi seorang atlit pelompat jauh untuk melaksanakan referensi dengan kekuatan dan daya ledak maksimal. Dengan demikian terang bahwa, pada nomor lompat jauh gaya, skill dan kecepatan berlari sangat penting untuk mendukung kekuatan dan daya ledak untuk melaksanakan referensi atau tolakan yang sempurna sehingga akan mencapai hasil (prestasi) lompatan yang maksimal.
Dari uraian di atas sanggup dikatakan bahwa semakin cepat kemampuan lari sprint seorang atlit, maka akan semakin baik pula kekuatan dan daya ledaknya untuk melaksanakan tumpuan, semakin baik kekuatan dan daya ledak ketika melaksanakan referensi maka semakin baik juga hasil (prestasi) lompatan yang diraih demikian sebaliknya. Berdasarkan perkiraan tersebut ada kemungkinan seorang atlit lari sprint khususnya nomor lari 100 meter berpeluang menjadi atlit pada nomor lompat jauh dan sebaliknya. Selanjutnya dengan perkiraan itu juga sanggup dikatakan bahwa terdapat kekerabatan antara kecepatan lari 100 meter dengan prestasi lompat jauh.
Riyadi, Tamsir. 1982. Petunjuk Atletik. Yogyakarta IKIP Yogyakarta
Carr, A. Gerry. 1997. Atletik untuk Sekolah. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada.
0 Response to "Makalah Lompat Jauh Pengertian, Teknik, Faktor Yang Mempengaruhi"
Post a Comment