Faktor-Faktor Yang Bekerjasama Dengan Sikap Kesehatan Kehamilan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kesehatan Kehamilan - Beberapa teori yang telah dicoba untuk mengungkapkan determinan sikap dari analisis fakto-faktor yang menghipnotis sikap kesehatan, , antara lain : (Notoatmodjo, 2003)

Teori Lawrence Green (1980)
Menurut Green, ada 3 fakto-faktor yang menghipnotis perilaku, yakni:

  • Faktor predisposisi (predisposing factor)
    Faktor ini meliputi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.
  • Faktor pemungkin (enabling factor)
    Faktor-faktor ini meliputi ketersediaan sarana dan prasarana atau akomodasi kesehatan bagi masyarakat seperti, puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya sikap kesehatan.
  • Faktor penguat (reinforcing factor)
    Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan sikap tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari sentra maupun pemerintah tempat yang terkait dengan kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat adakala bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap konkret serta sumbangan akomodasi saja, melainkan dibutuhkan sikap contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas terlebih lagi petugas kesehatan. Di samping itu, undang-undang juga dibutuhkan untuk memperkuat sikap masyarakat tersebut. 

Model ini sanggup digambarkan sebagai berikut :

B = f (PF, EF, RF)
dimana :
B     = Behavior
PF     = Predisposing factors
EF    = Enabling factors
RF    = Reinforcing factors

Disimpulkan bahwa sikap seseorang atau masyarakat perihal kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Di samping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan sikap para petugas kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
Seorang ibu hamil yang tidak mau memeriksakan kehamilannya di puskesmas disebabkan lantaran orang tersebut tidak atau belum mengetahui manfaat dari investigasi kehamilan bagi ibu dan janin yang dikandung (predisposing factors). Tetapi barangkali juga lantaran rumahnya jauh dari puskesmas tempat memeriksakan kehamilannya atau peralatan yang tidak lengkap (enabling factors). Sebab lain mungkin lantaran para petugas kesehatan atau tokoh masyarakat lain disekitarnya tidak pernah memperlihatkan contoh / penyuluhan perihal pentingya investigasi kehamilan (reinforcing factors).

Perilaku meliputi 3 domain, yakni : pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan tindakan atau praktik (practice) (Notoatmodjo, 2003). Oleh alasannya yakni itu, mengukur sikap dan perubahannya khususnya sikap kesehatan juga mengacu kepada 3 domain tersebut. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut :
a.   Pengetahuan kesehatan (health knowledge)

Pengetahuan perihal kesehatan yakni meliputi apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan. Pengetahuan perihal cara-cara memelihara kesehatan meliputi :
  1. Pengetahuan perihal risiko yang sanggup saja terjadi dalam kehamilan
  2. Pengetahuan perihal faktor-faktor yang terkait dan/atau menghipnotis kesehatan kehamilan
  3. Pengetahuan perihal akomodasi pelayanan kesehatan yang profesional maupun tradisional
  4. Pengetahuan untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan rumah tangga maupun kecelakaan kemudian lintas dan tempat-tempat umum
Oleh alasannya yakni itu, untuk mengukur pengetahuan kesehatan menyerupai tersebut diatas yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara pribadi (wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis atau angket. Indikator pengetahuan kesehatan yakni tingginya pengetahuan responden perihal kesehatan, atau besarnya persentase kelompok responden atau masyarakat perihal variabel-variabel atau komponen-komponen kesehatan.

b.  Sikap terhadap kesehatan
Sikap terhadap kesehatan yakni pendapat atau evaluasi orang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, yang meliputi sekurang-kurangnya 4 variabel yaitu :
  1. Sikap terhadap risiko yang sanggup saja terjadi selama kehamilan.
  2. Sikap perihal faktor-faktor yang terkait dan/atau menghipnotis kesehatan
  3. Sikap perihal akomodasi pelayanan kesehatan yang profesional maupun tradisional
  4. Sikap untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan rumah tangga maupun kecelakaan kemudian lintas dan tempat-tempat umum
Pengukuran sikap sanggup dilakukan secara pribadi ataupun tidak langsung. Pengukuran sikap secara pribadi sanggup dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan perihal stimulus atau objek yang bersangkutan
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kesehatan Kehamilan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Kesehatan Kehamilan



c.   Praktik kesehatan (health practice)
Praktik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat yakni semua kegiatan atau kegiatan orang dalam rangka memelihara kesehatan. Tindakan atau praktik kesehatan ini juga meliputi 4 faktor yaitu :

Aspek sikap di dalam kesehatan
  1. Tindakan atau praktik sehubungan dengan risiko yang sanggup saja terjadi selama kehamilan.
  2. Tindakan atau praktik sehubungan faktor-faktor yang terkait dan/atau menghipnotis kesehatan
  3. Tindakan atau praktik sehubungan akomodasi pelayanan kesehatan yang profesional maupun tradisional
  4. Tindakan atau praktik sehubungan untuk menghindari kecelakaan baik kecelakaan rumah tangga maupun kecelakaan kemudian lintas dan tempat-tempat umum.(Notoatmodjo, 2003)

Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Green, Lawrence., Kreuter, Marshal., Deeds, Sigrid. 2000. Perencanaan Pendidikan Kesehatan Sebuah Pendekatan Diagnostik. Jakarta

0 Response to "Faktor-Faktor Yang Bekerjasama Dengan Sikap Kesehatan Kehamilan"

Post a Comment