Pengertian Kontrasepsi Mantap Perempuan Tubektomi Artikel Makalah

Pengertian kontrasepsi mantap perempuan (tubektomi) yaitu mekanisme bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan. ( Abdul, B. S, 2006) 
Mekanisme kontrasepsi mantap wanita 
Dengan mengoklusi tuba falopii  (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak sanggup bertemu dengan ovum. (Abdul, B. S, 2006) 


Teknik kontrasepsi mantap wanita 
Dapat dibagi menurut atas : 
a. Saat operasi 
Kontrasepsi mantap perempuan sanggup dilakukan pasca keguguran, pasca persalinan, atau masa interval. Sesudah suatu keguguran kontrasepsi mantap perempuan sanggup eksklusif dilakukan.  

Dianjurkan semoga tubektomi pasca persalinan sebaiknya dilakukan dalam 24 jam, atau selambat – lambatnya dalam 48 jam sehabis bersalin. Tubektomi pasca persalinan lewat 48 jam akan dipersulit oleh edema tuba, infeksi, dan kegagalan. Edema tuba akan berkurang sehabis hari ke 7 – 10 pasca persalinan. Tubektomi sehabis hari itu akan lebih sulit dilakukan karena  alat – alat genetalia telah menciut dan gampang berdarah. 
b. Cara mencapai tuba 
Cara – cara yang dilakukan di Indonesia ketika ini ialah :

1.   Laparotomi 
Kontrasepsi mantap perempuan juga dilakukan bersamaan dengan seksio sesarea, dimana kehamilan selanjutnya tidak diinginkan lagi. Sebaiknya setiap laparotomi harus dijadikan kesempatan untuk mengatakan tubektomi. 

2.   Laparotomi mini 
Laparotomi khusus untuk tubektomi ini paling gampang dilakukan 1 – 2 hari pascapersalinan. Uterus yang masih besar, tuba yang masih panjang, dan dinding perut yang masih longgar memudahkan mencapai tuba dengan sayatan kecil sepanjang 1 – 2 cm dibawah pusat. Pasien diletakkan terbaring. Lipatan kulit dibawah sentra yang berbentuk bulan sabit ditegangkan antara 2 buah doekklem hingga menjadi lurus. Pada kawasan lipatan kulit disayat sepanjang 1 – 2  cm hingga hampir menembus rongga peritoneum, kawasan yang hampir menembus rongga peritoneum ditembus sekaligus dengan sebuah cunam pean, kemudian lubangnya dilebarkan dengan cunam itu. Lubangnya harus cukup besar untuk dimasuki  sebuah jari telunjuk dan sebuah cunam tampon (tampon tang).

3.   Laparoskopi  
  • Merupakan kombinasi antara mini laparotomi dan laparoskopi standar 
  • Adalah suatu investigasi endoskopik dari bab dalam rongga peritoneum dengan alat laparoskop yang dimasukkan melalui dinding anterior abdomen 
  • Rongga peritoneum dicapai melalui insisi lapis demi lapis dinding perut sambil melihat langsung, kemudian dimasukkan tabung trocar  sehingga menjadi kedap udara 


c. Cara penutupan tuba 
Cara kontrasepsi mantap wanita yang sanggup dilakukan ialah 

1.  Cara pameroy 
Tuba dijepit kira – kira pada pertengahannya, kemudian diangkat melipat. Dasar lipatan diikat dengan sehelai catgut biasa no. 0 atau no. 1. Lipatan tuba kemudian dipotong diatas ikatan catgut tadi.  

2.  Cara kroener 
Fimbria dijepit dengan sebuah klem. Bagian tuba proksimal dari jepitan diikat dengan sehelai benang sutera, atau dengan catgut yang tidak gampang di absorpsi. Bagian tuba distal dari jepitan dipotong (fimbriektomi). 

3.  Cara irving 
Tuba dipotong pada pertengahan panjangnya sehabis kedua ujung pecahan diikat dengan catgut kromik no. 0 atau 00. Ujung pecahan proksimal ditanamkan di dalam miometrium dinding depan uterus. Ujung pecahan distal ditanamkan di dalam ligamentum latum

4.  Pemasangan cincin falope 
Cincin falope (yoon ring) terbuat dari silikon. Dengan aplikator bab ismus tuba  ditarik dan cincin dipasang pada bab tuba tersebut. Sesudah terpasang lipatan tuba tampak keputih – putihan oleh alasannya yaitu tidak menerima suplai darah dan akan menjadi jibrotik

5.  Pemasangan klip 
Berbagai jenis klip telah dikembangkan untuk memperoleh kerusakan minimal semoga sanggup dilakukan rekanalisasi jikalau diharapkan kelak. Klip Filshie memiliki laba sanggup dipakai pada tuba  yang edema. Klip hulka – clemens dipakai dengan cara menjepit tuba. Oleh alasannya yaitu klip tidak memperpendek panjang tuba, maka rekanalisasi lebih mungkin dikerjakan

6.  Elektro – koagulasi dan pemutusan tuba 
Dengan memasukkan grasping forceps melalui laparoskop tuba dijepit kurang lebih  2 cm dari kornu diangkat menjauhi uterus dan alat – alat panggul lainnya, kemudian dilakukan kauterisasi. Tuba terbakar kurang lebih 1 cm ke proksimal dan distal serta mesosalping terbakar sejauh  2 cm. Pada waktu kauterisasi tuba tampak menjadi putih, menggembung, kemudian putus. (Hanifa, W, 2005) 

Efektifitas kontrasepsi mantap perempuan
Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan). (Abdul, B. S, 2006) 
Efek samping kontrasepsi mantap perempuan
Tidak ada imbas samping dalam jangka panjang. (Abdul, B. S,   2006) 

Komplikasi kontrasepsi mantap perempuan  
  1. Infeksi luka 
  2. Demam pasca operasi (> 380C) 
  3. Luka pada kandung kemih, intestinal (jarang terjadi)  
  4. Hematoma (subkutan)  
  5. Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi (sangat jarang terjadi)  
  6. Rasa sakit pada lokasi pembedahan   
  7. Perdarahan superfisial (tepi – tepi kulit atau subkutan)  (Abdul, B. S, 2006) 


Indikasi kontrasepsi mantap wanita   
  1. Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup 
  2. Umur 30 tahun dengan 3 anak hidup  
  3. Umur 35 tahun dengan 2 anak hidup  (Hanifa, W,  2006)  
  4. Usia > 26 tahun  
  5. Paritas > 2  
  6. Yakin telah memiliki besar  keluarga yang sesuai dengan kehendaknya  
  7. Pada kehamilannya akan menjadikan resiko kesehatan yang serius  
  8. Pasca persalinan  
  9. Pasca keguguran  
  10. Paham dan secara sukarela baiklah dengan mekanisme ini  (Abdul, B.S, 2006) 

 yaitu mekanisme bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas  Pengertian Kontrasepsi Mantap Wanita Tubektomi Artikel Makalah


Kontraindikasi kontrasepsi mantap perempuan  
  1. Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai) 
  2.  Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)  
  3. Infeksi sistemik atau pelvik  yang akut (hingga problem itu disembuhkan atau dikontrol)  
  4. Tidak boleh menjalani proses pembedahan  
  5. Kurang niscaya mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan  
  6. Belum mengatakan persetujuan tertulis  (Abdul, B. S, 2006) 


Syarat penerima kontrasepsi mantap perempuan
Syarat – syarat untuk menjadi penerima kontrasepsi mantap wanita  mencakup syarat sukarela, syarat bahagia, syarat medik.  (Hanifa, W, 2000) 

 Keuntungan kontrasepsi mantap wanita   
  1. Motivasi hanya dilakukan satu kali saja sehingga tidak diharapkan motivasi yang berulang – ulang 
  2. Efektivitas hampir 100 %  
  3. Tidak mempengaruhi libido seksualitas   
  4. Kegagalan dari pihak pasien (patient’s failure) tidak ada  (Hanifa, W, 1999) 


Kerugian kontrasepsi mantap perempuan
Bahwa tindakan ini sanggup dianggap tidak reversibel, walaupun kini ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali pada mereka yang balasannya masih menginginkan anak lagi dengan operasi rekanalisasi. (Hanifa, W, 1999) 

Daftar Pustaka Pengertian Kontrasepsi Wanita Tubektomi Artikel Makalah

Abdul, B. S. (2006).  Buku Panduan Mudah Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP. 
Hanifa, W. (1999). Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP.  
Hanifa, W. (2000). Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : YBP-SP. 
Hanifa, W. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

0 Response to "Pengertian Kontrasepsi Mantap Perempuan Tubektomi Artikel Makalah"

Post a Comment