Pengertian Kekerasan Makalah Bentuk Dampak Klasifikasi Kekerasan Menurut Usia - Pengertian kekerasan yakni suatu tindakan yang bersandar pada penggunaan ketegasan ekstra. Definisi Kekerasan yakni sikap yang bertentangan dengan kelembutan dan sesuatu yang natural
Bentuk kekerasan
1. Penganiayaan Fisik
Yaitu cedera fisik sebagai tanggapan eksekusi tubuh di luar batas, kekejaman atau pemberian racun.
2. Kelalaian
Kelalaian ini selain tidak sengaja, juga tanggapan dari ketidak tahuan atau kesulitan ekonomi.
Bentuk kelalaian ini antara lain yaitu :Yaitu cedera fisik sebagai tanggapan eksekusi tubuh di luar batas, kekejaman atau pemberian racun.
2. Kelalaian
Kelalaian ini selain tidak sengaja, juga tanggapan dari ketidak tahuan atau kesulitan ekonomi.
- Pemeliharaan yang kurang memadai, yang sanggup menjadikan gagal tumbuh (failure to thrive), anak merasa kehilangan kasih sayang, gangguan kejiwaan, keterlambatan perkembangan.
- Pengawasan yang kurang, sanggup mengakibatkan anak mengalami resiko untuk terjadinya stress berat fisik dan jiwa.
- Kelalaian dalam mendapat pengobatan mencakup : kegagalan merawat anak dengan baik contohnya imunisasi, atau kelalaian dalam mencari pengobatan sehingga memperburuk penyakit anak.
- Kelalaian dalam pendidikan mencakup kegagalan dalam mendidik anak untuk bisa berinteraksi dengan lingkungannya, gagal menyekolahkannya atau menyuruh anak mencari nafkah untuk keluarga sehingga anak terpaksa putus sekolah.
3. Penganiayaan emosional
Ditandai dengan kecaman kata-kata yang merendahkan anak, atau tidak mengakui sebagai anak. Keadaan ini sering kali berlanjut dengan melalaikan anak, mengisolasikan anak dari lingkungan atau hubungan sosialnya atau menyalahkan anak secara terus menerus.
4. Penganiayaan seksual
Mengajak anak untuk melaksanakan kegiatan seksual yang melanggar norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, dimana anak tidak memahami/tidak bersedia.
Aktivitas seksual sanggup berupa semua bentuk oral genital, genital, anal, atau sodomi. Penganiayaan seksual ini juga termasuk incest yaitu penganiayaan seksual oleh orang yang masih ada hubungan keluarga.
5. Sindrom Munchausen
Sindrom ini merupakan usul pengobatan terhadap penyakit yang dibuat-buat dan pemberian keterangan palsu untuk menyokong tuntutan. Hal ini biasanya di lakukan orang bau tanah lantaran ingin menutupi insiden yang bahu-membahu (Soetjiningsih, 1998:164).
- Anak 0-5 tahun reaksi yang timbul yakni cemas terhadap perpisahan, sikap agresif, kehilangan kemampuan yang gres dicapai, dan mimpi jelek dengan mengigau.
- Anak 6-12 tahun reaksi yang timbul yakni kesulitan belajar, yang diakibatkan oleh adanya kesulitan dalam berkonsentrasi dan kegelisahan, gangguan stress pasca trauma, adanya interaksi sosial yang buruk, dengan sikap bernafsu yang menonjol, reaksi depresi, kesulitan dalam tidur, dan bertingkah laris menyerupai anak yang lebih kecil.
- Anak 13-18 tahun reaksi yang timbul yakni merusak diri sebagai cara mengatasi rasa murka dan depresi, melaksanakan aneka macam sikap beresiko tinggi seperti memakai zat-zat terlarang, melaksanakan tindakan anti sosial, menarik diri dari lingkungannya hingga pada isolasi diri, perubahan kepribadian, dan keluhan-keluhan fisik yang tidak sanggup dijelaskan secara investigasi fisik atau laboratorium
Pemicu Kekerasan
Ada beberapa hal yang secara bersama saling menguatkan pemicu terjadinya beberapa sikap yang mereduksi kualitas keluarga
- Eksistensi keluarga yang semakin virtual (maya), antara ada dan tiada, apalagi semakin orang bau tanah yang sibuk berkarir di luar rumah.
- Kemiskinan
Kemiskinan menciptakan orang bau tanah tega memperkerjakan anaknya apalagi, masih sangat kokohnya contoh patriarki menciptakan anak tidak bisa berbuat banyak saat dipaksa membantu mencari uang
- Terbatasnya susukan pendidikan
Sedikitnya ada 6,6 juta anak (data tahun 2000) yang tidak bisa sekolah serta 7,2 juta siswa SD /SLTP terancam putus sekolah.
Adanya waktu luang anak tanggapan tidak sekolah serta memburuknya ekonomi keluarga memperbesar peluang orang bau tanah untuk mendesak anaknya bekerja.
- Pemanfaatan perkembangan teknologi yang tidak diawasi
Teknologi bersifat netral. Ia bisa menguntungkan, namun bisa merugikan, bahkan cenderung mengarah ke sisi yang merugikan bisa lepas dari pengawasan. Televisi contohnya banyak program yang mendidik, sarat pengetahuan, tapi banyak juga program “sampah”.
Tiada pengawasan menciptakan anak tertarik menonton program sampah. Pada gilirannya, itu bisa memicu sikap menyimpang, bahkan agresif.
Moore dan Parton berpendapat (Moore, 13-16 Parton 1985:152-174) Faktor-faktor yang mengakibatkan seseorang melaksanakan tindak kekerasan kepada anak disebabkan oleh faktor individu namun ada juga argumen lantaran faktor struktur sosial.
- Faktor individu
Menekankan bahwa orang cerdik balig cukup akal yang “berbakat” menganiaya anak memiliki latar belakang masa kecil yang juga penuh kekerasan, ada juga orang cerdik balig cukup akal menganggap anak seharusnya memperlihatkan pertolongan dan perhatian kepada orang bau tanah dengan senantiasa memenuhi impian orang bau tanah sehingga jikalau tidak anak harus dihukum. Selain itu, orang cerdik balig cukup akal yang tidak tahu pertumbuhan perkembangan anak sehingga jikalau anak tidak sanggup melaksanakan sesuatu yang diinginkan orang cerdik balig cukup akal lantaran anak belum bisa maka orang cerdik balig cukup akal menjadi marah.
- Faktor struktur sosial
Memandang perlakuan salah terhadap anak terjadi lantaran sesorang tidak memiliki jaringan sosial yang memuaskan dan tidak mendukung dirinya dalam menghadapi aneka macam masalah, contohnya hubungan suami istri yang tidak harmonis, persoalan di daerah kerja dan lain-lain. ( Desi Natalliany , 2008).
1. Dampak fisik anak
- Lecet hematom, luka bekas jahitan, luka bakar, patah tulang, pendarahan retina tanggapan dari adanya subdural hemtom, dan adanya kerusakan organ dalam lainnya.
- Sekuele/cacat sebagai tanggapan trauma, contohnya jaringan parut, kerusakan syaraf, gangguan pendengaran, kerusakan mata, dan cacat lainnya.
2. Dampak tumbuh kembang anak
- Pertumbuhan fisik anak kurang dari bawah umur sebayanya yang tidak mendapat perlakuan sama.
- Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan yaitu kecerdasan, emosi, konsep diri, agresif, hubungan sosial yang buruk.
3. Dampak dari penganiayaan seksual
Tanda – tanda penganiayaan seksual antara lain yakni :
- Tanda tanggapan stress berat atau jerawat lokal, contohnya nyeri perineal, sekret vagina, nyeri dan pendarahan anus.
- Tanda gangguan emosi contohnya konsentrasi berkurang, enuresis, enkopresis, anoreksia atau perubahan tingkah laku.
- Tingkah laris atau pengetahuan seksual anak yang tidak sesuai dengan umurnya.
4. Sindrome Munchausen
Gambaran sidrom ini terjadi dari tanda-tanda :
- Gejala yang tidak biasa atau tidak spesifik.
- Gejala terlihat hanya kalau ada orang tuanya.
- Cara pengobatan oleh orang tuanya yang luar biasa
- Tingkah laris orang tuanya yang berlebihan
- Adanya penyakit yang sama tetapi tidak biasa pada sepupu atau orang tuanya.
5. Akibat lain dari perlakuan salah tersebut, anak akan melaksanakan hal yang sama di kelak lalu hari terhadap anak-anaknya (Soetjiningsih, 1998 : 168).
Daftar Pustaka Pengertian Kekerasan Makalah Bentuk Dampak Klasifikasi Definisi Kekerasan Menurut Usia
Desi Natalliany. (2006). Kitalah Salah Satu Perlakunya.http:// Blogsome.com (acessed on Friday, April, 10th, 2008.03.00 pm).
Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.
0 Response to "Pengertian Kekerasan Makalah Bentuk Efek Pembagian Terstruktur Mengenai Definisi Kekerasan Berdasarkan Usia"
Post a Comment