Pengertian Dewasa Awal - Masa cukup umur awal dimulai pada umur 18 tahun hingga kira-kira umur 40 tahun. Saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif (Hurlock, 1996).
Judul artikel (Pengertian Masa Dewasa Awal Definisi, Perkembangan, Ciri )
Definisi Masa cukup umur awal merupakan periode pembiasaan diri terhadap pola-pola kehidupan yang gres dan harapan-harapan sosial baru. Orang cukup umur awal diharapkan memaikan kiprah baru, menyerupai suami/istri, orang tua, dan pencari nafkah, keinginan-keingan baru, menyebarkan sikap-sikap baru, dan nilai-nilai gres sesuai kiprah gres ini (Hurlock, 1996).
Ciri – ciri masa cukup umur awal
Hurlock (1996), menguraikan secara ringkas ciri-ciri cukup umur yang menonjol dalam masa – masa cukup umur awal sebagi berikut :
MASA DEWASA AWAL
Batasan Masa Dewasa Awal
Judul artikel (Pengertian Masa Dewasa Awal Definisi, Perkembangan, Ciri )
Definisi Masa cukup umur awal merupakan periode pembiasaan diri terhadap pola-pola kehidupan yang gres dan harapan-harapan sosial baru. Orang cukup umur awal diharapkan memaikan kiprah baru, menyerupai suami/istri, orang tua, dan pencari nafkah, keinginan-keingan baru, menyebarkan sikap-sikap baru, dan nilai-nilai gres sesuai kiprah gres ini (Hurlock, 1996).
Ciri – ciri masa cukup umur awal
Hurlock (1996), menguraikan secara ringkas ciri-ciri cukup umur yang menonjol dalam masa – masa cukup umur awal sebagi berikut :
- Masa cukup umur dini sebagai masa pengaturan
Masa cukup umur awal merupakan masa pengaturan. Pada masa ini individu menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa. Yang berarti seorang laki-laki mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai kariernya, dan perempuan diharapkan mulai mendapatkan tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. - Masa cukup umur dini sebagai usia repoduktif
Orang renta merupakan salah satu kiprah yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Orang yang kawin berperan sebagai orang renta pada waktu ketika ia berusia duapuluhan atau pada awal tigapuluhan. - Masa cukup umur dini sebagai masa bermasalah
Dalam tahun-tahun awal masa cukup umur banyak persoalan gres yang harus dihadapi seseorang. Masalah-masalah gres ini dari segi utamanya berbeda dengan dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya. - Masa cukup umur dini sebagai masa ketegangan emosional
Pada usia ini kebanyakan individu sudah bisa memecahkan persoalan – persoalan yang mereka hadapi secara baik sehingga menjadi stabil dan lebih tenang. - Masa cukup umur dini sebagai masa keterasingan sosial
Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat berpengaruh untuk maju dalam karir, sehingga keramahtamahan masa remaja diganti dengan persaingan dalam masyarakat dewasa. - Masa cukup umur dini sebagai masa komitmen
Setelah menjadi orang dewasa, individu akan mengalami perubahan, dimana mereka akan mempunyai tanggung jawab sendiri dan mempunyai komitmen-komitmen sendiri. - Masa cukup umur dini sering merupakan masa ketergantungan
Meskipun telah mencapai status dewasa, banyak individu yang masih tergantung pada orang-orang tertentu dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orang renta yang membiayai pendidikan. - Masa cukup umur dini sebagai masa perubahan nilai
Perubahan lantaran adanya pengalaman dan korelasi sosial yang lebih luas dan nilai-nilai itu sanggup dilihat dri kacamata orang dewasa. Perubahan nilai ini disebabka lantaran beberapa alasan yaitu individu ingin diterima olh anggota kelompok orang dewasa, individu menyadari bahwa kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan dan perilaku. - Masa cukup umur dini masa pembiasaan diri dengan cara hidup baru.
Masa ini individu banyak mengalami perubahan dimana gaya hidup gres paling menonjol dibidang perkawinan dan kiprah orangtua. - Masa cukup umur dini sebagai masa kreatif
Orang yang cukup umur tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan orangtua maupun guru-gurunya sehingga terlebas dari belenggu ini dan bebas untuk berbuat apa yang mereka inginkan. Bentuk kreatifitas ini tergantung dengan minat dan kemampuan individual.
MASA DEWASA AWAL
Batasan Masa Dewasa Awal
Pada penelitian menyebutkan bahwa salah satu kiprah perkembangan pada masa cukup umur awal (18 – 40 tahun) yaitu mencari pasangan hidup (Havighurst dalam Monks, 2001: 290), yang selanjutnya akan diteruskan pada proses membentuk dan membina keluarga. Pada simpulan usia 20 tahun pemilihan struktur hidup menjadi semakin penting. Pada usia natara 28-33 tahun pilihan struktur kehidupan ini menjadi lebih tetap dan stabil. Dalam fase kemantapan (33 – 40 tahun) orang dengan kematangannya bisa menemukan tempatnya dalam masyarakat dan berusaha untuk memajukan karier sebaik-baiknya. Pekerjaan dan kehidupan keluarga membentuk struktur kiprah yang memunculkan aspek-aspek kepribadian yang diharapkan dalam aspek tersebut (Levinson dalam Monks, 2001: 296 ). Lebih lengkapnya lagi mengenai batasan masa cukup umur awal akan diuraikan pada potongan ini.
Secara aturan seseorang dikatakan cukup umur jika ia sudah menginjak usia 21 tahun (meski belum menikah) atau sudah menikah (meskipun belum berusia 21 tahun). Di Indonesia batas kedewasaan yaitu 21 tahun juga. Hal ini berarti bahwa pada usia itu seseorang sudah dianggap cukup umur dan selanjutnya dianggap sudah mempunyai tanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatannya ( Monks, 2001: 291). Dikatakan oleh Hurlock (1990) bahwa seseorang dikatakan cukup umur jika telah mempunyai kekuatan badan secara maksimal, siap berproduksi, dan telah sanggup diharapkan mempunyai kesiapan kognitif, afektif, dan psikomotor, serta sanggup diharapkan memainkan peranannya bersama dengan individu-individu lain dalam masyarakat.
Setiap kebudayaan sanggup menciptakan perbedaan usia seseorang sanggup dikatakan cukup umur secara resmi, yang pada umumnya didasarkan pada perubahan-perubahan fisik dan psikologik tertentu. Dalam hal ini Hurlock (1990: 246), membagi masa cukup umur menjadi tiga periode, yaitu:
- Masa Dewasa Awal (18 – 40 tahun)
Pada masa ini perubahan-perubahan yang nampak antara lain perubahan dalam hal penampilan, fungsi-fungsi tubuh, minat, sikap, serta tingkah laris sosial
- Masa Dewasa Madya (40 – 60 tahun)
Pada masa ini kemampuan fisik dan psikologis seseorang terlihat mulai menurun. Usia cukup umur madya merupakan usia transisi dari Adulthood ke masa tua. Transisi itu terjadi baik pada fungsi fisik maupun psikisnya.
- Masa Dewasa Akhir (60 – Meninggal)
Pada masa cukup umur lanjut, kemampuan fisik maupun psikologis mengalami penurunan yang sangat cepat, sehingga seringkali individu tergantung pada orang lain. Timbul rasa tidak kondusif lantaran faktor ekonomi yang menjadikan perubahan pada teladan hidupnya.
Havighurst (Dalam Mappiare, 1983: 252) menyebutkan bahwa tugas-tugas perkembangan pada masa cukup umur awal yaitu sebagai berikut:
- Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri)
Pada umumnya, pada masa cukup umur awal ini individu sudah mulai berpikir dan menentukan pasangan yang cocok dengan dirinya, yang sanggup mengerti pikiran dan perasaannya, untuk kemudian dilanjutkan dengan ijab kabul (menjadi pasangan hidupnya) - Belajar hidup bersama dengan suami istri
Masing-masing individu mulai menyesuaikan baik pendapat, keinginan, dan minat dengan pasangan hidupnya. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga - Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
Dalam hal ini masing-masing individu sudah mulai mengabaikan keinginan atau hak-hak pribadi, yang menjadi kebutuhan atau kepentingan yang utama yaitu keluarga - Dituntut adanya kesamaan cara serta faham
Hal ini dilakukan biar anak tidak merasa galau harus mengikuti cara ayah atau ibunya. Maka dalam hal ini pasangan suami istri harus menentukan bagaimana cara teladan asuh dalam mendidik anak-anaknya. - Mengelola rumah tangga
Dalam mengelola rumah tangga harus ada keterusterangan antara suami istri, hal ini untuk menghindari percekcokan dan konflik dalam rumah tangga. - Mulai bekerja dalam suatu jabatan
Seseorang yang sudah memasuki masa cukup umur awal dituntut untuk sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri, yaitu dengan jalan bekerja. Dalam pekerjaannya tersebut, individu dituntut untuk sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungannya. - Mulai bertanggung jawab sebagai warga Negara secara layak
Seseorang yang dikatakan cukup umur sudah berhak untuk menentukan cara hidupnya sendiri, termasuk dalam hal ini hak dan kewajibannya sebagai warga dari suatu Negara. - Memperoleh kelompok sosial yang seriama dengan nilai-nilai atau fahamnya.
Setiap individu mempunyainilai-nilai dan faham yang berbeda satu sama lain. Pada masa ini seorang individuakan mulai mencari orang-orang atau kelompok yang mempunyai faham yang sama atau serupa dengan dirinya.
Penelitian secara spesifik menentukan perempuan bekerja dengan batasan usia 30 tahun ke atas sebagai subyek penelitian lantaran pada usia tersebut terdapat peningkatan tekanan untuk menikah dan menetap (Santrock, 2004: 123). Usia 30 tahun merupakan masa dimana banyak orang cukup umur yang masih lajang menciptakan keputusan setelah melalui pertimbangan yang matang untuk menikah atau tetap melajang (Santrock,2004: 123). Jika seorang perempuan ingin mengalami fase menjadi seorang ibu dan mengasuh anak ia akan merasa mulai dikejar waktu ketika mencapai usia 30 tahun. Seperti yang kita ketahui, secara medis kehamilan pada perempuan berusia diatas 30 tahun mempunyai berbagai resiko. Dan semakin lanjut usia seorang perempuan pada waktu hamil semakin meningkat probabilitas terjadinya “bahaya” pada sang jabang bayi nantinya.
Santrock (2004) dalam bukunya mengutip komentar seseorang laki-laki berusia 30 tahun. Dia mengatakan, “Hal ini yaitu kenyataan. Kita memang seharusnya sudah menikah ketika mencapai usia 30, ini merupakan standart di masyarakat. Hal ini merupakan potongan dari hidup, dimana kita harus melaksanakan apa yang harus kita lakukan berdasarkan standart umum (dalam bahasa ilmiah kita menyebutnya sebagai kiprah perkembangan). Kita mulai mempunyai karier dan mempertanyakan siap sesungguhnya diri kita pada waktu kita berusia dua puluhan. Pada usia tiga puluhan, seorang individu harus melanjutkannya dengan kiprah lain. Agar tetap dianggap berada di jalur, pada usia ini kita harus mulai menciptakan rencana masa depan, mapan secara financial, dan mulai membentuk keluarga. Tetapi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan selanjutnya, menikah menjadi kurang penting dibandingkan membeli rumah atau property lain (Santrock, 2004: 122).
Bagi seorang perempuan yang belum menikah, usia 30an yaitu usia kritis dan banyak pilihan menyerupai di persimpangan jalam. Bila diamati stress lebih sering dialami seorang perempuan ketika menginjak usia ini. Sebagian perempuan, malah semakin berkurang keinginannya menikah ketika melewati batas usia 30an, lantaran mereka semakin pesimis menggapai keinginan mereka yang satu ini. Meski demikian mereka, apalagi perempuan metropolis, masih mempunyai keinginan-keinginan yang kesudahannya membawa mereka mencari kesibukan lain dalam mengisi masa kesendiriannya (Amanah, Edisi Agustus 2002: 12).
Daftara Pustaka - Pengertian Masa Dewasa Awal Definisi Perkembangan Ciri Menurut Para Ahli Hurlock dan Santrock
Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
0 Response to "Pengertian Kala Remaja Awal Definisi Perkembangan Ciri Berdasarkan Para Hebat Hurlock Dan Santrock"
Post a Comment