Keharmonisan Rumah Tangga Menurut Islam - Keharmonisan rumah tangga adalah bentuk kekerabatan yang dipenuhi oleh cinta dan kasih, lantaran kedua hal tersebut yakni tali pengikat keharmonisan. Kehidupan keluarga yang penuh cinta kasih tersebut dalam islam disebut mawaddah wa rahmah. Yaitu keluarga yang tetap menjaga perasaan cinta; cinta terhadap suami/istri, cinta terhadap anak, juga cinta pekerjaan. Perpaduan cinta suami-istri ini akan menjadi landasan untama dalam berkeluarga. Islam mengajarkan supaya suami memerankan tokoh utama dan istri memerankan kiprah lawan yaitu menyeimbangkan karakter suami (Muhammad M. Dlori, Dicinta Suami (Istri) Sampai Mati., hal 30-32) Allah berfirman dalam QS Ar-Rum: 21
Judul artikel Keharmonisan Rumah Tangga Menurut Agama Islam Suami Istri
- Artinya: Dan di antara tanda- tanda kekuasaanNya iala: ia membuat untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kau cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berfikir. (QS Ar-rum: 21). (Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., hal 644)
Pembentukan keluarga hendaknya diniatkan untuk menyelenggarakan kehidupan keluarga yang penuh dengan semangat mawaddah wa rahmah dengan selalu mendektkan diri kepada Allah dan mendambakan keridhaannya, limpahan hidayah dan taufiq-Nya. Kehidupan keluarga yang didasari oleh niat dan semangat beribadah kepada Allah, insya Allah keluarga yang demikian akan selalu mendapat pemberian dalam mendapat tujuan-tujuannya yang penuh dengan keluhuran. (Hasan Basri, Keluarga Sakinah Tinjauan Psikologi dan Agama., hal, 27)
Keluarga serasi yakni rumah tangga yang senantiasa memelihara komitmen suci kedua pasangan yang berlandaskan tuntunan agama. Dalam kehidupannya suami isteri selalu berdiri pada batasan masing-masing berdasarkan hak dan kewajibannya. Kehidupan keluarga yang serasi terdapat corak kehidupan surgawi. Dalam keluarga semacam inilah rahmat ilahi tercurah. Rumah tangga mereka merupakan sentra pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai kemanusiaan. Anak-anak dari keluarga ini akan menebarkan rasa kasih sayang juga. Kehidupan rumah tangga dijadikan ajang untuk meraih kesempurnaan, dengan ketentraman keluarganya mereka berusaha mendekatkan diri kepada Allah, dan jalan yang mereka tempuh yakni jalan Allah, kesannya hasil jerih payah mereka yakni kebahagiaan(Ali Qaimi, Menggapai Langit Masa Depan Anak., hal 14-15)
Kasih sayang yang tertanam dalam hati dan menjadi kelembutan dalam sikap, tindakan dan ucapan akan memperlihatkan hamba tersebut ketenangan kalbu. Karenanya pasangan yang tingkah lakunya lembut akan mendapat banyak kebahagiaan dalam kehidupannya.
Cinta akan berakar pada temperamen yang lembut pada siapapun yang dicintai. Begitu pula dalam keluarga, jikalau suami mempu besikap lembut pada istrinya, terhadap anaknya, terhadap manyarakat, maka suasana akan dirasa nyaman, keluarga menjadi harmonis, punya banyak teman, disukai dan dihormati oleh masyarakat.( Muhammad M. Dlori, Dicinta Suami (Istri) Sampai Mati.,hal 34-35) Firman Allah dalam Ali Imran ayat 159:
- Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kau berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kau Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Ali Imran ayat 159). (Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya.,hal 103)
Istri harus menjadi pendamping suami secara bersungguh-sungguh sebagai bentuk penjagaan cinta. Ia dituntut untuk lebih mengerti dan bisa menempatkan diri dan kondisi. Perasaan cinta suami bertambah apa bila istri sanggup memotivasi, mengiburnya di kala susah, menenagkannya di kala gundah, tidak banyak mengeluh saat kekurangan, juga sanggup tersenyum pada suami dengan tulus. Ada beberapa sikap istri yang sanggup dijadikan teladan dengan merujuk pada perkataan Siti Aisyah:
”Ada beberapa sifat istri yang patut dijadikan pola sesuai dengan yang dimiliki Siti Khadijah. Yakni: bersikap benar dan menaati allah, berkata jujur, memberi kepada yang meminta, membalas kebaikan orang, menyambung silaturrahim, sanggup tersenyum di kala suami sedang rugi,menghormati tamu, membahagiakan tamu, mempunyai sifat malu.”( Muhammad M. Dlori, Dicinta Suami (istri) Sampai Mati.,hal 79)
Ciri-ciri keluarga serasi berdasarkan islam adalah:
- Pembentukan keluarga yang di dasari impian keridhaan Allah tanpa yang lain. Kedua belah fihak saling melengkapi dan menyempurnakan, memenuhi panggilan fitrah dan sunnah, menjalin persahabatan dan kasih sayang, serta meraih ketentraman dan ketenangan jasmani. Dalam memilih standar jodoh keduanya hanya bertolak pada keimanan dan ketaqwan.
- Tujuan pembentukan keluarga. Keharmonisan rumah tangga akan terwujud apabila kedua pasangan saling konsisten terhadap perjanjian yang mereka memutuskan bersama. Tujuan utama mereka yakni menuju jalan yang telah digariskan Allah dan mengharap ridha-Nya. Dalam segala tindakan mereka yang tertuju hanyalah Allah semata.
- Lingkungan. Dalam keluarga yang serasi upaya yang selalu dipelihara yakni suasana yang penuh kasih sayang dan masing-masing anggotanya menjalankan kiprah secara sempurna. Lingkungan keluarga merupakan kawasan untuk berteduh dan berlindung, kawasan dimana perkembangan dan susah-senang dilalui bersama.
- Hubungan antara kedua pasangan. Dalam kekerabatan rumah tangga yang serasi dan seimbang suami istri berupaya saling melengkapi dan menyempurmakan. Mereka menyatu dan ikut mencicipi apa yang dirasakan anggota keluarga yang lain. Mereka saling mengobati, saling membahagiakan dan menyatukan langkah dan tujuan, keduanya menyiapkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
- Hubungan dengan anak. Keluarga serasi menganggap anak sebagai belahan darinya mereka membangun kekerabatan atas dasar penghormatan, penjagaan hak, pendidikan, bimbingan yang layak, pemurnian kasih sayang serta pengawasan adat dan sikap anak.
- Duduk bersama. Keluarga serasi selalu siap duduk bersamadan berbincang dengan para anggota keluarganya, mereka berupaya saling memahami dan membuat kekerabatan mesra. Islam mengajarkan supaya yang renta menyayangi dan membimbing yang muda, dan yang muda menghormati dan mematuhi nasehat yang tua.
- Kerjasama saling membantu. Dalam kehidupan rumah tangga yang serasi setiap anggota rumah tangga mempunyai kiprah tertentu.mereka bersatu untuk memikul beban bersama. Dalam bangunan ini tampak terang persahabatan, saling tolong-menolong, kejujuran, saling mendukung dalam kebaikan, saling menjaga sisi jasmani dan rohani masing-masing.
- Upaya untuk kepentinagan bersama. Dalam kehidupan keluarga yang serasi mereka berusaha saling membahagiakan. Mereka saling berupaya untuk memenuhi keinginan dan memperhatikan selera pasangannya. Saling menjagadan memperhatikan cara berhias dan berpakaian. Untuk kepentingan bersama mereka selalu bermusyawarah dan berkomunikasi untuk meminta pendapat, pada waktu anak telah bisa memahami problem tersebut ia di ikutkan dalam musyawarah tadi. (Ali Qaimi, Menggapai Langit Masa Depan Anak.,hal 16-21)
Makara sesuai dengan ciri-ciri tadi aspek yang harus tertanam dalam keluarga sakinah mawaddah wa rahmah yakni kekerabatan silaturrahmi yang didasari rasa kasih sayang sesuai dengan tuntunan Allah. Firman Allah dalam surat Asy Suraa: 23 wacana pentingnya menjaga ikatan kekeluargaan:
Artinya: Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya.,hal 787)
Pentingnya menjaga kekerabatan silaturrahmi dalam keluarga, Allah Berfirman dalam An Nisa’: 1
- Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah membuat kau dari seorang diri, dan dari padanya Allah membuat isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan pria dan wanita yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kau saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) kekerabatan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu(Ibid, hal 114).
Mushoffa menjelaskan indikator keluarga serasi berdasarkan islam adalah:
- Kehidupan beragama dalam keluarga. Yaitu:
- Segi keimanan, keislaman dan keihsanannya.
- Dari segi pengetahuan agama mereka mempunyai semangat belajar, memahami, serta memperdalam pedoman agama, dan taat melakukan tuntunan adat mulia.
- Saling memotivasi dan mendukung supaya keluarga sanggup berpendidikan.
- Kesehatan keluarga. Meliputi kesehatan anggota keluarga, lingkungan keluarga, dan sebagainya.
- Ekonomi keluarga. Terpenuhinya sandang pangan, papan yang cukup, dan sanggup mendapat dan mengelola nafkah dengan baik.
- Hubungan antar angoota keluarga yang harmonis. Saling mencintai, menyayangi, terbuka, menghormati, adil, saling membantu, saling percaya, saling bermusyawarah, dan saling memaafkan. Hubungan dengan kerabat dan tetangga harus pula terbentuk(Aziz Mushoffa, Untaian Mutiara buat Keluarga,(yogyakarta: Pustaka pelajar, 2001), hal12-14).
Keluarga merupakan sebuah karunia dari Allah. Maka jagalah rumah tangga dengan aroma kasih sayang, kerjasama dengan baik, selalu dibacakan Al-Quran dan dilantunkan dzikir, shalat dan puasa selalu ditegakkan, do’a dan kebutuhan kepada Allah selalu dipanjatkan, dengan menerapkan kesemuanya maka Allah akan memenuhi rumah tersebut dengan keberkahan(Husain Mazhari, Membangun Surga Dalam Rumah Tangga., hal79)
Islam sangat memuliakan persaudaraan, cinta kasih dan persatuan. Kebiasaan melaknat, mamaki, bertengkat, tidak menjaga perbuatan dan pengecap merupakan penghuni nerka jahanam. Maka yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami istri adalah:
- Berusaha supaya perbuatan suami atau istri menjadi cermin kenikmatan surgawi yang akan mengarahkan terhadap nirwana di akhirat. Caranya yakni dengan menjaga perbuatan dan perkataan, menjaga supaya terhindar dari pertengkaran, saling menyayangi dan memaafkan, senyum, serta menjalin keakraban dirumah.
- Saling pengertian. Memiliki akal bahasa yang luhur dan senantiasa melontarkan pujian, bisa bertanggung jawab atas perbuatan dan kesalahan, tidak berlebihan, menjadi guru adat untuk anggota keluarga, saling memaafkan, mengalah, rajin, saling membantu dan rapi, musyawarah, serta saling menjaga keluarganya dari kebatilan dan perbuatan yang dilrang Allah(Ibid, hal 91-103)
Dalam menulis artikel Keharmonisan Rumah Tangga Menurut Agama Islam Suami Istri refernsinya saya tulis dengan abjad kecil didalam tanda kurung, semoga bermanfaat untuk semuanya dan kita menjadi keluarga yang harmonis
0 Response to "Keharmonisan Rumah Tangga Berdasarkan Agama Islam Suami Istri"
Post a Comment