Contoh Skripsi Ekonomi Administrasi Kiprah Akhir

Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen - Semoga dengan adanya skripsi ini sahabat sahabat semua akan lebih mudah dalam menyusun skripsinya, guna untuk mendapat gelas Sarjana. Sebenarnya dalam membuat skripsi dimulai dari pengajuan judul nah pada ketika pengajuan judul sebaiknya apa yang harus menjadi pondasi fikir kita, ilmu yang kita kuasai itulah yang di jadikan topok atau tema dalam pembahasan skripsi, (Apa yang anda suka, anda kuasai itulah yang diangkat semoga tidak gundah kedepannya dalam menyusun Skripsi Ekonomi Manajemen)



Silahk an sahabat semua mebaca Contoh Skripsi Ekonomi semoga bermanfaat
BAB I
PENDAHULUAN
Skripsi Ekonomi Manajemen

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di banyak sekali bidang kehidupan, termasuk didalamnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mendapat pangsa pasar, sehingga hal ini memacu perusahaan untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki bisnisnya. Di samping itu dengan adanya kemajuan teknologi, perusahaan dituntut pula untuk sanggup mengikuti perkembangan zaman semoga tidak tertinggal dengan yang lainnya.

Supaya perusahaan sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik, maka perusahaan tersebut harus sanggup mengantisipasi perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif dengan melaksanakan taktik yang sempurna semoga tidak tersisih dalam persaingan. Selain itu perusahaan juga harus sanggup mengantisipasi kecenderungan ekonomi di masa mendatang dan harus sanggup bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan.

Perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa selalu dihadapkan pada pertanyaan, “mengapa konsumen membeli barang atau jasa tertentu?” jawabannya tidak sanggup diterangkan secara pribadi dari pengamatannya saja, tetapi dibutuhkan analisa sikap konsumen yang lebih mendalam. Hal ini akan banyak membantu bagi manajer pemasaran untuk memahami “mengapa” dan “bagaimana” sikap konsumen tersebut, sehingga perusahaan sanggup mengembangkan, memilih harga, mempromosikan, dan memdistribusikan barangnya secara baik (Swastha, 2000 : 13). Dengan analisa sikap konsumen ini, perusahaan akan mempunyai pandangan yang lebih luas dan akan lebih mengetahui kesempatan gres yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen.

 Dalam perkembangan ekonomi khususnya ketika ini di Daerah kota Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, kota budaya, dan pariwisata ternyata mengalami perkembangan yang cukup pesat.  Serta dari tahun ketahun penduduk di kota ini semakin meningkat, peningkatan yang terjadi mengkibatkan meningkatnya pula kebutuhan manusia, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder. Dari mulai kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari hingga pada kebutuhan tersier semakin hari semakin meningkat.

Maka pada situasi menyerupai ini menuntut kejelian pihak perusahaan melihat pergeseran dan perubahan keinginan serta kebutuhan para konsumen membuat perusahaan kewalahan dalam menyusun taktik untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis yang diakibatkan kemajuan zaman. Dimana kepuasan konsumen sangat diutamakan sehingga sanggup memperoleh laba yang diharapkan untuk membiayai kelangsungan operasi perusahaan.

Peranan air minum isi ulang semakin besar, hal ini terlihat dengan semakin bertambahnya jumlah air minum isi ulang dimana-mana. Maka persaingan sesama perusahaan air minum isi ulang semakin tajam. Peningkatan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan hidup menawarkan lapangan pekerjaan atau bisnis baru. Salah satu pola bisnis yang mempunyai prospek yang baik yakni bisnis dalam bidang penjualan air minum isi ulang.

Keadaan pasar yang berlaku sekarang bukan lagi pasar penjual, tetapi menjadi pasar pembeli dimana penjual yang mencari pembeli. Konsumen dalam hal ini yakni raja yang harus dilayani dengan baik. Secara umum perusahaan menerapkan taktik bisnis kombinasi antara taktik ofensif dan defensif. Dimana taktik ofensif perlu ditujukan untuk meraih atau memperoleh konsumen baru, sedangkan untuk meningkatkan pangsa pasar dan taktik defensif berusaha untuk mengurangi kemungkinan customer exit dan beralihnya konsumen dari perusahaan. 

Strategi kepuasan konsumen menimbulkan para pesaing harus berusaha keras dan melaksanakan biaya yang tinggi dalam perjuangan merebut konsumen suatu perusahaan. Dampak kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen dan pembelian ulang berbeda-beda setiap perusahaan. Karena konsumen puas belum berarti mereka puas, akan tetapi konsumen yang puas akan cenderung menjadi konsumen yang loyal. Kepuasan konsumen dipengaruhi dua variabel utama, yaitu Expectations dan Perceived Performance, bila Perceived Performance melebihi Expectations, maka konsumen mendapat kepuasan, kesannya akan membuat loyalitas konsumen (Tjiptono, 2000 : 41).

Ada beberapa faktor yang sanggup dipertimbangkan oleh konsumen dalam menilai suatu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1985) dikutip dalam Tjiptono (2000 : 27-28) berhasil mengidentifikasi lima dimensi kualitas jasa, yaitu : Skripsi Ekonomi Manajemen
1.    Bukti pribadi (tangibles)
Adalah kemudahan fisik, perlengkapan dan peralatan, penampilan pegawai, dan sarana komunikasi.
2.    Kehandalan (reliability)
Adalah suatu kemampuan menawarkan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.
3.    Daya tanggap (responsiveness)
Adalah respon atau kesigapan dalam membantu konsumen dan menawarkan pelayanan yang cepat dan tanggap.

4.    Jaminan (assurance)
Adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan kiprah secara impulsif yang sanggup menjamin kinerja yang baik sehingga menambahkan kepercayaan konsumen.

5.    Perhatian (emphaty)
Adalah perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menawarkan pelayanan yakni mendengar bunyi konsumen, hal ini berarti perusahaan harus melaksanakan interaksi dengan konsumen dengan maksud untuk memperoleh umpan balik (feed back) berapa tanggapan konsumen wacana sarana dan prasarana yang berafiliasi dengan pelayanan yan diberikan sebagai kontrol dan ukuran keberhasilan.

Adapun cara untuk mendapat umpan balik disini diantaranya sanggup dilakukan dengan penerapan sistem keluhan dan saran atau dengan survei loyalitas pembelian maka keluhan atau ketidakpuasan konsumen tersebut sanggup segera diambil dan ditentukan solusi yang terbaik oleh perusahaan. 

Dengan semakin meningkatnya akan kebutuhan air minum, menawarkan peluang bagi perjuangan penjualan air minum isi ulang. Lahirnya perjuangan atau bisnis gres ini juga menimbulkan pro dan kontra. Baik dari sisi pengusaha air mineral maupun dari sisi konsumen akan tetapi perjuangan ini walaupun dikatakan bisnis gres tetapi telah mempunyai pangsa pasar yang tersendiri. Dengan semakin meningkatnya perjuangan tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk mempelajari atau menganalisis wacana “ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI TIRTA MULYA”.  Skripsi Ekonomi Manajemen

B.    Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan yang dirumuskan yakni sebagai berikut :
  1. Bagaimana imbas variabel kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada  depot air minum isi ulang di Tirta Mulya ?
  2. Variabel kualitas layanan manakah yang lebih banyak didominasi mensugesti kepuasan konsumen ?


C.    Batasan Masalah
Batasan persoalan penelitian ini yakni ditujukan kepada konsumen yang memakai produk atau jasa depot air minum  pada Tirta Mulya yang berlokasi di kawasan Glagah Sari.
D.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yakni sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui bagaimana imbas masing-masing variabel kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang di Tirta Mulya.
  2. Untuk mengidentifikasi variabel kualitas layanan manakah yang lebih banyak didominasi mensugesti kepuasan konsumen pada Tirta Mulya.

E.    Manfaat Penelitian
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini yakni :
1.    Bagi Perusahaan
Diharapkan sanggup membantu perusahaan untuk digunakan sebagai materi perbandingan, pertimbangan dan memilih langkah-langkah selanjutnya, sehingga sanggup diharapkan sanggup lebih meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang.
2.    Bagi Peneliti
Merupakan pelengkap pengetahuan dari dunia praktisi dan sebagai pembelajaran sebelum masuk kedunia bisnis.
3.    Bagi Konsumen dan Pembaca
Sebagai sumbangan pustaka dan materi pelengkap pengetahuan mengenai kegiatan pemasaran khususnya dalam melaksanakan keputusan pembelian.


BAB II
Untuk Mendapatkan BAB II silahkan download skripsinya
Skripsi Ekonomi Manajemen


BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Skripsi Ekonomi Manajemen

A.    Sejarah Perusahaan
Depot air minum isi ulang yang berlokasi di Jalan Glagah Sari No. 86 Yogyakarta didirikan oleh Bapak Mulyadi, pada tanggal 30 April 2003 yang diberi nama Tirta Mulya. Pada awalnya hanya menjual produk air minum merek Aqua akan tetapi dengan adanya usul dari konsumen Bapak Mulyadi berani atau mencoba menjual produk air minum isi ulang yang diperoleh dari mata air Pluneng, di Desa Karang Nongko, Kecamatan Delangu, Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil investigasi bakteriologis sampel air minum isi ulang yang dilakukan oleh Kepmenkes 907/Menkes/SK/VII/  2002 menyatakan bahwa kadar Coliform Total dan Faecal Coli = 0 MPN/100, sehingga air minum isi ulang Tirta Mulya layak untuk dikonsumsi oleh konsumen.

Misi dan tujuan perusahaan yakni menawarkan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen, meningkatkan penjualan produk serta meningkatkan pendapatan perusahaan. 

B.    Personalia
Jumlah tenaga kerja pada depot air minum isi ulang Tirta Mulya yakni sebanyak tiga orang karyawan, yang bertugas melayani konsumen baik yang membeli secara pribadi maupun yang diantar atau memesan lewat telepon. Perusahaan Tirta Mulya menginginkan karyawannya bekerja dengan nyaman, sehingga menghasilkan produktifitas yang baik. Untuk itu beberapa perjuangan dilakukan untuk mewujudkannya menyerupai dengan menawarkan honor pokok serta perusahaan juga menyediakan dana dukungan yang berupa tunjangan hari raya (THR).   

C.    Sterilisasi Air Minum
Cara mensterilisasi air minum yang digunakan yakni sebagai berikut :
1.    Pemasakan atau Pendidihan Air
Pemasakan atau pendidihan air yakni sistem sterilisasi air minum dengan cara memanaskan air hingga mendekati suhu 1000C, dengan cara pemanasan ini diharapkan bekteri-bakteri, virus dan protozoa akan mati lantaran imbas suhu yang tinggi.
2.    Filter Keramik
Filter karamik bekerja sehabis air mengalir melalui suatu keramik yang mempunyai celah-celah yang sangat kecil untuk menyaring kontaminan besar.
Keistimewaannya :
a.    Menyaring partikel-partikel besar
b.    Kadar kuman berkurang dalam waktu singkat
c.    Filter keramik sanggup digunakan ulang.
Kekurangannya :
a.    Tidak efektif dalam menghilangkan kontaminan organik atau sebagian besar kontaminan non organik.
b.    Tidak bisa membunuh virus atau segala jenis bakteri
c.    Harus sering dibersihkan dan dilap dengan obat disinfektan.

3.    Pot Mineral
Air yang dituangkan ke dalam ember yang berisi tumpukan kerikil karang dan kerikil kapur untuk menambah mineral dalam kandungan air. Sistem ini tidak bisa menghilangkan atau mematikan kontaminan kimiawi, kuman maupun virus.
Keistimewaannya :
a.    Tidak perlu memasang alat
b.    Menambah unsur magnesium dan kalsium dalam air.
Kekurangannya :
a.    Tidak efektif menghilangkan mikroorganisme, kontaminan organik maupun non organik. 
b.    Arus air yang mengandalkan gravitasi terlalu lamban dan tidak efektif.
4.    Filter Hollow Fiber
Sistem pengolahan dengan teknologi fiber berlubang memakai pembuluh-pembuluh fiber dengan lubang berukuran 0,1 hingga 0,2 mikron untuk menyaring butir-butir pasir, sedimen dan kontaminan lain. Fiber yang gres dan higienis juga bisa menyaring bakteri.
Keistimewaannya :
a.    Efektif menyaring partikel-partikel kecil
b.    Kadar kuman berkurang dalam waktu singkat.

Kekurangannya :
a.    Tidak efektif menghilangkan kuman yang berdaya tahan tinggi
b.    Tidak efektif menghilangkan virus, kontaminan organik, dan sebagian besar kontaminan kimiawi non organik.  
c.    Praktis tersumbat.
5.    Generator Alkaline
Alkaline Water Generators memakai aliran listrik untuk menghasilkan air asam atau air alkaline. Pemasar sistem ini pada umumnya menyatakan air alkaline sanggup diminum, dengan berdalil bahwa air menyerupai itu lebih mudah diserap sel badan dan bahwa air asam sanggup digunakan untuk membersihkan kulit. Pada kenyataannya, hal itu belum terbukti secara klinis, khususnya wacana khasiat air asam dan alkaline untuk tujuan menyerupai itu.
Keistimewaannya yakni air yang diklaim lebih mudah diserap sel tubuh.
Kekurangannya :
a.    Tidak melenyapkan bekteri, zat-zat kimiawi organik maupun non organik, partikel-partikel kecil, bakteri, maupun virus.
b.    Pada umumnya kurang didukung dengan pembuktian yang kuat.
6.    Penyulingan Distilasi
Dalam metode ini, air dipanaskan hingga menguap sekaligus membunuh kuman dan virus serta memisahkannya dari kontaminan-kontaminan berat. Uap dikondensasikan menjadi air kembali, kemudian dikeluarkan dari sistem tersebut ke dalam suatu penampungan.

Keistimewaannya :
a.    Mengurangi chlorine
b.    Mengurangi kontaminan non organik
c.    Mengurangi kuman dan virus
d.    Mengurangi kontaminan organik bermolekul besar.
Kekurangannya :
a.    Menghilangkan mineral yang bermanfaat
b.    Harus menghasilkan tenaga panas yang tinggi
c.    Berpotensi menimbulkan air terasa hambar
d.    Terasa lamban, kurang mudah dan mahal
e.    Tidak bisa menghilangkan beberapa senyawa organik tertentu yang mempunyai tingkat rebus yang rendah (misalnya : Choroform).
7.    Reverse Osmosis (R.O) 
Air ditekan mengalir melaui membran atau film tembus air yang sangat tipis sehingga bisa menyaring molekul berukuran tertentu, tetapi molekul yang sangat kecil tetap sanggup menembusnya. Air yang telah melalui pengolahan awal ini dikumpulkan ke dalam sebuah tangki penampungan yang pada umumnya dihubungkan dengan sebuah kran terpisah disamping kran airnya.
Keistimewaannya :
a.    Mengurangi senyawa non organik
b.    Dapat mengurangi beberapa senyawa organik tertentu
c.    Mengurangi parasit.

Kekurangannya :
a.    Memerlukan tekanan air tinggi
b.    Menghilangkan mineral yang bermanfaat
c.    Tidak terjamin efektivitasnya dalam menghilangkan kuman atau virus
d.    Lamban dan boros air
e.    Tidak terjamin efektivitasnya dalam menghilangkan beberapa senyawa organik tertentu.

8.    Filter G.A.C (Granular Activated Charcoal)
Dalam sistem ini, partikel-partikel karbon aktif yang longgar berfungsi sebagai penyaring dari kontaminan yang ada sebagai penyerap bagi kontaminan lainnya.
Keistimewaannya :
a.    Mengurangi chlorine
b.    Tidak menghilangkan mineral yang bermanfaat.

Kekurangannya :
a.    Karena longgar, karbon justru menjadi akses air yang belum terolah
b.    Tidak terjamin efektivitasnya dalam menghilangkan kontaminan organik
c.    Tidak membunuh kuman ataupun virus.
9.    Pengolahan dengan Karbon / Perak
Perak dicampur dengan serbuk karbon aktif untuk mempertahankan keistimewaan filtrasi karbon dan mengendalikan kuman dengan perak.

Keistimewaannya :
a.    Efektif menghilangkan sebagian kuman yang berbahaya dalam jumlah sangat terbatas
b.    Mengurangi chlorine.
Kekurangannya :
a.    Air tercampur perak
b.    Tidak efektif terhadap sebagian besar mikroorganisme
c.    Menyebabkan masuknya kontaminan.
10.    Pertukaran Kation (Pelunakan Air)
Air mengalir melalui suatu jalur yang dinamakan resin bed. Kation dalam air diserap ketika ion lawan jenisnya, contohnya sodium dilepaskan ke dalam air.
Keistimewaannya yakni sanggup mengurangi kekerasan air yang disebabkan oleh magnesium dan kalsium yang berlebihan.
Kekurangannya :
  • Tidak mengurangi partikel-partikel kecil, senyawa organik maupun non organik, bakteri, maupun virus.
  • Air tercampur dengan sodium
  • Mineral yang bermanfaat justru hilang karenanya.

11.    Pertukaran Anion
Air mengalir melaui resin bed. Anion dalam air diserap ketika ion lawan jenisnya, contohnya chloride dilepaskan ke dalam air.
Keistimewaannya yakni sanggup mengurangi nitrat dan sulfat.
Kekurangannya yakni tidak sanggup mengurangi partikel-partikel kecil maupun senyawa organik, bakteri, ataupun virus.
12.    Pitcher-Type / Pour-Through Filters
Resin atau serbuk karbon aktif menangkap kontaminan dalam air yang mengalir filter tersebut.
Keistimewaannya yakni sanggup menetralisir rasa dan meningkatkan kejernihan air.
Kekurangannya :
  • Sebagian besar bukan dirancang untuk mengurangi kontaminan organik maupun non organik.
  • Pitchers hanya bisa mengolah air didalam volume kecil
  • Umur filter tidak tahan lama, biasanya sekitar satu bulan atau kurang.   
Sebagian besar dari metode pengolahan air ini mempunyai potensi untuk meningkatkan mutu air. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa tak satupun dari teknologi atau metode tersebut bisa membasmi segala macam kontaminan yang terkandung dalam air ataupun efisien dari segi jumlah air siap minum yang dihasilkan dibandingkan dengan waktu atau biaya perawatannya.

D.    Water Treatment Untuk Air Minum
Air yang layak dikonsumsi haruslah bebas dari cemaran mikroba dan senyawa kimia beracun. Oleh lantaran itu dengan memakai water treatment bisa menghilangkan 99% mikroba berbahaya yang tidak hilang pada pemasakan atau sistem pengolahan yang lainnya dan bisa meminimalisir senyawa kimia berbahaya. Beberapa produk unggulan dari water treatment yakni sebagai berikut :
1.    Sand Filter
Berfungsi membuat air jernih, memberi kesejukan pada air serta sanggup menyaring kotoran yang berukuran besar.
2.    GAC Filter (Granulated Active Carbon)
Berfungsi untuk menyerap senyawa kimia beracun dalam air, membantu pembunuhan lumut dan alage dalam air, menghilangkan kontaminan organik serta menghilangkan warna, basi tidak sedap dan rasa pada air.
3.    CTO Carbon Blok
Berfungsi menghilangkan basi tidak sedap, warna, rasa air dan zat-zat beracun menyerupai klorin, trihalomethane, menyerap beberapa kontaminan organik pada air.
4.    Sediment Filter
Berfungsi menghilangkan zat padat terlarut dalam air hingga yang berukuran 01 mikron. Selain zat padat larut, bakteri-bakteri berukuran besar (> 01 mikron) akan disaring.
5.    Lampu Ultraviolet
Berfungsi membunuh bakteri, virus, protozoa dan algae. 99% dari mikroba ini sanggup dibunuh serta semua jenis mikroba baik yang tidak sanggup membentuk kista maupun yang sanggup membentuk kista akan mati. Teknologi sterilisasi dengan lampu ultraviolet ini yakni teknologi baru, yang ditemukan pertama kali tahun 1996 oleh seorang ilmuwan yang berjulukan Ashok Gadgil di Lawrence Barkley National Labolatory. Teknologi ini telah diakui oleh WHO (World Health Organization) sebagai teknologi yang tercanggih dan paling kondusif digunakan. Pada sterilisasi ini, semua mikroba (bakteri, virus, protozoa dan algae) mati lantaran imbas panjang gelombang yang dipancarkan oleh lampu ultraviolet.
6.    Generator Ozone
Ozone yakni oksigen unik yang digunakan untuk mengendalikan kuman dan virus. Ozone sanggup dihasilkan dengan percikan listrik atau sinar ultraviolet khusus dan intinya ozone mempunyai fungsi yang sama dengan ultraviolet hanya cara kerjanya yang berbeda. Cara kerja ozone yakni dengan sistem gas oksigen harus dicampur dengan air sedangkan ultraviolet bekerja dengan sistem radiasi. Injector dan mixing tank sangat diharapkan dalam proses ozonisasi, lantaran sanggup mengoptimalkan funsi ozone itu sendiri. Selain sebagai disinfectant, ozone juga berfungsi sebagai preoxidation yang digunakan untuk iron, manganese, dan sulfide.

E.    Perawatan / Maintenance Alat
Masing-masing komponen dari water treatment sistem mempunyai cara perawatan sendiri-sendiri dan perawatan ini juga mencakup penggantian tiap-tiap komponen secara berkala. Cara perawatannya yakni sebagai berikut :
1.    Tandon
Tandon baiknya dikuras setiap bulan sekali dan dibuang seluruh airnya.
2.    Pre Filter dan Filter Sediment
Biasanya dilakukan pembersihan tiap-tiap filter setiap dua ahad sekali, kemudian masing-masing filter diganti apabila sudah buntu.

3.    GAC (Granulated Active Carbon)
Perawatan terhadap GAC dilakukan dengan melaksanakan back wash (aliran balik). Back wash dilakukan biasanya setiap satu bulan sekali dan media GAC diganti sehabis dua tahun.
4.    Lampu Ultraviolet
Tidak ada perawatan khusus terhadap lampu ultraviolet, hanya saja lampu ultraviolet perlu diganti tiap satu tahun atau sehabis pemakaian 9000 jam.
5.    Ozone
Tidak ada perawatan khusus, kecuali selalu menjaga semoga ozone tidak kehabisan oksigen dan aliran air balik.

F.     Marketing Mix di Tirta Mulya
1.    Produk
Produk yang ditawarkan oleh Tirta Mulya yakni air minum isi ulang dan penyewaan  galon. Dari produk yang ditawarkan berupa air minum isi ulang ini, rata-rata terjual sebanyak 60 galon per hari. Baik yang pembeliannya tiba secara pribadi maupun yang diantar (pemesanan lewat telepon). 
2.    Harga
Penetapan harga produk Tirta Mulya ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri  dan harga yang ditawarkan yakni mulai dari harga Rp.3.500-Rp.4.000 (untuk pemesanan yang diantar).
3.    Distribusi Barang
Bahan baku yang diperoleh Tirta Mulya yakni dari mata air Pluneng, di Desa Karang Nongko, Kecamatan Delangu, Kabupaten Klaten. Sedangkan untuk mendistribusikan produk jadinya, Tirta Mulya melaksanakan distribusi pribadi maupun dengan pemesanan melaui telepon (diantar).
4.    Promosi
Promosi yang dilakukan Tirta Mulya yakni dengan cara berbagi brosur dan menawarkan bonus kepada konsumen yang mempunyai lima kupon dengan satu kali pengisian air minum isi ulang gratis.


BAB IV
METODA PENELITIAN

A.    Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1.    Populasi
Populasi (population) yaitu sekelompok orang, insiden atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 1999 : 115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yakni konsumen yang memakai air minum isi ulang di Tirta Mulya, maka populasi dalam penelitian ini sanggup digolongkan ke dalam populasi tak terbatas.

Menurut Setiawan (1989 : 71) populasi tak terbatas diartikan sebagai sumber data yang tidak sanggup ditentukan batas-batasnya, sehingga sanggup dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif. Dalam keadaan menyerupai ini jumlahnya tidak sanggup dihitung sehingga hanya menggambarkan suatu kelompok obyek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum.
2.    Sampel
Sampel yakni potongan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999 : 73). Untuk mendapat informasi dari setiap anggota populasi, peneliti harus memilih sampel yang sejenis atau yang bisa mewakili populasi dalam jumlah tertentu.

Sampel yakni potongan dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 100 responden.
2.    Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel dalam penelitian ini memakai sampling aksidental (Accidental sampling) yakni teknik penentuan sampel menurut kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti sanggup digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 1999 : 77).

B.    Jenis Data dan Sumber Data

Untuk menyusun suatu karya ilmiah diharapkan data, baik berupa data primer maupun data sekunder, yaitu akan dijelaskan sebagai berikut :
1.    Data Primer
Adalah data yang diperoleh secara pribadi yang berasal dari sumbernya, yaitu data yang diperoleh pribadi dari responden. Dalam penelitian ini data diperoleh pribadi dari konsumen yang mengkonsumsi atau memakai depot air minim isi ulang pada Tirta Mulya yang berlokasi di wilayah Glagah Sari.
2.    Data Sekunder
Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak pribadi dari sumbernya tetapi melalui media perantara. Seperti buku-buku literatur, surat kabar, majalah, dan informasi yang berafiliasi dengan persoalan yang sedang diteliti.
C.    Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diharapkan dalam penelitian ini, digunakan beberapa metode antara lain :
1.    Kuesioner
Kuesioner yaitu membuat daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden yang dipilih untuk diselidiki atau sebagai sampel.
2.    Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku-buku literatur dan bacaan-bacaan lain yang  sanggup membantu dalam pemecahan masalah.
3.    Wawancara
Untuk mendapat data primer air minum isi ulang pada Tirta Mulya  dilakukan melalui wawancara secara pribadi dengan pemimpin perusahaan serta para karyawan perusahaan.

D.    Pengukuran Variabel
Untuk pengukuran variabel dari masing-masing potongan sanggup dikategorikan dalam beberapa variabel kualitas layanan yang sanggup dibagi dalam lima dimensi yaitu (Parasuraman et. al., : 1985) dikutip dalam Tjiptono (2000 : 27-28) :
1.    Bukti pribadi (tangibles), terdiri dari :
a.    Peralatan dan perlengkapan pendukung pelayanan memadai
b.    Tersedianya kemudahan pendukung (tempat parkir, TV, bacaan, dll)
c.    Penampilan karyawan yang rapi.

2.    Kehandalan (reliability), terdiri dari :
a.    Ketepatan dan kecepatan  waktu pelayanan
b.    Kesesuaian komitmen yang ditawarkan
c.    Pemberian pelayanan yang tidak membeda-bedakan konsumen.
3.    Daya tanggap (responsiveness), terdiri dari :
a.    Pelayanan melalui telepon
b.    Kesigapan karyawan dalam menuntaskan masalah
c.    Pemberian hadiah atau kupon kepada konsumen.
4.    Jaminan (assurance), terdiri dari :
a.    Keramahan dan kesopanan karyawan dalam melayani konsumen
b.    Dapat dipercaya dan menawarkan rasa aman
c.    Kehandalan dan pengalaman para karyawan.
5.    Perhatian (emphaty), terdiri dari :
a.    Cepat dan tanggap dalam menuntaskan keluhan konsumen
b.    Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap konsumen
c.    Dapat berkomunikasi yang baik dengan konsumen.
Memberikan nilai bobot 1 hingga dengan 5 untuk tingkat skala likert tersebut pada kedua variabel. 

Karakteristik kualitas layanan  diberi bobot  sebagai berikut :
1.    Sangat Setuju (SS)       : nilai lima   
2.    Setuju (S)                     : nilai empat
3.    Netral (N)                : nilai tiga    
4.    Tidak Setuju (TS)           : nilai dua   
5.    Sangat Tidak Setuju (STS) : nilai satu
Sedangkan untuk mengukur karakteristik kepuasan konsumen digunakan skala likert sebagai berikut :
1.    Sangat Puas (SP)               : nilai lima
2.    Puas (P)                     : nilai empat
3.    Netral (N)                    : nilai tiga             
4.    Tidak Puas (TP)                : nilai dua   
5.    Sangat Tidak Puas (STP) : nilai satu.   
        
E.    Analisis Data
1.    Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yakni potongan ilmu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Suharyani dan Imam, 2001 : 15).
1.    Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas yakni untuk membuktikan sejauh mana suatu alat pengukur itu bisa mengukur apa yang ingin diukur, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya (Umar, 2002 : 179) perhitungan uji validitas dengan dukungan SPSS.
Uji reliabilitas yakni suatu angka indeks yang membuktikan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur tanda-tanda yang sama (Umar, 2002 : 194), dengan dukungan kegiatan SPSS bila koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 maka reliabilitas  sudah tercapai.

2.    Alat Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :
a.    Analisis  Regresi Berganda
Regresi berganda yaitu untuk menganalisis seberapa besar imbas antara beberapa variabel independen. Bentuk umum persamaan regresi berganda yakni sebagai berikut :
Y = α0+ β1 X1 + β2 X2+ β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e
Dimana : Y  : Kepuasan konsumen
            α0  : Konstanta
             β  : Koefisien regresi parsial
               X1 : Bukti pribadi (tangibles)
               X2 :  Kehandalan (reliability)
          X3 : Daya tanggap (responsiveness)
    X4 : Jaminan (assurance)
             X5 : Perhatian (emphaty)
b.    Uji Koefisien Determinasi (R2)
        Koefisien determinasi yakni salah satu nilai statistik yang sanggup digunakan untuk mengetahui apakah ada imbas antara dua variabel. Nilai koefisien dari determinasi membuktikan persentase variasi nilai variabel yang sanggup dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan (Al-Gifari, 2001).


c.    Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelima variabel tersebut secara tolong-menolong mempunyai imbas signifikan dengan kepuasan konsumen.
Langkah-langkah pengujian terhadap koefisien regresi yakni sebagai berikut :


BAB V
ANALISIS DATA
Skripsi Ekonomi Manajemen

Analisis dan pembahasan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yakni analisis imbas kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang di Tirta Mulya, serta membandingkan imbas dari jasa kualitas layanan tersebut yang lebih dominan. Dalam penelitian ini, data yang dianalisis diperoleh dengan cara berbagi kuesioner kepada 100 responden yang telah ditentukan.
A.    Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif yakni suatu analisa yang didasarkan pada kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan kemudian menyajikan hasil tanggapan yang diperoleh dari para responden dengan membuat daftar tabel deskriptif.


B.    Analisis Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi data dan ketepatan instrumen pengukur melalui butir-butir pertanyaan yang diajukan dalam penelitian.


C.    Analisis Kuantitatif
1.    Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk menganalisa apakah ada imbas dari jasa kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen, dan imbas yang lebih lebih banyak didominasi dari kualitas layanan tersebut.


BAB VI
PENUTUP
Skripsi Ekonomi Manajemen

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan pada potongan V yang berkaitan dengan kualitas layanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty) terhadap kepuasan konsumen pada depot air minum isi ulang di Tirta Mulya, sanggup disimpulkan sebagai berikut:

1.    Berdasarkan Analisis Persamaan Regresi Berganda
Persamaan regresi yang dihasilkan Y = 2,047 + 0,441 (X1) + 0,113 (X2)+ 0,191 (X3) + 0,229 (X4) + 0,235 (X5). Jika variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty sama dengan nol, maka nilai kepuasan konsumen sebesar 2,047. Bila kualitas layanan berubah dengan 1 maka variabel tangibles akan bertambah sebesar 0,441%. Begitu juga untuk variabel reliability yaitu sebesar 0,113%. Sebaliknya variabel responsiveness, assurance, dan emphaty memperlihatkan parameter yang positif yaitu berturut-turut sebesar 0,191%, 0,229%, dan 0,235%. Artinya setiap penambahan 1 variabel tersebut akan diikuti dengan menaiknya kualitas layanan

2.    Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai adjusted R yakni 0,961, hal ini membuktikan bahwa 96,1% kepuasan konsumen sanggup dijelaskan oleh variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Sisanya 3,9% disebabkan oleh imbas variabel lain yang tidak masuk dalam model.

3.    Berdasarkan Uji Simultan (Uji F)
Dari uji Anova sanggup diketahui nilai Fhitung sebesar 461,654 > nilai Ftabel sebesar 3,942, terletak di kawasan penolakan sehingga Ho ditolak atau Ha diterima. Hal itu berarti variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty kuat secara signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.

4.    Berdasarkan Uji Parsial (Uji t)
Dari hasil pengujian terhadap koefisien regresi dengan thitung didapat nilai thitung  tangibles sebesar 4,473 (X1) > 1,661, reliability (X2) 2,053 > 1,661, responsiveness  (X3) 3,083 >1,661,  assurance (X4) 4,718 > l1,661, dan  emphaty  (X5) 5,325 > 1,661. Dengan demikian variabel tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty kuat secara signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen.

 Semoga dengan adanya skripsi ini sahabat sahabat semua akan lebih mudah dalam menyusun skri Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen Tugas Akhir


B.    Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai imbas kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen , maka peneliti menawarkan saran :
1.    Karena terbukti bahwa variabel emphaty lebih kuat terhadap kepuasan konsumen, maka disarankan semoga perusahaan sanggup mempertahankannya atau bahkan meningkatkan variabel tersebut. Disini penulis menyarankan Perusahaan jangan mengabaikan kualitas layanan menyerupai variabel tangibles, reliability, responsiveness, dan assurance, akan tetapi perusahaan berusaha untuk lebih meningkatkan keempat variabel kualitas layanan tersebut.
2.    Bagi penelitian selanjutnya semoga mempertimbangkan atau menambah variabel lain selain tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty yang mensugesti kepuasan konsumen menyerupai efektifitas iklan atau promotional mix . Jika perlu penelitian yang selanjutnya menambah jumlah kuesioner  yang disebarkan atau data yang didapat lebih banyak untuk diteliti. Sehingga dimungkinkan menawarkan kesimpulan hasil yang lebih komprehensif.
karenakan banyak simbu

Dalam Skripsi Ekonomi Manajemen  ini tidak semua saya posting di dikarenakan bayak tabel, diagram serta data yang tidak sanggup dimuat dalam postingan di blog ini. dan untuk mendapat dari potongan I hingga dengan potongan V secara utuh Contoh Skripsi Ekonomi Manajemen silahkan sahabat dapatkan dibawah ini

0 Response to "Contoh Skripsi Ekonomi Administrasi Kiprah Akhir"

Post a Comment