Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Para Andal Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri

Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri  - Dalam bukunya Sugandi, dkk (2004:9) menyatakan bahwa pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang berarti self instruction (dari internal) dan eksternal instructions (dari eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain tiba dari guru yang disebut teacing atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip berguru dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.

Pembelajaran yakni perpaduan dari dua aktivitas, yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi serasi antara pengajar itu sendiri dengan si belajar. (Rivai, Metode Mengajar dalam www. google.com). ( Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli )

Definisi Pembelajaran Menurut para ahli

Belajar berdasarkan Aaron Quinn Sartain yakni Suatu perubahan prilaku sebagai hasil pengalaman. Sugandi (2000:4).
Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laris yang baru, berkat pengalaman dan latihan. Pengertian lain berguru yaitu suatu proses perjuangan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Slameto, (2003:2).

Dalam proses berguru mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara akseptor didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik yakni salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar. Slameto, (2003:109), sedang pendidik yakni salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam perjuangan pembentukan sumber daya insan yang potensial dibidang pembangunan. Slameto. (2003:123).

Dalam melaksanakan kegiatan berguru mengajar tentunya banyak faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya kegiatan berguru mengajar. Faktor yang mempengaruhi berguru dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern  yakni faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern yakni faktor yang berada di luar individu. Slameto. (2003:54) Yang termasuk faktor Intern antara lain: faktor faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh); faktor psikologis (intelligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan); dan faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan rohani). Sedang yang termasuk faktor ektern antara lain faktor keluarga (cara orang bau tanah mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan); faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, standar pelajajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, dan kiprah rumah); dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Belajar merupakan proses dasar perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, insan melaksanakan perubahan – perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Purwanto, dalam Panen (1999:84). mengemukakan berguru yakni setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar merupakan kegiatan orang sehari-hari kegiatan berguru tersebut sanggup dihayati atau dialami oleh orang yang sedang belajar

Suatu pengajaran akan berhasil secara baik apabila seorang guru bisa mengubah diri siswa dalam arti luas menumbuhkembangkan keadaan siswa untuk belajar, sehingga dari pengalaman yang diperoleh siswa selama ia mengikuti proses pembelajaran tersebut dirasakan keuntungannya secara langsung  bagi perkembangan pribadi siswa.

Ciri–ciri dari pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:25) antara lain:
  1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis;
  2. Pembelajaran sanggup menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar;
  3. Pembelajaran sanggup menyediakan materi berguru yang menarik dan menantang bagi siswa;
  4. Pembelajaran sanggup memakai alat bantu berguru yang sempurna dan menarik;
  5. Pembelajaran sanggup membuat suasana berguru yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa;
  6. Pembelajaran sanggup membuat siswa siap mendapatkan pelajaran baik secara fisik maupun psikologis.


Prinsip-prinsip pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:27) antara lain,

1.    Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Oleh alasannya itu, guru tidak sanggup terlalu banyak berbuat. Namun, guru diperlukan sanggup mengurangi jawaban dari kondisi tersebut dengan banyak sekali upaya pada ketika membelajarkan siswa.

2.    Perhatian
Perhatian yakni pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Oleh alasannya itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk menarik perhatian siswa pada ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

3.    Motivasi
Motif yakni kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melaksanakan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi yakni motif yang sudah menjadi aktif, ketika orang melaksanakan aktifitas. Motivasi sanggup menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat belajar. Dalam hal menyerupai ini, guru harus sanggup memotivasi siswa biar siswa sanggup mencapai tujuan berguru dengan baik.

4.    Keaktifan Siswa
Kegiatan berguru dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif. Dengan tunjangan guru, siswa harus bisa mencari, menemukan dan memakai pengetahuan yang dimilikinya .

5.    Mengalami Sendiri
Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam berguru dan bersahabat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang berguru dengan melaksanakan sendiri, akan menawarkan hasil berguru yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam.

6.    Pengulangan
Untuk mempelajari materi hingga pada taraf insight, siswa perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut gampang diingat. Guru sanggup mendorong siswa melaksanakan pengulangan, contohnya dengan menawarkan pekerjaan rumah, membuat laporan dan mengadakan ulangan harian.

7.    Materi Pelajaran Yang Menantang
Keberhasilan berguru sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan perilaku menyerupai ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin tahu timbul ketika guru menawarkan pelajaran yang bersifat menantang atau problematis. Dengan pemberian materi yang problematis, akan membuat anak aktif belajar.

8.    Balikan Dan Penguatan
Balikan atau feedback yakni masukan penting bagi siswa maupun bagi guru. Dengan balikan, siswa sanggup mengetahui sejauh mana kemmpuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru untuk memilih perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran.
Penguatan atau reinforcement yakni suatu tindakan yang menyenangkan dari guru kepada siswa yang telah berhasil melaksanakan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diperlukan siswa mengulangi perbuatan baiknya tersebut.

9.    Perbedaan Individual
Masing-masing siswa memiliki karakteristik baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan berguru mereka tidak sama. Guru harus memperhatikan siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan yang kurang berbakat.
Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri


Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan pembelajaran dalam bukunya Sugandi, dkk (2000:25) yakni membantu siswa pada siswa biar memperoleh banyak sekali pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laris yang dimaksud mencakup pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali perilaku dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diperlukan dicapai oleh siswa sesudah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.

Tujuan pembelajaran yakni perubahan prilaku dan tingkah laris yang positif dari akseptor didik sesudah mengikuti kegiatan berguru mengajar, seperti: perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laris (over behaviour) yang sanggup diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.

Hal ini sanggup disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses melibatkan guru dengan semua komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Kaprikornus proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling terkait antar komponennya di dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.


Referensi - Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli Definisi Tujuan Prinsip Ciri

Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang:UPT MKK     UNNES.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.



Pannen, Paulina, dkk. 1999. Cakrawala Pendidikan. Jakarta. Universitas Terbuka.

Sugandi, Achmad, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang:IKIP PRESS.

0 Response to "Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Para Andal Definisi, Tujuan, Prinsip, Ciri"

Post a Comment