Contoh Skripsi Pendidikan

Kembali lagi saya menunjukkan sebuah contoh skripsi pendidikan kepada pengujung blog ini, sebelum saya menunjukkan referensi skripsi ini terlebih dahulu saya menginformasikan bahwa saya sudah menulis referensi proposal skripsi disini, atau bagi anda yang ingin melihat beberapa judul skripsi yang sudah saya berikan di blog ini yaitu, judul skripsi matematika, kimia, bahasa inggris, pai dan masih banyak lagi skripsi pendidikan yang lain. Contoh skripsi

Skripsi memang sangatlah penting, ya iyalah, lantaran dengan skripsi ini kita sanggup menggelar Strata 1 atau kata lainnya sarjana, dan kebanyakan orang juga menyebutnya S1, Contoh skripsi pendidikan ini gampang mudahan bermanfaat unutk anda semua, 


Contoh Skripsi
 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Allah SWT membuat insan untuk menjadi pemimpin di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menjadikan insan lebih mulia dari mahluk Allah lainnya apabila insan bisa memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila insan menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan Allah itu insan sanggup menjadi mahluk yang rendah dan bahkan lebuh rendah dari hewan sekalipun.
Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, insan akan bisa menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 :



Artinya :  Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah membuat insan dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan insan dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan insan apa  yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:1097)
Sabda Nabi Muhammad SAW :


Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995:330).

Dari dua nash tersebut sanggup dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang mencar ilmu membaca dan menulis serta mencar ilmu ilmu pengetahuan.

Dengan berbekal ilmu pengetahuan insan akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik berdasarkan pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal imi sanggup diperoleh cara beriman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11 yaitu :



Artinya : ….. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kau dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa-apa yang kau kerjakan. (QS. Al Mujaadalah : 11) (Depag RI., 1984:910)

Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu tersebut, maka seiring dengan kemajuan zaman yang kian pesat, proses mencar ilmu tersebut semakin maju dan duduk kasus yang sangat kompleks dan urgen. Salah satu dari kekomplekannya, sanggup dilihat dari konteks kekinian baik mulai dari tantangan dan kendala pendidikan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan itu sendiri.

Tujuan pembangunan nasional Bangsa Indonesia yang telah diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu :

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajuka kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. (UUD 1945, 1993:02)

Cita-cita bangsa Indonesia yang merupakan penegasan dan tujuan final pembangunan Nasional tersebut tellah dirumuskan kembali dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1993 perihal GBHN, sebagai tujuan pembanguna nasional yaitu :

Mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka berkedaulatan rakyat, dalam suasana prikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis.

Untuk merealisasikan tujuan pembangunan nasional tersebut, nampaknya eksistensi pendidikan sangat urgen hal ini sanggup dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu :

Pendidikan Nasional yaitu pendidikan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Salah satu bentuk kemajuan dari proses mencar ilmu yaitu enggan diadakannya forum pendidikan yang secara formal diakui keberadaannya. Orang bau tanah yang semestinya mendidik sendiri anaknya, dalam bebrapa aspek bisa diwakilkan dalam forum pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah yang menjadi wakil dari amanat orang bau tanah dalam mendidik anak harus mempunyai kalifikasi yang cukup, dengan kata lain tidak semua forum pendidikan yang secara otomatis menjadi forum pendidika yang baik. Dengan demikian kualifikasi merupakan prasarat wajib yang harus dimiliki forum pendidikan, baik itu dari segi tenaga edukatif, sarana dan prasarana maupun aspek lain yang terkait. Contoh Skripsi

Berkaitan dengan duduk kasus proses mencar ilmu mengajar di sekolah, siswa maupun guru yang akan melaksanakan dinamisasi dalam arti proses mencar ilmu mengajar tersebut merupakan sarana untuk berbagi diri dan ilmu pengetahuan, sikap maupun akhlaq. Hanya saja proses mencar ilmu tersebut tidak selamanya berjalan tanpa hambatan. Hambatan atau rintangan akan senantiasa muncul setiap waktu baik itu kesulitan mengajar guru, kesulitan mencar ilmu siswa dan sebagainya. Sehingga dengan beberapa kendala tersebut diharapkan guru dan siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan inovatif.

Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam banyak sekali hal terutama duduk kasus kesulitan mencar ilmu harus senantiasa mendapat perhatian yang serius semoga kesulitan mencar ilmu tersebut sanggup segera teratasi. Dari sini peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah mulai diharapkan dan bukan saja untuk mengatasi kesulitan mencar ilmu siswa akan tetapi juga membantu guru dalam mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan penyuluhan lebih sistimatis dan bermutu.
Contoh skripsi
Bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu tubuh yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan penyuluhan mempunyai tugas dalam mencarikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses mencar ilmu mengajar. Bimbingan dan penyuluhan berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan memberi dampak baik secara pribadi maupun secara tidak pribadi yang balasannya akan kembali pada keberhasilan pendidikan.

Berdasarkan pada pemikiran inilah kiranya perlu dilakukan penelitian perihal peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2002/2003.

B.    Rumusan Masalah

Perumusan duduk kasus merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian, lantaran duduk kasus merupakan obyek yang akan diteliti dan dicari jalan keluarnya melalui penelitian. Pernyataan ini relevan dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian suatu Pendekatan menyampaikan bahwa : “Masalah mesti merupakan kepingan kebutuhan seseorang untuk dipecahkan, orang ingin mengadakan penelitian lantaran ia ingin mendapat pemecahan dari duduk kasus yang dihadapi.” (Surahmad, 1989:22)

Dari pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa rumusan duduk kasus sudah menjadi suatu “kebutuhan” dalam sebuah penelitian, lantaran tanpa rumusan duduk kasus alur dan sistematika penelitian tidak akan menemukan jawaban dari duduk kasus yang sedang diteliti.

Sedangkan Sanapiah Faisal dalam Metodologi Penelitian Pendidikan mengemukakan :
Dalam penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan duduk kasus yang akan diteliti. Penegasan duduk kasus tersebut sekaligus menggambarkan fokus arah yang diikuti nantinya di dalam proses suatu penelitian. Rumusan duduk kasus cukup terbatas lingkupnya sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan yang tegas. (Sudiyono, 1992:61)

Dari definisi tersebut di atas, sanggup disimpulkan bahwa sesuatu yang bersifat problematik akan memerlukan pemecahan. Dalam penelitian kita dituntut untuk mencari pemecahan duduk kasus tersebut.

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang sanggup dirumuskan yaitu :
  1. Adakah peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
  2. Bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan sasaran yang hendak dicapai melalui serangkaian acara penelitian, lantaran segala yang diusahakan niscaya mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya.

Tujuan dalam penelitian akan sangat membantu terhadap pencapaian hasil yang optimal dan sanggup menunjukkan arah terhadap kegiatan yang dijalankan dalam penelitian itu.
Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan duduk kasus yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :
  1. Ingin mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
  2. Ingin mengetahui bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa dengan bimbingan di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.


D.    Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan sanggup bermanfaat bagi semua pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini :

1.    Bagi Guru
Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan acara proses mencar ilmu mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu dididik bisa saling melengkapi dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi mencar ilmu siswa akan selalu meningkat.
2.    Bagi Instansi
Sebagai materi masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dan memberikan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka menunjukkan gairah dalam proses mencar ilmu mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi mencar ilmu siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
3.    Bagi Penulis
Sebagai materi latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai embel-embel informasi mengenai bimbingan dan penyuluhan yang ada di forum madrasah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.



E.    Hipotesis Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto dalam buku Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, menyatakan bahwa “Hipotesis sanggup diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, hingga terbukti melalui data yang terkumpul” (1997:67).
Adapun Hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.    Hipotesis Kerja (Ha)
“Ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Dewa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo”.
2.    Hipotesis Nihil (Ho)
“Tidak ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Dewa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo”. Contoh skripsi

F.    Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian perihal peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo ini mempunyai jangkauan yang sangat luas. Namun lantaran adanya keterbatasan waktu, tenaga, dana, dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada duduk kasus sebagai berikut ini :
  1. Karakteristik lokasi penelitian, yakni mengenai citra umum perihal lokasi tersebut yang mencakup sejarah berdirinya madrasah, struktur organisasi, dan data-data lain yang diharapkan dalam penelitian.
  2. Bentuk-bentuk bimbingan dan penyulihan yang diberikan oleh guru kepada siswa baik secara prefentif maupun kuratif dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa.
  3. Data perihal hasil perolehan skor dari angket yang telah disebarkan untuk mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan mencar ilmu siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

G.    Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang sanggup menyebabkan kerancuan dalam mengartikan judul, maksud dari penelitian, disamping itu juga sebagai penjelas secara redaksional semoga gampang dipahami dan diterima oleh nalar sehingga tidak terjadi dikotomi antara judul dengan pembahasan dalam skripsi ini. Definisi operasional ini merupakan suatu bentuk kerangka pembahasan yang lebih mengarah dan relevan dengan permasalahan yang ada hubungannya dengan penelitian.
Sesuai dengan judul “Peranan Bimbingan dan Penyuluhan dalam Menanggulangi Kesulitan Belajar Siswa”, maka batasan pengertian di atas mencakup :
a.    Peranan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan arti peranan, “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa” (Depdikbud, 1991:751).

Sedangkan berdasarkan WJS. Poerwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan peranan adalah, “Sesuau yang menjadi kepingan atau yang memegang pimpinan yang terutama (dalam terjadinya suatu hal atau peristiwa)” (Poerwadarminto, 1997:735).

Berdasakan pendapat para mahir di atas, sanggup penulis simpulkan bahwa peranan yaitu segala sesuatu yang bisa menjadikan terjadinya suatu insiden yang lain baik secara pribadi maupun tidak langsung.
b.    Bimbingan dan penyuluhan
Bimbingan dan penyuluhan yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Guidance and Couseling merupakan rangkaian dua kata yang kalau kata bimbingan disebut biasanya selalu diikuti oleh kata penyuluhan.
Bimo Walgito menunjukkan definisi bimbingan sebagai berikut :

Bimbingan yaitu merupakan tuntunan, pemberian dan pertolongan yang diberikan pada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya semoga supaya individu atau sekumpulan individu itu sanggup mencapai kesejahteraan hidupnya. (Mapiere, 1997:735).

Dari pendapat tersebut sanggup diketahui bahwa bimbingan merupakan pemberian yang diberikan kepada setiap individu yang mengalami kesulitan hidup. Sesuai dengan potennsi yang ada sehingga mereka bisa hidup sejahtera dan damai. Dalam acara belajar, siswa membutuhkan bimbingan dalam menghadapi kesulitan belajarnya.

Sedangkan pengertian penyuluhan berdasarkan Bimo Walgito yaitu :

Penyuluhan yaitu pemberian yang diberikan kepada individu dalam memecahkan duduk kasus kehidupannya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. (Mapiere, 1997:04)

Dari dua pengertian tersebut, ada persamaan dan ada perbedaannya. Persamaannya yaitu keduanya merupakan suatu pemberian bagi individu-individu dalam menghadapi problem hidupnya. Sedangkan perbedaannya, bimbingan lebih luas dari penyuluhan, bimbingan lebih menitik-beratkan pada segi-segi kuratif. Tetapi walaupun berbeda, penggunaan bimbingan selalu diikuti oleh kata penyuluhan.

c.    Menanggulangi kesulitan belajar
Menanggulangi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia antara lain diartikan “Mengatasi” (Depdikbud, 1991:1005).
Sedangkan Kesulitan berarti “Keadan yang sulit; sesuatu yang sulit, kesukaran. (Depdikbud, 1991: 971).

Sedangkan mencar ilmu berdasarkan Gagne (1984) yaitu sebagaimana dikutip oleh Ratna Wilis Dahan dalam bukunya yang berjudul Teori-teori Belajar, menunjukkan definisi mencar ilmu yaitu : “suatu proses dimana organisme berubah perilakunya sebagai akhir pengalaman”. (Dahan, 1989:11).

Belajar yaitu segenap rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menjadikan perubahan pengetahuan dan kemahiran yang sedikit banyak permanen. (Dahan, 1989:06).

Dari dua pengertian di atas sanggup diketahui bahwa yang dimaksud menanggulangi kesulitan mencar ilmu yaitu upaya untuk mengatasi keadaan yang terasa sulit sewaktu individu melaksanakan kegiatan belajar.

Contoh skripsi
H.    Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari sisi skripsi, yakni suatu citra perihal isi skripsi secara keseluruhan dan dari sistematika itulah sanggup dijadikan satu kode bagi pembaca untuk menelaahnya. Secara berurutan dalam sistematika ini yaitu sebagai berikut :

BAB I    PENDAHULUAN
Dalam kepingan pendahuluan ini dikemukakan perihal latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan.

BAB II     KAJIAN PUSTAKA
Dalam kepingan kajian pustaka ini dikemukakan perihal pondok pesantren, akhlaq, serta kajian perihal peranan pondok pesantren dalam training akhlaq masyarakat.

BAB III    METODE PENELITIAN
Dalam kepingan ini akan dikemukakan perihal rancangan penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data.

BAB IV    HASIL PENELITIAN
Dalam kepingan hasil penelitian akan dipaparkan perihal penyajian data yang berkaitan dengan hasil yang didapat di lapangan penelitian, serta analisis.
BAB V    KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam kepingan terakhir ini akan disajikan perihal kesimpulan sebagai hasil dari penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran yang sekiranya sanggup dijadikan materi pemikiran bagi yang berkepentingan.


BAB II

Kajian Pustaka

Pada Bab II disini diisi dengan kajian pustaka atau matere, landasan teori  skripsi, misal kalaian mabil perihal prestasi belajar, atau manajemen, manajemen atau perihal makalah kesehatan yaitu cara mengecilkan perut. Nah materi2 itulah yang akan kalian cantumkan disini


BAB III

METODE PENELITIAN

 Contoh skripsi
A.    Rancangan Penelitian

Dalam rangka mencari data yang valid, maka penelitian ini disusun dengan rancangan penelitian seefektif dan seefisien mungkin, semoga dalam penulisannya nanti tidak memakan waktu yang terlalu usang dan sanggup berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Untuk mendapat data perihal peranan bimbingan dan penyuluhan, peneliti memakai metode angket yang diberikan siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan sekitar aktifitas orang bau tanah yang bekerjasama dengan kepribadian anak.

Data yang telah diperoleh dengan memakai angket kemudian ditabulasikan dan diletakkan dalam format tabel dengan memakai rumus prosentase (%) yang kemudian disusul dengan beberapa analisis hasil dari data angket yang telah dicapai.
Namun sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, maka terlebih dahulu melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
1)    Persiapan
Dalam suatu kegiatan, persiapan merupakan unsur-unsur yang sangat penting. Begitu juga dalam kegiatan penelitian, persiapan merupakan unsur yang perlu diperhitungkan dengan baik lantaran yang baik akan memperlancar jalannya penelitian.

Sehubungan dengan judul dan rumusan duduk kasus yang telah disebutkan pada kepingan terdahulu, maka persiapan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu sebagai berikut : Contoh skripsi
a)    Menyusun rencana
Dalam menyusun planning ini penulis menetapkan beberapa hal menyerupai berikut ini.
1)    Judul penelitian
2)    Alasan penelitian
3)    Problema penelitian
4)    Tujuan penelitian
5)    Obyek penelitian
6)    Metode yang dipergunakan

b)    Ijin melaksanakan penelitian
Dengan surat pengantar dari Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo, penulis dimohonkan ijin ke Kepala Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian penulis telah mendapat ijin untuk mengadakan untuk melaksanakan penelitian di daerah tersebut.
c)    Mempersiapkan alat pengumpul data yang bekerjasama dengan langkah-langkah orang tua, yakni menyusun instrumen dan angket dan wawancara.
2)    Pelaksanaan
Setelah persiapan dianggap matang, maka tahap selanjutnya yaitu melaksanakan penelitian. Dalam pelaksanaan tahap ini peneliti mengumpulkan data-data yang diharapkan dengan memakai beberapa metode, antara lain :
  • Wawancara
  • Angket
  • Dokumentasi
  • Penyelesaian

Setelah kegiatan penelitian selesai, penulis mulai menyusun langkah-langkah berikutnya, yaitu :
  • Menyusun kerangka laporan hasil penelitian dengan mentabulasikan dan menganalisis data yang telah diperoleh, yang kemudian dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing dengan cita-cita apabila ada hal-hal yang perlu direvisi, akan segera dilakukan sehingga memperoleh suatu hasil yang optimal.
  • Laporan yang sudah selesai kemudian akan dipertaruhkan di depan Dewan Penguji, kemudian hasil penelitian ini digandakan dan disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait.

B.    Populasi dan Sampel Penelitian
1.    Populasi

Populasi berdasarkan Sutrisno Hadi yaitu semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasikan. Sedangkan pengertian sampel yaitu sebagian individu yang diselidiki” (1994:70).

Sedangkan berdasarkan T. Raka Joni “Populasi yaitu keseluruhan individu yang ada, yang pernah dan mungkin ada yang merupakan sasaran yang sebenarnya dari pada suatu penyelidikan” (t.th.:13).

Bertolak dari pengertian di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh siswa MTs. Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo yang berjumlah 98  orang.

2.    Sampel Penelitian
Pengertian mengenai sampel, Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa, “Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (1997:177). Selanjutnya Suharsimi menyatakan bahwa :

“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya kalau subyeknya besar sanggup diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidaknya dari : Contoh skripsi
  1. Kemampuan peneliti melihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
  2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, lantaran hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
  3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk peneliti yang beresiko besar, hasilnya akan lebih besar” (1992:107)

Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini mengambil sampel siswa mulai kelas I hingga dengan kelas III. Adapun jumlah siswa yang penulis jadikan sampel yaitu sebagai berikut :

Kelas I berjumlah 15 siswa
Kelas II berjumlah 15 siswa
Kelas III berjumlah 10 siswa

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa.
Adapun Teknik penarikan sampel (sampling) berdasarkan Saifuddin Azwar ada beberapa macam yaitu :
1.    Sampel probabilitas

Sampel probabilitas yaitu teknik penarikan sampel di mana setiap unsur, elemen atau anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Beberapa cara teknik penarikan sampel probabilitas yaitu sebagai berikut :
  • Sampling acak sederhana (simple random sampling) yaitu proses penarikan sampel dari populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik menjadi sampel.
  • Sampling berstrata (stratified random sampling) yaitu proses penarikan sampel dimana keadaan populasi tidak sama (heterogen)
  • Sampling berkelompok (cluster sampling) yaitu proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak diketahui secara pasti.
  • Sampling sistematis (systematic random sampling) yaitu proses pengambilan sampel di mana unsur atau anggota pertama saja dari sampel dipilih acak, sedangkan anggota-anggota berikutnya dipilih secara sistematis berdasarkan cara tertentu.
2.    Sampel Non Probabilitas

Sampel non probabilitas yaitu proses penarikan sampel di mana setiap anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Macam-macam teknik penarikan sampel non probabilitas sebagai berikut :
  • Sampling secara kebetulan (accidental sampling) yaitu pengambilan sampel dengan cara mengambil siapa saja yang ada atau kebetulan ada.
  • Sampling secara sengaja (purposive sampling) yaitu proses penarikan sampel atas dasar pertimbangan yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitiannya. (1998:87-89)

Berdasarkan teori di atas maka penarikan sampel yang dilakukan oleh peneliti yaitu memakai teknik penarikan sampel non probabilitas dengan cara sampling secara sengaja. Contoh skripsi


C.    Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga data yang diperoleh itu benar-benar valid, maka dalam setiap penelitian terlebih dahulu harus memilih metode apa yang akan digunakan untuk mendapat serta mengumpulkannya. Sebab metode merupakan kunci keberhasilan dalam suatu penelitian.
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.    Metode Angket
Metode angket sanggup dilakukan dengan adanya sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan perihal pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 1993:188)
Dalam hal ini sumber data yang diberi angket yaitu 40 siswa untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

2.    Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, acara dan sebagainya. (Arikunto, 1993:198)
Dalam penelitian ini peneliti memakai metode dokumentasi yaitu untuk memperoleh data perihal MTs. Wali Songo terutama data mengenai jumlah siswa siswa, keadaan tenaga pendidik dan karyawan, struktur organisasi lembaga, serta sarana dan prasarana yang ada di forum tersebut.


Setelah mengadakan serangkaian kegiatan (penelitian) dengan memakai beberapa metode di atas, maka data-data yang terkumpul dianalisa dengan memakai teknik deskriptif. Teknik ini dipergunakan untuk menganalisa data yang bersifat kualitatif atau data yang tidak sanggup direalisasikan dengan angka. Adapun data yang bersifat kuantitatif akan dianalisa dengan memakai teknik prosentase, dimana akan digunakan rumus sebagai berikut :


lebih lanjutnya silakan download disini ya :)

Contoh skripsi ini yaitu referensi skripsi jurusan bimbingan konseling, saya harap dalam penyusunan skripsi anda nanti, gampang mudahan referensi skripsi yang saya berikan ini sanggup membantu anda, Doa kan saja gampang mudahan saya bsa memberikan referensi skripsi yang lain ya ^_^

0 Response to "Contoh Skripsi Pendidikan"

Post a Comment