Metode Pembelajaran > Macam Macamnya Dan Pendekatan

Metode Pembelajaran - Akhirnya selesai juga nih artikel, menyerupai biasanya kalau sudah selesai pribadi saya posting/share ke anda semua. Oh iya sebelunya saya sudah memperlihatkan beberapa materi wacana pembelajaran anda boleh lihat di artikel terkait di bawah postingan.

Baiklah silakan anda lihat beberapa Metode Pembelajaran di bawah ini kalau ada yang kurang silahkan anda tambah di kolom komentar

a. Metode Pembelajaran - Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang paling umum atau paling banyak dipakai oleh guru dalam aktivitas pembelajaran. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang dipakai untuk memberikan informasi atau materi pelajaran kepada siswa dalam aktivitas pembelajaran. Wina Sanjaya mendefinisikan “ metode ceramah sanggup diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan verbal atau klarifikasi langsung  kepada sekelompok siswa.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 147.)

Metode ceramah ialah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, lantaran semenjak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi verbal antara guru dengan anak didik dalam proses mencar ilmu mengajar.” (Yatim Riyanto, Pengembangan Kurikulum, h. 27.)   Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan metode yang sudah semenjak usang dipakai dalam aktivitas pembelajaran, khususnya pada aktivitas pembelajaran yang bersifat konvesional atau pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered).

Pemilihan metode ceramah pada umumnya dipakai lantaran sudah menjadi kebiasaan dalam suatu aktivitas pembelajaran. Di samping itu juga, metode ceramah dipakai lantaran guru biasanya belum puas kalau dalam aktivitas pembalajaran tidak melaksanakan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan mencar ilmu manakala ada guru yang memperlihatkan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga kalau ada guru yang berceramah berarti ada aktivitas pembelajaran dan kalau tidak ada guru berarti tidak ada aktivitas pembelajaran.

Ada beberapa alasan yang mengapa metode ceramah  sering digunakan, alasan ini merupakan sekaligus menjadi keunggulannya. Keunggulan-keunggulannya adalah:
  1. Guru gampang menguasai kelas.
  2. Mudah mengorganisasikan daerah duduk/kelas.
  3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
  4. Praktis mempersiapkan dan melaksanakannya.
  5. Guru gampang menerangkan pelajaran dengan baik. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Pembelajaran, h. 97.)

Di samping keunggulan-keunggulan tersebut, metode ceramah juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahannya adalah:
  1. Mudah terjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
  2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya.
  3. Bila selalu dipakai dan terlalu lama, membosankan.
  4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali. (Ibid, h. 97.)

b)    Metode Pembelajaran - Metode Diskusi
”metode diskusi ialah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu kasus yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.”(Ibid, h. 87.)

Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru  dalam aktivitas pembelajaran dengan memperlihatkan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa untuk saling bertukar pendapat, informasi, maupun pengalaman masing-masing dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan demikian diperlukan tidak akan ada siswa yang pasif.

Tujuan penggunaan metode diskusi dalam aktivitas pembelajaran menyerupai yang diungkapkan Killen (1998) ialah ” tujuan utama metode ini ialah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 154.)

Metode diskusi sangat tepat dipakai untuk menyebarkan kemampuan siswa dalam berhubungan untuk memecahkan kasus serta melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat secara lisan. Dalam pembelajaran matematika metode diskusi sangat tepat dipakai pada materi-materi yang menantang untuk sama-sama dipecahkan, contohnya materi bangun-bangun geometri, peluang dan konsep bilangan.

Adapun  dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus benar-benar bisa mengorganisasikan siswa sehingga diskusi sanggup berjalan menyerupai yang diharapkan. Menurut Bridges (1979) dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus mengatur kondisi yang memungkinkan agar:
  • Setiap siswa sanggup berbicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya.
  • Setiap siswa harus saling mendengar pendapat orang lain.
  • Setiap harus sanggup mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting.
  •  Melalui diskusi setiap siswa harus sanggup menyebarkan pengatahuannya serta memahami isu-isu yang dibicarakan dalam diskusi. (Ibid, h. 155.)

Setiap metode pembelajaran niscaya mempunyai keunggulan dan kelemahan, begitu juga dengan metode diskusi. Ada beberapa keunggulan dari metode diskusi, yaitu:
  • Siswa memperoleh kesempatan untuk berpikir.
  • Siswa mendapat pembinaan mengeluarkan pendapat, perilaku dan aspirasinya secara bebas.
  • Siswa mencar ilmu bersikap toleran terhadap teman-temannya.
  • Diskusi sanggup menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
  • Diskusi sanggup menyebarkan perilaku demokratif, sanggup menghargai pendapat orang lain.
  • Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat. (Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 208.)

Di samping itu juga, ada beberapa kelemahan-kelemahan penggunaan metode diskusi, di antaranya:
  • Diskusi terlalu menyerap waktu.
  • Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melaksanakan diskusi dan memakai waktu diskusi dengan baik, maka kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi.
  • Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya diskusi tanya jawab.  (Ibid, h. 209.)

c)    Metode Pembelajaran - Metode Tanya Jawab
”Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi sanggup pula dari siswa kepada guru.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 94.)

Jadi, metode tanya jawab ialah interaksi dalam kegiatan  pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi  verbal, yaitu dengan memperlihatkan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memperlihatkan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.

Metode tanya jawab dipakai sebagai sarana untuk menguji penguasaan siswa secara verbal terhadapa materi yang telah dipelajari. Di samping itu, metode jawab memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk lebih memahami pelajaran yang belum dimengerti dengan cara bertanya. Metode tanya jawab sebaiknya dipakai pada materi-materi pelajaran umumnya sulit dimengerti siswa. Dalam hal tersebut guru harus peka mambaca kondidi anak didiknya sebelum memutuskan memakai meot tanya jawab.

Keunggulan-keunggulan  dari metode tanya jawab adalah:
  • Pertanyaan menarik sanggup menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun dikala siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
  • Merangsang siswa untuk melatih dan menyebarkan cara berpikir, termasuk daya ingatan.
  • Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. (Ibid, h. 95.)


Adapun kelemahan-kelemahan dari metode tanya jawab ini adalah:
  • Siswa merasa takut, apalagi bila kurang sanggup mendorong siswa untuk berani, dengan membuat suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
  • Tidak gampang membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan gampang dipahami siswa.
  • Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak sanggup menjawab pertanyaan hingga dua atau tiga orang.
  • Dalam jumlah siswa yang banyak, mustahil cukup waktu untuk memperlihatkan pertanyaan kepada setiap siswa. (Ibid, h. 95.)

d)    Metode Pembelajaran - Metode Demonstrasi
”Metode demonstrasi ialah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa wacana suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik bersama-sama atau hanya sekedar tiruan.”(Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 152.)

Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa metode demonstrasi dipakai untuk memperagakan wacana suatu proses, situasi, atau benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan tujuan menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga  materi pelajaran yang disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan membentuk pemahaman yang mendalam  dan sempurna.

Metode demonstrasi dibutuhkan dalam pembelajaran matematika terutama materi-materi yang membutuhkan alat peraga pembelajaran. Ini untuk menanamkan pemahaman yang fundamental dan konstruktif terhadap materi yang dipelajari. Metode demonstrasi sangat tepat dipakai pada materi Bangun-bangun geometri.

Keunggulan-keunggulan metode demontrasi adalah:
  • Perhatian murid sanggup dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu sanggup diamati.
  • Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu kanal pikiran yang sama.
  • Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan irit dalam waktu yang panjang sanggup diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
  • Dapat mengurangi kesalaham-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, lantaran murid mendapatkan citra yang terang ari hasil pengamatannya.
  • Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
  • Beberapa dilema yang menyebabkan pertanyaan atau keraguan sanggup diperjelas waktu proses demonstrasi. ( Syaiful Sagala, Konsep dan Makan, h. 211. )

Kelemahan-kelemahan metode demontrasi adalah:
  • Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, lantaran tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
  • Fasilitas menyerupai peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
  • Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 91.)


e)    Metode Pembelajaran - Metode  Pemberian Tugas dan Resitasi
”Metode resitasi (penugasan) ialah metode penyajian materi dimana guru memperlihatkan kiprah tertentu semoga siswa melaksanakan aktivitas belajar.”(Ibid, h. 85.)

Jadi, bisa disimpulkan bahwa metode kiprah dan resitasi ialah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memperlihatkan kiprah tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan kesudahannya sanggup dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan guru sanggup memperdalam materi pelajaran dan sanggup pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga siswa akan terangsang untuk belajar  aktif baik secara individual maupun kelompok.

Keunggulan-keunggulan metode kiprah dan resitasi adalah:
  • Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
  • Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala kiprah lantaran dalam taktik ini siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
  • Memberikan kebiasaan siswa untuk ulet belajar.
  • Memberikan kiprah siswa untuk sifat yang praktis. ( Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 98.)

Kelemahan-kelemahan metode kiprah dan resitasi adalah:
  • Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan memalsukan pekerjaan orang lain.
  • Karena perbedaan individu, maka kiprah apabila diberikan secara umum mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa gampang menuntaskan kiprah tersebut.
  • Apabila kiprah diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh. (Ali Pande & Imansyah, Didaktik Metode (Surabaya: Usaha Nasional, 1984), h. 92.)

f)    Metode Pembelajaran - Metode Eksperimen
”Metode eksperimen (percobaan) ialah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melaksanakan percobaan dengan mengalami dan menunjukan sendiri sesuatu yang dipelajar.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 84.)

Dalam aktivitas pembelajaran yang memakai metode eksperimen, siswa diiberikan kesempatan untuk mengalami  sendiri atau melaksanakan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menunjukan dan menarik kesimpulan wacana suatu permasalahan terkait materi yang diberikan. Peran guru sangat penting pada metode eksperimen, khususnya dalam ketelitiandan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan memaknai aktivitas eksperimen dalam aktivitas pembelajaran.

Pemahaman siswa akan lebih besar lengan berkuasa dan mendalam kalau siswa diberikan kesempatan untuk mengalami secara pribadi dalam suatu proses, analisis dan pengambilan kesimpulan terhadap suatu masalah. Hal ini akan menyebabkan kepercayaan pada siswa bahwa yang dipelajari merupakan suatu yang benar dan sanggup dipertanggungjawabkan. Pembelajaran matematika dikatakan ilmu pasti, yang artinya bahwa setiap pernyataan dalam matematika sanggup dibuktikan secara analitis dan logis. Mengingst  hal tersebut maka metode eksperimen sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi-materi yang membutuhkan keterlibatan siswa secara langsung, contohnya materi Peluang, Konsep bilangan, dan Bangun-bangun geometri.
Keunggulan-keunggulan metode eksperimen adalah:
  • Metode ini sanggup membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan kesimpulan menurut percobaannya sendiri dari pada hanya mendapatkan kata guru atau buku saja.
  • Dapat menyebarkan perilaku untuk studi eksploratis wacana sains dan teknologi, suatu perilaku dari seorang ilmuan.
  • Metode ini didukung oleh azas-azas didaktik modern. (Syaiful Sagala, Konsep dan Makna, h. 220-221.)

Kelemahan-kelemahan metode eksperimen adalah:
  • Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
  • Metode ini memerlukan banyak sekali kemudahan peralatan dan materi yang tidak selalu gampang diperoleh dan mahal.
  • Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan dan ketabahan.
  • Setiap percobaan tidak selalu memperlihatkan hasil yang diperlukan lantaran mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan dan pengendalian. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 85.)

g)    Metode Pembelajaran - Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan memperlihatkan suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data hingga pada kesimpulan. Seperti apa yang ungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain bahwa,

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir, lantaran dalam problem solving sanggup memakai metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data hingga kepada menarik kesimpulan. (Ibid, h. 91.)

Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam penggunaan metode problem solving mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
  • Adanya kasus yang terang untuk dipecahkan.
  • Mencari data atau keterangan yang dipakai untuk memecahkan kasus tersebut.
  • Menetapkan balasan sementara dari kasus tersebut.
  • Menguji kebenaran balasan sementara tersebut.
  • Menarik kesimpulan. (Ibid, h. 92.)

Keunggulan-keunggulan metode problem solving (metode pemecahan masalah) adalah:
  • Pemecahan kasus (problem solving) merupakan tehnik yang cukup elok untuk memahami isi pelajaran.
  • Pemecahan kasus (problem solving) sanggup menantang kemampuan siswa serta memperlihatkan siswa kepuasan untuk menemukan pengetahuan gres bagi siswa.
  • Pemecahan kasus (problem solving) sanggup meningkatkan aktifitas pembelajaran siswa.
  • Pemecahan kasus (problem solving) sanggup membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami kasus dalam kehidupan nyata.
  • Pemecahan kasus (problem solving) sanggup membantu siswa untuk menyebarkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. 
  • Melalui pemecahan kasus (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), intinya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar mencar ilmu dari guru atau dari buku-buku saja.
  • Pemecahan kasus (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
  • Pemecahan kasus (problem solving) sanggup menyebarkan kemampuan siswa berpikir kritis dan menyebarkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
  • Pemecahan kasus (problem solving) sanggup memperlihatkan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
  • Pemecahan kasus (problem solving) sanggup menyebarkan minat siswa untuk secara terus menerus mencar ilmu sekalipun mencar ilmu pada pendidikan formal telah berakhir. (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 220-221.)

Kelemahan-kelemahan metode problem solving (metode pemecahan masalah) adalah:
  • Menentukan suatu kasus yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
  • Proses mencar ilmu mengajar dengan memakai metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran.
  • Mengubah kebiasaan siswa mencar ilmu dengan mendengarkan dan mendapatkan informasi dari guru menjadi mencar ilmu dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang kala memerlukan banyak sekali sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 93.)
Praktis Mudahan dengan adanya artikel metode pembelajaran diatas anda sanggup tebantu, selain itu kita juga bisa menerapkan dengan baik sesuai dengan porsinya kepada murid murid tersayang kita ^_^

0 Response to "Metode Pembelajaran > Macam Macamnya Dan Pendekatan"

Post a Comment