Perkembangan Khawarij - Sebagaimana telah dikemukakan, khawarij telah mengakibatkan imamah-khalifah ( politik) sebagai iman sentral yang memicu timbulnya doktrin-doktrin teologis lainya. Radikalitas yang menempel yang menempel pada budpekerti dan perbuatan kelompok Khawarij mengakibatkan mereka sangat rentan pada perpecahan, baik secara internal kaum Khawarij sendiri, maupun secera eksteral sesama kelompok islam lainnya.
Perkembangan Khawarij - Para pengamat berbeda pebdapat wacana jumlah sekte yang terbentuk tanggapan perpecahan yang tumbuh dalam badan khawarij. Al-Bagdadi menyampaikan bahwa sekte ini telah terpecah menjadi 18 sub-sekte. Adapun, Al-Asfarayani menyerupai di kutib Bagdadi, menyampaikan bahwa sekte ini telah pecah menjadi 22 sub sekte.
Terlepas dari berapa banyak sub sekte penggalan khawarij, tokoh-tokoh yang disebutkan di atas setuju bahwa sub sekte khawarij yang besar terdiri dari 8 macam, yaitu
- Al Muhakkimah
- Al Azriqah
- An Nadjat
- Al Baihasiyah
- Al Ajaridah
- As Saalabiyah
- Al Abadiyah
- As Sufriyah
Semua subsekte itu membicarakan problem aturan bagi orang yang berbuat dosa besar, apakah dia masih di anggap mukmin atau telah menjadi kafir. Tampaknya, iman teologi ini tetap menjadi primadona dalam pemikiran mereka, sedangkan doktrin-doktrin lain hanya perlengkap saja. Sayangnya, pemikiran subsekte ini lebih bersifat mudah daripada teoritis, sehingga kriteria mukmin atau kafirnya seseorang menjadi tidak jelas. Hal ini menyebabkan-dalam kondisi tertentu-seseorang sanggup disebut mukmin dan pada waktu yang bersamaan disebut sebagai kafir.
Tindakan kelompok Khawarij ini merisaukan hati umat islam dikala itu sebab, dengan cap kafir yang diberikan salah satu subsekte tertentu khawarij, jiwa seseorang harus melayang, meskipun oleh subsekte lain dia masih dikategorikan mukmin. Bahkan, dikatakan bahwa jiwa seorang Yahudi atau majusi masih lebih berharga dibandingkan dengan jiwa seorang mukmin.
Kendatipun demikian, ada sekte Khawarij yang agak lunak, yaitu sekte Najdiyat dan Ibadiyah. Keduanya membedakan antara kafir nikmat dan kafir agama. Kafir nikmat hanya melaksanakan dosa dan tidak berterimakasih kepada Allah. Orang semacam ini, tidak perlu dikucilkan dari masyarakat.
Semua pedoman yang bersifat radikal, pada perkembangan lebih lanjut, dikategorikan sebagai pedoman Khawarij, selama di dalamnya terdapat indikasi iman yang identik dengan pedoman ini. Berkenaan dengan problem ini Harun Nasution mengidentifikasi beberapa indikasi pedoman yang sanggup dikategorikan sebagai pedoman Khawarij, yaitu sebagai berikut:
- Mudah mengafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka walaupun orang itu yaitu penganut agama islam.
- Islam yang benar yaitu islam yang mereka pahami dan amalkan, sedangkan islam sebagimana yang dipahami dan di amalkan golongan lain tidak benar.
- Orang-orang islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu di bawa kembali ke islam yang sebenarnya, yaitu islam menyerupai yang mereka pahami dan amalkan
- Karena pemerintah dan ulama yang tidak sepaham dengan mereka yaitu sesat, maka mereka menentukan iman dari golongan mereka sendiri, yakni imam dalam arti pemuka agama dan pemuka pemerintahan
- Meraka bersifat fanatik dalam paham dan tidak segan-segan memakai kekerasan dan membunuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun tokoh-tokoh dalam pedoman khawarij ini, di antaranya yaitu dari subsekte Azariqoh atau azraqiyah, pengikut dari Nafi’ bin Al Azroq ( meninggal 65/686), yang dikenal sebagai ekstrimmis Khorijiyah sebagai yang paling fanatik, yang paling seram terhadap apa yang dilakukan. Pendek kata mereka di kenal dengan terorismenya.
Tokoh lainnya yaitu Sufriyah pengikut Ziyad bin Al Asfar secara keseluruhan masih mempertahankan pandangan Azroqiyah yang ekstrim, bahwa semua orang yang berdosa yaitu musyrik, melarang membunuh istri-istri dan bawah umur orang-orang yang menentag keyakinan Khorijiyah. Di samping tokoh-tokoh yang telah disebutkan tersebut, sesungguhnya masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya lantaran Khawarij sendiri terbagi menjadi benyak sub sekte. Perkembangan Khawarij
0 Response to "Perkembangan Khawarij"
Post a Comment