Macam Macam Pupuk Organik Dan Anorganik Pengertian Serta Unsur Mikro

Macam Macam Pupuk Organik dan Anorganik Pengertian Serta Unsur Mikro
PENGERTIAN PUPUK
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu materi yang dipakai untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu materi yamg mengandung satu atau lebih  hara tanaman.


PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN
PUPUK yaitu material yang ditambahkan pada media tanam atau tumbuhan untuk mencukupi kebutuhan hara yang diharapkan tumbuhan sehingga bisa berproduksi dengan baik. Material pupuk sanggup berupa materi organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari embel-embel tambahan. Pupuk mengandung materi baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara embel-embel ibarat hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, sanggup ditambahkan sejumlah material suplemen.

Dalam tunjangan pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, semoga tumbuhan tidak menerima terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat kuliner sanggup berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk sanggup diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.



KATEGORI PUPUK

Pupuk sanggup dibedakan menurut materi asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan : 
  1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibentuk dengan materi alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
  2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibentuk oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibentuk oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.

Berdasarkan senyawanya dibedakan : 
  1. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik contohnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
  2. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
  1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang bermacam-macam mulai yang gampang larut air hingga yang sukar larut.
  2. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya sanggup lewat tanah (injeksikan).

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan : 
  1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
  2. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar semoga diserap oleh akar tanaman.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan : 
  1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
  2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menimbulkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.


Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan : 
  1. Pupuk yang hanya mengandung satu hara tumbuhan saja. Misalnya : urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).
  2. Pupuk beragam ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.

Berdasarkan macam hara tumbuhan dibedakan :
  1. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
  2. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
  3. Campuran makro dan mikro contohnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).


Macam macam pupuk organik 

1.    PUPUK HIJAU
Pupuk hijau terbuat dari tumbuhan atau komponen tumbuhan yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tumbuhan yang banyak dipakai yaitu dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut sanggup menghasilkan materi organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.

Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
  1. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
  2. Mencegah adanya erosi
  3. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma kalau ditanam pada waktu tanah bero
  4. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik

Namun pupuk hijau juga mempunyai kekurangan yaitu:

Tanaman hijau sanggup sebagai hambatan dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada referensi tanam yang menggunakan rotasi dengan tumbuhan legume sanggup mengundang hama ataupun penyakit sanggup menimbulkan persaingan dengan tumbuhan pokok dalam hal tempa, air dan hara pada referensi pertanaman tumpang sari

2.    PUPUK KOMPOS
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, ibarat jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah sanggup dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi kini sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan materi yang sanggup diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan sanggup menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.

3.    PUPUK KANDANG
Para petani terbiasa menciptakan dan menggunakan pupuk sangkar sebagai pupuk lantaran murah, gampang pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk sangkar mempunyai laba sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk sangkar merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh lantaran itu sanggup mempertahankan struktur tanah sehingga gampang diolah dan banyak mengandung oksigen. 

Penambahan pupuk sangkar sanggup meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih gampang diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, contohnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk sangkar banyak mengandung mikroorganisme yang sanggup membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berkhasiat bagi tanaman, sehingga pupuk sangkar merupakan suatu pupuk yang sangat diharapkan bagi tanah dan tumbuhan dan keberadaannya dalam tanah tidak sanggup digantikan oleh pupuk lain.

4.    PUPUK SERESAH
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tumbuhan yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk epilog tanah lantaran pemanfaatannya sanggup secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tumbuhan (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
  • Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan
  • Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak gampang larut dan terbawa air
  • Menghambat adanya pembersihan unsur hara oleh air dan anutan permukaan
  • Menjaga tekstur tanah tetap remah
  • Menghindari kontaminasi penyakit akhir percikan air hujan
  • Memperlancar acara jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus.

5.    PUPUK CAIR
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat sanggup berbentuk cair ibarat pupuk anorganik. Pupuk cair tampaknya lebih gampang dimanfaatkan oleh tumbuhan lantaran unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga keuntungannya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair sanggup berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa ahad dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah sanggup dipakai sebagai pupuk cair.


Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat sanggup berbentuk cair ibarat pupuk anorganik. Pupuk cair tampaknya lebih gampang dimanfaatkan oleh tumbuhan lantaran unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga keuntungannya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair sanggup berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa ahad dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah sanggup dipakai sebagai pupuk cair.



PUPUK  ANORGANIK
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.    PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibentuk dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
2.    PUPUK MAJEMUK  : Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk beragam juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro ibarat Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.

Agar praktis, pekebun biasanya menggunakan pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan aneka macam perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga sempurna dipakai untuk masa pertumbuhan.

UNSUR YANG DIPERLUKAN OLEH TUMBUHAN dan AKIBATNYA BILA KEKURANGAN UNSUR TERSEBUT

1.    UNSUR MAKRO
Unsur hara makro berisi hara yang diharapkan tumbuhan dalam jumlah banyak. Namun, tidak berarti jumlah yang diberikan tak terbatas. Ada ambang tertentu yang ditoleransi tanaman. Melebihi batas itu, tumbuhan mengalami keracunan yang bisa berlanjut hingga mati.

MACAM-MACAM UNSUR MAKRO
a.    Nitrogen ( N )
  • Dibutuhkan untuk menyusun 1-4 % materi kering (bagian keras) tanaman, ibarat batang, kulit, dan biji.
  • Diambil dari tanah dalam bentuk nitrat (NO3-) atau amonium (NH4+).
  • Berguna dalam pembentukan sel, jaringan, dan organ tanaman; sebagai penyusun protein, materi sintetis klorofil, dan juga ikut berperandalam sebagian proses pertumbuhan dan pembentukan produksi tanaman, ibarat buah, daun, dan umbi.
  • Gejala kekurangan : tumbuhan yang kekurangan nitrogen dikenali dari daun kepingan bawah, daun itu menguningkarena kekurangan klorofil, mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun gampang tampak pucat. Pertumbuhan tumbuhan lambat, kerdil dan lemah. Produksi bunga dan biji rendah.
  • Gejala kelebihan : Warna daun terlalu hijau, tumbuhan rimbun dengan daun. Proses pembuahan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sukulen lantaran mengandung banyak air. Hal ini menimbulkan rentan serangan cendawan dan penyakit, dan gampang roboh. Produksi bunga menurun.

 b.    Fosfor ( P )
  • Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA memilih sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik. Berfungsi juga dalam proses fotosintesis dan fisiologi kimiawi tanaman, untuk pembelahan sel.
  • Bila kekurangan daun renta cenderung kelabu. Tepi daun coklat, tulang daun muda berwarna hijau gelap, hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, karenanya rontok, fase pertumbuhan lambat dan tumbuhan kerdil.
  • Bila kelebihan perembesan unsur ibarat besi (Fe), tembaga (Cu), dan seng (Zn) terganggu. Tetapi gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman.

c.    Kalium (K)
  • Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tumbuhan ibarat fotosintesis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan sel,
  • Gejala kekurangn daun menjadi kecil, memutih, kekuningan, atau kemerahan. Bagian pingggir daun berwarna kuning atau kemerahan, menjadi coklat, terbakar, dan karenanya mati.
  • Gejala kelebihan menimbulkan perembesan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tumbuhan terhambat sehingga tumbuhan mengalami defisiensi.

d.    Magnesium (Mg)
  • Berperan dalam transportasi energi beberapa enzim didalam tanaman. Unsur ini sangat secara umum dikuasai di daun, terutama untuk ketersediaan klorofil. Unsur ini juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di aneka macam proses sintesis protein.
  • Gejala kekurangn muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi lantaran Mg diangkut ke daun muda. Daun renta menjadi lemah dan karenanya gampang terjangkit penyakit, terutama embun tepung (powdery mildew)
  • Bila kelebihan tidak menimbulkan tanda-tanda yang ekstrim

e.    Kalsium (Ca)
  • Berperan dalam pertumbuhan sel, menguatkan dan mengatur daya tembus, serta merawat dinding sel.
  • Gejala kekurangan yaitu titik tumbuh lemah, terjadi perubahan bentuk daun, mengeriting, kecil, dan karenanya rontok. Kalsium menimbulkan tumbuhan tinggi tetapi tidak kekar, lantaran imbas eksklusif pada titik tumbuh, juga menimbulkan produksi bunga terhambat, bunga gugur.
  • Gejala kekurangan tidak berefek banyak, hanya mempengaruhi pH tanah

f.    Sulfur (S)
  • Berperan untuk pertumbuhan tanaman, menyusun protein dan membentuk klorofil
  • Bila kekurangan pertumbuhan kerdil, kurus, meninggi, daun menguning termasuk daun yang gres muncul, terlambat dalam proses pematangan


MACAM-MACAM UNSUR MIKRO
a.    Boron (B)
  • Boron berkaitan dekat dengan proses pembentukan, pembelahan, dan diferensiasi, dan pembagian kiprah sel. Hal ini terkait dengan kiprahnya dalam sintesis RNA, materi dasar pembentukan sel.
  • Bila kekurangan daun lebih gelap dibanding daun normal, tebal, dan mengkerut.
  • Bila kelebihan daun kuning dan mengalami nekrosis

b.    Tembaga (Cu)
  • Berperan sebagai aktivator dan membawa beberapa enzim, membantu kelancaran proses fotosintesis , pembentukan klorofil, dan berperan dalam fungsi produksi.
  • Bila kekurangan daun berwarna hijau kebiruan, tunas daun menguncup dan tumbuh kecil, pertumbuhan bunga terhambat
  • Bila kelebihan tumbuhan tumbuh kerdil, percabangan terbatas, pembentukan akar terhambat, akar menebal dan berwarna gelap.

c.    Seng (Zn)
  • Berperan dalam aktivator enzim, pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis.
  • Kekurangan pertumbuhan lambat, jarak antar buku pendek, daun kerdil, mengkerut, atau menggulung di satu sisi kemudian disusul dengan kerontokan. Bakal buah menguning terbuka, dan karenanya gugur. Buahpun akan lebih lemas dan sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.
  • Kelebihan unsur seng tidak menunjukkan dampak nyata.

d.    Besi (Fe)
  • Berperan dalam proses pembentukan protein, sebagai katalisator pembentuka klorofil, pembawa elektron pada proses fotosintesis dan respirasi. Aktivator beberapa enzim.
  • Gejala kekurangan klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun muda tampak putih, akar rusak.
  • Bila kelebihan menimbulkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

e.    Molibdenum (Mo)
  • berperan sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim, berperan juga dalam fiksasi nitrogen.
  • Kekurangan ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua, kemudian menjalar ke daun muda.
  • Bila kelebihan tidak menunjukkan tanda-tanda yang faktual pada adenium


Daftar Pustaka

Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta
Teti Suryati, 2009, BIJAK DAN CERDAS MENGOLAH SAMPAH, Penerbit PT Agromedia Pustaka, Jakarta
Redaksi Agromedia, 2008, CARA PRAKTIS MEMBUAT KOMPOS , Penerbit PT Agromedia Pustaka, Jakarta


Macam Macam Pupuk Organik dan Anorganik Pengertian Serta Unsur Mikro

0 Response to "Macam Macam Pupuk Organik Dan Anorganik Pengertian Serta Unsur Mikro"

Post a Comment