Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan nasional, di antaranya pembaharuan dan peniadaan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola masyarakat, serta perbedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.
Pembaruan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbarui visi, misi dan taktik pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang berpengaruh dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia bermetamorfosis insan yang berkualitas sehingga bisa dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (UU RI No. 20 Tahun 2003 : 38)
Dikatakan bahwa pendidikan itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, lantaran itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Pendidikan ialah perjuangan sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya insan (SDM) melalui acara pengajaran (Syah, 2007 : 1). Sebagai perjuangan sadar atau proses yang disengaja, setiap pelaksanaan proses pendidikan perlu didukung oleh suatu perencanaan yang tepat sehingga apa yang menjadi tujuan dari proses pendidikan yang dilaksanakan tersebut bisa tercapai secara baik dan optimal.
Proses interaksi antara proses mencar ilmu mengajar ialah inti dari pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam acara mencar ilmu mengajar. Guru dan siswa ialah unsur yang terlibat pribadi dalam proses itu. Proses mencar ilmu mengajar akan berhasil kalau karenanya akan membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai perilaku dalam diri anak didik.
Usman (1995 : 4) menjelaskan bahwa : dalam proses pendidikan, guru dan penerima didik bertemu atau berinteraksi dalam sebuah acara yang disebut acara mencar ilmu mengajar. Kegiatan mencar ilmu mengajar sebagai inti dari proses pendidikan secara keseluruhan mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam proses mencar ilmu mengajar guru memegang peranan yang sangat penting dan lebih banyak didominasi sebagai pihak yang paling bertanggungjawab terhadap kualitas hasil pendidikan lantaran posisi guru secara pribadi berinteraksi dengan muridnya (Sudjana, 2000 : 12-13).
Sebagai seorang muslim, yang ingin memperdalam ilmu-ilmu keagamaan dalam Islam memang merupakan keharusan untuk menguasai al-Qur’an lantaran dalam al-Qur’an terdapat ilmu Pendidikan Agama Islam apalagi dengan adanya perkembangan kini ini yang semakin pesat di mana pendidikan agama Islam telah berkembang di mana-mana.
Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang telah diwajibkan bagi para siswa menyerupai di Madrasah-madarasah. Begitu juga dengan hasil observasi awal di Madrasah Assa Adah Labuapi sangat ditekankan untuk mencar ilmu pendidikan agama untuk kepentingan masa depan para siswa (Observasi, Tanggal 02 Desember 2009)
Dalam rangka membuat insan seutuhnya maka pembangunan pendidikan merupakan bidang yang penting untuk mendapatkan prioritas. hubungan dengan hal tersebut, maka pendidikan memerlukan konsep yang baku sehingga pelaksanaan sistem pendidikan sanggup membuat insan yang siap pakai.
Pendidikan agama Islam merupakan fitrah dan tidak ada agama yang tepat selain agama Islam yang tidak hanya mengatur hubungan insan dengan Tuhan-Nya (Hablumminallah) tetapi juga mengatur hubungan antara insan dengan insan lainnya (habluminannas). Bahkan Islam mengatur seluruh aspek kehidupan insan, termasuk mengatur problem pakaian sehari-hari, baik pakaian di rumah maupun di tempat-tempat lainnya.
Berdasarkan hasil observasi di MTs Assa Adah pendidikan agama Islam sangat penting lantaran terlihat dari proses mencar ilmu mengajar sehari-hari niscaya ada mata pelajaran agama yang diajarkan baik mata pelajaran fiqih, al-Qur’an hadits, akidah akhlak, SKI. Itu semua diberikan secara sedikit demi sedikit dari jenjang pengetahuan yang dasar ke pengetahuan lebih lanjut (Observasi, tanggal 15 November 2008).
Sedangkan menurut hasil wawancara dengan salah satu guru Pendidikan Agama Islam (Ridwan) menegaskan bahwa pendidikan agama Islam sangat penting bagi masa depan para generasi mendatang termasuk para siswa yang mencar ilmu di MTs Assa Addah. Beliau juga menegaskan hasil mencar ilmu siswa pada pendidikan agama Islam juga masih rendah dan salah satu penyebabnya ialah kurang ketersediaan kemudahan penunjang dalam proses mencar ilmu mengajar menyerupai laboratorium praktik ibadah, laboratorium praktik bahasa arab, ruang khusus imtaq atau yasinan dan juga disebabkan oleh tingkat ekonomi orang renta yang masih di bawah maksimal (Ridwan, selaku guru Akidah Akhlak MTs Assa Addah Labuapi, Wawancara tanggal 15 November 2008).
Dengan demikian pendapatan orang renta yang masih rendah sanggup mengakibatkan kurangnya motivasi dan semangat mencar ilmu siswa sehingga mengakibatkan minat mencar ilmu siswa menjadi rendah. Mengingat pentingnya tingkat sosial ekonomi keluarga dalam menunjang proses mencar ilmu mengajar siswa maka perlu ditekankan semoga pemerintah lebih memperhatikan dan meningkatkan mutu pendidikan baik pada jenjang Madrasah Tsanawiyah maupun Aliyah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mencoba untuk merangkai sebuah kata menjadi sebuah judul dan tertarik untuk melaksanakan penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII MTs “Assa Adah” Labuapi Tahun Pembelajaran 2008/2009”.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari judul skripsi dan bertolak dari latar belakang problem di atas, maka rumusan problem sebagai pangkal pembahasan selanjutnya ialah sebagai berikut, yaitu : “Bagaimanakah Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII MTs “Assa Adah” Labuapi Tahun Pembelajaran 2008/2009 ?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan problem di atas maka tujuan penelitian ini adalah “Untuk Mengetahui Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VII MTs “Assa Adah” Labuapi Tahun Pembelajaran 2008/2009”.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian terdiri dari dua macam yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Adapun hasil penelitian ini nantinya dibutuhkan mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup menjadi sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan hasil mencar ilmu siswa pada pelajaran agama Islam.
2. Kegunaan Mudah
Hasil penelitian ini dibutuhkan sanggup menjadi masukan dan dorongan bagi para guru, khususnya bagi guru bidang studi pendidikan agama Islam untuk mengakibatkan sebagai contoh dalam mengelola proses mencar ilmu mengajar, sehingga bisa meningkatkan hasil mencar ilmu siswa pada mata pelajaran agama Islam.
E. Hipotesis
Hipotesis ialah suatu anggapan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Berdasarkan rumusan problem yang akan dikaji dalam penelitian ini, yakni wacana efek status sosial ekonomi orang renta terhadap hasil mencar ilmu pendidikan agama Islam siswa kelas VII MTs “Assa Adah” Labuapi.
Ha : “Ada efek status sosial ekonomi orang renta terhadap hasil mencar ilmu pendidikan agama Islam siswa kelas VII MTs “Assa Adah” Labuapi tahun pembelajaran 2008/2009”.
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi dalam memahami pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam judul skripsi ini maka penulis memandang perlu untuk menjelaskan beberapa istilah berikut ini :
1. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi ialah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (http://www.dot//Status//com)
Sedangkan pendapat lain menyampaikan bahwa status sosial ekonomi merupakan faktor fisik yang sanggup mempengaruhi motivasi pada bawah umur (Flower Power by TalkXHTML./Blog at WordPress.com)
Dari pengertian di atas maka penulis sanggup menyimpulkan bahwa orang yang mempunyai status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah.
2. Hasil Belajar
a. Hasil
Hasil mencar ilmu ialah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sehabis ia mendapatkan pengalaman belajar” (Sudjana, 2004 : 22). Hasil mencar ilmu pada hakekatnya tersirat dalam tujuan pembelajaran oleh lantaran itu hasil mencar ilmu siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa.
Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud dengan hasil mencar ilmu ialah sesuatu yang dicapai dan diperoleh dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Kelas VII MTs Assa Adah Labuapi atas dasar perjuangan yang diterima dari guru sehingga nampak pada diri siswa berupa hasil mencar ilmu yang sanggup diukur oleh guru melalui dukungan angket kepada siswa berupa angket terbuka,
b. Belajar
“Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laris pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya” (Usman, 1995 : 5).
Kaprikornus jelaslah maksud dari kata perubahan disini sebagai hasil proses mencar ilmu mengajar sanggup ditujukan kedalam banyak sekali bentuk menyerupai perubahan pengetahuan, pengalaman perilaku dan tingkah laku, keterampilan dan kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang sedang belajar.
Untuk lebih lengkap SKRIPSI nya silahkan anda klik di bawah ini!!!
Download disini !!!
0 Response to "Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Renta Terhadap Hasil Mencar Ilmu Pendidikan Agama Islam"
Post a Comment