Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan nasional, diantaranya pembaharuan dan peniadaan desentralisasi pendidikan oleh pemerintah.
Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi dan seni administrasi pembangunan pendidikan nasional.
Sedangkan kepedulian pemerintah terhadap pendidikan tercantum dalam Undang-undang sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa insan membutuhkan pendidikan dalam kehidupanya, yang mana pendidikan merupakan perjuangan supaya insan sanggup membuatkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan cara lain yang dikenal yang diakui oleh masyarakat (UU RI No. 20 Tahun 2003 : 37).
Salah satu cara membuatkan potensi penerima didik yakni dengan cara memperbaiki proses pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh kurikulum yang baru, akomodasi yag tersedia, kepribadian guru, yang simpatik, pembelajran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan yang luas, tetapi ditentukan pula oleh model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Dalam proses pembelajaran dibutuhkan suatu metode mengajar untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tujuan kegiatan pembelajaran secara ideal yakni supaya materi yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid yang disebut sebagai berguru tuntas.
Dimana berguru tuntas yakni “suatu rujukan pengajaran terstruktur yang bertujuan untuk mengadaptasikan pengajaran pada kelompok siswa yang besar sedemikian rupa sehingga diberikan perhatian secukupnya pada sejumlah perbedaan yang terdapat pada sebagian siswa” (Winkel, 1996:462).
Setiap proses berguru mengajar selalu bermuara pada hasil sesuai dengan tujuan instruksional yang dirumuskan. Guru dalam melaksanakan tugasnya selalu ingin mencapai tujuan intruksional seoptimal mungkin, termasuk guru mata pelajaran ekonomi.
Namun keadaan di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil study oleh direktorat Jenderal Pendidikan (2000 : 25) menyebutkan bahwa meski adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun pembelajaran dan pemahaman siswa SMP/MTs (pada beberapa mata pelajaran termasuk ekonomi) memperlihatkan hasil yang kurang memuaskan. Pembelajaran di SMP/MTs cenderung text book, oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Pembelajaran cenderung abnormal dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep pembelajaran kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melaksanakan pengajaran bermakna, Metode yang dipakai kurang bervariasi dan sebagai karenanya motivasi berguru siswa menjadi sulit untuk ditumbuhkan dan rujukan berguru cenderung menghafal.
Berdasarkan data perihal prestasi berguru siswa di MTs NW Ketangga tampak bahwa nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi 6,3 ini berarti siswa belum tuntas lantaran banyak siswa yang belum mendapat nilai di atas 6,5 terutama siswa kelas VII C.
Berdasarkan data perihal prestasi berguru siswa di MTs NW Ketangga tampak bahwa nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi 6,3 ini berarti siswa belum tuntas lantaran banyak siswa yang belum mendapat nilai di atas 6,5 terutama siswa kelas VII C.
Sehubungan dengan pernyataan di atas, terdapat dua faktor yang saling mempengaruhi yaitu faktor internal yang mencakup intelegensi, kemampuan dan motivasi baik dari dalam maupun dari luar. Sedangkan faktor eksternal mencakup sarana forum (sekolah), pendidikan, kurikulum, pemilihan materi yang sempurna dan pengembangan metode pengajaran yang ditunjang dengan jenis media maupun penciptaan suasana yang kondusif serta sanggup menunjang terselenggaranya proses berguru mengajar secara efektif.
Pada kenyataannya metode pembelajaran yang kerap kali dipakai oleh guru yakni metode kovensional yang mengandalkan metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan lain-lain yang ternyata berdampak kurang baik terhadap motivasi, penguasaan materi dan daya serap siswa. Di samping itu pelajaran ekonomi merupakan pelajaran yang membutuhkan kegiatan pembelajaran yang terkontrol dan untuk bisa diserap oleh siswa dengan baik dibutuhkan waktu yang cukup usang untuk bisa berdiskusi baik dengan guru bidang studi ataupun teman-temanya.
Dari hasil wawancara dengan salah satu guru MTs NW Ketangga (Mahsun, S.Pd) penulis memperoleh info bahwa selama ini dalam memberikan materi guru banyak menerapkan metode yang menciptakan siswa kurang aktif dalam kelas ibarat metode ceramah. Selain itu juga siswa MTs NW Ketangga pada umumnya belum mempunyai intraksi berguru yang bersifat kooperatif, artinya belum berguru secara bahu-membahu dalam suatu kelompok, setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda satu sama lain. Contoh yang sangat nampak dari siswa yang pintar, dimana mereka tidak mau membimbing maupun menawarkan klarifikasi kepada temannya yang pengetahuannya kurang (Mahsun, S.Pd, guru Ekonomi MTs NW Ketangga, Wawancara, Tanggal 20 Oktober 2008).
Untuk mengupayakan supaya siswa berguru lebih aktif, berfikir lebih kritis, lebih berpartisipasi dalam proses berguru mengajar serta bisa berinteraksi satu sama lain dibutuhkan pemilihan metode pembelajaran yang sempurna oleh guru. Model pembelajaran yang bisa mengajak siswa bekerja secara bahu-membahu dan meyebabkan siswa aktif bekerja yakni metode cooperatif learning. Cooperatif yakni metode mengajar yang mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 -5 orang.
Berdasarkan hasil wawancara dari dengan guru yang lain dikelas VII MTs NW Ketangga, bahwa minat dan perhatian siswa mengikuti kegiatan pembelajaran ekonomi masih kurang. Oleh alasannya itu, melalui penelitian ini peneliti mencoba menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe STAD yang dituangkan dalam sebuah penelitian yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (STAD) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII.C Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di MTs NW Ketangga Lombok Timur Tahun Pelajaran 2008/2009”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang duduk kasus di atas, maka rumusan duduk kasus dalam penelitian ini yakni : “Apakah Penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (STAD) sanggup Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII.C Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di MTs NW Ketangga Lombok Timur Tahun Pelajaran 2008/2009?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti yakni : “Untuk mengetahui peningkatan prestasi berguru siswa kelas VII.C pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di MTs NW Ketangga dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (STAD) Tahun Pelajaran 2008/2009”
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian diharapkan sanggup memperoleh khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan khususnya pada bidang pendidikan ekonomi.
Dapat kiranya sebagai sumber info bagi peneliti lain yang akan mengkaji secara mendalam permasalahan-permasalahan yang berafiliasi dengan tingkat penguasaan bidang ekonomi termasuk pelajaran ekonomi.
2. Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan sanggup menawarkan masukan kepada guru-guru mata pelajaran ekonomi khususnya kelas VII untuk meningkatkan aspek dominasi dan keterampilan kooperatif siswa dengan lebih efektif dan efisien dengan menyesuaikan materi fatwa dengan kemampuan yang ada pada diri siswa khususnya pada pelajaran ekonomi.
Penegasan Istilah
Dalam suatu kerja ilmiah dibutuhkan adanya ketelitian dalam mengartikan suatu istilah yang terkandung dalam suatu judul untuk menghindari salah pengertian dari kata-kata dalam judul penelitian ini yaitu :
Pembelajaran Kooperatif Student Team Achivement Division (STAD)
Pembelajaran model kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) berasal dari dua kata yaitu: pembelajaran kooperatif dan Student Team Achivement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif yakni ”pembelajaran yang dicirikan oleh struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif, dimana siswa bekerja dalam situasi pembelajaran didorong atau dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu kiprah bersama dan mereka harus mengkoordinasi usahanya untuk menuntaskan tugasnya” (Ibrahim, 2000: 5-6). Sedangkan Student Team Achivement Division (STAD) berdasarkan Arindawati (2004: 83) pembelajaran kooperatif yakni ”salah satu model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen.”
Berdasarkan pendapat diatas, sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran model kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD) yakni suatu model pembelajaran yang secara sadar dan sengaja membuatkan interaksi yang saling asuh untuk meningkatkan prestasi berguru melalui tanya jawab dan diskusi antar sesama anggota tim.
Prestasi belajar
Prestasi yakni hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan berdasarkan Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi yakni apa yang telah sanggup diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Belajar yakni suatu acara yang dilakukan secara sadar untuk mendapat sejumlah kesan dari materi yang telah dipelajari (Djamarah, 1994 : 21). Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa berguru yakni suatu proses perjuangan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
Berdasarkan definisi di atas sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi berguru dalam penelitian ini yakni hasil yang berupa angka yang diperoleh siswa kelas VII. C MTs NW Ketangga Lombok Timur pada mata pelajaran Ekonomi sesudah penerapan pembelajaran kooperatif Student Team Achivement Division (STAD).
Untuk lebih lengkap Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi nya silahkan anda klik di bawah ini!!!
Download disini !!!
0 Response to "Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achivement Division (Stad) Dalam Meningkatkan Prestasi Berguru Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi"
Post a Comment