Pengertian Pelayanan dan Kualitasnya - Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang manapun pelayanan menjadi sangat berarti dan perlu disadari oleh seorang manajer oleh lantaran itu dalam perjuangan bisnis di kenal suatu ungkapan yang populer yaitu pembeli yaitu raja, yang artinya kita harus melaksanakan pelayanan sebaik mungkin seperti kita melayani seorang raja.
Dalam kamus ekonomi Winardi (1991: 93) dinyatakan bahwa pelayanan adalah bentuk proteksi layanan yang diberikan oleh produsen baik terhadap pengguna barang diproduksi maupun jasa yang ditawarkan. Hal yang paling penting dalam suatu perjuangan yaitu kualitas pelayanan yang diberikan, konsumen akan merasa puas bila pelayanan yang diberikan sangat baik. Karena keberhasilan suatu produk sangat ditentukan pula baik tidaknya pelayanan yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya baik itu pelayanan sewaktu penawaran produk, pelayanan keramahan wiraniaga, pelayanan satpam, pelayanan kasir, pelayanan pengaturan parkir, sampai pelayanan terhadap kondisi produk pasca pembelian.
Menurut Assauri (1999: 149) Definisi pelayanan adalah bentuk proteksi yang diberikan oleh produsen baik terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun terhadap jasa yang ditawarkan guna memperoleh minat konsumen, dengan demikian pelayanan mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa dari pihak perusahaan yang memperlihatkan produk atau jasa.
Apabila pelayanan yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan keinginan konsumen maka produk/jasa yang ditawarkan akan dibeli. Sedangkan bila terjadi pelayanan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka sanggup di pastikan produk/jasa tersebut kurang diminati konsumen.
Kualitas Pelayanan
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat penting. Karena dalam memasarkan produk jasa, interaksi antara produsen dan konsumen terjadi secara langsung. Aplikasi kualitas pelayanan sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan salah satu belahan utama dari seni administrasi perusahaan dalam meraih keunggulan yang berkesinambungan. Baik sebagai pemimpin pasar atau sebagai seni administrasi untuk terus berkembang.
Menurut Goetsh dan Davis (Tjiptono, 2000: 81) bahwa kualitas pelayanan yaitu merupakan kondisi dinamis yang berafiliasi dengan produk jasa, dan insan proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi pelanggan. Sedangkan berdasarkan Hary (Tjiptono, 2000: 90) kualitas pelayanan merupakan suatu proses atau acara yang dilakukan oleh perusahaan yang sanggup dirasakan secara pribadi hasilnya, yang pada balasannya memenuhi cita-cita pelanggan. Menurut Lyhe (1996: 118) pelayanan bukan hanya mendengarkan dan menjawab keluhan konsumen, tapi lebih dari itu pelayanan yang berkualitas merupakan sarana untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Pelayanan yang berkualitas dan memenuhi kepuasan konsumen terdiri dari tiga komponen dasar yang harus dipahami bagi setiap perusahaan yaitu:
a. Proses sebelum penjualan
Pada tahap ini perusahaan memiliki kesempatan untuk membentuk kekerabatan dengan konsumen. Hal ini sanggup dilakukan dengan menginformasikan produk pada konsumen dan membuat iktikad pada konsumen atas produk yang ditawarkan.
b. Proses selama transaksi
Pada fase ini perusahaan harus tetap menjaga kualitas pelayanan. Agar konsumen tetap menjadi pelanggan setia. Komunikasi pada fase ini sangat penting. Sebab pada fase ini konsumen membutuhkan info lebih banyak lagi akan produk yang dibeli. Jika pihak pihak perusahaan tidak memahami perihal produk yang ditawarkan bisa saja konsumen beralih pada perusahaan lain.
c. Proses setelah penjualan
Pada fase ini perusahaan diharapkan mendengar atau menanggapi keluhan dari pihak konsumen atas produk yang telah dibeli.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat penting. Karena dalam memasarkan produk jasa, interaksi antara produsen dan konsumen terjadi secara langsung. Aplikasi kualitas pelayanan sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan salah satu belahan utama dari seni administrasi perusahaan dalam meraih keunggulan yang berkesinambungan. Baik sebagai pemimpin pasar atau sebagai seni administrasi untuk terus berkembang.
Menurut Goetsh dan Davis (Tjiptono, 2000: 81) bahwa kualitas pelayanan yaitu merupakan kondisi dinamis yang berafiliasi dengan produk jasa, dan insan proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi pelanggan. Sedangkan berdasarkan Hary (Tjiptono, 2000: 90) kualitas pelayanan merupakan suatu proses atau acara yang dilakukan oleh perusahaan yang sanggup dirasakan secara pribadi hasilnya, yang pada balasannya memenuhi cita-cita pelanggan. Menurut Lyhe (1996: 118) pelayanan bukan hanya mendengarkan dan menjawab keluhan konsumen, tapi lebih dari itu pelayanan yang berkualitas merupakan sarana untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Pelayanan yang berkualitas dan memenuhi kepuasan konsumen terdiri dari tiga komponen dasar yang harus dipahami bagi setiap perusahaan yaitu:
a. Proses sebelum penjualan
Pada tahap ini perusahaan memiliki kesempatan untuk membentuk kekerabatan dengan konsumen. Hal ini sanggup dilakukan dengan menginformasikan produk pada konsumen dan membuat iktikad pada konsumen atas produk yang ditawarkan.
b. Proses selama transaksi
Pada fase ini perusahaan harus tetap menjaga kualitas pelayanan. Agar konsumen tetap menjadi pelanggan setia. Komunikasi pada fase ini sangat penting. Sebab pada fase ini konsumen membutuhkan info lebih banyak lagi akan produk yang dibeli. Jika pihak pihak perusahaan tidak memahami perihal produk yang ditawarkan bisa saja konsumen beralih pada perusahaan lain.
c. Proses setelah penjualan
Pada fase ini perusahaan diharapkan mendengar atau menanggapi keluhan dari pihak konsumen atas produk yang telah dibeli.
Produk jasa atau pelayanan lebih kompleks dibandingkan dengan barang. Hal tersebut disebabkan lantaran dimensi kualitas pelayanan jasa lebih sulit diidentifikasi. Tetapi beberapa pakar pemasaran telah menemukan dimensi atau faktor utama yang memilih kualitas pelayanan jasa. Melalui penelitian yang dilakukan “Parasuraman, Zeithaml, dan Bary (Tjiptono, 2000: 72) terdapat lima faktor utama yang memilih kualitas pelayanan jasa sekaligus sebagai ukuran di dalam melihat kualitas jasa yang dipersepsikan konsumen yaitu:
- Wujud atau bukti pribadi (tangibility), yaitu dimensi yang mengukur aspek fisik dari suatu layanan, antara lain kelengkapan akomodasi fisik, peralatan, dan tampilan para karyawan.
- Keandalan (reliability), yaitu dimensi yang mengukur kehandalan suatu layanan, berupa seberapa besar keakuratan perusahaan dalam memberi layanan, pemenuhan komitmen karyawan.
- Koresponsifan atau daya tanggap (responsiveness), yaitu dimensi yang mengukur kecepatan layanan kepada pelanggan.
- Keyakinan atau jaminan (assurance), yaitu dimensi yang mengukur kemampuan perusahaan (khususnya para staf) untuk menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada para pelanggannya.
- Empati (empathy), yaitu dimensi yang mengukur kemampuan produsen (khususnya para staf) dalam mengetahui kebutuhan para pelanggan secara pribadi.
Daftar Pustaka - Pengertian Pelayanan Jasa dan Kualitasnya Definis Menurut Para Ahli
Winardi 1991. Marketing dan perilaku konsumen Mundur maju. Bandung
Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2000. Manajemen Jasa, Edisi Kedua, Andy Offset. Jakarta
Lyhe, John F, 1996, Cara Jitu memuaskan pelanggan, Abdi tandur. Jakarta.
Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2000. Manajemen Jasa, Edisi Kedua, Andy Offset. Jakarta
Lyhe, John F, 1996, Cara Jitu memuaskan pelanggan, Abdi tandur. Jakarta.
0 Response to "Pengertian Pelayanan Jasa Dan Kualitasnya Definis Berdasarkan Para Ahli"
Post a Comment