Pengertian Kehamilan Menurut Sarwono - Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan investigasi medik dan psikiatrik jikalau keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterus, anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melaksanakan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh lantaran disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak dilarang menunggu sampai terjadi tanda-tanda ireversibel pada organ vital (Sarwono P. 2002: 279).
Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) hingga sebelum janin lahir (Judi J.E, 2002).
Definisi Kehamilan - Kehamilan ialah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai semenjak konsepsi dan berakhir hingga permulaan persalinan (Manuaba, I.B.G, 1998).
1. Pembagian Umur Kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian, masing-masing:
- Kehamilan triwulan pertama (antara 0 hingga 12 minggu)
- Kehamilan triwulan kedua (antara 12 hingga 28 minggu)
- Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 hingga 40 minggu) (Hanifa W, 2005)
2. Gambaran Kehamilan Normal
Gambaran dari kategori diagnosis kehamilan normal adalah:
- Ibu sehat
- Tidak ada riwayat obstetri buruk
- Ukuran uterus sama atau sesuai usia kehamilan
- Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal (Saifuddin, A.B, 2002)
Tanda Bahaya Kehamilan
Beberapa tanda ancaman dalam kehamilan yang perlu diwaspadai lantaran sanggup membahayakan dikala hamil dan meningkatkan ancaman terhadap bayi, yaitu:
1. Terjadi perdarahan pervaginam.
Terjadi pengeluaran abnormal, yaitu darah pervaginam, cairan yang cukup banyak, dan darah bercampur lendir (Manuaba, I.B.G, 1998). Perdarahan menyerupai haid atau lebih banyak lagi, ibu dan janin dalam ancaman yang mungkin merenggut nyawa mereka (Depkes RI, 1999).
Perdarahan setelah usia 20 ahad disebut juga hemoragia ante partum (HAP). Dapat disebabkan oleh plasenta yang menutupi jalan lahir (placentae praevia), plasenta yang terlepas dari tempat melekatnya pada dinding rongga rahim (solusio placentae), atau putusnya pembuluh darah pada kawasan selaput ketuban di sekitar ekspresi rahim (vasa praevia) (Judi J.E, 2002).
2. Sakit kepala lebih dari biasa.
Sakit kepala di potongan frontalis yang lebih dari biasa merupakan tanda ancaman untuk eklampsia yang membakat (Farrer, H, 2001). Ibu mungkin akan mengalami kejang-kejang, janinnya mati, dan perdarahan yang banyak setelah melahirkan (Departemen Kesehatan RI, 1999).
Sakit kepala di potongan frontalis yang lebih dari biasa merupakan tanda ancaman untuk eklampsia yang membakat (Farrer, H, 2001). Ibu mungkin akan mengalami kejang-kejang, janinnya mati, dan perdarahan yang banyak setelah melahirkan (Departemen Kesehatan RI, 1999).
3. Gangguan penglihatan.
Ibu mencicipi perubahan penglihatan, pandangan menjadi kabur atau melihat bercak di depan mata (Depkes RI, 1999). Pada pre-eklampsia tampak edema pada retina, sehingga ditemukan gangguan penglihatan (Hanifa W, 2005).
Ibu mencicipi perubahan penglihatan, pandangan menjadi kabur atau melihat bercak di depan mata (Depkes RI, 1999). Pada pre-eklampsia tampak edema pada retina, sehingga ditemukan gangguan penglihatan (Hanifa W, 2005).
4. Pembengkakan pada wajah atau tangan.
Dengan tanda-tanda terjadi pembengkakan pada kelopak mata, muka, dan tangan/kaki atau bertambahnya BB secara abnormal (Manuaba, I.B.G, 1998). Sedikit nanah pada mata kaki sanggup terjadi pada kehamilan normal, namun nanah pada tangan dan atau wajah merupakan tanda preeklampsi. Jika ibu sulit melepaskan cincin atau gelang yang biasa dipakainya, serta mata kaki yang nanah dan menjadikan cekungan yang tak cepat hilang jikalau ditekan, merupakan tanda nanah yang tidak normal (Depkes RI, 1999).
Penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh biasanya sanggup diketahui dari kenaikan berat tubuh serta pembengkakan pada wajah atau tangan. Hal ini perlu menjadikan kewaspadaan terhadap timbulnya pre-eklampsia (Hanifa W, 2005).
Dengan tanda-tanda terjadi pembengkakan pada kelopak mata, muka, dan tangan/kaki atau bertambahnya BB secara abnormal (Manuaba, I.B.G, 1998). Sedikit nanah pada mata kaki sanggup terjadi pada kehamilan normal, namun nanah pada tangan dan atau wajah merupakan tanda preeklampsi. Jika ibu sulit melepaskan cincin atau gelang yang biasa dipakainya, serta mata kaki yang nanah dan menjadikan cekungan yang tak cepat hilang jikalau ditekan, merupakan tanda nanah yang tidak normal (Depkes RI, 1999).
Penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh biasanya sanggup diketahui dari kenaikan berat tubuh serta pembengkakan pada wajah atau tangan. Hal ini perlu menjadikan kewaspadaan terhadap timbulnya pre-eklampsia (Hanifa W, 2005).
5. Nyeri abdomen (epigastrik).
Nyeri perut pada kehamilan usia 22 ahad atau kurang mungkin tanda-tanda utama pada kehamilan ektopik atau abortus. Jika ibu mengeluh nyeri abdomen pada kehamilan lebih dari 22 ahad kemungkinan persalinan preterm, solusio plasenta, atau amnionitis (Saifuddin, A.B, 2002). Nyeri perut bawah secara terus-menerus, yang kadang kala menjalar ke samping atau ke punggung yang tidak berkurang dengan istirahat, mungkin hal ini disebabkan oleh infeksi kandung kencing, yang sanggup mengakibatkan persalinan sebelum waktunya (Depkes RI, 1999).
Nyeri perut pada kehamilan usia 22 ahad atau kurang mungkin tanda-tanda utama pada kehamilan ektopik atau abortus. Jika ibu mengeluh nyeri abdomen pada kehamilan lebih dari 22 ahad kemungkinan persalinan preterm, solusio plasenta, atau amnionitis (Saifuddin, A.B, 2002). Nyeri perut bawah secara terus-menerus, yang kadang kala menjalar ke samping atau ke punggung yang tidak berkurang dengan istirahat, mungkin hal ini disebabkan oleh infeksi kandung kencing, yang sanggup mengakibatkan persalinan sebelum waktunya (Depkes RI, 1999).
6. Janin tidak bergerak sebanyak biasanya.
Jika ibu mencicipi gerakan janin berkurang atau hilang setelah kehamilan 22 ahad diagnosis kemungkinannya ialah solusio plasenta dan gawat janin (Saifuddin, A.B, 2002). Janin berkurang geraknya, janin mungkin kekurangan oksigen atau makanan dari ibunya, sehingga menjadi lemah atau bahkan tewas (Depkes RI, 1999).
Bila ditemukan satu atau lebih tanda ancaman tersebut, jelaskan kepada ibu dan keluarganya bahwa keadaan itu gampang menjadikan kegawatdaruratan. Anjurkan supaya ibu segera dibawa ke rumah sakit atautempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya, untuk mencegah bencana yang tak diinginkan (Depkes RI, 1999).
Jika ibu mencicipi gerakan janin berkurang atau hilang setelah kehamilan 22 ahad diagnosis kemungkinannya ialah solusio plasenta dan gawat janin (Saifuddin, A.B, 2002). Janin berkurang geraknya, janin mungkin kekurangan oksigen atau makanan dari ibunya, sehingga menjadi lemah atau bahkan tewas (Depkes RI, 1999).
Bila ditemukan satu atau lebih tanda ancaman tersebut, jelaskan kepada ibu dan keluarganya bahwa keadaan itu gampang menjadikan kegawatdaruratan. Anjurkan supaya ibu segera dibawa ke rumah sakit atautempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya, untuk mencegah bencana yang tak diinginkan (Depkes RI, 1999).
Daftar Pustaka - Pengertian Kehamilan dan Tanda Bahaya Kehamilan
Departemen Kesehatan RI. 1999. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan
Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Farrer, H. 1987. Maternity Care. Andry, H. 2001 (alih bahasa). Jakarta: EGC.
Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Farrer, H. 1987. Maternity Care. Andry, H. 2001 (alih bahasa). Jakarta: EGC.
Hanifa, W. (Ed). 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.
Saifuddin, A.B. (Ed). 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
Judi, J.E. 2002. Mempersiapkan Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara.
Sarwono Prawirohardjo. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Pengertian Kehamilan dan Tanda Bahaya Kehamilan
0 Response to "Pengertian Kehamilan Normal Dan Tanda Ancaman Kehamilan Berdasarkan Para Ahli"
Post a Comment