Tomino's. Hell Jangan Baca Puisi Ini Dengan Bunyi Lantang!

Tomino's. Hell atau di Jepang lebih familiar diketahui dengan nama Tomino no Jigoku, yakni sesuatu puisi berbahasa Jepang amat populer dalam urban legend Jepang. Konon apabila dibaca dengan bunyi keras, akan berlangsung Keadaan yang menyeramkan. Kamu cuma boleh membaca puisi ini dalam hati saja. Namun apabila kau berani mencoba membacanya keras-keras, silahkan tanggung sendiri akibatnya, kami tak bertanggung jawab dengan terjadi berikutnya



Tomino's. Hell dapat diciptakan dalam buku "The Heart is Like a Rolling Stone", yang ditulis oleh Yomota Inuhiko. disamping itu, puisi ini juga dapat diciptakan dalam buku puisi ke-27 milik Saizo Yako

Menurut cerita yang beredar, puisi ini asal mulanya ditulis oleh seorang gadis kecil cacat berjulukan Tomino. Ketika mengambarkan serta membacakan puisi yang dibuatnya itu kepada orang tuanya, orang tuanya kaget dengan isi dari puisi itu yang menyeramkan. Tomino pun dieksekusi serta dimasukkan ke dalam sesuatu gudang yang amat sempit, serta tak dikasi makan. nyatanya setelah sebagian hari, Tomino diciptakan dalam kondisi mati.


Tomino no Jigoku (Versi Asli)


Ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku,
kawaii tomino wa tama wo haku
hitori jihoku ni ochiyuku tomino,
jigoku kurayami hana mo naki.
muchi de tataku wa tomino no aneka,
muchi no shubusa ga ki ni kakaru.
tatake yatataki yare tataka zutotemo,
mugen jigoku wa hitotsu michi.
kurai jigoku e anai wo tanomu,
kane no hitsu ni, uguisu ni.
kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo,
mugen jigoku no tabishitaku.
haru ga kitesoru hayashi ni tani ni,
kurai jigoku tanina namagari.
kagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji,
kawaii tomino no me niya namida.
nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni
imouto koishi to koe ga giri.
nakeba kodama ga jigoku ni hibiki,
kitsunebotan no hana ga saku.
jigoku nanayama nanatani meguru,
kawaii tomino no hitoritabi.
jigoku gozarabamo de kitetamore,
hari no oyama no tomebari wo.
akai tomehari date niwa sasanu,
kawaii tomino no mejirushini.



Tomino no Jigoku (Versi Indonesia)


Kakak wanita memuntahkan darah, adik wanita muntah api,
Tomino yang lucu memuntahkan manik-manik kaca,
Tomino mati sendiri, dan jatuh ke neraka,
Neraka yang gelap dan tak ada bunga,
Apakah itu abang Tomino yang membawa cambuk?
Cambukan meninggalkan bekas memerah yang mengerikan
Mencambuk dan memukul, terus memukul
Sebuah jalan menuju neraka
Apakah kau akan mengantarnya ke neraka yang gelap?
Untuk domba-domba emas, untuk burung bulbul
Berapa banyak yang dimasukkannya dalam kantong kulit
Sebagai persiapan untuk perjalanan ke neraka
Musim semi datang, di hutan dan sungai
Bahkan di sungai dalam neraka yang gelap
Burung bulbul dalam sarang, domba dalam gerobak,
Ada air mata di mata lucu Tomino
Menangis, burung bulbul, kepada hutan dan hujan
Meneriakkan kerinduan pada adik perempuannya
Tangisannya bergema ke seluruh neraka
Bunga berwarna merah darah mekar
Mengelilingi tujuh gunung dan tujuh sungai di neraka
Tomino yang lucu berjalan sendirian
Untuk menjemputmu ke neraka
Jarum-jarum dalam neraka,
menancap ke dalam daging segar,
Sebagai tanda dari si lucu Tomino


Seorang penyiar radio pernah mencoba membaca Tomino's. Hell saat sedang on air. Awalnya tak adanya Perihal aneh yang terjadi, setelah hingga tengah-tengah puisi, beliau tak dapat menggerakan badannya. Dia pun menghentikan membaca serta dengan cepat memperabukan puisi. sebagian hari kemudian, sang penyiar radio tersebut mencicipi kecelakaan yang membuatnya sesegera mungkin dijahir hingga 7 jahitan. Namun beliau menuturkan masih tak mempercayai kejadian itu yakni efek dari membaca Tomino's. Hell.

0 Response to "Tomino's. Hell Jangan Baca Puisi Ini Dengan Bunyi Lantang!"

Post a Comment