Pengertian Ikterus Fisiologis Penyebab Pada Bayi Kuning Anak Tanda dan Gejala Pencegahan - Pengertian Ikterus fisiologis ialah ikterus yang terjadi sebab metabolisme normal bilirubin pada bayi gres lahir usia ahad pertama. Peninggian kadar bilirubin terjadi pada hari ke-2 dan ke-3 serta mencapai puncaknya pada hari ke-5 hingga ke-7, lalu menurun pada hari ke 10-14 (Asrining Surasmi, 2003).
Definisi Ikterus fisiologis ialah ikterus yang timbul pada hari ke-2 dan hari ke-3 yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan dan tidak mengakibatkan suatu morbiditas pada bayi (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Ikterus fisiologis, atau joundice ialah suatu keadaan dimana jaringan berwarna kekuning-kuningan akhir deposisi bilirubin yang terjadi kalau kadar bilirubin darah mencapai 2 mg/dl (Klinikmedis, 2007).
Ikterus neonatorum (bayi baru lahir berwarna kuning) ialah kondisi munculnya warna kuning di kulit dan selaput mata pada bayi gres lahir sebab adanya bilirubin (pigmen empedu) pada kulit dan selaput mata akhir peningkatan kadar bilirubin dalam darah (hiperbilirubinemia) (Masmoki, 2008).
Bayi kuning ialah kondisi dimana bayi tampak kekuning-kuningan (Lyen Kenneth, 1998).
- Akibat kadar glukoronil transferase yang rendah dan peningkatan bilirubin dari peningkatan volume sel darah merah dengan pengurangan usia sel darah merah : usia sel darah merah bayi gres lahir yang lebih pendek mengakibatkan sel darah merah banyak memproduksi bilirubin sehingga terjadi peningkatan bilirubin. Bilirubin indirek ini dalam kadar tinggi bersifat racun, maka harus dirubah dalam bilirubin bebas yang larut dalam air. Untuk mengubah tersebut perlu enzim glukoronil transferase. Jika kekurangan enzim glukoronil transferase di dalam hati, maka kadar bilirubin indirek dalam darah bayi sanggup meningkat.
- Peningkatan eritropoiesis yang tidak efektif : neonatus mempunyai masa eritrosit lebih banyak di dalam sirkulasi sehingga siklus hidup eritrosit pada neonatus hanya 2/3 dari siklus hidup orang berilmu balig cukup akal (umur eritrosit yang lebih pendek yaitu 80 – 90 hari).
- Sirkulasi enterohepatik : suatu sirkulasi bilirubin indirek yang sudah dirubah menjadi bilirubin direk yang larut dalam air dan diekskresikan dengan cepat ke sistem empedu lalu ke usus. Dalam usus bilirubin direk ini tidak diabsorbsi maksudnya sebagian kecil bilirubin direk di hidrolisis menjadi bilirubin indirek dan direabsorbsi kembali oleh mukosa usus (Merenstein Gerrald, 2001).
- Ikterus fisiologis pada bayi gres lahir sebab fungsi hepar belum matang atau kalau terdapat gangguan dalam fungsi hepar (Sunarto Prawirohartono, 2007).
- Memberikan minum yang belum mencukupi sehingga menurunkan kemampuan hati untuk memproses bilirubin.
Tanda dan Gejala Ikterus Fisiologis
- Letargi dan malas (Doengoes Marillynn, 2001).
- Bagian putih bola mata bayi terlihat kuning.
- Bayi yang tidak mau menyusu / tidur terus menerus.
- Bila kulitnya ditekan beberapa detik akan terlihat warna kekuning-kuningan.Caranya:tekan jari telunjuk kita secara ringan pada tempat-tempat yang tulangnya menonjol menyerupai tulang hidung, dada dan lutut (Tabloid-nakita, 2008).
- Tangisan bernada tingi (Merenstein, 2001).
- Kulit berwarna kuning.
Gambaran Klinis Ikterus Fisiologis
Di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, biasanya ikterus dikatakan fisiologis kalau :
Di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, biasanya ikterus dikatakan fisiologis kalau :
- Timbul pada hari kedua dan ketiga.
- Kadar bilirubin indirect sehabis 2x24 jam tidak melewati 15 mg % pada neonatus cukup bulan dan 10 mg % pada neonatus kurang bulan.
- Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tak melebihi 5 mg % per hari.
- Kadar bilirubin direct tidak melebihi 1 mg %
- Ikterus menghilang pada 10 hari pertama
- Tidak terbukti mempunyai relasi dengan keadaan patologis (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Cara Pencegahan Ikterus Fisiologis
- Pencegahan nanah pada bayi gres lahir
- Pengawasan antenatal yang baik
- Menghindari obat yang sanggup meningkatkan ikterus pada bayi pada masa kehamilan dan kelahiran.
- Pemberian minum sedini mungkin dengan jumlah cairan dan kalori yang mencukupi. Pemberian minum sedini mungkin akan meningkatkan motilitas usus dan juga mengakibatkan basil diintroduksi ke usus (Asrining Surasmi, 2003).
Penatalaksanaan Ikterus Fisiologis
- Pemberian masakan dini (ASI) dengan jumlah cairan dan kalori yang sesuai dengan kebutuhan bayi gres lahir.
- Mengajarkan ibu cara perawatan bayi gres lahir dengan baik.
Contoh : memandikan bayi dan perawatan tali sentra (Asrining Surasmi, 2003). - Tindakan menjemur bayi kuning di bawah sinar matahari, bilirubin akan menyerap sinar dengan panjang gelombang 450-460 nm. Caranya : Lakukan antara jam 07.00 hingga jam 09.00 bayi dijemur selama ½ jam dengan posisi ¼ jam dalam keadaan terlentang dan ¼ jam lagi dalam keadaan telungkup (Rumahzakat, 2007).
Komplikasi Ikterus Fisiologis
Komplikasi terberat ikterus pada bayi gres lahir adalah kernikterus.
Kernikterus ialah suatu sindroma neurologis yang timbul sebagai akhir penimbunan bilirubin dalam sel-sel otak yang tidak sanggup dihancurkan dan dibuang.
Komplikasi terberat ikterus pada bayi gres lahir adalah kernikterus.
Kernikterus ialah suatu sindroma neurologis yang timbul sebagai akhir penimbunan bilirubin dalam sel-sel otak yang tidak sanggup dihancurkan dan dibuang.
Daftar Pustaka Pengertian Ikterus Fisiologis Penyebab Pada Bayi Kuning Anak Tanda dan Gejala Pencegahan
Asrining Surasmi. (2003). Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC
Sarwono Prawirohardjo. (2002). lmu Kebidanan. Jakarta :YBPSP
Lyen Kenneth. (1998). Caring for My Baby The First Year (3 th ed), Indrijati, P. (2005). (Alih Bahasa), Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Merenstein Gerrald. (1994). Handbook of Pediatrics (17 th ed), Soegiarto, B. (2001) (Alih Bahasa), Jakarta : Widya Medika
Doenges Marillynn. (2000). Maternal/Newborn Plans of care (2nd ed), Panggabean, E. (2001) (Alih Bahasa), Jakarta : EGC
Lyen Kenneth. (1998). Caring for My Baby The First Year (3 th ed), Indrijati, P. (2005). (Alih Bahasa), Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Merenstein Gerrald. (1994). Handbook of Pediatrics (17 th ed), Soegiarto, B. (2001) (Alih Bahasa), Jakarta : Widya Medika
Doenges Marillynn. (2000). Maternal/Newborn Plans of care (2nd ed), Panggabean, E. (2001) (Alih Bahasa), Jakarta : EGC
0 Response to "Pengertian Ikterus Fisiologis Penyebab Pada Bayi Kuning Anak Tanda Dan Tanda-Tanda Pencegahan"
Post a Comment