Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak divisi ini berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral terbuka atau tertutup. Ada pula yang bokolateral, dalam akar selalu radikal. Dalam xilem selalu
terdapat trakea dan trakeida. Batang sanggup memperlihatkan penebalan sekunder oleh alasannya yakni kegiatan suatu jaringan yang melingkar. Kambium batang berserta daun amat beragam bentuk dan susunannya. B. Klasifikasi Angiospermae secara umum yang meliputi dicotile dan monocotile
a. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae mempunyai ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya flora berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal hingga ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.
Sebagai pola contohnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai pola contohnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
C. Kelas tumbuh dicotilil atau flora Biji belah
Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang mirip telah disebutkan terdahulu sanggup dikenal alasannya yakni mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Adapun ciri-cirinya antara lain :
- Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai forum dengan dua daun forum (berbiji belah) dan akar serta pucuk forum yang tidak mempunyai pelindung yang khusus.
- Akar forum tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
- Batang berbentuk kerucut panjang. Biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas
- Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang kala menyirip atau menjari
- Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari.
- Pada cabang-cabang ke samping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut.
- Bunga bersifat di-tetra atau pentamer.
D. Ciri-ciri Anatominya
Adapun ciri-ciri anatomi dari dicotile yakni sebagai berikut :
- Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder
- Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal
- Pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam bulat dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang kala bikolateral.
Berdasarkan pendapat uraian ciri-ciri di atas maka penulis sanggup menyimpulkan bahwa flora dicotile dilihat dari struktur anatominya mempunyai perbedaan dengan flora lain mirip akar batannya mempunyai kambium, sifatnya radikal serta batang bekas mengangkutan tersusun dalam bentuk bulat diantaranya terdapat kambium.
Dicotiledonae sanggup dibedakan dalam 3 anak kelas :Monocmyceae (apatelae), Dialypetalae, dan Sympetalae. Yang perbedaanya terletak dalam ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petalae) dan bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut. Sementara penulis telah menelusuri banyak sekali tumpuan penulis menemukan adanya suatu perbedaan antara 2 kelas saja yaitu :
- Choripetalae yang meliputi Apetalae dan Dialypetalae
- Sympetalae
Berdasarkan ketiga anak kelas tersebut yang mana yang paling primitif tidak terhadap persesuaian pendapat. Ada yang mengganggap Monochlamydeae yang paling primitif dengan alasan : belum terdapatnya hiasan bunga dan cara penyerbukan yang anemogami, jadi mempunyai sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat Gymnospermae.
Sebaliknya ada yang menganggap Dialypetalae yang paling primitif melihat jumlah daun-daun hiasan bunga yang besar dan susunanya berdasarkan spiral mirip daun-daun pada cabang biasa. Juga masih banyak terdapat apokarpi pada bunganya.
Tumbuhan berbiji memperlihatkan keanakaragaman struktur, pertumbuhan, dan proses-proses perkembangbiakan yang sungguh mengagumkan. Meskipun begitu, flora ini semuannya mempunyai ciri-ciri umum tertentu mirip :
- Struktur perkembangbiakan yang khas yakni biji, yang dihasilkan oleh bunga ataupun runjung.
- Sperma, atau sel kelamin jantan, menuju ke telur, atau sel kelamin betina, melalui suatu berdiri yang disebut tabung serbuk sari, yang hanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan berbiji.
- Tumbuhan berbiji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit.
- Pada hakikatnya semua flora berbiji mempunyai pigmen hijau klorofil.
Sedangkan bila kita melihat dari segi agama, flora itu telah dinikmati sekian tahun manfaat dan fungsi yang kita peroleh. Dalam agama juga menjelaskan bahwa setiap ada dimuka bumi niscaya mempunyai suatu perbedaan dan suatu manfaat yang berbeda-beda.
Al-qur’an yakni wahyu terakhir yang diturunkan kepada umat insan melalui nabi Muhammad Saw sebagai landasan menuju cahaya Ilahi. Al-qur’an turun sebagai mu’jizat bagi nabi Muhammad. Kemu’jizatan al-Qur’an sanggup dilihat dari banyak sekali aspek. Bahasa yang digunakan al-Qur’an menjadi salah satu bukti kasatmata akan kebesarannya. Bahkan untuk memperlihatkan keautentikan al-Qur’an, Allah pun menantang semua makhluk untuk menciptakan atau mengarang ayat-ayat yang ibarat ayat-ayat al-Qur’an.
Al-qur’an sebagai kitab suci memuat banyak sekali duduk kasus yang menjadi kebutuhan insan yang salah satunya kebutuhan terhadap suatu tumbuhan, hewan, binatang serta manfaat lainnya. Secara garis besar, kandungan al-Qur’an terdiri dari fatwa tauhid, syariah, cerita-cerita masa lalu, manfaat dari suatu makhluk alam lainnya. Al-qur’an turun sebagai landasan bagi umat Islam dalam menjalankan roda kehidupan mirip dalam memenuhi kebutuhan hidup dalam memelihara tumbuhan, alam sekitar.
Tentu menjadi keharusan bagi umat Islam untuk membaca, mengkaji dan mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur’an tersebut. Seperti flora biji mempunyai manfaat di muka bumi yang bukan hanya satu tetapi lebih dari apa yang kita nikmati dan telah kita peroleh suatu manfaat yang bagus, yang pada padi tersebut tidak terdapat hal yang menjadikan keracunan, sedangkan pada flora lain juga ada tetapi Allah menjelaskannya pada hadits-hadits lain.
Berdasarkan hasil penelitian para pakar menyampaikan bahwa terdapat hampir 30 ordo angiospermae. Ordo-ordo ini dibagi lagi menjadi sekitar 300 famili, yang tidak sanggup diuraikan dengan ringkas mengenai jenis ini. Ordo-ordo monokotil meliputi flora ekor kucing, rumput, alang-alang, bunga bakung, bunga tulis, bunga narsis, bunga iris, amarillyd, palem, pisang, dan bunga anggrek.
Sedangkan kasus yang sering terjadi mirip bila kita melihat dari segi pemakaian insan perihal angiospermae khususnya flora berbiji yang dikenal dengan dicotile ini mempunyai arti lebih penting dalam kehidupan kita daripada kelompok flora lain yang manapun. Secara umum angiospermae mempunyai kegunaan bagi manusia.
Kita memperoleh beberapa produk flora yang paling mempunyai kegunaan dari angiospermae. Angiospermae ini merupakan sumber masakan mirip buah-buahan, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah berkulit keras. Angiospermae menyediakan kayu keras mirip kayu oak, hibkoru, mapel, cerii dan kayu mahoni bagi kita., kita memperoleh minuman yang bukan alkohol dari tumbuhan kopi, teh, dan tumbuhan coklat, serta memperoleh serta dari kapas, rami dan dari flora ganja. Angiospermae juga memperlihatkan aroma bumbuh rempah-rempah, menghasilkan produk getah mirip karet, chicle, dan guttapercha, menghasikan minyak atsiri yang digunakan dalam parfum.
Sedangkan secara umum bila penulis melihat ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Sedangkan pada Gymnospermae meliputi tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia. Di sana kita sanggup melihat suatu perbedaan yang fundamental antara keduannya.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
- Angiospermae, flora yang tergolong dalam anak divisi ini berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral terbuka atau tertutup
- Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, Berakar tunggang, Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil, Batang bercabang, Akar dan batang berkambium.
- Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang mirip telah disebutkan terdahulu sanggup dikenal alasannya yakni mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai forum dengan dua daun forum (berbiji belah) dan akar serta pucuk forum yang tidak mempunyai pelindung yang khusus serta Akar forum tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang
- Ciri-ciri anatomi dari dicotile antara lain baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder, Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal dan pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam bulat dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang kala bikolateral.
DAFTAR PUSTAKA
1. Moore RT. 1980. "Taxonomic proposals for the classification of marine yeasts and other yeast-like fungi including the smuts". Botanica Marine 23: 361–73 The classification system presented here is based on the 2007 phylogenetic study by Hibbett et all
2. http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&id=98263&src=a
3. Entjang. Indan.2003. Mikrobiologi & Parasitologi. PT.Citra Aditya bakti. Bandung.
4. Gould.Dinah.2003.Mikrobiologi Terapan Untuk Perawat. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta.
5. Melnick. Jawetz. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
6. www. arthur@fk.unair.ac.id. 29, Maret 2008
Bagi yang posting artikel ini kembali tolong LINK sumber dicantumkan !!!
0 Response to "Tumbuhan Berbiji Dikotil"
Post a Comment